Setiap manusia berhak bahagia, begitu pula dengan Devon. Kini Devon siap menata masa depannya. Di sisi lain, Alfa dan Vellza sedang menikmati makan malam romantis.
Alfa benar-benar membuat Vellza menjadi seorang wanita paling bahagia. Bagaimana tidak jika saat ini semua perhatian Alfa tertuju padanya.Cinta mereka terjadi tanpa kesengajaan, tapi saling terhubung satu sama lain. “Alfa, terima kasih untuk jamuan malam malam romantis ini.”“Sama-sama, Sayang. Apapun yang terjadi hari ini semuanya tidak gratis. Aku menunggumu di kamar,” ucap Alfa sambil mengerling nakal.Vellza berharap jika Alfa tidak akan pernah meninggalkannya lagi. Saat ini keluarga Vellza hanya tertinggal satu orang yaitu suaminya sendiri, Alfa Mahendra.Meski bunga-bunga cintanya baru bermekaran, Vellza tetap bersyukur. Apalagi Alfa menerima semua kelebihan maupun kekurangan Vellza.Malam itu, Alfa dan Vellza berjalan kembali ke kamar mereka dengan tangan yangJika Vellza dan Alfa masih berbahagia atas kenaikan tingkat hubungan kisah cinta mereka, lain lagi dengan Devon yang semakin disibukkan dengan rutinitas pekerjaan.Dia harus buru-buru menyelesaikan semua pekerjaan yang telah diberikan Alfa padanya. Hari itu dia pun telah mengajukan cuti satu hari pada atasannya.“Siapa?” Tanya Vellza sambil menuangkan minuman untuk Alfa.“Devon minta cuti satu hari untuk memperingati seratus hari kematian Anna.”“Ya Tuhan, tidak terasa sudah seratus hari rupanya.”Vellza kembali duduk dan merebahkan punggungnya dengan nyaman. Dia terlihat menghela nafas panjangnya. Meski tidak terlalu dekat, tapi ia bisa merasakan kesedihan Devon saat ini. Masih tergambar jelas ketika Vellza kecil harus kehilangan ibunya.Alfa yang mengerti kesedihan Vellza langsung mendekatinya. “Kamu kenapa, kangen ibu?”Vellza mengangguk.Vellza menatap Alfa dengan mata yang penuh air mata. "Ya, Alfa. Aku merindukan ib
Hari-hari berlalu, dan cinta Alfa untuk Vellza semakin besar. Mereka berdua rutin melakukan olahraga setiap malam, sehingga Vellza merasakan perubahan yang signifikan dalam hidupnya. Namun, pada suatu pagi, Vellza merasakan rasa mual yang luar biasa hebat. Setiap kali Vellza hendak pergi ke kamar mandi, aroma sabun yang biasanya menyegarkan malah membuat perutnya terasa kacau. Rasanya seolah-olah ada sesuatu yang mengaduk-aduk perutnya, dan Vellza merasa ingin muntah.“Kenapa aroma sabunnya beda? Emangnya kamu ganti ya, Sayang?”Alfa yang masih berbaring segera menyandarkan punggungnya ke dashboard ranjang. “Enggak, tuh. Itu aroma sabun yang biasanya, kok. Emangnya kenapa?”“Baunya menyengat banget, aku pengen muntah terus, nih,” protes Vellza sambil memegang perutnya.Rasa tidak nyaman itu pun benar-benar membuat Vellza lemas. Sudah lebih dari tiga kali dia muntah. Alfa pun semakin cemas dengan keadaan istrinya.“Sebentar, Saya
