Share

Part 63

Penulis: Manda Azzahra
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-25 11:49:04

Mata Olivia membesar mendengar ucapan dari mulut Ronan. Matanya liar menatap ekspresi pria itu yang sepertinya tidak main-main.

"Kau senang?" ejek Ronan. "Apa kau sudah merasa tidak sabar menjadi bagian dari keluarga Ellyas?"

"A__apa yang anda katakan?" Olivia sampai terbata saking terkejutnya.

Ronan menyeringai. Lalu berjalan perlahan mendekati tubuh mungil itu. Olivia menelan ludah karena gugup. Lalu tanpa sadar kakinya melangkah mundur.

"Haruskah aku mengulanginya lagi agar kau merasa yakin?" Ronan terus mendekat meski dia melihat gadis itu mencoba menjauh darinya.

Ada rasa senang di hati pria pemarah itu mendengar bahwa Olivia menyambut baik rencananya. Ronan berpikir, Olivia akhirnya dapat menerima pernikahan dengannya tanpa paksaan.

"Kau bisa mengatakan pada seluruh dunia bahwa kau juga seorang Ellyas. Kau bisa memanfaatkan nama besar itu untuk melindungimu dari apa pun. Juga pada orang-orang yang selama ini menghina dan ingin melecehkanmu. Aku sama sekali tidak akan menghalangi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 64

    Setelah kembali dari rumah orang tuanya, Ronan meminta Kim untuk berbalik arah dan menyinggahi tempat tinggal tunangannya. Ronan berpikir bahwa gadis itu pasti sedang berada di rumah karena jadwal kerjanya di pagi hari.Ronan merasa tidak sabar menunggu besok untuk memberitahukan bahwa tak ada masalah pada orang tuanya tentang jadwal pernikahan. Pria itu merasa tidak sabar melihat ekspresi terkejut pada Olivia yang membuatnya tampak begitu lucu di hadapan Ronan.Ya. Melihat Olivia merasa kesal menjadi hiburan tersendiri bagi Ronan. Namun kenyataannya, gadis itu malah berharap pernikahan itu batal dan membawa-bawa Cleo dalam masalah mereka.Ronan sempat berpikir, bahwa bisa saja, baik Cleo ataupun Olivia saling memanfaatkan untuk membuatnya membatalkan pernikahan itu.'Mereka tidak boleh bertemu lagi.'"Suruh orang mengawasi gadis itu! Laporkan padaku siapa saja orang yang bersamanya!""Baik, Pak!" Kim tak berani banyak bertanya.Olivia terduduk lemas di tepi dinding. Tiba-tiba saja ai

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-25
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 65

    Silvia tersentak mendengar ucapan dari Cleo. Lututnya bergetar, gontai hingga hampir jatuh dan berlutut. Matanya menatap Cleo dengan penuh ketakutan.'Wanita itu, bagaimana dia bisa tahu tentang aku?'Melihat wajah ketakutan Silvia, Cleo semakin tergelak. Dia beranjak dari atas ranjang, kemudian berjalan mendekati gadis yang wajahnya sudah pucat pasi."Kau sudah ketahuan, Silvia. Kau ingin memanfaatkanku agar Ronan membatalkan pernikahannya, bukan? Sayang sekali karena kau melakukan itu bukan demi aku, tapi demi dirimu sendiri. Dasar gadis licik!" Cleo tersenyum sinis."Tidak. Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, Cleo." Silvia masih berusaha mengelak. "Bagaimana mungkin aku jatuh cinta pada kakakku sendiri."Cleo tertawa semakin keras. Menganggap basa-basi Silvia tak lagi berguna di hadapannya."Aku melihat cara kau menatap pria itu, Silvia. Matamu berbinar penuh cinta. Dan kau terluka saat orang yang kau suka begitu membela gadis lain. Apa kau pikir aku bodoh?"Silvia tampak be

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 66

    Cleo tersenyum getir. Wanita itu teringat saat kejadian di ruang VVIP waktu itu. Silvia yang menatap Ronan dengan penuh cinta. Juga rasa sedihnya saat pria itu membentaknya. Juga sakit hatinya saat Ronan mati-matian membela tunangannya.Cleo merasa kini saingannya bukan hanya Olivia, namun juga gadis licik yang kini tinggal di rumah besar keluarga Ellyas.'Aku tidak akan menyerah. Baik kau atau gadis kampung itu, tak akan bisa mengalahkanku. Ronan akan segera kembali bertekuk lutut padaku.'*Silvia masih terduduk lemas di lantai granit kamar mewahnya, tentu saja setelah Cleo meninggalkannya. Wanita itu berhasil membuat Silvia diam tak bergerak. Usahanya selama ini untuk menyelamatkan Olivia dari pernikahan sedarah, nyatanya hanya sia-sia.Silvia merasa begitu bodoh. Kedua pasangan itu bukanlah kakak beradik. Tidak ada larangan apa pun yang membuat mereka harus membatalkan pernikahan.Silvia menangis sejadi-jadinya. Apa yang diucapkan Cleo benar adanya. Olivia jauh lebih beruntung dal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 67

    "Ini aku, Oliv!" Olivia yang tadi sempat meronta karena tak bisa berteriak, akhirnya sedikit tenang begitu melihat siapa yang berada di hadapannya."Apa yang kau lakukan di sini, David? Bagaimana kau bisa masuk?" Olivia menepiskan telapak tangan mantan kekasihnya itu dari mulutnya."Kau lupa kalau aku pernah tinggal di sini? Aku masih menyimpan kunci cadangannya.""Benarkah? Apa kau membuat kunci duplikat itu agar Silvia bebas keluar masuk kamar ini?" sindir gadis itu.Olivia tahu, biasanya pemilik kamar akan meminta kunci dengan jumlah yang sebelumnya diberikan sebelum penghuninya keluar. Namun mustahil pemilik kamar ini diam saja saat tahu kunci kamarnya berkurang saat mengembalikannya.David hanya diam. Tak menampik apa yang Olivia tuduhkan. Karena apa yang gadis itu ucapkan adalah sebuah kebenaran. David tak memungkiri bahwa dia membuat duplikat kunci itu atas permintaan Silvia. Dengan begitu kekasih gelapnya itu bisa datang kapan saja meski David sedang tak berada di sana."Harus

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 68

    Olivia tak dapat lagi menahan rasa sakit di hatinya. Saat pria yang dia cintai dan gadis yang dia percaya menusuknya dari belakang. Sekuat apa pun dia mencoba untuk tegar, tetap saja dia seorang gadis yang hatinya lemah.Dia tak bisa lagi mengelak, membiarkan David menyaksikan betapa rapuhnya hati gadis malang itu."Maafkan aku, Sayang. Aku__.""Kumohon pergilah, David. Aku tetap memilih pria itu."David tak dapat lagi berkata apa-apa. Sebanyak apa pun dia berusaha, gadis di hadapannya tetap saja keras kepala. Perasaan cinta dan rasa bersalah David tak cukup untuk membuat gadis itu dengan mudah memaafkannya. Lalu menuruti apa pun yang David katakan.David keluar dari kamar Olivia dengan langkah gontai. Tanpa dia ketahui, bahwa gambar dirinya telah diabadikan dalam sebuah video oleh seseorang dari kegelapan.*Hari yang dinantikan semua orang telah tiba. Seluruh kota geger karena mendapat undangan mendadak dari keluarga Ellyas. Hampir seluruh gadis-gadis di kota itu patah hati, karena

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 69

    Semua orang bertepuk tangan dengan riuh melihat adegan romantis dari pasangan pengantin yang sedang berciuman. Sedang para gadis yang saat itu sedang patah hati masing-masing merutuk dalam hati. Tanpa mengetahui latar belakang Olivia, tentu saja mereka begitu iri dengan wanita yang terbilang sempurna itu.Dengan wajah cantik dan kulit putihnya, Olivia sama sekali tak memperlihatkan tentang kemiskinannya. Padahal gadis yang telah berubah status menjadi seorang istri itu belum sempat melakukan perawatan di klinik kecantikan seperti yang dijanjikan oleh Ronan.Jadwal pernikahan yang dipercepat membuatnya hanya merawat diri seadanya. Dia bahkan tak tahu kenapa dia melakukannya. Olivia merasa sedang melakukan pernikahan sungguhan yang seharusnya dilakukan hanya sekali dalam hidupnya.Ronan melepaskan ciumannya. Membuat mata Olivia perlahan terbuka. Pipinya kini semakin memerah saat melihat senyum seringai Ronan di hadapannya."Kau menikmatinya?" ejek Ronan sambil berbisik.Olivia gelagapan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 70

    Hingga tepat pukul sembilan, acara selesai, dan tak ada lagi tamu yang datang.Ronan merogoh saku tuksedonya begitu merasakan getar dari ponselnya. Ronan segera menjawab panggilan, begitu melihat nama siapa yang tertera di layarnya."Kau sudah menyiapkan semuanya?" Ronan bertanya dengan wajah serius.Tak ada lagi raut bahagia atau senyum yang dia tunjukkan kepada para undangan tadi.Pria yang baru saja berubah status menjadi seorang suami itu menutup panggilan setelah memastikan sesuatu.*Olivia tersentak saat tubuhnya bergoyang. Dia terkejut begitu melihat Ronan sedang menatap dirinya yang tengah terbaring di atas ranjang. Sebuah kamar presidental suite yang khusus dipesan sebagai kamar pengantin mereka.Olivia langsung bangkit dan memeriksa pakaiannya kalau-kalau ada yang terbuka. Dia merasa tenang karena pakaian pengantin itu masih sempurna membungkus tubuh mungilnya. Dia bahkan tak mengira bahwa dirinya bisa tertidur. Padahal baru saja dirinya berbaring untuk menghilangkan rasa l

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 71

    Olivia benar-benar tidak mengerti apa yang suaminya sedang lakukan. Di hadapannya, David duduk terikat di kursi kayu dengan wajah lebam dan penuh darah. Olivia bahkan hampir tak mengenali mantan kekasihnya itu."David! Kenapa kau bisa berada di sini? Apa yang terjadi padamu?" Olivia histeris melihat keadaan pemuda itu yang sudah tak berdaya.David memandang sendu pada Olivia. Gadis yang baru saja menikah dengan pria mengerikan yang memerintahkan orang untuk menculik dan menghajarnya hingga hampir mati seperti itu."O_Oliv." Suaranya terdengar parau. "Apa yang anda lakukan, Tuan? Tolong lepaskan dia. Dia bisa mati." Olivia bangkit dan memohon pada suaminya.Ronan melangkah pelan mendekati kedua orang itu, lalu menatap Olivia dengan penuh amarah."Kau mengkhawatirkan kekasihmu?" sindirnya dengan nada dingin. Ronan sedang tidak terlihat bermain-main."Apa yang anda katakan? Bukankah kita sudah pernah membahasnya? Aku dan David sudah tak ada hubungan apa pun lagi.""Kau pikir aku percaya

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29

Bab terbaru

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 98

    "Kenapa baru sampai selarut ini?" Ronan mencegat Olivia saat wanita itu ingin masuk ke kamarnya.Ronan memerintahkan Kim untuk menjemput istrinya pulang dari bekerja. Namun perjalanan yang seharusnya tidak sampai tiga puluh menit menjadi lebih dari satu jam, hingga Kim terlambat membawa istri majikannya kembali ke rumah sesuai perintah Ronan."Maaf, aku mengantar temanku dulu ke rumahnya." Olivia sedikit merasa sungkan.Setelah insiden Ronan memanggil kata 'sayang' terhadap Olivia malam itu, Olivia terpaksa mengakui semuanya. Dia dan Ronan sudah menikah. Ketiganya terperanjat heran. Seperti tak percaya.Olivia memohon agar mereka merahasiakannya. Mau tak mau mereka menuruti permintaan wanita itu. Lagipula kini mereka sudah tahu bahwa suami Olivia adalah seseorang yang berpengaruh. Tentu saja mereka harus menurut jika tidak ingin berurusan dengan Ronan Ellyas. Mereka bahkan telah menyaksikan sendiri bagaimana cara pria itu menghukum orang-orang yang telah berani mengganggu istrinya.La

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 97

    "Kau memberitahu suamiku bahwa sepupu-sepupunya mengerjaiku?" Olivia merasa tak percaya."Tentu saja, Oliv. Siapa lagi yang menyelamatkanmu selain aku, hah?" Silvia membanggakan dirinya.Malam itu Silvia sedang melihat-lihat akun sosial media miliknya. Dia yang kini mulai berteman dengan para kaum bangsawan di sosial media melihat rekaman siaran langsung yang dibuat oleh Elsa. Silvia tersenyum jahat menyaksikan adegan itu. Dia begitu menikmati gadis yang dia benci menjadi bulan-bulanan semua orang di dunia maya. Olivia pasti akan merasa malu sekali jika semua kerabat dan sahabat-sahabat keluarga Ellyas sampai mengetahui latar belakang Olivia yang sebenarnya.Dengan begitu Olivia akan mendapatkan penolakan dan intimidasi hingga akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Ronan dan keluarganya.Namun tiba-tiba Silvia teringat. Ronan selalu saja punya cara untuk menyelamatkan istrinya. Bahkan menghukum siapa saja yang berani menyentuh Olivia. Silvia kemudian berbalik arah. Cepa

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 96

    Olivia merasa takjub menatap bangunan besar dan lebar yang baru saja dia masuki. Deru mesin-mesin raksasa membuatnya berdecak kagum dengan produksi massal bahan baku tekstil dengan beraneka macam warna. Kepala Olivia bahkan berputar dan kakinya sampai berjalan mundur demi bisa memperhatikan keadaan sekeliling di pabrik tersebut.Laura tersenyum getir. Namun dia bisa melihat bahwa Olivia tampak peduli dan lebih antusias dibanding Silvia yang hanya bersikap angkuh dengan memamerkan bahwa gadis itu adalah putri pemilik pabrik demi mendapatkan pengakuan dari semua orang.Kemudian Laura menambah sedikit lagi waktu pengawasan agar Olivia bisa melihat-lihat lebih lama bagian produksi sebelum akhirnya memasuki ruangan kantor."Masuklah!" Laura meminta pada Olivia melewati pintu yang baru saja dibukakan oleh Armaya. Tanpa ragu Olivia melewati Laura dan menurut untuk masuk lebih dulu. Namun tiba-tiba Olivia tercengang saat melihat beberapa orang berpakaian rapi sudah duduk seperti menyambut k

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 95

    Mau tak mau Olivia harus menuruti keinginan suaminya. Wanita itu sampai di depan bangunan pabrik milik keluarga Ellyas setelah diantar oleh Kim yang kembali menjemputnya sesudah mengantar Ronan ke kantor pusat perusahaan.Seperti instruksi Ronan, Olivia telah sampai lebih dulu hingga saat dia berdiri di depan gerbang, mobil hitam Laura berhenti di tempatnya menunggu."Selamat pagi, Bu." Olivia langsung menyapa ibu mertuanya begitu wanita itu turun dari kendaraannya.Laura menatapnya dengan dingin. Merasa bahwa dia tak memiliki janji untuk bertemu dengan menantunya itu."Apa yang kau lakukan di sini?""Hum... itu... aku...." Olivia tampak gugup. Dia tahu wanita paruh baya itu tak menyukainya. Namun dia bisa merasakan bahwa Laura tak pernah punya niat untuk berbuat jahat padanya."Ronan yang memintamu datang?" Laura seperti bisa membaca raut wajah gadis itu."Aku... ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, Bu. Aku... bersikap lancang dengan meninggalkan meja makan begitu saja."Laura

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 94

    Ronan menarik sudut bibir. Kemudian memberikan kode pada asisten pribadinya. Kim mengerti, lalu mematuhi semua perintah majikannya."Pergi dari sini, dan jangan pernah datang lagi!" Ronan memberi titah dengan tegas.Gadis-gadis itu tampak ketakutan, lalu bergegas hendak keluar."Satu lagi!" Langkah mereka kemudian terhenti mendengar suara dingin itu dari Ronan. "Ucapkan terima kasih di masing-masing akun kalian atas makanan gratis yang kalian makan!"Ketiganya mengangguk dengan cepat. Lalu saling mendorong agar bisa keluar dari tempat itu dengan segera.Ronan melirik arloji mewah di pergelangan tangannya, lalu melirik ke arah istrinya."Selesaikan pekerjaanmu, Sayang. Aku tunggu di luar!"Ronan bergegas meninggalkan tempat itu. Sengaja membiarkan Olivia menjelaskan sendiri pada ke tiga rekannya semua tentang semua yang terjadi."Wanita itu tidak bisa menyangkal lagi bahwa aku ini suaminya, bukan?" Ronan tersenyum penuh percaya diri dari kursi penumpang di mobil mewahnya."Benar, Pak.

