Saat Awan dan Angel telah pergi jauh meninggalkan area Bandara, taksi yang dipesan oleh Hadi baru sampai. Hal itu cukup membuatnya kesal, karena lambatnya layanan taksi bandara. Padahal Ia berharap, masih dapat menyusul Angel dan menyusun kembali rencananya.Namun, kekesalannya cepat ditelan kembali. Begitu sadar, jika jarak mereka tidak lama, karena jika mereka menyusul Angel sekarang, mereka akan dapat menjumpai Angel tidak lama setelah wanita pujaannya sampai dirumahnya.Meski pada bagian pentingnya, Hadi terpaksa harus bersabar karena tidak bisa bersama Angel dalam perjalanannya pulang kali ini. Hadi tahu jika Angel sudah sangat letih setelah menempuh perjalan panjang diatas pesawat, paling tidak dengan menggunakan alasan lelahnya Angel, Hadi dapat memanfaatkan kesempatan itu dengan berlagak sebagai seorang pahlawan dan menyediakan bahunya sebagai bantal bagi Angel. Namun, itu semua tinggal hanya lamunan indah semata. Itu semua karena ulahnya Raysa, gadis tersebut terlalu cepat
Tidak lama, kedua supir mereka kembali namun dengan tangan kosong. Mereka tampak tidak berdaya, "Maaf tuan, kami kehilangan jejak. Maling kecil itu begitu cepat larinya, kami sudah berusaha mengejarnya. Namun kami kehilangan jejaknya."Keduanya tertunduk dan merasa sangat bersalah karena merasa tidak bisa menyelesaikan hal sekecil itu.Namun lain halnya dengan Hadi, Ia yang sudah merasa kesal dengan sikap Raysa sebelumnya, tidak terlalu mempedulikannya. Dengan acuh tak acuh Ia berkata, "Ya, sudah. Kembali ke mobil. Kita langsung berangkat.""Tapi, handphoneku?" Sahut Raysa keberatan.Itu adalah Iphone keluaran terbaru, bagaimana bisa Ia kehilangannya begitu saja. Paling tidak, mereka bisa melaporkannya terlebih dahulu pada pihak berwajib dan membuat berita kehilangan, agar polisi dapat menindaklanjutinya.Hadi bahkan tidak perlu repot-repot memperhatikan sikap keberatan Raysa, Ia berkata, "Ini semua terjadi akibat kelalaianmu sendiri. Kita pergi! Kita tidak bisa membiarkan Angel menun
"Kenapa kakak melihatku begitu?" Tanya Raysa yang sadar arti dibalik tatapan tajam Hadi padanya. Namun, Ia berusaha bersikap tenang. Karena Ia tahu, jika Ia tidak bisa bersandiwara dengan baik, maka rencana yang telah Ia susun akan sia-sia. Meski untuk itu, jantungnya berdebar cukup kencang, khawatir jika sandiwaranya terbongkar."Ini semua ulah kamu kan? Kamu merencanakan semua ini?" Tanya Hadi dingin sambil menyipitkan matanya."Apa maksud kakak mengatakan semua ini ulahku? Jangan memfitnah sembarangan. Bagaimanapun dia adalah kakakku. Bagaimana mungkin Aku bisa merencanakan yang tidak baik pada kakakku sendiri?" Balas Raysa tidak terima.Hadi mendengus dingin, Ia tidak mungkin bisa dikelabui dengan permainan kecil seperti itu. Dengan ketus Ia berkata, "Kamu yang sebelumnya memesan taksi online tersebut untuk Angel, agar Ia tidak jadi satu mobil denganku kan? Kamu juga pasti yang telah merencanakan, agar taksi bandara datang terlambat menjemput kita dan memberi kesempatan Angel untu
Sebagai pria paling dewasa dan senior diantara semua orang yang ada disana, William coba tetap bersikap tenang dan berkata, "Jangan panik dulu! Sebaiknya kita tidak saling menyalahkan saat ini. CCTV, ya kita bisa memeriksa CCTV di Bandara. Jika tidak berhasil, kita dapat memeriksa CCTV di lampu merah dan menemukan pencuri yang telah mencopet ponselnya Raysa."Mata Hadi berbinar senang, semula Ia terlalu emosi dan melupakan ide ini. Sekarang, setelah calon mertuanya itu menyebutkan tentang hal ini, Ia kembali bersemangat. Ia tersenyum percaya diri, "Baiklah, serahkan hal ini padaku, Aku akan mengurusnya."Dengan jaringan yang dimiliki oleh keluarganya, bukan hal yang sulit untuk melihat hasil rekaman CCTV bandara dan kota, apalagi cuma sekedar menemukan jejak seorang supir taksi online. Disisi lain, jantung Raysa berdegup cukup kencang begitu mendengar saran Om-nya. Meski Ia berusaha keras menampilkan ekspresi tegar diwajahnya. Namun, Ia menyimpan kekhawatiran besar dalam hatinya. Be
