Beranda / Romansa / Fragile Heart / Bab 24. Bermaksud Mengejutkan

Share

Bab 24. Bermaksud Mengejutkan

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-08 00:36:21

Hari kesialan Jasmine semakin hari semakin bertambah. Dia merasa sangat dipermainkan oleh Xavier. Pria itu tidak benar-benar menarik investasi. Ketidaktahuan menjadikan dia sebagai bahan lelucon bagi pria itu. Bukan lelucon, melainkan kesempatan untuk memperdayanya lagi. Kini dia terjebak bersama Xavier di ruang kerjanya sendiri.

Ternyata ini yang di maksud Xavier di mobil tadi, pria itu benar-benar memperhatikannya, lebih tepatnya memelototinya. Para wanita di luar sana tentu akan sangat senang ditatap oleh makhluk seperti Xavier, sayangnya Jasmine sama sekali tidak.

Xavier sekarang berada di perusahaannya. Dia ingin sekali mengusir pria itu untuk pergi. Tapi jika dia berani mengusir Xavier, maka habislah hidupnya. Pasti Direktur Utamanya akan mengamuk.

Ada satu keuntungan di mana Xavier berada di ruang kerjanya yaitu Jasmine akan dipandang baik dan hebat oleh Direktur Utamanya. Oh, God! Andai saja Direktur utamanya tahu yang sebenarnya, maka pasti dia akan dipecat, karena sama saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Fragile Heart    Bab 25. Tamu Tak Diundang

    Suasana hening seolah waktu berhenti. Hening bercampur dengan ketegangan nyata. Aura wajah yang panik dan cemas melebur dengan tatapan dingin. Ya, mata mereka saling bertemu, mencerminkan campuran perasaan kejutan, kebingungan, dan bahkan mungkin rasa cemburu.Bernard baru datang bermaksud ingin memberikan kejutan pada sang kekasih. Akan tetapi, alih-alih membuat kejutan, ternayata dirinyalah yang sudah mendapatkan kejutan seperti in.“Ada apa ini?” tanya Bernard dengan raut wajahnya yang seketika dipenuhi kecurigaan. Matanya tak lepas menatap Jasmine yang pinggangnya dipeluk oleh Xavier. Nada bicara bukan hanya curiga, melainkan kecemburuan nyata.Jasmine tidak menduga kalau Bernard akan datang. Sekarang kemunculan mendadak kekasihnya itu telah membuat Jasmine kesulitan untuk bagaimana menjelaskan alasan keberadaan Xavier di kantornya.“Kau juga di sini, Bernard,” ucap Xavier, menjaga ketenangan dirinya.Jika wajah Jasmine nampak panik, lain halnya dengan Xavier yang seolah tenang da

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-08
  • Fragile Heart    Bab 26. Ciuman Rindu

    Jasmine tidak merasa kalau dia harus dibawa ke rumah sakit, karena kondisinya tidak separah itu. Tapi sayangnya, Bernard terlalu berlebihan. Pria itu tetap membawanya ke rumah sakit. Pun Jasmine tidak bisa menolak, karena memang dia cukup mengenal sifat Bernard yang keras kepala.“Terima kasih sudah mengkhawatirkanku dan mengantarku ke rumah sakit.” Jasmine berkata pada Bernard yang kini tengah menyetir.“Aku merasa bersalah karena tidak ada di dekatmu ketika kau mengalami kecelakaan. Kalau aku tahu lebih awal, pasti aku akan segera membawamu. Maafkan aku. Tadi bahkan aku tega mengatakan hal yang tidak-tidak di kantormu.” Raut wajah Bernard berubah muram, merasa bersalah pada sang kekasih karena sudah menuduh macam-macam.“Tidak apa-apa. Aku mengerti. Kau tidak usah minta maaf.” Jasmine tersenyum samar sambil menatap Bernard. Dalam hati, dia bersyukur Bernard tidak sampai salah paham. Untungnya pria itu percaya dengan apa yang dia katakan. Setibanya di depan kediaman Welsh, pemanda

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Fragile Heart    Bab 27.  Perjalanan ke New York

    “... Sekarang sampai di sini dulu. Kita bisa melanjutkannya kapan-kapan.”Kapan-kapan apanya?!Jasmine mendesah kesal jika mengingat kembali kata-kata enteng itu. Dia tidak bisa melenyapkan bayangan kejadian kemarin di dalam kepala, saat di mana dia dan Xavier saling berciuman mesra penuh keintiman. Kenapa Xavier telihat biasa saja di saat Jasmine dilanda kecemasan begini?Jasmine merasa malu dan kebingungan karena tindakannya kemarin yang kehilangan kendali dan malah menikmati ciuman Xavier. Ini bertentangan dengan nilai-nilai atau keputusan yang telah Jasmine buat sebelumnya kepada dirinya sendiri.Jasmine merasa bodoh! Ciuman sialan yang sudah dia kubur kembali terngingat lagi. Tidak! Dia tak ingin menjadi wanita lemah. Dinding pertahannya dia sudah bangun dengan tinggi dan kokoh. Dia tak ingin dinding pertahanannya hancur.Tindakan Xavier yang menolongnya, tidak akan pernah sedikit pun membuat pria itu baik di matanya. Come on! Empat tahun Jasmine berjalan di batu yang dipenuhi be

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Fragile Heart    Bab 28. Mari Kita Buktikan!

    Gedung-gedung megah dan ikonik New York berdiri kokoh, mencerminkan kebesaran dan kemegahan kota itu. Skyscraper menjulang tinggi ke langit dan jalanan dipenuhi dengan cahaya neon dari iklan yang berkilauan di malam hari.Jasmine memejamkan mata, menghirup aroma kota yang akan menjadi destinasi baginya selama tiga hari dua malam nanti. Aroma jalanan, aroma bunga, aroma taman, aroma kopi, aroma … vetiver yang maskulin?Jasmine langsung membuka mata, mendapati Xavier berdiri di sampingnya. Aroma vetiver yang Jasmine hirup tadi ternyata berasal dari Xavier—sangat kuat dan kompleks.“Kau tidak lupa apa yang terjadi pada kita sebelumnya, kan?” Xavier mengingatkan. Selain dia ingin melihat bagaimana reaksi Jasmine, dia juga ingin memastikan kalau Jasmine tidak pura-pura lupa.Jasmine memilih tidak menjawab, dia hanya menatap Xavier dengan tajam. Jelena yang tadi mengantarkan pemenang event untuk menaiki mobil, mulai menghampiri Jasmine dan Xavier yang sudah menunggu.Mereka bertiga duduk di

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09
  • Fragile Heart    Bab 29. Apa Kau Sudah Gila?!

    Hari itu Jasmine menghadapi pasangan pemenang event dengan sungkan. Berkat Xavier yang menjemputnya, dia masih bisa melakukan tugasnya sampai akhir. Untungnya pasangan itu tidak marah atas keterlambatan Jasmine.Hal yang membuat pasangan pemenang event itu tidak marah adalah ada orang penggantinya sementara—yang menemani pemenang event itu. Itu membuatnya bersyukur. Dugaan Jasmine bahwa orang suruhan itu adalah orang suruhan Xavier.Xavier seharusnya pergi karena urusannya di sini telah selesai. Namun pria itu justru malah mengikuti Jasmine berkeliling kota New York bersama John dan Emma—pasangan pemenang event.“Berada di kota New York sebagai pemenang event Bloomsburry Bliss Salon rasanya luar biasa. Berlibur manis membuat kami senang. Terima kasih sudah menemani kami, Jasmine,” ucap John tulus pada Jasmine.“Benar, mengobrol denganmu sangat menyenangkan. Kami menyukaimu, Jasmine.” Emma menambahkan, memberikan senyuman hangat pada Jasmine.Pasangan pemenang event itu terlihat menyuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Fragile Heart    Bab 30. Kekhawatiran yang Ditutupi

    Di tengah sore yang cerah, Jelena tiba dengan langkah ringan dan senyum lembut di bibirnya saat dia menemui Jasmine. Dia datang membawakan kabar gembira bahwa John dan Emma merasa sangat puas dengan trip mereka di kota New York.“Jasmine, pekerjaanku bisa diselesaikan lebih awal, besok biar aku saja yang menemani mereka. Kau bisa menikmati waktu liburanmu,” ucap Jelena bersemangat. Dia tahu pasti adik tercintanya itu ingin berlibur menikmati kota New York. Itu kenapa dia memutuskan menggantikan adiknya.Jasmine menghempaskan tubuhnya di ranjang seraya berkata, “Akhirnya aku bisa berbaring! Kakiku sepertinya mati rasa.” Jelena tersenyum melihat Jasmine yang kelelahan. “Apa harimu begitu melelahkan, hm?” Jasmine mengambil bantal, dan memeluk bantal itu erat. “Aku sudah terbiasa dengan kesibukanku di kantor. Seharusnya aku tidak merasa lelah seperti ini. Mungkin, karena ekspektasiku sudah tertuju pada waktu liburan dari awal.” Dia berkata sambil mengumpulkan semangatn

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-10
  • Fragile Heart    Bab 31. Keluar dari Kamar!

    Liburan Jasmine di kota New York telah usai, dengan sedikit drama dirinya menghilang dan juga terluka karena hampir dicopet. New York sangat indah. Sayangnya dia tak benar-benar menikmati liburannya.Impian Jasmine adalah liburan tenang dan damai, demi menyegarkan isi kepalanya yang luar biasa penat. Akan tetapi, sayangnya Impian itu merupakan angan semata. Ketenangan jiwa raganya telah terguncang, karena Xavier selalu mengusiknya.Hari ini adalah hari di mana Jasmine kembali ke London. Seperti biasa kembali pada kenyataan memang membuatnya merasa jenuh. Tapi inilah yang harus dia jalani. Mana bisa dia memiliki pilihan?Setibanya di Bandar Udara Heathrow London, mereka disambut oleh Bernard yang sudah menunggu kepulangan mereka. Rasanya seperti label ‘single’ yang dibawa-bawa Jasmine selama tiga hari liburan luruh seketika. Wajar saja, karena dia berada di tengah sepasang suami istri dan sepasang kekasih yang sudah bertunangan.“Jasmine,” Bernard segera memeluk kekasihnya. “Tiga hari

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Fragile Heart    Bab 32. Berani Sekali Dia!

    Jasmine memijat pelipisnya sambil menghela napas berat. Setelah hari di mana dia bertengkar dengan Bernard, mereka tidak berkomunikasi lagi hingga sekarang. Tidak hanya sekali Bernard mencoba untuk menyentuhnya.Selama ini setiap kali Jasmine menolak tidak pernah jadi masalah besar dalam hubungan mereka. Tetapi kemarin ini, mendadak pertengkaran pertama mereka terjadi. Pertengkaran panas yang memojokan dirinya.“Jasmine? Are you okay?” tanya Ivy yang pada saat itu sedang makan siang bersama Jasmine. Melihat raut wajah sahabatnya yang lesu membuat dia khawatir.Jasmine seketika menatap Ivy, menyadari kalau dirinya sejak tadi melamun. “I’m okay, Ivy. Jangan mengkhawatirkanku.” Jasmine tak akan bercerita pada Ivy tentang apa yang terjadi, pada dirinya dan Bernard. Jika dia bercerita, maka Ivy akan berpikir bahwa hubungannya dan Bernard selama ini tidak baik-baik saja.“Kau tidak menyentuh makan siangmu lagi seperti waktu itu,” singgung Ivy soal mereka yang dulu makan siang bersama untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11

Bab terbaru

  • Fragile Heart    Bab 80. Ending Scene (TAMAT)  