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 93

    "Apalagi yang kalian tunggu. Cepat bersihkan sepatunya!"Ketiga gadis itu langsung melotot. Kemudian masing-masing memohon kepada pria itu."Tidak, Ronan. Kenapa kau meminta kami melakukannya?" Anne lebih dulu bersuara."Benar, kakak sepupu. Kami hanya bercanda. Kami tidak sungguh-sungguh ingin mempermalukannya.""Lagipula ini idenya Elsa. Dia yang meminta kami datang dan mengganggu Olivia. Dia juga yang merekam video itu dan menyebarkannya.""Benar. Ini semua salah Elsa. Biarkan kami pulang, Ronan.""Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menyalahkanku, hah?""Ini memang salahmu.""Ya. Ini salahmu!""Kalian__."Ketiga gadis itu masing-masing saling melempar kesalahan. Ronan yang sama sekali tidak peduli siapa dalang di balik semua itu terlihat cukup tenang."Tunggu apa lagi? Berlutut dan minta maaflah! Kalian menyukai hiburan? Semakin malam semakin ramai yang akan menonton, bukan?" Ronan menyeringai."Ronan, kami mohon__.""Berlutut! Atau kalian ingin ibu atau ayah kalian yang melaku

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 92

    Saat sedang membersihkan meja di lantai dasar, menejer restoran memanggil Olivia. Gadis itu langsung datang menuju meja kasir."Anda memanggilku, bu Jessi?""Kau mengenal ketiga gadis di meja outdoor, Olivia?" tanya bu Jessi dengan lugas.Pikiran Olivia langsung mengarah pada Elsa, Anne dan juga Sely."Ya. Aku mengenal mereka.""Kau juga akan membayar tagihan ini? Mereka mengaku bahwa kau saudara sepupunya, dan meminta memberikan bill ini padamu." Bu Jessi menyodorkan secarik kertas.Olivia meraih kertas putih itu. Dia menarik napas panjang setelah melihat deretan angka yang jumlahnya bahkan lebih besar dari gajinya di sana."Tolong masukkan ke tagihanku saja, Bu." Olivia hanya bersikap pasrah.Bagaimanapun juga, mulut lancangnya itu juga yang berbasa-basi ingin mentraktir mereka makan jika mereka ingin datang. Olivia pikir gadis-gadis itu tidak akan hadir karena mereka sama sekali tidak akrab. Hingga tanpa perlu menunggu berhari-hari, mereka bertiga benar-benar sengaja datang untuk m

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 91

    Olivia kembali bekerja seperti biasanya. Baginya tak ada yang berubah setelah pernikahannya dengan tuan muda mahakaya seperti Ronan. Tak ada jaminan uang bulanan dalam perjanjian yang mereka sepakati. Juga kartu hitam yang kemarin diberikan padanya sudah kembali ke tangan Ronan karena insiden di toko baju tempo hari.Saat malam tiba, restoran itu kedatangan beberapa tamu wanita. Dengan jalan berlenggak-lenggok, mereka mencari keberadaan Olivia. Hingga salah satu di antara mereka melihat pelayan wanita itu menghindangkan beberapa botol minuman beralkohol kepada para tamu.Gadis-gadis itu lalu mencari tempat duduk di teras outdoor lantai tiga. Menikmati angin malam di tengah kota dengan Olivia sebagai bahan untuk hiburan."Hai, Olivia!" Anne memanggil istri dari sepupunya itu untuk segera melayani mereka.Olivia menoleh kemudian mendekat."Kalian... di sini?" Olivia menyipit heran."Tentu saja, sepupu ipar. Bukankah kau sendiri yang mengundang kami ke sini?" Elsa menyahuti ucapan Olivia

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 90

    "Apa yang terjadi? Kau tidak ingat apa tugasmu? Kau bahkan sudah membuat kekacauan di hari pertama menjadi menantu di hadapan orang tuaku!" Ronan terpaksa menurunkan sedikit nada bicaranya."Jadi maksud anda, aku harus diam saja saat ibuku dihina oleh pria lumpuh itu?" Olivia tampak geram tanpa memedulikan apa Ronan akan tersinggung akan hal itu."Jaga bicaramu, Nyonya." Ronan memelankan suaranya, sembari melirik area sekitar. "Apa kau ingin mati karena telah berani menghina kepala keluarga di rumah ini?"Olivia yang biasa nyalinya langsung menciut karena ancaman Ronan, kini terlihat tak peduli."Apa aku tidak boleh membela harga diri ibuku, Tuan? Tuan besar itu bahkan sama sekali tak mengenal ibuku. Bagaimana bisa dia menuduh ibuku adalah seorang wanita murahan. Ibuku orang baik. Dia selau menyayangiku selama aku bersamanya. Dia pasti punya alasan kenapa meninggalkanku di panti asuhan. Mungkin saja setelah meninggalkanku seseorang menangkapnya dan terjadi hal yang buruk pada ibuku."

DMCA.com Protection Status