Naka memukul wajah James dengan keras. Ia melampiaskan amarahnya setelah dua tahun menahannya. Awalnya James tidak membalas. Namun setelah menjadi bulan-bulanan oleh Naka dan Naka tetap tidak mengizinkannya untuk bertemu Nami. James terpancing juga emosinya. Perkelahian di antara keduanya pun terjadi. Naka marah atas sikap James dan James marah karena tidak juga mendapatkan izin untuk bertemu Nami Perkelahian yang menimbulkan suara gaduh itu membuat Nami datang mengintip dari balik jendela kamarnya. Ia melihat James dan Naka sedang saling baku hantam. Ada rasa sakit di hatinya setelah melihat wajah James yang lebam. Ia membenci James, tapi ia juga masih khawatir dengan keadaannya. Bagaimanapun rasa cintanya masih tertinggal untuk James seorang. Walaupun James melakukan kesalahan yang sangat fatal. Pukulan terakhir Naka berhasil membuat James terkapar di tanah. Tepat ketika James memandang ke atas, ia melihat Nami dari balik tirai. James tersenyum tipis menatap ke arah jendela di m
Suara Nami tercekat. Ia tidak ingin bertemu James. Walaupun di sudut hatinya Nami sangat merindukan James. Selama empat bulan ini ia tidak pernah jauh dari James. Dua bulan di Surabaya dan dua bulan di Hawaii membuat hidupnya sangat berwarna. Dunianya hanya berpusat kepada James. Kehadiran James memberikan efek kebahagiaan yang selama dua tahun ini tidak pernah dirasakannya. "Nami, hei," Naka menggoyangkan bahu Nami. Nami mengembuskan napasnya kasar. "Katakan kepada Ayah, aku tidak ingin bertemu dengannya." Naka sangat puas dengan jawaban Nami. Ia segera keluar dari kamar Nami untuk memberitahu ayahnya. Namun yang Naka tidak tahu. Nami di dalam kamar langsung menangis sesegukan karena menahan rindu kepada James. James langsung berdiri ketika melihat Naka turun dari tangga. Ia merasa was-was karena tidak melihat keberadaan Nami. James khawatir jika Nami tidak ingin bertemu dengannya. "Pa, Nami tidak ingin bertemu dengannya." "Maaf, Dim. Putriku tidak ingin bertemu dengan putramu.
"Pa, aku ingin bekerja." Nami memutuskan untuk bekerja. Setelah kemarin melihat James yang tertawa bahagia dengan wanita lain. Nami pulang ke rumah lalu membuka laptop dan buku-buku yang berada di kamarnya. Walaupun ia belum mengingat masa lalunya. Setelah membaca buku dan memeriksa file di laptopnya, Nami sudah tahu cara kerja pekerjaan lamanya. Seorang desainer interior gedung-gedung perkantoran. Yamada dan Naka berpandangan setelah mendengar keinginan Nami. "Aku bosan di rumah tanpa kegiatan. Tadi malam aku membaca dan membuka file laptopku. Aku bisa mengingat garis besar basic pekerjaanku yang dulu." Nami berharap ayahnya mau mengabulkan permintaannya."Kamu yakin?" tanya Yamada. "Aku ingin kerja di Hamasaki Grup. Karena skillku yang masih meragukan. Aku bisa menjadi asisten salah satu desainer di kantor Papa. Kumohon, Pa, berikan aku satu kesempatan. Aku berjanji, aku tidak akan menimbulkan masalah. Aku akan bekerja keras dan mengikuti instruksi senior pembimbingku." Nami menun
Karena banyak manajer Baskoro Grup yang tertarik dengan desain dari Deborah mereka mengizinkan Nami untuk merepresansikan desain yang sekarang terpampang di layar proyektor. "Silakan Nona Nami" salah satu manajer dari divisi pemasaran mempersilahkan Nami untuk menggantikan Deborah. Nami berjalan dengan santai mendekati Deborah. "Debi, serahkan padaku aku akan membantumu untuk merepresentasikan hasil desainmu," bisik Nami. "Tapi …." Deborah merasa ragu. "Nona Deborah, silakan Anda duduk karena Anda kurang fit hari ini. Biarkan asisten Anda yang menjelaskannya." sekretarisnya Naka yang sekaligus penanggung jawab rapat kali ini mempersilakan Nami untuk menggantikan Deborah. "Terima Kasih, Pak." ucap Nami.Karena memang dirinya tidak bisa menjelaskan secara detail hasil desainnya, Deborah akhirnya menurut. Ia kembali ke tempat duduknya dengan perasaan yang was-was. Dirinya sangat hafal detail hasil desainnya. Namun apakah Nami bisa menjelaskan secara rinci seperti yang ada dalam otakn
Nami tidak mendengarkan ucapan James. Ia menarik tangan Deborah lalu meninggalkan James begitu saja. James ingin mengejar Nami. Namun tatapan mata orang-orang yang berada di Hamasaki Grup menghentikan langkahnya. James tidak ingin membuat keributan. Apalagi setelah ayahnya berjanji kepada ayah Nami jika James tidak akan mengganggu Nami. Deborah kebingungan saat Nami melangkahkan kakinya cepat sambil menyeret tangannya. Tanpa kata Nami memilih minuman dan makanan yang akan dibayar oleh Deborah. Mereka lalu duduk berhadapan menikmati makanan dan minuman yang telah dibeli. "Kamu ada hubungan dengannya?" tanya Deborah tiba-tiba. "Hanya teman lama." "Oh," Deborah tidak lagi berani bertanya karena melihat ekspresi wajah Nami yang buruk. Wajah ceria Nami tidak terlihat lagi. *** Malam harinya James tidak bisa memejamkan matanya. Matanya menerawang menatap langit-langit. Ia teringat pertemuannya dengan Nami. Tidak menyangka Nami bisa merepresentasikan suatu karya dengan sangat bagus. K
Deborah mendorong tubuh Nami yang menghalanginya untuk keluar dari toilet. Ia tidak mempedulikan panggilan Nami yang memohon maaf padanya. "Aku hanya ingin seorang sahabat yang tulus. Aku tidak bermaksud untuk membohongimu " gumam Nami sedih. *** Satu minggu kemudian. Nami sudah tidak jadi asistennya Deborah setelah kejadian itu. Ia pindah satu lantai dengan Naka. Karena kecerdasannya, Nami mampu mengingat pekerjaan lamanya walaupun tidak seluruhnya. Ia membantu Naka menyeleksi desain-desain yang akan menjadi produk andalan mereka. Hamasaki Grup bergerak di bidang desain eksterior dan interior dan Nami ditugaskan untuk menjadi pendamping orang-orangnya Naka yang bekerja untuk menyeleksi desain-desain dari para desainer mereka. Seperti saat ini Nami juga ikut mendampingi Naka untuk bertemu dengan klien penting. Mereka berada di hotel ternama untuk melakukan pertemuan. Dengan masih menggunakan pakaian resmi ala kantor, Nami, Naka dan beberapa orang kepercayaannya keluar dari lift set
James langsung berlari mengejar Nami. Ia tidak rela jika gadis itu berdesakan dengan laki-laki lain yang sedang berdansa. James bahkan tidak menghiraukan panggilan dari Rosa wanita yang membuat Nami cemburu. "Minggir-minggir," James menyibak gerombolan laki-laki yang berada di depannya. Ia berusaha mencari keberadaan Nami. "Ke mana dia? Bukankah tadi ada di sini?" James meneliti setiap kerumunan laki-laki dan perempuan yang sedang bermesraan. Sampai akhirnya ia menemukan Nami yang sedang bergoyang diapit oleh dua orang laki-laki seumuran dengannya. 'Sial, mereka sepertinya sedang menargetkan Nami,' James tahu persis karena dirinya sudah cukup pengalaman dalam merayu wanita. Dulu saat ia ingin mencari partner one-night-stand. James sering turun ke lantai dansa untuk flirting lalu menggaet salah satu wanita temannya berdansa untuk menghangatkan ranjangnya. James sudah hafal dari bahasa tubuh kedua laki-laki itu. Mungkin mereka berdua bekerja sama untuk memerangkap Nami. Ia tidak bisa
Berapa hari kemudian berlalu, Nami tidak lagi bertemu dengan James. Sebenarnya Nami ingin mengetahui keadaannya. Namun rasa sakit hati gara-gara melihatnya bersama wanita itu. Nami mengurungkan niatnya. Ia berusaha mengubur rasa ingin tahunya bersama kekesalannya. Rindu di hatinya sebenarnya sangat menggerogoti hatinya. Keadaan hatinya tidak baik-baik saja. Nami menutupinya dengan senyuman dan menyibukkan diri dengan bekerja. Apalagi saat ini Hamasaki Grup sedang kebanjiran pelanggan yang menginginkan jasa desain mereka untuk merenovasi gedung-gedung perkantoran menjelang pergantian tahun. Malam ini Nami tiba-tiba sangat merindukan James. Biasanya setelah pulang bekerja, Nami akan bersantai di ruang tamu. Namun karena rasa lelah, ia langsung membersihkan diri, makan malam lalu segera terlelap dalam mimpinya setelah kelelahan bekerja sendirian. Namun malam ini Nami sedikit pun tidak bisa menutup matanya. Ia hanya membolak-balikkan badannya ke kanan dan ke kiri. Sulit untuk memejamkan m
Pov Nami Aku tidak menyangka Kak Oliv masih memperlakukanku dengan romantis. Bahkan ia tidak peduli ketika aku sudah hamil besar. Ia sudah paham bagaimana cara memperlakukan ibu hamil ketika bercinta. Aku perhatikan suamiku sangat rajin bertanya tentang seputar kehamilan dan kegiatan seks yang harus dihindari dengan wanita hamil. Ia tidak sungkan bertanya dan berkonsultasi. Aku juga sempat memergokinya sedang mencari artikel yang membahas percintaan dengan wanita hamil dengan segala resikonya. Tentu saja ia tidak lupa mencari tahu bagaimana posisi bercinta dengan ibu hamil agar aman untuk bayinya. "Kak," aku medongakkan wajahku ketika kejantanannya memompa kewanitaanku. Entah kenapa aku selalu bergairah ketika berdekatan dengannya. Mungkin karena efek hormon kehamilanku. Padahal dulu sebelum hamil aku tidak seperti ini. Tidak menginginkan percintaan setiap hari. Dulu Kak Oliv sering merayuku agar aku mau bercinta dengannya. Namun beda ketika aku hamil, tanpa dirayu pun kadang aku me
Pov James Delapan bulan kemudian. Aku menatap istri kecilku yang sedang terlelap dalam dekapanku dengan perutnya yang membuncit. Ia tidur miring menghadap ke arahku dengan perutnya yang diganjal oleh sebuah bantal kecil khusus. Setelah kepulangan kami dari bulan madu, Nami dinyatakan positif hamil. Saat itu aku sangat bahagia karena sesuai dengan harapan kedua orang tuaku yang menginginkan cucu. Nami langsung hamil. Aku yang dari pertama juga menginginkan seorang anak melarang Nami untuk melakukan program KB dan untungnya Nami menyetujuinya sehingga tidak ada penundaan kehamilan setelah pernikahan kami. Dan sekarang Nami sudah hamil tujuh bulan. Namun yang membuat aku heran badannya tidak mengalami perubahan hanya bagian perutnya saja yang membesar. Dengan tubuhnya yang mungil, kadang aku merasa kasihan karena sepasang kaki kecilnya harus menahan beban beberapa kilo yang berada di perutnya. Kami sudah pergi ke dokter melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin anak kami. Karena kami
POV James Aku tersenyum mengingat percintaan panas kami di jet waktu itu. Nami sangat liar, membuat gairahku naik beberapa kali lipat dibanding biasanya. "Kamu serius? Aku masih bertanya di saat Nami telah melepas kaosnya. Tentu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku pun segera melepas semua pakaianku tanpa terkecuali. Langsung kudekati Nami lalu kupeluk tubuhnya yang hangat. Aku sangat merindukan momen ini. Sejak kami berbaikan, terhitung hanya beberapa kali kami bercinta. Aku haus kehangatan, aku ingin memasuki kewanitaannya yang sempit. Merasakan setiap pijatan lembut di kejantananku. Istri kecilku bagaikan candu untukku. Membuatku melayang dan puas pada saat yang bersamaan. "Kak Oliv," Nami mendesah saat kukecup tengkuknya. Tubuhnya menggeliat setelah mendapat rangsangan dari tanganku. "Kakak sudah memastikan semua kru tidak akan melihat kita?" tanya Nami dengan suara yang sudah terengah. "Tentu Sayang, aku tidak mungkin memperlihatkan percintaan kita kepada orang l
Lima jam sebelumnya. "Hei, kamu kan gadis tadi?" tanya Becky saat melihat Nami keluar dari kamar hotelnya. "Kamu bicara denganku?" Nami pura-pura tidak paham dengan maksud Becky. "Kemarin James memanggilmu Sayang." "Sayang? Apa maksudmu?" Hati Nami yang sedikit membaik berubah kesal dengan kehadiran Becky. "Laki-laki tampan yang bersamamu, ke mana dia?" Nami menghela napasnya, "aku tidak mengenalnya." "Kumohon pertemukan aku dengannya. Aku sangat mencintainya dan aku ingin menikah dengannya." "Dengar Nona aku tidak tahu tentang keberadaannya dan kamu ingin aku membawamu …." Nami terkesiap melihat Becky berlutut di hadapannya. "Tolonglah, aku mohon. Aku tidak bisa melupakannya. Aku mencoba bercinta dengan laki-laki lain tapi itu tidak bisa menghapus kenanganku bersama James. Hanya James yang bisa memuaskanku di ranjang. Perlakuannya sangat manis dan lembut. Sungguh aku tidak bisa melupakannya." Nami langsung emosi mendengar Becky menceritakan percintaan James dengannya. "Nona
"Babe!" James mencari Nami di kamarnya. Istrinya itu memutuskan pisah kamar setelah pertemuan mereka dengan Becky. Apalagi setelah James jujur mengatakan jika pernah bercinta dengan Becky. Nami langsung marah sehingga tidak mau tidur sekamar dengan James. Jangankan bulan madu indah, makan malam saja Nami tidak ingin bersama James. Dan pagi ini Nami sudah menghilang dari kamarnya. "Bodohnya gue, harusnya gue lebih mengawasi keberadaannya." James memang berada di kamar lain. Tapi ia mengawasi keberadaan Nami dari balik pintu. Tadinya ia akan menunggui di depan pintu kamarnya Nami. Namun karena beberapa pengunjung hotel menatapnya curiga, James memutuskan kembali ke kamarnya. Lagipula James takut Becky datang lagi dan membuat Nami semakin marah. "Ke mana dia, ya?" James berjalan mondar-mandir di lobi hotel. "Mungkin dia ke sana, menemui Takeshi." James terkesiap saat mengingat Takeshi. Teman Nami yang berpura-pura menjadi sepupunya dengan tujuan ingin memiliki Nami sebagai kekasih. "T
'Becky?' Alis Nami terangkat, siapa lagi wanita ini? Wanita yang mempunyai bentuk tubuh seperti model artis panas. Tinggi tubuh Becky sebatas telinga James. Rambutnya panjang di atas pinggul yang diwarnai merah. Kulitnya cokelat eksotis dan wajahnya cantik. Buah dada dan pantatnya menonjol sempurna. Jika dibandingkan dengan dirinya, sungguh Nami tidak ada apa-apanya. James langsung menarik tangan Nami untuk masuk ke dalam. Ia ingin menjelaskan identitas Becky agar tidak salah paham "James," Becky memeluk James dari belakang. Tubuh seksi wanita itu menempel dan kedua buah dada montoknya menekan punggung James. Mata Nami melotot, ia kesal karena Becky cuma mengenakan bikini two-piece dan saat ini buah dada montoknya tersingkap separuh. Puncak dada kecoklatan itu menyembul keluar dan Nami bisa melihat jika puncak dada itu sudah menegang, menandakan wanita seksi itu sedang bergairah. James langsung melepas tangan Becky, "maaf saya tidak mengenal Anda. Anda salah orang." "Tidak mungkin
"Lo sedang chat dengan siapa?" tanya James kepada Doni. "Dela, Bos." "Dela? Kalian berpacaran? " "Ck, Bos, saya hanya menganggap Dela sebagai adik kandung saya sendiri. Kami berteman dan bekerja sama selama dua tahun di Surabaya. Walaupun dia kadang menyebalkan, tapi Dela banyak membantu pekerjaan saya." James nenggedikkan bahunya, "gue udah putus dengan Dela. Kalau lo suka, deketin aja. Dela bukan cewek matre." "Ck, saya dan Dela teman biasa. Saya menyukai gadis lain." "Gadis macam apa? Siapa?" "Ups, Anda menjebak saya, Bos." Doni mendengkus. "Hahaha, gue udah anggap lo sebagai saudara kandung gue, Don. Lo bisa cerita ke gue, mungkin gue bisa bantu lo." "Tapi saya belum berhasil mendapatkan hatinya," keluh Doni. "Payah, bawa bunga, ajak dia makan malam. Setelah itu mampir di toko tas branded lalu ajak dia ke hotel untuk bercìnta." "Itu jurus Anda dulu saat menjadi playboy." gerutu Doni. James hanya tergelak saat menggoda Doni. "Harusnya Bos memberitahu saya bagaimana cara
"May," panggil Rico. Saat ini laki-laki itu sedang berada di sebuah rumah sakit swasta di mana Malika yang baru saja melahirkan.Malika memalingkan mukanya saat Rico membawa bayi laki-laki yang baru dilahirkannya. Ia masih belum menerima kenyataan jika hubungannya dengan James telah berakhir. Setelah terbongkarnya kebohongannya di restauran saat itu. Rico memaksa Malika untuk tinggal bersama di apartemennya. Bagaimanapun Rico ingin bertanggung jawab penuh kepada Malika dan bayinya. Walaupun Malika menunjukkan sikap yang menyebalkan. Rico tidak menyerah, ia bertekat akan meluluhkan hati Malika, terlebih ada bayi yang sudah dilahirkan oleh gadis itu. Darah daging yang diharapkan Rico bisa menjadi jembatan bersatunya hubungan antara dirinya dan Malika."Bawa dia pergi." Malika enggan melihat bayi yang baru saja dilahirkannya.Mendengar kata-kata ketus Malika, dokter dan suster saling berpandangan. Mereka heran karena baru pertama kali ini mereka mendengar seorang ibu yang tidak mau menima
James terkesiap mendengar penuturan Nami. Jadi yang menyebabkan Nami melarikan diri di hari pernikahan mereka karena Malika mengirimkan video percintaan mereka. 'Sial,' umpat James dalam hati. James mengetatkan rahangnya, tidak menyangka jika Malika akan begitu licik menggagalkan pernikahannya dengan merekam kegiatan panas mereka. 'Oh, malam di mana gue mabuk itu dia sengaja merekamnya lalu mengirimkannya kepada Nami.' James sangat menyesal karena telah berpikiran buruk kepada Nami selama dua tahun ini. Ternyata dirinya sendiri yang menyebabkan Nami patah hati lalu meninggalkan Jakarta hingga kecelakaan dan amnesia. Beruntung Nami selamat dan belum bisa dimanipulasi oleh Takeshi. Jika tidak, James akan menghukum dirinya sendiri karena kecerobohannya. Namun karena peristiwa itu James patut bersyukur karena hilang ingatan, Nami gampang didekati oleh James. Dan niatnya balas dendam urung dilaksanskan karena tanpa sadar James jatuh cinta kepada Nami. "Hei, dengar. Kakak sudah jujur pada