    Pagi-pagi, Xavier sudah meminta sopir menjemput kedua anaknya. Ya, pria itu tak ingin merusak rencana yang sudah dia buat. Untungnya keluarganya dan keluarga Jasmine mengerti bahwa Xavier ingin mengajak Jasmine dan juga dua anaknya berlibur.“Xavier, kenapa kita harus membawa paspor?” tanya Jasmine bingung.Xavier membelai lembut pipi Jasmine. “Kita akan pergi ke luar negeri, Sayang. Tentunya membutuhkan paspor.”Mata Jasmine membelalak terkejut. “Apa? Kau ingin mengajakku dan anak-anak ke luar negeri? Kenapa mendadak sekali, Sayang. Aku pikir kau hanya mengajakku berlibur ke luar kota saja.” Jasmine sama sekali tidak menyangka Xavier akan mengajaknya dan anak-anak berlibur ke luar negeri. Dia pikir Xavier akan mengajak berlibur ke luar kota saja. Namun, ternyata dugaannya salah besar. Suaminya itu malah mengajaknya untuk berlibur ke luar negeri.Xavier mendekat, dan memeluk pinggang istrinya itu. “Aku ingin mengajakmu ke negara yang ingin kau kunjungi. Tahun lalu kita tidak jadi ke

  • Fragile Heart    Bab 79. Extra Part II

    Jasmine dan Xavier harus merelakan dua anaknya dibawa oleh keluarga mereka. Sopir keluarga Xavier menjemput Jacob, dan sopir keluarga Jasmine menjemput Xavera. Meski masih kecil, tapi Xavera tidak pernah rewel jika berada di keluarga Jasmine ataupun Xavier. Kedua anak mereka akan menginap satu hari di keluarga mereka. Mereka terpisah, demi agar kedua orang tua Jasmine dan kedua orang tua Xavier tidaklah berdebat.Jasmine hendak mengajak Xavier ke dalam rumah mereka, tapi gerak mereka sama-sama terhenti di kala ada sebuah mobil masuk ke dalam halaman parkir. Tampak kening Jasmine mengerut dalam, menatap sosok pria tak asing di matanya baru saja turun dari mobil.“Dylan?” Xavier menatap pria yang menghampirinya.“Hi, lama tidak jumpa, Xavier,” ucap pria bernama Dylan itu.Xavier mendesah kasar. “Kenapa kau di sini?”Dylan terkekeh rendah. “Apa begini menyambut sepupumu, huh?”Jasmine langsung teringat di kala Dylan mengatakan ‘Sepupu’. Kepingan memorinya mengingat sosok pria tampan yang

  • Fragile Heart    Bab 78. Extra Part

    Tiga tahun berlalu … “Bibi Jelena coming!” Jacob berseru melihat sosok Jelena yang muncul. Tampak jelas raut wajah bocah laki-laki tampan berusia tiga tahun—menunjukkan jelas kebahagiaannya.“Halo, Sayang.” Jelena langsung menggendong Jacob, dan menciumi pipi bulat Jacob. “Kau semakin tampan dan menggemaskan.”Jacob berbinar menatap Jelena. “Apakah aku sudah seperti Dad, Bibi?”Jelena mencubit pelan hidung mancung Jacob. “Kau bahkan jauh lebih tampan dari Daddy-mu.”Jacob tersenyum riang mendengar ucapan bibinya.“Wah, Jelena, rupanya kau datang.” Jasmine tersenyum seraya mendekat menghampiri kakaknya. Belakangan ini kakaknya sangat sibuk berpergian ke luar negeri. Hal tersebut yang membuat Jasmine jarang sekali bertemu dengan kakaknya. “Hi, Jasmine. Aku ke sini merindukan dua keponakanku.” Jelena tersenyum manis, seraya menatap Jasmine.Jasmine membalas senyuman Jelena.“Mommy, Bibi Jelena bilang aku lebih tampan dari Daddy,” ucap Jacob bangga. Jasmine membelai pipi bulat Jacob.

  • Fragile Heart    Bab 77. Perfect Ending

    Beberapa bulan berlalu …. “Jelena, kau yang benar saja, kenapa kau ingin ke Argentina selama enam bulan? Apa kau berniat meninggalkan keluargamu?” Mila mengomel pada Jelena yang ingin pergi ke Argentina selama enam bulan. Wajar saja jika Mila marah, karena putri sulungnya itu mendadak ingin pergi. Padahal putrinya tidak membuka cabang salon.Johan dan Jasmine yang berada di sana memilih duduk dengan tenang, menunggu penjelasan Jelena. Mereka menikmati minuman dan cemilan yang diantar sang pelayan. Sudah cukup Mila saja yang mengomel. Johan dan Jasmine tak ingin mengomeli Jelena—yang sudah tampak kepusingan.“Mom, aku ke Argentina karena ingin liburan dan melihat pontensi bisnis di sana. Mungkin saja aku bisa membuka cabang salonku di sana.” Jelena menjelaskan pada sang ibu.Mila memijat keningnya. “Kau pergi sampai enam bulan. Lama sekali! Dulu waktu di New York, kau bertahun-tahun di sana. Sudahlah lebih baik kau fokus pada cabang salonmu saja yang sudah ada. Mommy lebih setuju kau

  • Fragile Heart    Bab 76. Resmi Menjadi Suami Istri

    Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Hari di mana Jasmine dan Xavier akan menjadi satu. Tidak pernah mereka sangka akan tiba dititik ini. Berbagai hantaman badai telah mereka lalui. Berpisah empat tahun, dan semesta kembali mempertemukan dengan cara yang unik. Sebuah cara yang tidak pernah mereka sangka.Sebuah gaun pernikahan mewah sudah terbalut di tubuh Jasmine. Semua orang di ruang rias, memuji penampilan Jasmine yang sangatlah cantik. Jelena dan Mila yang ada di sana sampai menangis karena melihat penampilan Jasmine luar biasa cantik.“Jasmine, kau sangat cantik.” Jelena dan Mila memeluk Jasmine bergantian.Jasmine tersenyum lembut. “Kalian juga sangat cantik.”Mila membelai pipi Jasmine. “Mommy tidak menyangka kau akan menikah lebih dulu dari kakakmu.”“Mom, Jasmine berhak bahagia. Siapa pun yang menikah duluan tidak masalah,” sambung Jelena lembut dan hangat.“Maafkan aku,” ucap Jasmine merasa bersalah.Jelena menggelengkan kepalanya. “Kau tidak bersalah. Kau dan Xavier berhak

  • Fragile Heart    Bab 75. Persiapan Pernikahan

    Rencana pernikahan Xavier dan Jasmine telah tercium di media. Sebagai pengusaha ternama tentunya nama Xavier Coldwell tentunya bahan perbincangan. Bagaimana tidak? Seharusnya yang menjadi istri Xavier adalah Jelena, tapi malah berubah menjadi Jasmine—adik kandung Jelena.Berbagai gossip miring masuk ke media. Namun, Xavier langsung menegaskan bahwa sejak awal yang dia cintai adalah Jasmine. Pun pria itu sampai memberikan keterangan bahwa dia pertama kali memiliki hubungan dengan Jasmine. Baik Xavier ataupun Jelena sama-sama memberikan keterangan, karena tak ingin Jasmine dijelek-jelekkan di hadapan publik.Sikap Jelena dan Xavier yang membela Jasmine, membuat publik yang tadinya menjelek-jelekkan Jasmine, menjadi tak lagi menjelek-jelekkan. Xavier tak menceritakan secara lengkap kisahnya dengan Jasmine di media. Hanya sekilas saja. Tentu Xavier tidak ingin orang tak dikenal mengetahui tentang masa lalunya dengan Jasmine.Saat ini persiapan pernikahan Xavier dan Jasmine bisa dikatakan

  • Fragile Heart    Bab 74. Lamaran Manis

    Jasmine melambaikan tangan ke arah mobil Jelena yang mulai pergi meninggalkan mansion Xavier. Senyuman lembut terlukis di wajahnya. Jelena hanya bisa menginap satu malam saja, karena harus mengurus pekerjaannya.“Jasmine,” panggil Xavier yang muncul dari belakang.“Ya?” Jasmine mengalihkan pandangannya, menatap Xavier.“Jelena sudah pulang?”“Sudah.” “Gantilah pakaianmu. Aku sudah menyiapkan dress untukmu di kamar. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.”“Kau ingin mengajakku ke mana, Xavier?”“Nanti kau akan tahu.” Xavier membelai lembut pipi Jasmine.Jasmine menghela napas dalam. “Baiklah, tunggu sebentar. Aku akan mengganti pakaianku dulu.”“Aku akan menunggu.” Xavier mengecup bibir Jasmine. Detik selanjutnya, Jasmine melangkah masuk ke dalam rumah menuju kamar. Wanita itu memilih menuruti keinginan Xavier tanpa banyak bertanya.*** Dress berwarna kuning dengan kombinasi hijau sangat cantik di tubuh Jasmine. Xavier pun tak tahan untuk meloloskan pujian. Hari itu Jasmine terlihat s

  • Fragile Heart    Bab 73. Jelena yang Baik Hati

    Jasmine menatap cermin melihat perutnya yang masih rata. Wanita itu mengusap lembut perutnya. Dalam benaknya membayangkan jika kelak nanti perutnya membuncit. Dulu dia gagal, karena keguguran. Sekarang cerita telah berbeda, karena dirinya kembali mengandung.Terakhir dokter mengatakan kandungannya sangat sehat. Hal tersebut membuat Jasmine optimis bahwa dirinya akan melahirkan bayi kedua ini. Terkadang Jasmine merasa bahwa ini semua adalah mimpi, tapi dia sangat sadar bahwa dirinya berada di dunia nyata.“Melamun di pagi hari. Apa yang kau pikirkan, hm?” Xavier mendekat, memeluk Jasmine dari belakang.Jasmine tersentak di kala ada yang memeluknya dari belakang. Namun, keterkejutannya hanya sebentar saja, karena dia melihat dari pantulan cermin Xavier yang tengah memeluknya dari belakang.“Xavier, kau mengejutkanku,” ucap Jasmine pelan.Xavier mengecup tengkuk leher Jasmine. “Kau melamun. Apa yang kau pikirkan?”Jasmine terdiam sebentar. “Aku masih tidak menyangka hubungan kita akan mu

  • Fragile Heart    Bab 72. Matahari dan Bulan Bersinar pada Waktunya  

    London, UK. Hiruk pikuk London menyambut. Cuaca indah dan menyegarkan. Jasmine dan Xavier sudah berada di dalam mobil. Setibanya di bandara, sudah ada sopir yang menjemput. Tentu semua ini diatur oleh Xavier. Jasmine hanya memilih menurut dan patuh akan apa yang diminta oleh pria itu.“Xavier, kau akan membawaku ke mana? Pulang ke rumah orang tuaku?” tanya Jasmine ingin tahu. Jantungnya terus berdebar kencang seolah ingin berhenti dari tempatnya. Perasaan yang dirasakan oleh Jasmine benar-benar sangatlah campur aduk.“Tidak. Aku akan membawamu ke rumah orang tuaku,” jawab Xavier yang sontak membuat Jasmine terkejut.Jasmine tersentak. “A-apa? K-kau membawaku ke rumah orang tuamu?”Xavier menatap keterkejutan di wajah Jasmine. Dia membelai pipi Jasmine sambil berkata, “Nanti kau akan tahu. Jangan khawatir. Aku akan selalu di sisimu. Empat tahun kita sama-sama tersiksa. Sekarang sudah waktunya untuk bahagia.”Jasmine memilih menyandarkan kepalanya di lengan kekar Xavier. Dia percaya pa

DMCA.com Protection Status