Wanita itu adalah Mulan, entah ada urusan apa dia datang ke perusahaan dengan Herlina pula.Amanda sama sekali tidak kaget tapi saat ini dia sedang hamil tidak mungkin akan melawan mereka secara bersamaan.“Mau apa kalian datang kemari, jangan buat masalah dengan wanita hamil,” ucap Ratna.“Bukan urusanmu. Seekor anjing sepertimu punya hak apa mengurusi urusanku,” balas Herlina.“Tentu saja jadi urusanku juga. Amanda adalah kesayangan bos kami. Jika terjadi apa-apa dengannya mungkin perusahaan ini kehilangan pemimpin dan kai akan kehilangan pekerjaan,” ucap Resti yang baru saja muncul.Sesaat dia melihat dua orang pembuat onar maka dia segera mendekati Amanda. Dengan kondisinya yang sedang hamil tidak mungkin bisa menghadapi dua orang wanita jalang sekaligus.“Dasar penjilat kalian semua. Apa istimewanya Amanda?” tanya Mulan.“Dia istimewa di hati bos kami,” jawab Resti.Mulan melihat perut Amanda yang semakin buncit. Dia iri dan dengkin melihat Amanda yang terlibat biasa saja tapi Ca
Amanda sengaja mencibir mereka, menginginkan mereka marah dan semakin menggila. Dengan seperti ini akan bertambah lagi daftar buruk tentang perilaku mereka kepadanya.“Wanita jalang, tunggu saja aku akan membuat hidupmu sengsara!” tegas Mulan.“Hanya jadi istri seorang pemilik perusahaan dengan cara kotor saja kamu bangga, tunggu saja Carlos melirik wanita lain kamu akan hancur!” teriak Herlina.Kedua wanita itu seperti orang kesetanan mencaci dan menghardik Amanda di perusahaannya sendiri. Mereka tidak sadar kalau banyak yang merekam kejadian itu. Amanda menyeringai tipis melihat keduanya masuk jebakan, dengan beberapa kata saja mereka sudah kebakaran emosi.“Nyonya bos memang luar biasa, dia bisa memancing amarah kedua perempuan murahan ini dengan mudah,” ucap Angga dalam hati.“Carlos memang tidak salah memilih istri,” ucap Resti yang diam-diam memperhatikan lingkungan tempat dia bekerja.Plok … plok … suara tepuk tangan dari Carlos menghentikan keributan yang ada diperusahaannya.
Wanita itu tertawa memandang remeh Mulah yang hanya cantik parasnya saja tapi tidak berwawasan. Apalagi disampingnya ada bintang majalah dewasa seperti Herlina yang hanya menggunakan tubuh dan parasnya saja untuk mencari uang. “Kamu benar-benar tidak tahu siapa aku?” tanya wanita itu. “Hidupku terlalu berharga untuk mengenal semua orang, aku pastikan kamu akan menderita karena berani melawanku!” tegas Mulan. “Perkenalkan nama saya, juwita, perempuan yang suaminya kamu goda. Aku adalah ibu walikota yang akan melaporkanmu ke polisi atas tuduhan zina dengan suami orang,” balas juwita. Amanda sangat senang melihat Mulan yang semakin terpojok. Dia tidak takut sama sekali tadi saat menghardik orang tapi kini nyalinya menciut, terlihat juga tubuhnya bergetar karena ketakutan. “Kamu adalah wanita bodoh yang pernah aku temui. Mau merebut suami orang tapi kamu tidak tahu latar belakang istrinya seperti apa,” ucap Juwita. “Melaporkanku memangnya kamu punya bukti?” ledek Mulan yang keberani
Amanda cemberut tak enak hati karena semua netizen memuja Carlos akan ketampananya juga perhatian yang sangat serius pada istrinya."Aku benci pada wanita yang memujamu," balas Amanda sambil mengaduk jus jambunya."Mereka memujaku tapi tak bisa memilikiku," ucap Carlos sambil tertawa.Carlos memeluk Amanda yang terlihat risau itu. Dia sama sekali tak ada niat menduakan hatinya. Mencari perempuan hebat seperti Amanda ini susah didapat untuk apa harus membuatnya sakit hati."Percayalah padaku kalau hanya kamu yang aku cintai didunia ini," ucap Carlos sembari mengecup pipi Amanda."Aku percaya padamu tapi aku tetap cemburu pada semua wanita yang memuja ketampanan suamiku," balas Amanda.Carlos menepuk lembut punggung Amanda lalu membelai wajahnya. Ia tak ingin membuat lebih sedih istri yang ia cintai. Lebih baik mengajaknya jalan-jalan mengitari taman rumah lagi sejenak.***"Rembulan di malam hari sangat indah bila dilihat dari taman bersamamu," ucap Amanda sembari menyandarkan kepalany
Carlos dan Amanda tidak jadi masuk mobil karena Tuan Handoko dan Nyonya Sanjaya berkunjung ke rumah mereka. Mereka menyapa dan memberi salam terlebih dahulu, tampak raut wajah Amanda bahagia kedatangan keluarganya.“Kakek kami hanya ingin pergi menginap sehari saja. Untuk bulan madu sepertinya belum,” jawab Amanda.“Kenapa tidak bulan madu, kapan lagi kalian bisa menikmati masa indah bulan madu setelah pernikahan,” ucap Tuan Handoko.“Apa kakek akan menjadi sponsor bulan madu kami?” tanya Amanda sembari tertawa.“Katakan saja kamu mau kemana, kakek akan memberikan kamu uang untuk bulan madu,” jawab Tuan Handoko bersungguh-sungguh.Carlos berdeham sejenak. Dia tidak ingin menyusahkan kakek mertuanya soal uang. Dia sangat gengsi menerima bantuan dari kakek mertuanya tersebut. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kekuatannya.“Sepertinya itu tidak perlu, aku mempunyai banyak uang untuk membahagiakan istriku sendiri,” ucap Carlos.“Jangan sombong kamu anak muda, aku ini lebi
Amanda tersipu malu, wajahnya memerah karena membayangkan hal manis saat menikmati hari-hari bersama Carlos."Tidak ada hal jorok, yang ada hal manis yang pernah kita lakukan di sini," ucap Amanda."Kamu benar, hal manis yang pernah kita lalui bersama tak akan pernah terlupakan," balas Carlos.Setelah bersantai sejenak mereka berdua menata barang bawaan bersama. Sambil tertawa mengingat hal indah bersama yang telah mereka lalui. "Rasanya masih seperti mimpi, aku dan kamu bisa bersama juga akan memiliki buah cinta," ucap Carlos."Hal yang aku inginkan selama ini adalah hidup bahagia bersama orang yang aku cintai," imbuh Carlos sambil menatap jauh ke luar jendela.Amanda memeluknya dari belakang menyandarkan kepalanya pada punggung Carlos yang membuatnya nyaman."Aku juga sama seperti dirimu, menantikan datangnya hari ini. Bedua bersamamu melewati hari-hari indah," ucap Amanda."Terima kasih sudah hadir di hidup ini, Amanda. Aku bahagia sekali bersamamu," balas Carlos lalu membalikkan
Carlos mengikuti Putri kemana dia pergi, takutnya dia memang sedang menyembunyikan sesuatu berupa kenakalan remaja. Dia sudah keluar dari kamarnya dan membawa sebuah kotak besar untuk pasangan pengantin itu. Dia menabarak Carlos dan terjatuh ke lantai Carlos memungut kotak kado itu. "Apa yang kamu sembunyikan?!" bentak Carlos. "Itu kado yang sudah aku siapkan untuk kalian,"" ucap Putri. "Kado untuk kami?" tanya Carlos. "Benar, aku merajutnya sendiri," jawab Putri. Carlos tersenyum lalu dia membantu Putri berdiri dari jatuhnya lalu kembali ke meja makan. Dia memberikan kotak kado itu pada Amanda biarkan saja dia yang membuka kado spesial dari putri yang katanya buatan tangannya sendiri. "Apa ini?" tanya Amanda sembari memegang kotak kado pemberian Putri."Buka saja kak. Maaf kadonya tidak berharga aki merajutnya sendiri, aku pikir kakak berdua sudah memiliki segalanya," jawab Putri. Amanda tersenyum dia perlahan membuka kotak kado itu. Berisi dua syal dengan nama Amanda dan Carl
Amanda memandang suaminya yang tampan itu. Dia menatapnya penuh cinta, tidak ada yang bisa mengalihkan dunianya selain Carlos saat ini. Dia sangat ingin sekali menua bersamanya. "Suasana indah bersamamu, setiap hari kamu sibuk bekerja dan sekarang perutku sudah mulai membuncit susah bergerak. aku harus berada di rumah saja menunggu kamu pulang kerja," jawab Amanda."Maafkan aku yang selalu sibuk mencari uang untuk menafkahi kamu dan calon bayi kita, tapi tenang saja suasana indah bersamamu seperti ini akan selalu tercipta di akhir bulan," balas Carlos. Suasana semakin syahdu saat mereka mengobrol sembari menikmati teh hangat di tengah semilirnya angin malam seperti ini. Amanda dan Carlos semakin intim saja jadinya. "Ehem, maaf mengganggu waktu kalian berdua. Ini makan malam kalian," ucap Putri. "Terima kasih banyak, apa kamu mau ikut makan malam bersama kami?" tanya Amanda. "Tidak terima kasih," jawab Putri. Gadis itu menaruh panci rantang di meja makan milik pasangan suami istr
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo