Rasa itu pergi, karena keterpaksaan.
Antara lingkungan, alam dan masyarakat tidak bisa dipisahkan dan besar pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat. Berbicara mengenai alam, diperkirakan bumi kita ini telah berumur 250 juta tahun. Berdasarkan penelitian geologi ditemukan pembagian jaman. Jaman Arkaikum, jaman Paleozoikum, jaman Mezoikum dan jaman Neozoikum atau Kainozoikum.Pelajaran paling dasar untuk menjadi seorang angkatan laut yang hebat, adalah bagaimana dia bisa bertahan di tengah laut. Dengan berbagai cobaan dari sang penguasa lautan. Ombak besar menghantam sisi kapal KRI. Tapi tidak menggoyahkan kapal besar nan gagah itu.Seorang lelaki berpakaian khas angkatan laut, memandang ke arah jendela, yang menampakkan bagaimana sang ombak itu berusaha membuat kapal gagah yang dia tumpangi itu hancur.Kapal gagah ini tetap bertahan, kekuatan dan doa dari para awak kapal adalah kunci utama dia bertahan dari gempuran keras sang ombak. Ombak besar itu akhirnya mengalah, dia memilih menjadi tenang, di saat kapal gagah ini melintas dengan damai dan tenang."I love the sea," lirihnya.Dia merogoh agenda yang selalu dia bawa, menyebutnya dengan life note. Kisah tentang perjalanan hidupnya dengan berbagai ilusi cinta yang membuat hatinya terkoyak.Tersenyum kecut, saat menyadari jika foto gadis itu masih
bertengger manis di dalam agenda birunya. Gadis cantik dengan segala tingkahnya dan dengan segala impiannya. Gadis yang membuat hatinya terkoyak.Mengusap memutar foto itu dengan ibu jarinya. Setiap kali dia berlayar, setiap kali pula dia akan melihat foto itu lagi. Harusnya dia sadar, bahwa gadis itu tidak memilihnya, dia bahkan melihat sendiri gadis itu memeluk seorang laki-laki yang dia sebut sahabatnya. "Mungkin melupakanmu akan lebih muda untuk hatiku." Detik selanjutnya, foto itu sudah dia sobek kecil, menguatkan hatinya untuk membuang foto itu ke tong sampah. Kisah mereka sudah berakhir, sejak gadis itu berpelukan dengan sahabatnya. Bahkan sebelum dia mengungkapkan isi hatinya pada gadis itu."Selamat tinggal, semoga kamu bahagia."***Sudah empat tahun Aila tinggal di Surabaya, dia kuliah di salah satu universitas negeri Surabaya. Mahasiswi jurusan Olahraga. Cita-citanya menjadi guru olahraga masih tetap dan tidak berbelok. Hanya saja dia tidak lagi menyukai sosok tentara seperti papanya. Bahkan dia merahasiakan pekerjaan papanya.Aila tidak mau tinggal bersama Akhtar atau Hamzah di rumah dinasnya. Aila lebih memilih kos di dekat kampus. Dan untungnya kos yang dia tempati adalah milik Akhtar pribadi yang tidak diketahui oleh Raya dan anak-anaknya. Akhtar sengaja memberikan kos itu untuk Aila, karena Aila tidak mau tinggal di rumah dinasnya.Aila hanya ke rumah dinas Akhtar setiap hari Sabtu dan Minggu, kalaupun dia tidak repot. Bahkan Aila masih aktif mengikuti kejuaraan pencak silat."Ai, besok hari Sabtu, lo pulang ke rumah bokap lo?" tanyaSania. Sania adalah sahabat Aila sedari kecil, mereka terus bersama dalam suka maupun duka.Sania ada disaat Inara, mama Aila meninggal dan Aila ada