Akhirnya Vellza berhasil selamat sampai rumah sakit. Setelah memastikan Vellza masuk, Alfa masih melihat Devon tertawa.Alfa hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala saat mendengar tawa renyah Devon. Bagaimana tidak, seorang lelaki tampan dan dingin seperti Alfa, bisa ditundukkan oleh wanita biasa, yaitu Vellza. Meski situasinya cukup serius, Alfa paham bahwa kejadian tersebut memang terdengar lucu dan tidak biasa. "Ya, tertawalah sepuasnya, Devon," kata Alfa dengan nada setengah kesal dan setengah terhibur. "Tapi ingat, sekarang tugasmu untuk membantu Vellza sampai di rumah sakit sudah selesai. Sekali lagi aku mengucapkan terima kasih." Devon masih tertawa, namun dia menyetujui permintaan Alfa. "Tentu saja, Alfa. Bukankah kita sahabat. Jangan khawatir." Alfa merasa lega mendengar jawaban Devon. Meski dia sedikit kesal karena diperlakukan sebagai bahan tertawaan, Alfa tahu bahwa Devon adalah teman yang bisa diandalkan dan akan membantu mer
Kisah cinta antara Vellza dan Alfa memang tidak biasa. Awalnya, mereka hanya terikat dalam sebuah kontrak yang melibatkan hutang ibu tirinya, Anne. Vellza setuju untuk menjadi istri Alfa sebagai penebus hutang tersebut. Namun, tak disangka, hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih dalam. Vellza yang memiliki sikap periang dan penuh semangat berhasil mencairkan dinding es yang selama ini Alfa ciptakan untuk melindungi hatinya. Keberadaannya mampu mengubah kehidupan dingin Alfa menjadi lebih hangat dan penuh cinta. Suatu hari, ketika mereka duduk bersama di sofa, Alfa menatap Vellza dengan penuh rasa syukur. "Vellza, aku tak pernah menyangka bahwa kehadiranmu dalam hidupku akan membawa perubahan begitu besar. Aku bersyukur karena kamu tetap bertahan di sampingku, meski awalnya hubungan kita hanya berdasarkan kontrak." Vellza tersenyum lembut dan membalas, "Alfa, aku juga tak pernah menyangka bahwa aku akan jatuh cinta padamu. Meski awaln
Alfa tentu masih mencoba mencari pemahaman tentang perubahan yang dialami oleh Vellza. Istri tercintanya yang sedang hamil muda. Bagaimanapun ini sebuah pengalaman yang sangat unik dan jarang terjadi. Bahkan merupakan pengalaman pertama untuk Alfa Mahendra. Seketika ia pun ingin berdiskusi dengan Devon. Langkah kakinya mengantar Alfa sampai di ruangan Devon. Tanpa mengetuk pintu, Devon menyelonong masuk.“Apakah semua ibu hamil akan bersikap seperti Vellza?” Tanya Alfa pada Devon yang masih berkutat dengan pekerjaannya.Devon, yang sedang asyik berkutat dengan pekerjaannya, dan menjawab asal tanpa benar-benar memahami pertanyaan tersebut jelas saja membuat Alfa kesal. "Ya mana saya tahu, Pak?" jawabnya, membuat Alfa seketika merasa kesal.Ruangan itu seketika menjadi hening, hanya terdengar suara Alfa yang menggebrak meja. "Kamu mau jawab atau aku pecat saat ini juga!" bentaknya, membuat Devon terkejut dan hampir terjengkang.Alfa yang sangat ingin teman berdiskusi seketika kesal dan
Pada trimester pertama kehamilannya, Vellza mengalami perubahan yang cukup unik. Indra penciumannya menjadi sangat tajam, sampai-sampai bau-bauan yang biasanya tidak mengganggu, seperti sabun, parfum, bawang putih, dan kerupuk, menjadi sangat menyengat dan tidak tahan.Sama seperti pagi itu ketika Vellza baru saja dari kamar mandi, ia langsung muntah-muntah hebat. Rupanya aroma sabun Alfa pemicunya. Dengan cepat ia meraih ponsel untuk menghubungi suami tercinta yang terpisah kamar tidur karena Vellza membenci suara dengkuran Alfa ketika tidur.Saat matahari terbit membawa kabar pagi, suara dering telepon membangunkan Alfa dari tidurnya. Dia mengangkat telepon dan mendengar suara Vellza yang lembut di ujung sana, "Alfa, aku merasa mual. Aku pikir aroma sabunmu terlalu kuat." Alfa terkejut. Sabunnya? Itu adalah sabun yang dia gunakan selama bertahun-tahun dan Vellza tidak pernah mengeluh sebelumnya. Tapi, dia ingat bahwa Vellza sedang hamil. Dia membaca bah
Saat kebahagiaan tengah menyelimuti Alfa dan Vellza di mansion mereka, tiba-tiba pintu utama terbuka dengan keras, tapi mereka tidak menyadari kedatangannya. Alfa dan Vellza begitu terkejut dan bergegas menoleh saat ada yang ikut berbicara tadi. Ternyata, di belakang mereka berdiri seorang lelaki misterius yang mengenakan jas hitam dan topi fedora. Wajahnya tertutup oleh bayangan yang misterius. Hal itu tentu saja membuat Vellza terkejut sekaligus takut. Alfa terlihat mengernyitkan dahi dan berusaha tetap tenang di hadapan istrinya yang sedang ketakutan. “Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?” Lelaki misterius itu mempunyai suara serak, tapi cenderung tegas. “Maaf mengganggu, tetapi saya memiliki pesan penting untukmu, Alfa Mahendra.” Vellza memegang lengan Alfa, agak khawatir, “Pesan apa? Siapa kamu sebenarnya?” Lelaki itu tampak menarik napas dalam-dalam, lalu mulai membuka topi miliknya, “Aku adalah ayah kandungmu, Alfa.”
Setelah beberapa waktu berlalu, kini Alfa sudah terbiasa dengan kehamilan Vellza yang unik. Malam itu Alfa belum juga pulang dari kantor karena Vellza meminta dibelikan buah kedondong. Padahal itu bukan musimnya, sehingga Alfa harus berkeliling kota untuk mencarinya.Alfa telah terbiasa dengan kehamilan Vellza yang unik. Keinginan Vellza yang kadang-kadang aneh dan tiba-tiba membuat Alfa harus ekstra sabar dan perhatian. Malam itu, ketika Alfa masih di kantor, Vellza meminta buah kedondong. Meski bukan musimnya, Alfa berjanji untuk mencarinya. Setelah berkeliling kota dan mencari di beberapa toko buah, Alfa akhirnya menemukan buah kedondong yang dicari Vellza. Dia merasa lega dan segera pulang ke rumah, berharap Vellza akan senang dengan kejutan ini. Ketika Alfa sampai di rumah, dia melihat Vellza sedang duduk di sofa, tampak lelah tetapi senang. Alfa tersenyum dan mendekati Vellza, membuka tasnya dan menunjukkan buah kedondong yang telah dia cari.
Namun, apa yang diharapkan Vellza tak seindah bayangan. Nyatanya Kenzo berhasil membuat pandangan Alfa terhadapnya berubah. Alfa bahkan percaya dengan semua perkataan dari Kenzo ketimbang istrinya sendiri. "Aku tak pernah menyangka jika kamu berubah, Sayang. Setelah apa yang aku perbuat selama ini nyatanya kamu hanyalah sebuah barang transaksi!" ucap Alfa ketus lalu meninggalkan Vellza sendiri.Setelah apa yang mereka perbuat semalam, manisnya cinta tak berarti apapun. Semua musnah ketika Kenzo mengirimkan beberapa video ke ponsel Alfa. Vellza tak tau apa yang terekam di sana. Hanya kilatan amarah terpancar jelas di wajah Alfa.Di kediaman Kenzo, tawa penuh keceriaan terdengar memenuhi ruangan yang bernuansa gold. Suara tawa itu seolah menyatu dengan gemerincing perhiasan dan mengisi ruangan dengan kehangatan. Kenzo, tuan rumah yang kaya raya, terlihat bahagia di tengah kerumunan tamu yang bergembira. Sementara itu, Devon, pelayan setia Kenzo, m
Vellza tak menyangka jika Tuhan masih memberikan kesempatan kedua padanya. Alfa yang ia kira sudah meninggal kini tertidur pulas di samping tubuhnya. Tanpa pakaian dan hanya berlapiskan selimut tebal yang menutup tubuh polos mereka."Tuhan, aku mohon jangan kau ambil kebahagiaan ini lagi. Aku sangat mencintai Alfa," ucap Vellza lirih sambil menyentuh selimut miliknya.Vellza sangat takut jika harus berpisah kembali dengan Alfa. Pasalnya banyak orang yang ingin melengserkan posisinya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan Alfa. Sebelumnya Alfa memang telah membuat Vellza mempunyai kedudukan tinggi yang sama dengannya karena meminimalisir kejadian tak terduga. Buktinya, Alfa sempat kecelakaan dan dikabarkan meninggal. Hal itu tentu dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk merebut perusahaan Alfa.Maka dari itu, dari saran dan bantuan Devon semua aset miliknya masih aman. Apalagi pewaris semua kekayaan Alfa sudah beralih atas nama Noah. Putra satu-satunya bersama Vellza
Niat hati ingin merajut asa dengan Vellza karena kebaikan hatinya. Sayang, semua rencananya gagal karena suami Vellza ternyata masih hidup. Tentu hal itu membuat Keanu marah besar. Jelas ia cemburu, semua asa yang ingin ia rajut harus pupus ketika Vellza kembali bersama Alfa."Kurang ajar! Kenapa dia justru masih hidup? Bukankah semua sudah jelas jika waktu itu dia meninggal!"Tampak jika Keanu marah besar. Tangannya mengepal, urat-urat di tangan terlihat menonjol. Bahkan hembusan nafasnya terdengar naik turun. Jika saja ada barang di hadapannya, sudah dipastikan akan hancur saat itu juga.Mendengar keributan dari kamar kakaknya, Melly bergegas naik. Gaya centil ciri khas pembawaan Melly tak pernah bisa membuat sang kakak marah dalam waktu lama. Maka dari itu, Melly berniat untuk langsung memberikan surprise padanya. Setidaknya sang kakak tidak lagi marah-marah.Tanpa mengetuk pintu, Melly langsung menerobos masuk. Melihat kakaknya berdiri mematun
"Kalau cinta tuh bilang aja, napa pake gengsi segala, sih!"ujar Vellza sambil tertawa, merespons komentar konyol Alfa.Alfa juga ikut tertawa, menatap Vellza dengan penuh cinta. Mereka berdua memang memiliki awal yang tidak biasa dalam percintaan mereka, bermula dari sebuah transaksi hutang piutang. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berdua saling mengenal dan menemukan kecocokan satu sama lain."Lagian aku tuh sadar diri, aku bukan tipe kamu."Sepasang suami istri itu saling tertawa satu sama lain. Awal percintaan mereka bukanlah sebuah kisah manis, tapi berawal dari sebuah transaksi hutang piutang. Bahkan Alfa mempunyai sebuah trauma yang mendalam pada seorang wanita. Awalnya, Alfa memiliki trauma yang mendalam terhadap seorang wanita, namun kehadiran Vellza dalam hidupnya membawa perubahan yang besar. Meskipun Vellza juga memiliki luka emosional dari masa lalunya, Alfa berusaha menyembuhkan luka itu dengan cinta dan pengertian.
