Ketika Awan kembali ke kantornya, ternyata Zack Lee sudah menunggunya didepan ruangannya. Melihat dari sikapnya, Awan tidak akan heran lagi jika apa yang akan dibicarakan Zack padanya memanglah suatu hal yang sangat penting. Karena ini diluar kebiasaan Zack untuk menyambutnya secara langsung.
"So, ada hal penting apa yang paman ingin bicarakan denganku?" Tanya Awan langsung to the point dan melewatkan basa basi yang tidak perlu, begitu mereka berdua duduk dalam ruangan Awan.
Zack menghela nafas sejenak, lalu mengajukan sebuah surat kepada Awan.
Ketika Awan menerima surat dari Zack, keningnya sedikit berkerut heran ketika membacanya sekilas, "Surat pengunduran diri? Apa maksudnya ini paman?" Tanya Awan terkejut dengan pengunduran diri Zack yang begitu tiba-tiba.
Zack tidak langsung menjawab pertanyaan Awan, melainkan meraih kertas note diatas meja sembari mengeluarkan penanya. Sepertinya, ada suatu hal yang tidak bisa d
"Tapi, dibanding mengadakan sebuah pesta. Sebaiknya tuan muda segera mengadakan syukuran untuk ini." Tambah Zack sambil menyerahkan sebuah box kecil ekslusif berwarna hitam.Awan hanya tersenyum sambil geleng-geleng kecil, "Darimana ceritanya orang yang akan pergi malah memberi hadiah? Jangan membuat aturan dunia jadi terbalik, Paman.""Itu bukan hadiah, tapi itu memang seharusnya milik anda, tuan muda. Bukalah!""Milikku?" Tanya Awan dengan kerutan bingung diwajahnya.Awan membuka kotak hitam ekslusif tersebut, ternyata didalamnya ada satu set anak kunci yang lebih ekslusif dari kotak pembungkusnya, "Kunci Villa Nirwana? Sudah selesai, paman?" Tanya Awan terkejut senang.Villa itu sendiri merupakan proyek terakhir dari kota komersil yang dibangun oleh RA Group. Kota dengan luas lebih kurang 10 ribu hektar persegi tersebut merupakan ide revolusioner Awan. Villa itu sendiri merupakan kepingan terakhir dari semua rencana besarnya, setelah berha
Ditariknya Zack Lee ke Sanjaya group oleh Ayahnya, secara tidak langsung memberi warning tersendiri bagi Awan. Jika perusahaan Ayahnya yang sudah sebesar itu, bisa disusupi oleh musuh. Tidak tertutup kemungkinan jika perusahaannya akan bisa disusupi juga suatu saat.Selama ini, Awan menerapkan sistem kekeluargaan dalam membangun SDM di perusahaannya. Jika dibandingkan perusahaan di level yang sama, perusahaan RA Group telah memberikan gaji 1 setengah kali lebih banyak dan bahkan dengan memberi lima asuransi umum plus 2 x paket liburan.Namun jika bicara dengan tingkat kepuasan dan keserakahan manusia, tidak ada yang bisa menjamin sejauh mana tingkat kesetiaan karyawannya terhadap perusahaan. Manusia bisa saja berpaling jika ada yang berani memberinya setumpuk uang diluaran sana, bahkan bisa sampai rela menjual harga dirinya dengan sederet angka yang menggiurkannya.Selama ini, hanya ada divisi audit internal dan juga Zack Lee yang bekerja untuk mengawas
Strategi Awan dalam menyiapkan dewan pengawas independen adalah pencegahan dini, ibaratnya sedia payung sebelum hujan. Karena semakin besar perusahaannya, tidak tertutup kemungkinan akan munculnya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang dapat merugikan perusahaan demi kepentingan pribadi mereka. Mereka itu ibarat kanker, jika dibiarkan akan semakin membesar jika tidak cepat ditangani dengan baik.Pembentukan Dewan Pengawas Independen bukan hal yang asing sebenarnya, mengingat banyak perusahaan besar juga menggunakan metode yang sama dalam mengontrol perusahaan mereka. Cuma seberapa independen dan profesionalnya mereka yang berada dalam dewan pengawas itu nantinya, itu yang sering jadi permasalahan.Butuh orang-orang yang memiliki integritas tinggi serta prinsip yang kuat, sehingga mereka yang bekerja dibidang ini nantinya bisa dipercaya dan dipegang komitmennya.Sekembalinya dari ruangan Awan, Vannesa duduk terdiam beberapa saat dibalik meja kerjanya. Hari
Vannesa meneruskan pesan Awan ke email Elena dan diakhir pesannya, Vannesa meminta Elena untuk memberi konfirmasi waktu kapan kesediannya bisa bertemu dengan CEO RA Group.Elena sendiri saat ini masih magang di kantor salah seorang pengacara kondang tanah air, Hilman Paris and Partner. Pengalaman dua setengah tahun sejak kelulusannya, membuatnya berinisiatif untuk mulai mendirikan firma hukumnya sendiri. Keinginannya tersebut ternyata juga disokong oleh bosnya saat ini, menurutnya akan sangat baik bagi seorang yang berbakat seperti Elena mencari pengalamannya sendiri.Sokongan semangat dari pengacara seterkenal Hilman, membuat Elena semakin yakin untuk memulai firma hukumnya sendiri.Ketika Elena menerima pesan elektronik dari Vannesa, Elena sangat terkejut sekaligus melonjak gembira. Padahal dalam email tersebut, belum ada keterangan proposalnya disetujui. Namun, yang membuatnya melonjak gembira tanpa bisa ditahannya saat ini adalah karena kalimat terakhir dala
"Ya, halo. Dengan Nona Elena?"Terdengar suaracharmingseorang pria dari seberang telpon. Hanya dengan sapaan itu saja sudah membuat Elena menjadi gugup, bahkan tanpa sadar Ia reflek merapikan rambut dan riasannya melalui cermin kecil didepannya. Jika seandainya Adi Kuncoro atau Ibunya melihat apa yang dilakukan oleh Elena saat ini, mereka akan melihat anak mereka seperti gadis abege yang lagi kasmaran. Elena juga tidak tahu kenapa Ia bisa segugup itu hanya dengan mendengar suara Awan. Wajahnya bahkan bersemu merah karena luapa perasaan yang sulit dikendalikannya. "I.iya, saya Elena. Pak Saktiawan?" "Iya, mengenai proposal yang anda ajukan kemarin.." "Saya bersedia pak. Terserah Pak Saktiawan saja kapan waktunya, saya bersedia." Sela Elena cepat karena saking bersemangatnya. Awan sendiri mengernyitkan kening heran, Ia tidak menyangka jika reaksi Elena akan seantusias ini. Padahal Ia belum menyelesaikan ka
"Apa tuan muda belum menempati Villa Nirwana?" Tanya Zack heran.'Astaga, bagaimana aku bisa melupakan Villa tersebut.' Pikir Awan tersentak. Benar juga! di Villa tersebut, Awan bahkan bisa membuat Showroom sendiri jika Ia mau."Hmn, Aku belum sempat kesana." Aku Awan jujur."Sebaiknya tuan muda segera pindah kesana. Tidak baik jika tuan muda masih tingga di Apartemen bersama nono Mika, tidak baik untuk citra tuan muda jika sampai berita ini tersebar ke publik."Awan tidak menyangka jika Zack tahu hbubungannya dengan Mikha dan bahkan tahu jika gadis cantik tersebut sering menginap di Apartemennya. Tidak heran mengapa dia menjadi orang kepercayaan Ayahnya. Cuma ketika Zack mengingatkannya tentang ini, membuat Awan sedikit malu. Jika Zack saja tahu, sudah pasti Ayahnya juga sudah tahu lama tentang Mika."Iya, saya tahu." Ucap Awan singkap sengaja tidak membahas Mika lebih lanjut atau itu akan membuat semakin kehilangan muka nantinya.
Saat Awan keluar ruangannya, Ia bertemu dengan Vannesa yang kebetulan saat itu juga sedang berjalan keluar dari ruangannya."Mau pulang?" Sapa Awan ramah."Iya, pak presiden, tapi sebelumnya ada sedikit urusan dulu yang perlu saya diselesaikan sambil jalan pulang." Ucap Vannesa hormat.Sebenarnya Awan berniat untuk meninggalkan Vannesa dan melanjutkan langkahnya untuk pulang. Tapi, tiba-tiba telinganya berdengung dengan kuat dan membuat Awan terdiam sampai beberapa detik lamanya."Pak presiden?""Pak Presiden?" Panggil Vannesa lagi kedua kalinya dengan sedikit keras, karena dilihatnya Awan diam terpaku ditempatnya seakan hilang kesadaran."Eh, iya ada apa?" Jawab Awan sambil mengerjapkan matanya beberapa kali."Anda tidak apa-apa?" Tanya Vannesa curiga."Saya? Saya baik-baik saja." Jawab Awan datar, seolah tidak terjadi apa-apa sebelmnya.Jelas saja jawaban Awan membuat Vannesa jadi bertanya-tanya, karena jelas-jel
"Eh, jangan salah! Itu Lamborghini Serra loh." Ucap wanita pertama semakin bersemangat bercerita begitu mendengar temannya terkesan meremehkan ucapannya. "Lamborghini Serra? Emang mahal?" "Bukan mahal lagi, tapi muahal banget. Lihat nih!" Ucapnya lagi sambil membuka salah satu situs otomatif di hpnya. Ketika dua temannya melihat hpnya, kedua temannya tersebut langsung terbelalak kaget, "What! 110 juta US Dollar?" Ucapnya dengan nafas sesak dan kepala berkedut. "Dan ini edisi terbatas! I-itu, kalau dirupiahin berapa rupiah yah?" Seru teman disebelahnya terkejut. Melihat angka yang tertera saja sudah membuat mereka seakan sulit bernafas. Mereka sulit membayangkan, berapa banyaknya nominal angka 110 juta dolar tersebut. Bahkan jika mereka harus bekerja seumur hidup mereka, terus lahir kembali dalam beberapa kehidupan, entah butuh berapa reinkarnasi agar mereka bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. "Hmn, pasti itu kendaraa
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi