Carlos melepaskan pelukannya dari Amanda, dia merasa baru sehari menikah sudah mendapatkan banyak masalah. Sudah menaklukan Tuan Handoko yang kaku itu, dia masih menghadapi keluarga Mulan yang memintanya menjadikan Mulan sebagai istri kedua. “Kakek, tante, ayo duduk dulu, aku akan meminta pelayan menyeduh teh untuk kalian,” ucap Amanda. “Tidak perlu, Amanda. Duduklah kita mengobrol hal yang penting ini,” balas Nyonya Sanjaya. “Tadi aku melihat ada Ayahnya Mulan keluar dari rumah ini, apakah dia yang mengancammu?” tanya Tuan Handoko seraya duduk di Sofa. Dia tahu kalau Mulan itu menginginkan carlos untuk menjadi suaminya, bahkan dia selalu menghalu dan sesumbar kalau dia akan menjadi istri carlos. Semua orang yang sering mendatangi perjamuan kelas atas tahu hal ini. Tapi kini Carlos menikah dengan Amanda, sudah pasti keluarga Mulan datang untuk membuat keributan."Iya, dia juga ingin aku menikahi Mulan sebagai istri ke dua, kalau tidak dia akan mencelakai Amanda," jawab Carlos."KU
Dengan tubuh yang masih bergetar, ayahnya Mulan mencoba bangkit dari duduknya. Dia memohon ampunan sekali lagi kepada Tuan Handoko dan juga Nyonya Sanjaya selaku keluarga dari Amanda.“Sa-ya akan pastikan Mulan tidak akan berani lagi menyakiti Amanda,” balas ayahnya Mulan dengan nada bergetar.“Kamu harus menepati janjimu, kalau tidak aku tidak akan pernah mengampunimu,” ucap Tuan Handoko.“Kesalahan yang sudah diperbuat putrimu terlalu banyak, orang tidak akan pernah percaya pada keluargamu lagi kalau kami sampai bersuara. Apa kamu paham?” tanya Nyonya Sanjaya.Ayahnya Mulan hanya mengangguk pelan, tidak ada yang bisa ia katakan lagi. Hanya ketakutan yang ada dihatinya saat ini. Lebih baik mencari aman daripada harus dikucilkan dan tidak mempunyai tempat lagi di antara keluarga kelas atas lainnya.“Ijinkan saya pergi sekarang, keluargaku mungkin akan cemas kalau saya tidak pulang hari ini,” ucap Ayahnya Mulan.“Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja,” balas Tuan Handoko.Ayahnya Mul
Carlos dan Amanda mengamati mobil siapa yang masuk ke dalam halaman rumahnya. Dia sangat hafal mobil siapa itu."Itu mobil mama, ada apa dia datang kemari," gumam Carlos.Dia sudah bersiap kalau mamanya membuat ulah. Carlos sangat paham kalau mungkin Mulan mengadu padanya karena sang Ayah dijemput paksa oleh Tuan Handoko. Seperti biasa mungkin Nyonya William akan membelanya dan membuat keributan di rumah ini."Kenapa kamu membiarkan Amanda jalan-jalan seperti ini. Dia itu sedang mengandung cucuku. Tidak boleh kecapekan," ucap Nyonya William mengomeli Carlos."Aku bosan di dalam kamar terus ma, jadi aku minta jalan-jalan," balas Amanda sambil tersenyum."Masuklah, kamu harus banyak istirahat agar bayimu tetap sehat," ajak Nyonya william.***Sampai dalam rumah banyak macam buah dan sayur dibawa oleh Nyonya William. Semua itu untuk persediaan Amanda semasa hamil."Mama sudah bawakan ini semua untukmu. Ini adalah vitamin tambahan yang harus kamu minum, asam folat bagus sekali untuku perk
Carlos memicingkan matanya, benarkah dia adalah mamanya yang biasanya bersikap kasar terhadap Amanda. Dia tersenyum gembira kalau memang benar mamanya telah berubah dan mau menyayangi Amanda sebagai menantunya. “Aku tidak butuh uang, aku sudah memiliki segalanya untuk apa meminta uang dari mama,” balas Carlos. “Apa kamu mempermainkan mamamu ini, dasar anak nakal!” seru Nyonya William yang sewot dengan ulah Carlos. “Aku hanya masih tidak percaya dengan perubahan sikap mama,” ucap Carlos. “Aku sama sekali tidak berubah sama seperti dulu, hanya saja sekarang aku akan memiliki cucu jadi aku harus terlihat sebagai nenek yang baik,” balas Nyonya William. Amanda wantia yang baik, untuk apa terus berseteru dengannya. Apalagi banyak sekali yang menyukainya, mempunyai menantu seperti dia adalah anugerah. Walau hamil masih produktif di rumah dengan melakukan sesi live di sosial medianya dan mendapatkan keuntungan yang besar karena dia sudah terkenal. “Kedepannya mama akan sering berkunjung
Ayahnya Mulan tidak menyangkal akan hal itu, tapi Mulan terlalu gegabah dalam bertindak. Jika dulu ada yang membelanya sekarang mana mungkin Nyonya William akan membela orang yang bukan keluarganya. Orang luar akan menilainya sebagai menantu jahat, kecuali Mulan itu adalah menantunya. Tapi semua itu tidak mungkin terjadi karena lawan mereka adalah keluarga Handoko. Bisa hancur hidup mereka kalau melawan Tuan Handoko. “Mulan semuanya sudah tidak sama seperti dulu, lebih baik kamu tidak mengganggu Carlos lagi. Ayah akan mencarikan lelaki kaya untukmu,” ucap Tuan Subroto. “Aku hanya ingin menikah dengan Carlos,” bentak Mulan. “Jangan bodoh. Apa kamu mau hanya menjadi istri kedua?” tanya Melinda. “Aku tidak mau, tapi apakah ada lelaki yang lebih kaya dari Carlos di kota ini.” jawab Mulan. “Mulan, kalau kamu ingin berguna kembali untuk keluarga ini. Menikahlah dengan seseorang yang akan memberikan banyak kekayaan untuk kita,” balas Melinda. Mulan mengepalkan tangannya. Dia dendam de
Wanita itu tersenyum lalu duduk di samping Mulan yang sedang galau itu. Ia tersenyum manis ke arahnya yang sedang mengalami depresi. "Wanita murahan itu telah menghancurkan hidupku, aku menghabiskan waktu dipenjara karena ulahnya," ucap Herlina."Aku dan kamu mempunyai dendam pada Amanda, kenapa kita tidak bekerja sama!" imbuh Herlina.Mulan masih terdiam dan mencoba mengingat siapa wanita yang ada dihadapannya. Tapi dia tidak ingat, kalau dari kalangan kelas atas mungkin dia ingat."Cih, kamu bukan dari kalanganku. Aku tak percaya denga kata-katamu," umpat Mulan."Aku Herlina, padahal sebentar lagi aku akan menikah dengan Diksa tapi gara-gara wanita itu aku dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Aku ingin membunuhnya sekarang," ucap Herlina.Mulan mengingat siapa wanita itu, dia adalah wanita yang merebut kekasih Amanda saat itu. Pemilik hotel bintang lima terkenal di kota ini. Tapi Mulan juga mendengar kalau dia juga yang menjadikan Amanda bertemu Carlos saat menjebaknya malam itu.Mulan
Diksa membisikkan sesuatu yang membuat Herlina kaget sekaligus kesal. Yang benar saja dia harus menjadi bintang porno dahulu supaya terkenal yang ada dia akan mendekam di tahanan."Lama-lama kamu gila. Menyuruhku menjadi bintang porno," keluh Herlina."Hanya itu yang bisa kamu lakukan. Kalau tidak kamu bisa menggoda seorang produser agar dijadikan artis top," balas Diksa.Herlina mempunyai tubuh yang cukup bagus, wajahnya cantik dan kakinya jenjang. Kalau menjadi artis atau model juga akan laku. Inilah saatnya Herlina bersinar melampaui Amanda."Aku tidak mau melakukan itu," ucap Herlina kesal."Ya sudah kalau tidak mau, padahal ada produser kenalanku yang sedang mencari bintang," ucap Diksa."Kenalkan aku padanya," balas Herlina antusias tak mau kehilangan kesempatan.***Malam ini Amanda menunggu Carlos pulang kerja sambil membuat konten bagaimana cara menjadi desainer yang bisa menembus pasar.Saking fokusnya ia tak tahu kalau suaminya pulang dan sudah memeluknya."Kenapa tidak men
Amanda mengekpresikan ketidaksukaannya karena Carlos tidak mau berjanji dia akan mencintai Amnada selamanya. Dia tidak m berjanji bahwa Amanda adalah satu-satunya wanita yang akan mengisi hati Carlos sampai mati.“Bukan begitu maksudku,” jawab Carlos.“Lalu apa?” tanya Amanda masih sewot lalu melipat tangannya ke depan.“Kamu lucu sekali, peluk dulu lah,” jawab Carlos.Amanda masih sewot tapi semakin menambah pesona yang ada dalam wajahnya. Carlos semakin ingin menggoda Amanda lebih tapi sepertinya itu tidak baik untuk kehamilannya.“Aku benci padamu. Kalau tahu kamu tidak bisa setia aku tidak mau menikah denganmu,” ucap Amanda sewot.“Kamu ini cemburuan sekali,” goda Carlos sambil memainkan rambut Amanda.“Setiap wanita akan cemburu dan tak sudi kalau suaminya main gila sama perempuan lain,” sahut Amanda masih sewot.“Apa kamu akan cemburu juga kalau anak kita perempuan dan aku juga mencintainya?” tanya Carlos sambil tersenyum.Amanda langsung diam lalu menatap wajah Carlos tajam. Di
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo