Share

127. Licik

"Kenapa tiba-tiba kamu ingin bertemu dengannya?" Kamaya menatap Nami dengan cemas.

"Ma, ini hanya pertemuan biasa. Kami perlu duduk bersama untuk membicarakan hubungan kami. Jika hubungan kami harus selesai pun harus selesai dengan baik-baik. Selama ini aku tidak mau bertemu dengannya dan kekanak-kanakan tidak menyelesaikan masalah kami. Aku tidak ingin berlarut-larut tidak berujung."

"Oke, Mama paham. Kalau begitu keinginanmu. Pergilah, hati-hati. Tapi nanti malam kamu harus kembali. Jangan seperti tadi malam, kamu keluar dan kami tidak tahu di mana keberadaanmu."

"Iya, Ma. Aku tidak akan mengulangi hal itu lagi."

"Mama tahu kamu sudah dewasa. Tidak seharusnya mengekangmu. Tapi karena kamu masih hilang ingatan. Mama dan Papa sangat khawatir. Jika kamu di luar sendirian tidak ada yang menjagamu. Seandainya kamu keluar dengan Naka, kami tidak akan khawatir dan kami akan membiarkanmu bermalam di mana saja."

"Aku tahu Mama menyayangiku. Papa juga. Terima kasih, Ma."

"Itulah gunanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status