Carlos menenangkan Amanda. Dia lantas meminta Laila menyiapkan sopir untuk membawa mobil ke kampung halaman Amanda."Kapan bapak akan pergi?" tanya Laila."Sekarang juga. Kamu juga beritahu atasan Amanda kalau amanda akan ijin beberapa hari," jawab Carlos.Laila mengangguk lalu mengerjakan tugasnya dengan baik. Dia pergi ke ruangan Amanda membuatka izin untuknya sesuai dengan permiantaan Carlos. Sementara urusan perusahaan kalau ada persetujuan Carlos bisa di titipkan ke Laila atau Angga."Ayo kita berangkat, tidak usah khawatir aku membawa pengawal juga," ucap Carlos."Aku mengerti, terima kasih sudah mau membantuku," balas Amanda.Dalam perjalanan Amanda terlihat selalu gelisah tak menentu karena kepikiran ibunya terus. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh sang Ayah tiri sehingga membuatnya harus mencelakai ibu. Amanda juga diminta pulang sebenarnya ada apa. Biasanya dia juga tak pernah peduli dengab kehidupan Amanda."Carlos aku sangat takut. Terjadi apa-apa pada ibuku," ucap Amanda.
Ayah tiri Amanda tertawa kencang. Mau tak mau Amanda harus menikah dengan juragan kambing sekaligus rentenir di desanya. Ayah tirinya berhutang padanya untuk berjudi dan hutangnya sudah menumpuk."Aku akan menyiksa ibumu kalau kamu tidak mau menikah dengan juragan kambing. Aku tahu kamu sangat menyayangi ibumu!" seru Ayah tiri Amanda."Aku tidak sudi menikah dengan juragan kambing yang istrinya sudah tiga. Atas dasar apa kamu memintaku untuk menikah dengannya!" seru Amanda.Ayah tiri Amanda geram Amanda berani menentangnya. Di depan Amanda dia menjambak dan menampar Ibunya dengan kasar."Kamu harus menikah dengan juragan kambing sebagai pelunas hutang. Aku akan terus menyiksa ibumu sampai kamu menyetujuinya," balas Ayah tiri Amanda."Amanda kalau kamu sayang pada Ibu. Turuti saja Ayahmu untuk menikah dengan juragan kambing agar hutang kita lunas," pinta Ibu Amanda sambil menangis.Amanda mengepalkan tangannya. Dia kesal karena ibunya benar-benar bodoh mau menikah dengan lelaki yang ja
Carlos sangat kesal meninju sampai dia puas sehingga wajah Ayah tiri Amanda babak belur olehnya. "Ampun! Hutangku seratus juta. Aku tak sanggup membayarnya sehingga harus menjadikan Amanda sebagai pelunas hutang!" tegas Ayah tiri Amanda."Ini cek seratus juta untuk kalian. Amanda adalah calon istriku tidak ada yang bisa merebutnya dariku. Atau anak buahku akan menghabisi kalian," ucap Carlos yang masih marah. Dia melempar cek seratus juta ke wajah Ayah tiri Amanda.Tetangga yang berada di sekitar rumah Amanda melongo melihat kejadian ini. Mobil yang dibawa Carlos juga mencolok. Lebih bagus dari mobil milik juragan kambing."Apa calon suami Amanda orang kaya?" bisik tetangga Amanda."Lihat saja penampilan dan mobil yang dia bawa. Sangat bagus dan sepertinya mahal," bisik tetangga satunya.Ayah Amanda merasa bersalah. Karena menilai tidak menyeluruh kalau begini caranya dia tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa. Hanya seratus juta saja untuk melunasi hutang lalu untuk foya-foya dia
Carlos menyeringai tipis tentu saja dia akan melakukan segalanya demi Amanda. Termasuk merelakan nyawanya jika diperlukan asalkan untuk mendapatkan Amanda dia akan bersedia melakukan apapun."Ibu jangan keterlaluan. Aku datang kemari untuk mwnyelamatkan Ibu. Tapi sepertinya kedatanganku hanya untuk menebus hutang saja dan tidak ada artinya!" seru Amanda."Ibu hanya mengetes dia beneran mencintaimu atau tidak. Kalau benar uang satu milyar bagi keluarga Wiliam bukanlah apa-apa," balas Ibunya Amanda.Carlos merangkul Amanda dia mencoba menenangkan Amanda agar tidak terlalu kecewa dengan keadaan. "Demi Amanda, aku sanggup memberikan satu milyar itu. Tapi aku tidak akan memberikan padamu," ucap Carlos."Aku ini ibu Amanda. Sudah seharusnya uang mahar itu diberikan padaku!" seru Ibunya Amanda."Kamu tidak pantas disebut orang tua," balas Carlos.Amanda menangis karena ibunya ternyata hanya menginginkan uangnya untuk membahagiakan suami barunya. Dia rela harta habis demi kebahagiaan sang su
Carlos turun dari mobil menuju penginapan. Dia menggandeng Amanda masuk, mereka langsung istirahat begitu juga para pengawalnya."Selamat istirahat, Amanda," ucap Carlos."Kamu juga harus istirahat," balas Amanda yang langsung memejamkan matanya.Mereka terlelap sampai pagi. Saat Carlos membuka matanya, Amanda sudah berada di sampingnya dengan wajah yang ceria. Carlos semakin terpana melihatnya."Amanda, kamu cantik sekali pagi ini," ucap Carlos."Jangan menggombal saja kerjaanku. Ayo kita sarapan!" ajak Amanda tegas."Amanda tapi kamu benar-benar cantik. Bolehkah aku memelukmu sebentar saja?" tanya Carlos."Tentu boleh," jawab Amanda.Carlos memeluk wanita pujaan hatinya itu untuk beberapa menit. Sepertinya dia bisa bersama Amanda pergi ke kampung halaman bertemu dengan orang tua Amanda walau hanya sesaat saja. "Amanda, bagaimana suasana hatimu sekarang?" tanya Carlos."Aku baik-baik saja. Aku sudah rela meninggalkan mereka yang tidak menginginkan aku ada," jawab Amanda."Baiklah mu
Carlos tersenyum lalu mengelus rambut Amanda lembut. DIa menatapnya penuh makna. seolah mengatakan kalau dia sangat mencintai Amanda. "Apa kamu mencintaiku?" tanya Carlos. "Aku mencintaimu mulai sekarang dan seterusnya. Jangan berpaling ke perempuan lain, Carlos," jawab Amanda. "Bertemu denganmu adalah keberuntungan untukku. Aku tidak akan berpaling ke perempuan lain," balas Carlos dengan sorot mata yang tajam. Amanda tersenyum bahagia. Saat ini memang Carlos yang bisa dia andalkan dia tidak pernah di perhatikan, disayang, dimanja seperti apa yang Carlos lakukan saat ini. Keluarganya saat ini hanya Carlos tidak ada yang lain. Dia berjanji mulai sekarang akan menuruti saja apa yang diinginkan Carlos. "Kita sudah sampai perusahaan. Ayo kita turun," ucap Carlos. "Baik, sepertinya aku akan lembur hari ini," jawab Amanda. Sekarang Amanda tidak risih lagi saat berjalan masuk ke perusahaan bersama Carlos. Dia sudah tidak memikirkan akan gosip yang akan bertebaran di dalam perusahaan
Amanda menggelengkan kepalanya karena tidak tahu lagi harus berbuat apa. Temannya ini kenapa pikirannya selalu buruk tentangnya. Tidak pernah sama sekali berpikir baik."Tidak ada yang dispesialkan di sini. Aku juga sama seperri kalian. Kalau salah akan kena tegur atasan. Siapa bilang aku tidak pernah kena omel, kalian salah menilaiku," jawab Amanda."Kami tidak pernah melihatmu kena omel," balaa teman Amanda."Karena kalian baru dipindahkan di sini," balas kepala divisi.Mereka mendapatkan ceramah dari atasannya karena membuat kericuhan. Padahal Amanda hanya mengajak diskusi tentang pekerjaan kenapa bisa melebar kemana-mana dan terkesan menyudutkan Amanda."Aku sudah bekerja lama disini. Walau baru dipindah ke divisi desain. Aku sudah merasa kedatangan Amanda bukan kebetulan," ucap teman Amanda."Bukan kebetulan bagaimana maksudmu? Dia datang direkrut oleh HRD karena menang lomba saat itu," balas kepala divisi."Halah aku yakin dia main belakang dengan naik ranjang bos," ucap teman A
Amanda menerima kotak paket dari Laila lalu membukanya perlahan. Nama yang tertera adalah namanya jadi dia berani membukanya."Aku penasaran apa isinya. Itu dari luar negeri pasti biaya kirimnya mahal," ucap Laila penasaran."Wow ini keren, peralatan masak yang lumayan mahal, siapa pengirimnya?" tanya kepala divisi."Pengirimnya mantan pacar Carlos," jawab Amanda.Mereka agak terkejut dengan siapa pengirimnya. Amanda tapi tampak biasa saja. Kalau itu orang lain mungkin sudah membuangnya ke tempat sampah karena mantan kekasih sang lelaki mengirimkan dia sebuah hadiah."Amanda, apa kamu yakin?" tanya Laila."Iya aku yakin ini dari Sinta, lihat saja ada suratnya," jawab Amanda yang menunjukkan ssbuah surat.Laila dan kepala divisi membaca surat dari Sinta. Lalu mereka memandang Carlos yang wajahnya datar biasa saja. Mereka tidak tahu apa yang dipikirkan Carlos saat ini. "Amanda kamu mau menyimpan surat ini atau membuangnya?" tanya Laila."Menyimpannya, ini adalah hadiah pertama untukku