William mengangguk menyetujui ucapan Hadi, "Benar yang dikatakan oleh Nak Hadi. Jika benar Angel diculik, satu-satunya cara adalah kita mengandalkan kekuatan kita sendiri. Melapor pada polisi juga akan percuma, karena ini belum sampai dua puluh empat jam. Yang ada mereka akan menertawakan kita, karena tidak mengerti prosedur hukum dengan benar. Om juga akan mengerahkan orang-orang om untuk mencari Angel."...Ditempat lain, Awan sedang memasak di dapur Apartemennya di Emmeral City Apartemen, begitu sebuah panggilan masuk ke ponselnya."Ya, Rose?" Sahut Awan mengangkat telponnya, sementara tangan lainnya tetap memasak."Mission complete, Bos."Sudut bibir Awan mengembang, tidak salah Ia mempercayai Rose untuk menjalankan rencananya. Begitu melihat Hadi di Bandara, Awan dengan cepat membuat rencana. Selain mengajak Raysa bekerja sama, Awan juga melibatkan Raysa untuk mengeksekusi rencananya.Raysa tentu saja menjalankan perannya sesuai dengan keahliannya. Ia dengan cepat, meretas handph
Bulu mata lentiknya berkedip beberapa kali, ketika si pemilik mata bulat nan indah tersebut baru saja terbangun setelah beberapa jam tertidur pulas. Tubuhnya jauh terasa lebih ringan, setelah mendapatkan istirahat paling maksimal setelah sebulan terakhir dibebani oleh beban pikiran yang membuat hidupnya tidak lagi pernah tenang.Sekarang, meski dalam keadaan masih tertekan. Ia dapat kembali bertemu dengan pria yang dicintainya, entah apa yang telah dilakukan oleh Awan untuk dapat membawanya pergi, sampai Ia berhasil mengelabui Hadi dan juga keluarganya, lalu membawanya kesini.Saat itu, Angel baru sadar dengan lingkungan asing disekitarnya. Ia merasa asing dengan kasur mewah dibawahnya dan juga kamar dengan interior mewah yang mengelilinginya. Tapi, Ia tidak punya kekhawatiran apapun, karena Awan-nya yang telah membawanya kesana. Setelah merenggangkan badannya sejenak, Angel bangkit dari atas kasur. Namun, baru saja kaki jenjangnya menjejak lantai. Ia langsung merasakan karpet lembut
Angel sendiri, belum bisa memastikan apakah itu adalah Apartemen Awan atau disewanya. Namun matanya tertarik mengikuti arah mawar yang menuju tepat ke sebuah meja makan kecil, khusus untuk dua orang. Diatasnya sudah terhidang makanan lezat yang sangat menggugah seleranya, lengkap dengan lilin dan juga minuman yang diracik oleh Awan sendiri.Meja kecil tersebut ditata se-elegan mungkin, untuk mengesankan suasana yang romantis. Ditambah dengan pencahayaan redup didalam ruang apartemen, membuat ruang tengah tersebut bisa langsung menjadi center of interest. Sangat sempurna untuk malam yang penuh cinta dengan pasangan.Hanya melihat sekilas, Angel bisa langsung tahu jika makanan tersebut dimasakkhusus oleh Awan. Karena mereka pernah memasak menu tersebut bersama, jika Awan murni bisa memasak karena Ia terbiasa tinggal sendiri, jadi dia harus bisa melayani dirinya sendiri, termasuk makanan yang disukainya. Sementara Angel menjadi hobi memasak semenjak mereka mulai dekat, karena Ia ingin bi
Harus diakui, itu adalah makanan ternikmat yang pernah mereka nikmati. Mungkin karena menikmatinya dengan perasaan penuh cinta dan juga ditemani oleh pasangan yang mereka cintai. Apalagi, ini adalah perjumpaan mereka setelah menahan perasaan rindu untuk sekian lamanya. Sehingga, makanan sesederhana apapun akan terasa sangat nikmat dan cepat meresap kedalam tubuh secara lebih maksimal.Bahkan ketika mereka makanpun, mereka sesekali saling beradu pandangan lalu tersenyum bahagia.Awan mengambil beberapa potongan sayur dan daging dan menempatkannya diatas piring Angel dan membuat gadis cantik tersebut langsung protes, "Kenapa harus dengan sayurnya?""Kamu harus banyak makan sayur, tubuhmu terlihat sedikit kurus sekarang. Jadi harus banyak asupan bergizi." Sahut Awan acuh tak acuh dan semakin menambahkan sayur ke atas piring Angel.Angel semakin membulatkan matanya untuk protes, namun Awan sama sekali tidak mempedulikan protes Angel. "Aaaa.."Awan bahkan mengambil sesendok sayur dan meng