disaat kedua orang tua Sania bercerai. Ada lagi sahabat mereka gadis asli Surabaya bernama Rebecca."Hmm." Aila sibuk mengerjakan tugasnya."Kalau lo ketemu tentara ganteng itu, lo kasih tahu gue ya Ai." Goda Sania. Aila sangat menjauhi tentara, karena dia tidak ingin kehidupannya seperti Akhtar."Males banget."Sania menengadahkan tangannya ke atas seperti sikap berdoa. "Ya Allah, semoga Aila berjodoh dengan tentara yang berwajah datar tanpa ekspresi. Amin." Sania mengusap wajahnya."Jodoh ndasmu. Ogah gue, amit-amit jabang bayik." Sania semakin terbahak-bahak.Bang Habib Anak LautShare loc, Abang jemputKita kencanAila ZahiraShare located❤❤❤Habib berdiri di depan kantor Akhtar dengan menggunakan seragam PDH berwarna biru. Habib adalah anak dari kakak Akhtar yang sekarang tinggal di Jakarta sebagai TNI AL. Dan Habib mengikuti jejaknya. Sedangkan Hafizh adik Habib, memilih menjadi seorang TNI AD seperti Akhtar dan Hamzah. Sedangkan Alka anak dari Hamzah sedang menjalani AKMIL di Magelang.Habib memberikan hormat kepada Akhtar. "Dari tiga bulan yang lalu kamu pindah, baru sekarang berani mengunjungi saya?" tanya Akhtar. Jabatan Akhtar kini adalah Mayor Jenderal."Siap salah. Saya baru saja selesai bertugas. Apa kabar Om?" Akhtar berdiri dan memeluk Habib."Ayo kita makan siang bersama." Habib mengangguk dan
berjalan ke luar bersama Akhtar dan Hamzah yang juga ikut di restoran terdekat.Setelah memesan makanan. Habib menimbang-nimbang untuk bertanya. "Aila apa kabar Om? Saya kangen sama Aila," tanyanya. Hamzah diam dan Akhtar menghembuskan napas berat. "Ai tidak tinggal sama Om.""Kenapa?" Akhtar tidak kunjung menjawab. Habib menepuk keningnya. "Maaf saya lupa. Karena ke luarga baru Om yang belum dia terima?" Akhtar mengangguk."Di mana dia sekarang Om?" Akhtar memberikan sebuah alamat kos kepada Habib. "Mohon ijin. Saya akan mengajak Aila jalan-jalan.""Silakan Nak. Om harap kamu bisa membawa keceriaan kembali pada Aila." Habib tersenyum dan mengangguk."Hafizh akan pindah tugas ke sini minggu depan," kata Hamzah. Habib mengangguk."Ya, benar. Saya harap Hafizh nantinya bisa ada untuk Aila kapanpun, di manapun."“Semoga,” jawab Akhtar.❤❤❤Habib menepati janjinya. Dia berdiri di depan kos Aila. Aila ke luar berdecak sebal karena Habib masih menggunakan PDH miliknya."Ganti baju gak bisa apa?" Habib nyengir dan menggeleng. "Ayo, sini peluk abang ganteng."Aila memeluk Habib tanpa rasa malu. Semua para penghuni kos putri menjerit histeris melihat Aila berpelukan dengan Habib yang masih menggunakan seragamnya."Ayo jalan." Aila mengangguk."San, tinggal dulu ya," teriak Aila dan Sania mengangguk,
melambaikan tangannya."Bawa makanan kalau pulang," teriak Sania."Makanan udelmu San," gerutu Aila dan Sania malah tertawa terbahak-bahak. "Gue nggak suka udel Ai, gue suka cinta, apalagi yang pakai seragam seperti Abang tampan itu. Gue mau banget."Tunjuknya pada Habib, Habib hanya menggeleng melihat kedua perempuan di depannya.Habib mengajak Aila berjalan di salah satu mall, mengajaknya nonton bioskop dan makan. Banyak perempuan yang memandangi mereka."Duh lakinya TNI. Mau dong.""Duh lakinya cakep pake banget.""Mau dong gantiin ceweknya."Aila dan Habib tak ambil pusing. Habib mengajak Aila ke salah satu pusat perbelanjaan untuk membeli kemeja dan baju untuk Aila."Bagus gak Ai?" Habib menempelkan kemeja putih di badannya. Aila menilainya dan memberikan jempol ke Habib. "Sekarang pilih buat kamu!"Habib menarik Aila ke deretan baju wanita. Habib membelikan Aila baju untuk menghadiri undangan pernikahanrekan sejawatnya."Pokoknya lusa kamu temani abang. Awas kamu lupa, abang seret kamu." Aila tertawa mendengarnya. "Iya Babang tamvan." Goda Aila pada Habib, yang di pandang dengan tatapan ngeri."Jijik Dek." Aila kembali tertawa.❤❤❤Di sinilah Aila sekarang. Berdiri di halaman rumah dinas
milik Akhtar. Aila menghela napas panjang sebelum masuk kerumah. Di halaman terdapat mobil SUV warna hitam terparkir di sebelah mobil milik Akhtar."Assalamu'alaikum." Aila melepaskan sneaker dan masuk ke rumah. Rasanya, kaki Aila semakin berat jika masuk rumdin Akhtar. Apa ada gangguan makhluk halus ya? Batin Aila. "Waalaikumsalam," jawab serentak."Yee, Kak Ai pulang," teriak Ramzan, anak berumur sepuluh tahun itu menghampiri Aila yang sedang berdiri di ambang pintu. Aila melihat tamu yang memakai PDH sama seperti Akhtar, memilih berakting agar terlihat baik-baik saja."Kak, sini Sayang." Akhtar memanggilnya agar dia mendekat. Di sana sudah ada Vebby dan Raya yang duduk tak jauh dari Akhtar."Ini anakku, Aila yang pernah aku ceritakan itu." Laki-laki yang memakai pakaian PDH itu mengangguk dan tersenyum hangat ke arah Aila. Aila tanpa diminta langsung menyalami laki-laki yang seumuran dengan Akhtar dan perempuan di sampingnya. Aila berhenti di depan lelaki yang mengenakan pakaian doreng berwajah datar dan dingin tanpa ekspresi. Aila Hanya menangkup tangannya di dada lalu kembali duduk di samping Akhtar."Kak, itu Om Wahyu Iskandar dan Tante Regita Cahyani sahabat baik papa dan almarhumah mama kamu." Aila diam dan mengangguk. "Itu Lettu Azlan anaknya.”Azlan hanya diam, dia berusaha mengingat wajah Aila. Dan detik berikutnya dia ingat, Aila adalah gadis yang menolak berkenalan dengan seorang Alvino playboy cap kaki tiga. Azlan rasanya ingin tertawa, tapi dia masih saja menampilkan wajah datarnya."Kedatangan kami kemari adalah untuk melamar anak kamu, Tar, biar jadi menantu kami," terang Wahyu. Akhtar mengangguk."Maaf menyela, anak kami yang mana? Vebby atau Aila?"
tanya Raya ingin tahu. Akhtar sudah meliriknya dengan tajam. Akhtar sangat tidak suka keingin tahuan Raya dan Vebby. Aila hanya memandang Raya sekilas tanpa berniat berbicara dengan mereka. Sedangkan Vebby, dia sudah memandang Azlan dengan wajah mupeng."Siapa yang kamu pilih Nak?" tanya Wahyu ke Azlan.Wahyu berharap, anaknya itu akan memilih Aila. Azlan mengamati Vebby dan Aila secara bergantian, mereka adalah dua pribadi yang berbeda. Vebby sudah kecentilan sedari tadi saat dia tiba dan Aila yang dengan cuek dan wajah datarnya duduk tanpa berniat tersenyum ke arah Azlan."Izin. Saya memilih Aila." Seketika senyuman Vebby yang merekah itu luntur. Aila langsung melongo di depan Azlan dan langsung cepat-cepat kembali ke wajah datarnya. Rasanya Azlan gemas dengan perubahan Aila yang sangat cepat sekali."Pah?" Aila meminta penjelasan ke Akhtar. Akhtar membelai kepala Aila lembut."Sempurnakanlah Nak. Menikah itu termasuk Ibadah Kak.Dulu mendiang Mama kamu juga seperti kamu ini". Aila diam tak menanggapi lagi."Bagaimana Aila? Kamu mau menerima lamaran saya?" tanya Azlan. Aila memandang Akhtar yang dibalas dengan anggukan kepala darinya."Maaf, bolehkah saya berbicara dengan Anda berdua saja di taman belakang?" Azlan mengangguk antusias, tapi tidak mengurangi kadar kedatarannya yang membuat Aila pengen nyakar.Ada ya muka datar kek dia, jadi pengen nyakar.Aila berjalan lebih dulu ke belakang dan diikuti Azlan. Aila menghembuskan napas berat sebelum berbicara dengan Azlan yang tetap dalam mode datarnya. Aila meliriknya tajam, berharap wajah datar itu musnah."Maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, kenapa Anda
memilih saya? Kita belum pernah mengenal." Azlan hanya mengangguk, lalu berjalan mendekat ke arah Aila. Aila bersidekap dada dan memandang Azlan."Karena kita pernah bertemu. Dan saya juga tidak mau memperistri perempuan centil seperti dia." Aila paham siapa yang dimaksud Azlan. "Kapan ya? Perasaan saya tidak pernah bertemu dengan Anda." Aila mencoba mengingat wajah datar Azlan, tapi zonk, dia tidak ingat.Ingin rasanya Azlan tertawa melihat wajah Aila yang dalam mode kebingungan, namun masih menggemaskan. Tapi Azlan masih saja mempertahankan wajah datarnya."Beberapa hari lalu, disaat saya bertugas. Kamu meyakinkan saya, bahwa kamu adalah perempuan yang terbaik dan tidak centil. Jadi, tunggu apa lagi? Terima saya sebagai calon suami kamu."Pede sekali Bapak ini. Batin Aila."Saya masih kuliah. Apa anda tidak keberatan?" tanya Aila kembali. "Tentu saja tidak Nyonya pesilat."Lagi-lagi wajah Aila berubah melongo dan Azlan berusaha keras menampilkan wajah datarnya. Berdekatan dengan Aila yang terlihat menggemaskan sangat susah menjaga ekspresi datarnya."Aila, Azlan, ayo masuk," suara Akhtar memanggilnya. "Ayo kita makan."Aila masuk diikuti Azlan. Sebelumnya Akhtar sudah bercerita tentang Aila kepada Wahyu, saat Wahyu memang berniat melamar Aila untuk Azlan. Wahyu tentu saja tidak masalah."Kalian akan menikah dua bulan lagi. Lusa, kamu bisa menyiapkan berkas-berkasnya dan mulai untuk pengajuan, nanti papa bantu."What the? Seenaknya aja Papa. Cabutin rambut putih Papa
secara kasar dosa gak sih?***Ada pelukan untuk air mata yang tumpah.Hari ini Aila dikejutkan oleh seseorang yang sudah lamatidak ditemuinya. Laki-laki itu berdiri di depan rumah dinas Akhtardan sedang berbicara. Aila yang baru saja selesai jogingmenghampiri mereka."Assalamu'alaikum Ukhti," sapanya. Laki-laki itu langsungmemeluk Aila erat. "Abang kangen kamu Dek. Adek Abang yangcantik jelita yang petakilan juga." Aila mendengus sebal kala lelakidi depannya ini menyebut dirinya petakilan.Aila mencubit pinggang laki-laki yang memeluknya."Lebay deh, Abang." Dan dia tertawa. Akhtar mengajak Hafizh danAila untuk masuk ke dalam rumah.Hafizh adik dari Habib kini sudah berada di depan rumahdinas Akhtar dan memeluk erat Aila. Vebby dengan senyumcentilnya berusaha menggoda Hafizh saat dia baru saja tiba tadi.Memang dasarnya Hafizh tak peka, jadilah dia hanya masa bodohdengan Vebby yang caper de
Menjauh itu perlu jika penat.Aila tidak terlambat karena Habib mengantarnya pagisekali, sebelum kelas pagi dimulai. Aila semalam menginap dirumah dinas Habib, bahkan Habib tidak melepaskannya samasekali, memberondongnya dengan pertanyaan tentang Azlan yangdengan lancangnya mencium tangan Aila. Ingatkan Aila untukmenimpuknya jika mereka bertemu nanti sore.Sania duduk dengan Aila. Semasa sekolah maupun kuliah,dia tetap dipanggil Zahira bukan Aila. Nama Aila hanya terkhususbagi keluarga dan Sania saja. Sania adalah teman Aila sedari kecil."Lo harus cerita semuanya ke gue. Kata bang Alvino, lokemarin datang ke kondangan dan gandengan mesrah sama laki-laki lain, dan dia seorang TNI AL. Beneran?" Aila hanyamengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Sania. "Jelasin kegue sedetail-detailnya""Iya nanti istirahat. Eh, lo ketemu sama si Vino?" Saniamengangguk. Dia k
Berpisah itu memang diperlukan untuk kita yang tidakberjodoh.Raya mendapat telepon dari Andi, adik dari mendiangsuaminya. Andi saat ini sedang berada di Surabaya. Raya bertemudengan Andi membawa serta Ramzan sepulang sekolah.Andi adalah cinta pertama Raya semasa SMA. Namunsayang Andi lebih memilih menikah dengan sahabatnya sendiri,Nila. Namun sayang, setelah dua tahun mereka menikah, Niladinyatakan terkena kanker payudara. Dua tahun berjuang, Nilameninggal dunia. Andi memilih menyendiri dan tinggal diSingapura untuk melanjutkan bisnisnya di sana.Andi juga mendengar kabar, bahwa Raya menikah denganAkhtar yang seorang tentara. Andi merasa ingin memiliki Rayakembali. Andi segera pulang ke Indonesia dan mencari Raya."Raya, aku langsung saja ya, tanpa basa-basi." Rayamengangguk. "Aku mau, kamu tinggalkan tentara itu dankembalilah padaku. Kita bangun rumah tang
Menata hati untuk sesuatu yang membingungkan, akanmenjadikan hati ini bingung.Akhtar berlari di lorong rumah sakit bersama denganajudannya. Pekerjaan di Solo sudah dia selesaikan lebih awal walausecara terpaksa. Akhtar kemarin mendapatkan telepon ancamandari Hasan, kakak pertamanya, bahwa dia akan membawa Ailabersamanya saat ini juga, kalau sampai dia tidak datang ke rumahsakit dan melihat keadaan Aila saat ini."Kamu tahu, Aila masuk rumah sakit dengan keadaan telahdianiaya. Kemana istrimu?" geram Hasan saat di telepon."Aku sudah bercerai dengannya Bang.""Aku akan bawa Aila pergi ke Jakarta sekarang juga danmembatalkan perjodohan gila yang kamu inginkan. Dan janganpernah kamu temui Aila, kalau sampai kamu belum bisamenemukan siapa pelaku penganiayaan Aila dan memberikanhukuman setimpal pada mereka, ucapkan selamat tinggal," ancamHasan.Akhtar sud
Aku rela kembali untuk papaku, bukan kamu.Aila diantarkan oleh Hasan dan Hanifah untuk pulang keBandung. Mereka pergi ke makam Inara dan Dita. Mereka dudukdan melantunkan ayat suci dan berdoa untuk mereka."Mah, Nek, Ai, mau nikah bulan depan." Aila tergugu danmenangis di depan pusara Inara. "Ai sedih Mamah, Mamah nggakada saat hari bahagia Ai nanti."Hanifah membelai punggung Aila, menyalurkan kekuatanagar dia tegar. Aila memeluk Hanifah sebagai pengganti seorangibu selain Aisyah.Kini Aila sudah berada di rumahnya yang dia tinggalkanselama empat tahun ini, hanya saat liburan saja dia kemari."Papa dan Mama harus segera kembali ke Jakarta, Nak.Kamu baik-baik ya, Sayang di sini. Pulangnya sama Sania." Ailamemeluk Hasan dan Hanifah bergantian."Terima kasih Mama dan Papa bisa anterin Ai ke sini. LusaAi balik bareng Sania. Janji." Hanifah memeluknya, memeluk erat 
Waktu itu berharga untuk diriku melupakan mu.Kronometer (pengukur waktu) dipergunakan dikapal untuk mengetahui waktu Greenwich. Bagi Navigasimengetahui waktu Greenwich sangat penting. Seperti benda-bendaangkasa yang dicantumkan dalam nautika semuanya berdasarkanwaktu tersebut.Bahkan untuk menentukan waktu di tengah laut, jugamemerlukan seorang navigasi, yang berperan dalam rangkamenjamin keselamatan perjalanan kapal. Maka alat navigasi harusdi buat semodern mungkin, mengikuti kemajuan teknologi.Lagi dan lagi, semuanya butuh waktu untuk menentukanarah hati seseorang yang telah lama terluka.Mencoba mencari penyembuhan hati dengan terus memilihberlayar, juga tidak mampu membuat hatinya langsung sembuh.Sekali lagi bahkan berulang kali dia merutukikebodohannya sendiri, bagaimana bisa dia masih mengingat gadisitu. Gadis yang telah melukai hatinya, gadis y
Melepasmu dengan rasa yang setengah hati.Aila dilanda gugup setengah mati. Dia baru saja selesaidirias di salah satu kamar hotel, yang sengaja di sewa untukberlangsungnya pernikahan ini. Aila dapat melihat dari layar lcd dikamar hotelnya, prosesi ijab qobul yang berlangsung. Di sanaAzlan memakai jas hitam, duduk fi fepan ayahnya.Azlan menjabat tangan Akhtar. "Saudara Azlan DylanAlfarizqi bin Wahyu Iskandar, Saya nikahkan engkau dankawinkan engkau dengan anak saya, Aila Nuha Zahira binti AkhtarPramudya Zahir dengan mas kawin emas 24 karat, uang tunaisebesar tiga juta tiga ratus sebelas ribu rupiah dan seperangkat alatsalat dibayar tunai." Akhtar menghentakkan tangannya."Saya terima nikah dan kawinnya Aila Nuha Zahira bintiAkhtar Pramudya Zahir dengan mas kawin emas 24 karat, uangtunai sebesar tiga juta tiga ratus sebelas ribu rupiah dan seperangkatalat s
Hati ini bertahan hanya untukmu, menunggu dirimu hadir di dalamnya.Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) yaitu merupakan sebuah kelenjar yang "terbesar" di dalam tubuh manusia, ini terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan juga sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. Sebanyak 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal.Dalam bahasa medis, patah hati ini dikenal dengan sebutan takotsub
Kapan perasaan cinta itu akan datang?Azlan membawa Aila ke rumah dinasnya yang berhadapan langsung dengan rumah dinas Hafizh. Beberapa barang Aila sudah ada di rumah dinas Azlan, Serda Ucok tadi yang membawanya. Ucok adalah ajudan Azlan."Kamar aku yang mana?" tanyanya polos.Azlan mencubit hidung Aila gemas. "Kamu kira lagi menginap di sini?" Aila nyengir kuda. Enak saja beda kamar. "Kamu dan saya satu kamar. Tenang saja, saya tidak akan ngapa-ngapain kamu." Aila mengangguk dan masuk kamar.Aila menata barang-barang yang memang tidak dia bawa semuanya dari rumah dinas Akhtar. Hanya beberapa dan yang terpenting saja. Aila merasa lapar, dia masuk ke dapur dan tak mendapati apapun di sana. Kosong melompong. Sampai Aila dibuat melongo. Hanya ada dispenser dan kulkas."Kenapa?" tanya Azlan datar, dalam hati dia ingin tertawa habis-habisan."Kamu kalau makan gimana Mas? Dapur kamu ajaibnya, habis mai
Hati ini bertahan hanya untukmu, menunggu dirimu hadir di dalamnya.Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) yaitu merupakan sebuah kelenjar yang "terbesar" di dalam tubuh manusia, ini terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan juga sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. Sebanyak 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal.Dalam bahasa medis, patah hati ini dikenal dengan sebutan takotsub
Melepasmu dengan rasa yang setengah hati.Aila dilanda gugup setengah mati. Dia baru saja selesaidirias di salah satu kamar hotel, yang sengaja di sewa untukberlangsungnya pernikahan ini. Aila dapat melihat dari layar lcd dikamar hotelnya, prosesi ijab qobul yang berlangsung. Di sanaAzlan memakai jas hitam, duduk fi fepan ayahnya.Azlan menjabat tangan Akhtar. "Saudara Azlan DylanAlfarizqi bin Wahyu Iskandar, Saya nikahkan engkau dankawinkan engkau dengan anak saya, Aila Nuha Zahira binti AkhtarPramudya Zahir dengan mas kawin emas 24 karat, uang tunaisebesar tiga juta tiga ratus sebelas ribu rupiah dan seperangkat alatsalat dibayar tunai." Akhtar menghentakkan tangannya."Saya terima nikah dan kawinnya Aila Nuha Zahira bintiAkhtar Pramudya Zahir dengan mas kawin emas 24 karat, uangtunai sebesar tiga juta tiga ratus sebelas ribu rupiah dan seperangkatalat s
Waktu itu berharga untuk diriku melupakan mu.Kronometer (pengukur waktu) dipergunakan dikapal untuk mengetahui waktu Greenwich. Bagi Navigasimengetahui waktu Greenwich sangat penting. Seperti benda-bendaangkasa yang dicantumkan dalam nautika semuanya berdasarkanwaktu tersebut.Bahkan untuk menentukan waktu di tengah laut, jugamemerlukan seorang navigasi, yang berperan dalam rangkamenjamin keselamatan perjalanan kapal. Maka alat navigasi harusdi buat semodern mungkin, mengikuti kemajuan teknologi.Lagi dan lagi, semuanya butuh waktu untuk menentukanarah hati seseorang yang telah lama terluka.Mencoba mencari penyembuhan hati dengan terus memilihberlayar, juga tidak mampu membuat hatinya langsung sembuh.Sekali lagi bahkan berulang kali dia merutukikebodohannya sendiri, bagaimana bisa dia masih mengingat gadisitu. Gadis yang telah melukai hatinya, gadis y
Aku rela kembali untuk papaku, bukan kamu.Aila diantarkan oleh Hasan dan Hanifah untuk pulang keBandung. Mereka pergi ke makam Inara dan Dita. Mereka dudukdan melantunkan ayat suci dan berdoa untuk mereka."Mah, Nek, Ai, mau nikah bulan depan." Aila tergugu danmenangis di depan pusara Inara. "Ai sedih Mamah, Mamah nggakada saat hari bahagia Ai nanti."Hanifah membelai punggung Aila, menyalurkan kekuatanagar dia tegar. Aila memeluk Hanifah sebagai pengganti seorangibu selain Aisyah.Kini Aila sudah berada di rumahnya yang dia tinggalkanselama empat tahun ini, hanya saat liburan saja dia kemari."Papa dan Mama harus segera kembali ke Jakarta, Nak.Kamu baik-baik ya, Sayang di sini. Pulangnya sama Sania." Ailamemeluk Hasan dan Hanifah bergantian."Terima kasih Mama dan Papa bisa anterin Ai ke sini. LusaAi balik bareng Sania. Janji." Hanifah memeluknya, memeluk erat 
Menata hati untuk sesuatu yang membingungkan, akanmenjadikan hati ini bingung.Akhtar berlari di lorong rumah sakit bersama denganajudannya. Pekerjaan di Solo sudah dia selesaikan lebih awal walausecara terpaksa. Akhtar kemarin mendapatkan telepon ancamandari Hasan, kakak pertamanya, bahwa dia akan membawa Ailabersamanya saat ini juga, kalau sampai dia tidak datang ke rumahsakit dan melihat keadaan Aila saat ini."Kamu tahu, Aila masuk rumah sakit dengan keadaan telahdianiaya. Kemana istrimu?" geram Hasan saat di telepon."Aku sudah bercerai dengannya Bang.""Aku akan bawa Aila pergi ke Jakarta sekarang juga danmembatalkan perjodohan gila yang kamu inginkan. Dan janganpernah kamu temui Aila, kalau sampai kamu belum bisamenemukan siapa pelaku penganiayaan Aila dan memberikanhukuman setimpal pada mereka, ucapkan selamat tinggal," ancamHasan.Akhtar sud
Berpisah itu memang diperlukan untuk kita yang tidakberjodoh.Raya mendapat telepon dari Andi, adik dari mendiangsuaminya. Andi saat ini sedang berada di Surabaya. Raya bertemudengan Andi membawa serta Ramzan sepulang sekolah.Andi adalah cinta pertama Raya semasa SMA. Namunsayang Andi lebih memilih menikah dengan sahabatnya sendiri,Nila. Namun sayang, setelah dua tahun mereka menikah, Niladinyatakan terkena kanker payudara. Dua tahun berjuang, Nilameninggal dunia. Andi memilih menyendiri dan tinggal diSingapura untuk melanjutkan bisnisnya di sana.Andi juga mendengar kabar, bahwa Raya menikah denganAkhtar yang seorang tentara. Andi merasa ingin memiliki Rayakembali. Andi segera pulang ke Indonesia dan mencari Raya."Raya, aku langsung saja ya, tanpa basa-basi." Rayamengangguk. "Aku mau, kamu tinggalkan tentara itu dankembalilah padaku. Kita bangun rumah tang
Menjauh itu perlu jika penat.Aila tidak terlambat karena Habib mengantarnya pagisekali, sebelum kelas pagi dimulai. Aila semalam menginap dirumah dinas Habib, bahkan Habib tidak melepaskannya samasekali, memberondongnya dengan pertanyaan tentang Azlan yangdengan lancangnya mencium tangan Aila. Ingatkan Aila untukmenimpuknya jika mereka bertemu nanti sore.Sania duduk dengan Aila. Semasa sekolah maupun kuliah,dia tetap dipanggil Zahira bukan Aila. Nama Aila hanya terkhususbagi keluarga dan Sania saja. Sania adalah teman Aila sedari kecil."Lo harus cerita semuanya ke gue. Kata bang Alvino, lokemarin datang ke kondangan dan gandengan mesrah sama laki-laki lain, dan dia seorang TNI AL. Beneran?" Aila hanyamengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Sania. "Jelasin kegue sedetail-detailnya""Iya nanti istirahat. Eh, lo ketemu sama si Vino?" Saniamengangguk. Dia k
Ada pelukan untuk air mata yang tumpah.Hari ini Aila dikejutkan oleh seseorang yang sudah lamatidak ditemuinya. Laki-laki itu berdiri di depan rumah dinas Akhtardan sedang berbicara. Aila yang baru saja selesai jogingmenghampiri mereka."Assalamu'alaikum Ukhti," sapanya. Laki-laki itu langsungmemeluk Aila erat. "Abang kangen kamu Dek. Adek Abang yangcantik jelita yang petakilan juga." Aila mendengus sebal kala lelakidi depannya ini menyebut dirinya petakilan.Aila mencubit pinggang laki-laki yang memeluknya."Lebay deh, Abang." Dan dia tertawa. Akhtar mengajak Hafizh danAila untuk masuk ke dalam rumah.Hafizh adik dari Habib kini sudah berada di depan rumahdinas Akhtar dan memeluk erat Aila. Vebby dengan senyumcentilnya berusaha menggoda Hafizh saat dia baru saja tiba tadi.Memang dasarnya Hafizh tak peka, jadilah dia hanya masa bodohdengan Vebby yang caper de