"Keanu ..." panggil Vellza terkejut. Bagaimana tidak terkejut apalagi saat ini Alfa ada di sana juga."Iya, sayang. Aku datang kemari untuk memastikan apakah kamu benar-benar masih mencintai mantan suamimu atau aku?" tanya Keanu dengan nada ketus.Vellza merasa terjepit dalam situasi yang rumit. Dia merasakan kebingungan dan kekhawatiran di dalam hatinya. Semua ini adalah salah paham yang terjadi, dan sekarang semakin memanas dan berpotensi menyulut konflik yang lebih besar.Sebenarnya Vellza bebas memilih, tapi semuanya terlambat. Salah paham yang terjadi kali ini pasti akan lebih berkelanjutan dan semakin runyam.Alfa yang semula hendak memeluk istrinya justru kembali melepaskan niatnya dan ikut berbalik menghadap Keanu. Senyum yang ŵ terukir, kini sirna sudah. Berganti dengan sorot mata tajam yang siap mengoyak siapapun yang berniat merebut Velkza sari"Hei, Tuan Keanu yang terhormat. Apa kabar?""Ck, kamu kira kita pernah ber
Melihat kepergian Noah dengan wajah sedih, tentu membuat Devon mendapatkan PR besar. Bagaimana pun Devon mempunyai kewajiban baru kali ini. Ia tidak akan membiarkan Noah bersedih.Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya sedang bersama Keanu. Lelaki asing yang tidak disukainya."Kamu masih ingat papa, sayang?""Tentu, Pa. Kenapa Noah harus lupa?"Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya seda
Bangun dari tidur panjang membuat Alfa sedikit linglung. Apalagi setelah tidur panjang, Alfa merasakan kerinduan yang mendalam pada sosok istri tercinta."Velza, dimana kamu?" panggil Alfa dengan suara lembut, mencari sosok yang sudah lama tidak ia jumpai.Devon mendengar suara familiar berasal dari kamar. Buru-buru dia datang dan mengecek kondisi Alfa. Air matanya tumpah saat tahu jika atasannya sudah siuman.Bangun dari tidur panjang, Alfa merasa sedikit linglung. "Alfa, kamu sudah siuman! Kamu sudah kembali!" seru Devon bersuka cita. Alfa, masih sedikit bingung, melihat wajah Devon yang penuh emosi. Dia merasa terharu dan bersyukur atas kehadiran Devon yang selalu setia menjaga dan merawatnya selama dia dalam keadaan tidak sadar."Dimana aku?""Rumah sakit."Seketika ingatannya membawa Alfa pada sebuah kecelakaan hebat. Di sana ia sampai tak sadarkan diri karena hebatnya benturan itu hingga wajahnya terasa
Apa yang dikhawatirkan Devon terbukti. Selama ini Keanu tampak baik pada Vellza dan Noah itu hanyalah sebuah topeng. Nyatanya, dia yang merencanakan kecelakaan Alfa."Itu tidak mungkin, Dev. Aku yakin jika Keanu tidak sepicik itu hanya demi mendapatkan cintaku.""Benarkah? Jika memang demikian kamu mau apa? Aku yakin jika Alfa tau, ia pasti akan sangat kcewa padamu, Vellza.""Aku mohon padamu, Dev. Jangan katakan apapun pada Alfa."Devon sama sekali tidak menghiraukan rengekan Vellza. Baginya, Vellza yang dulu sama sekali tidak sama dengan wanita di hadapannya itu. Seringkali Devon mendapati Vellza yang sangat rapuh dan mudah sekali terpengaruh keadaan. Padahal dulu Devon sempat kagum padanya karena Vellza wanita tangguh dan cerdas.Devon, dengan tatapan yang tajam, melihat Vellza yang tampak rapuh dan terpengaruh oleh situasi. Dia merasa sedih melihat wanita tangguh dan cerdas yang pernah dia kagumi berubah menjadi seperti ini.
Kematian Alfa yang mendadak telah meninggalkan luka yang mendalam pada semua orang, termasuk Vellza dan Noah. Mereka merasa terpukul dan berduka, terutama karena Noah sedang dalam masa tumbuh kembang dan sangat membutuhkan sosok ayah. "Kita semua merasa kehilangan Alfa, terutama Noah. Dia sangat membutuhkan sosok ayah di masa tumbuh kembangnya."Devon berdiri di belakang Vellza masih tak percaya jika sahabat serta atasannya itu telah meninggal. Kecelakaan pesawat membuat semua penumpang di dalamnya meninggal termasuk Alfa."Vellza, apa kamu telah menyelidiki kebenarannya?" tanya Devon hati-hati.Devon, yang masih sulit mempercayai kenyataan bahwa Alfa telah meninggal, mencoba untuk mencari kejelasan dari Vellza. Dia bertanya dengan hati-hati apakah Vellza telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan pesawat tersebut. "Vellza, apakah kamu telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan ini? Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi."