Tuan Handoko menatap Carlos sinis, dia seakan bahagia melihat Carlos tersiksa tidak bisa menikmati masa indah pernikahannya. “Sejatinya seorang yang sudah menikah bukan akhir dari segala tapi adalah awal dari sebuah kehidupan baru,” ucap Tuan Handoko. “Kalian akan menua bersama lambat laun akan menemukan masalah yang tidak ada sudahnya, aku berharap kalian akan bisa mengatasi setiap masalah itu bersama,” imbuh Tuan Handoko. Nasehat demi nasehat tentang pernikahan didengarkan seksama oleh Carlos. Sesekali dia mengangguk memahami setiap makna yang tersirat dari omongan Tuan Handoko. Banyak hal yang belum Carlos ketahui ternyata. Selama ini dia selalu sibuk dengan dunia bisnisnya sehingga soal cinta dia tak banyak mengerti. “Carlos, aku harap kamu bisa membimbing Amanda lebih baik lagi ke depannya,” ucap Tuan Handoko yang terakhir kalinya. “Aku tidak akan berjanji padamu, tuan. Tapi aku akan membuktikan kalau aku bisa menjadi suami yang bisa diandalkan dalam setiap masalah,” balas C
Laila menunjukkan tertawanya, dia akan yakin sekali kalau Amanda adalah bos yang sangat baik hati. Tidak akan tega memotong gaji karyawannya."Amanda aku tahu kamu tidak akan pernah berubah walau sudah resmi menjadi seorang nyonya bos," balas Laila."Kamu begitu percaya diri gadis kecil," ucap Amanda sambil tertawa.Mereka masih mengobrol kecil dan bertanya tentang pekerjaan. Lalu mereka tertidur sampai puas di atas ranjang karena kelelahan pesta dan tersenyum palsu di atas pelaminan tadi.***"Menjadi pengantin ternyata melelahkan ya," keluh Carlos saat sudah bangun tidur."Badanku menjadi lemas, bersalaman dengan banyak orang membuatku lemas," balas Amanda.Mereka berpelukan untuk menguatkan satu sama lain. Carlos sangat lega karena akhirnya mereka dapat menyatukan dan legal tinggal bersama."Amanda, apa kandunganmu baik-baik saja setelah dua jam tadi berdiri dipelaminan?" tanya Carlos sambil membelai perutnya yang masih tipis."Aku tidak tahu tapi yang aku rasakan saat ini, sangat
Amanda masih memeluk Carlos, suasana pengantin baru memang berbeda bawaannya pengen nempel terus."Lihat saja di ruanganku sana. Kamu akan tahu jawabannya," jawab Amanda."Aku mau tahu jawaban darimu saja. Malas aku lihat cctv," balas Carlos.Amanda melepas pelukannya dia menatap Carlos yang kini resmi jadi suaminya. Dia sangat menawan sebagai pria. Dia mengelus pipinya dan tersenyum manja."Aku lelah sekali mendapatkan ucapan dari para karyawan di kantor ini. Sudah sama seperti saat resepsi kemarin. Kamu malah enak-enakkan berada di sini dengan santai," ucap Amanda."Kenapa mereka hanya mengucapkan selamat berbahagi hanya padamu?" tanya Carlos."Mereka sungkan sama bos," jawab Laila."Padahal aku ini hanya manusia biasa sama seperti mereka, kenapa harus sungkan," balas Carlos sambil membetulkan kerahnya.Amanda menyandarkan kepalanya pada Carlos. Ia sangat pusing efek kehamilannya. Mual sudah menjadi rutinitasnya sekarang."Aku mau di sini saja dulu Carlos. Mereka sangat mengganggu,"
Mulan sangat senang akhrirnya dia mempunyai celah membuat nama baik Amanda buruk. Kalau terdengar kabar bahwa Amanda hamil sebelum menikah dengan Carlos sudah pasti nanti kalangan kelas atas akan berpikir negatif kepada Amanda."Dasar wanita sinting, aku tidak akan terpancing dengan provokasimu," gumam Carlos seraya melajukan kendaraannya."Carlos, kenapa kamu malah pergi meninggalkanku," teriak MUlan.Mulan menghentakakn kakinya kesal kenapa Carlos begitu menyayangi Amanda. DIa sudah memancingnya agar marah tapi sepertinya dia tidak berhasil.Cekrek, seseorang memotret saat Mulan sedang bersama dengan Carlos. Tak lama kemudian foto tentang keduanya beredar diinternet.***Carlos sudah berada di perusahaan lagi. DIa masuk keruangan pribadinya menemani Amanda yang sedang berada di sana."Istriku tercinta, makanlah buah-buahan ini, aku sudah membelikan khusus untukmu. Kata Dokter buah-buahan bagus untuk kandunganmu," ucap Carlos sembari mengupas buah anggur untuk istrinya."Terima kasih
“Kondisikan suasana kantor. Beri pengumuman siapa yang berani bergosip tentang istriku gaji akan dipotong,” ucap Carlos.Angga menyetujuinya dan memberikan pengumam resmi via portal resmi perusahaan. Semua karyawan telah membacanya, bulu kuduk mereka menjadi merinding karena takut gaji mereka dipotong selama enam bulan kalau ketahuan bergosip di tempat kerja tentang bosnya.“Akhirnya mereka sudah berhenti bergosip. Memang harus dikasih ancaman dulu,” keluh Laila.“Kerjakan saja bagianmu, jangan mengeluh saja. Hari ini kita harus setor ke bos,” balas Angga memperingati Laila.Gadis itu mendengus kesal karena harus mengejarkan seabrek kerjaan. Mana nyonya bosnya sedang hamil dan tidak ada yang memasak makanan enak lagi.***“Bos, semua kerjaan sudah saya kerjakan. Laporan ada di email,” ucap Angga.“Baguslah, terima kasih sudah membantuku bekerja, aku sudah mentransfer uang lembur ke rekeningmu,” balas Carlos seraya mematikan teleponnya.Amanda masih berbaring lemas di tempat tidurnya.
Amanda meminta Carlos untuk menemui saja tamu tersebut. Siapa tahu tamu yang penting atau mungkin memberikan hadiah pernikahan. Carlos menuruti Amanda dan turun kebawah melihat siapa tamu yang mengunjunginya.“Carlos, terima kasih kamu sudah mau menemuiku,” ucap Ayahnya Mulan.“Katakan apa yang kamu mau?” balas Carlos ketus.“Ini mengenai putriku,” jawab Ayahnya Mulan.Pertama ayahnya Mulan mengucapkan minta maaf atas perbuatan Mulan yang mulai membuat ulah lagi. Kedua dia memohon kepada Carlos untuk memberikan kesempatan kepada Mulan sekali lagi untuk menjadi pendamping hidupnya. DIa pasti akan berubah dan tidak akan berbuat konyol yang memalukan seperti ini lagi.“Aku sudah mempunyai istri sah dan tidak akan menduakannya. Kalau kedatanganmu ke sini untuk membicarakan hal tak masuk akan seperti ini, lebih baik pergi saja,” ucap Carlos.“Mulan bertindak seperti ini karena mencintaimu, jangan salahkan aku kalau suatu hari nanti dia bisa membalas dendam kepada Amanda,” ancam Ayahnya Mul
Carlos melepaskan pelukannya dari Amanda, dia merasa baru sehari menikah sudah mendapatkan banyak masalah. Sudah menaklukan Tuan Handoko yang kaku itu, dia masih menghadapi keluarga Mulan yang memintanya menjadikan Mulan sebagai istri kedua. “Kakek, tante, ayo duduk dulu, aku akan meminta pelayan menyeduh teh untuk kalian,” ucap Amanda. “Tidak perlu, Amanda. Duduklah kita mengobrol hal yang penting ini,” balas Nyonya Sanjaya. “Tadi aku melihat ada Ayahnya Mulan keluar dari rumah ini, apakah dia yang mengancammu?” tanya Tuan Handoko seraya duduk di Sofa. Dia tahu kalau Mulan itu menginginkan carlos untuk menjadi suaminya, bahkan dia selalu menghalu dan sesumbar kalau dia akan menjadi istri carlos. Semua orang yang sering mendatangi perjamuan kelas atas tahu hal ini. Tapi kini Carlos menikah dengan Amanda, sudah pasti keluarga Mulan datang untuk membuat keributan."Iya, dia juga ingin aku menikahi Mulan sebagai istri ke dua, kalau tidak dia akan mencelakai Amanda," jawab Carlos."KU
Dengan tubuh yang masih bergetar, ayahnya Mulan mencoba bangkit dari duduknya. Dia memohon ampunan sekali lagi kepada Tuan Handoko dan juga Nyonya Sanjaya selaku keluarga dari Amanda.“Sa-ya akan pastikan Mulan tidak akan berani lagi menyakiti Amanda,” balas ayahnya Mulan dengan nada bergetar.“Kamu harus menepati janjimu, kalau tidak aku tidak akan pernah mengampunimu,” ucap Tuan Handoko.“Kesalahan yang sudah diperbuat putrimu terlalu banyak, orang tidak akan pernah percaya pada keluargamu lagi kalau kami sampai bersuara. Apa kamu paham?” tanya Nyonya Sanjaya.Ayahnya Mulan hanya mengangguk pelan, tidak ada yang bisa ia katakan lagi. Hanya ketakutan yang ada dihatinya saat ini. Lebih baik mencari aman daripada harus dikucilkan dan tidak mempunyai tempat lagi di antara keluarga kelas atas lainnya.“Ijinkan saya pergi sekarang, keluargaku mungkin akan cemas kalau saya tidak pulang hari ini,” ucap Ayahnya Mulan.“Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja,” balas Tuan Handoko.Ayahnya Mul
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo