Beranda / Romansa / Fall In Love / #3 Bertemu Lagi (1)

Share

#3 Bertemu Lagi (1)

Penulis: Ayu novianti
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-09 23:20:17

Tenanglah, semua orang bisa datang silih berganti, itulah yang dinamakan hidup.

                         ~Fall In Love ~

Satu minggu kemudian...

 

Waktu berlalu dengan cepat dan hari ini aku resmi menjadi mahasiswa baru. Aku sudah melewati masa orientasi selama tiga hari dan itu cukup untuk membuatku takut. Hari ini dan kedepannya aku akan menjalani semuanya tanpa rasa takut. 

Semoga saja, kelak aku dapat menyelesaikan studiku dengan baik disini. Tidak ada harapan yang lebih baik lagi dalam study selain kelulusan, pengalaman yang bisa dijadikan bekal masa depan dan relasi yang banyak bukan ?

Dan semoga tak ada senior yang menggangguku atau cowok modus itu lagi. Apa aku terlalu banyak berbicara dan berfikir berlebihan terhadap senior ?

Jika aku bisa membawa diri dengan baik, bahkan senior pun tidak ada alasan untuk menggangguku. Jika itu terjadi, mungkin saja aku terlalu optimis.

 

Pengenalan kampus itu berlalu dengan cepat, namun tak ada satupun cowok yang katanya ganteng terlihat didepanku. Aku tidak mengatakan cowok waktu itu dengan sebutan “tampan” kan ? Semoga saja tidak.

Setidaknya aku sudah mengatakan bahwa aku tidak menyukai cowok tampan. Sebenarnya tidak saat ini. Karena aku belum melakukan apapun kepada keluargaku. Dan aku tidak ingin menjadi seseorang yang lupa diri, tidak tahu balas budi ataupun tidak bisa diandalkan.

Ibu dan ayah selalu mengingatkan untuk tidak menjadi seseorang seperti itu. Banyak yang datang dan ingin melamarku, namun mereka malah mendukung keinginanku untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi lagi.

Aku tidak boleh mengecewakan mereka, setidaknya pendidikan bisa membuatku mendapatkan kehidupan lebih layak dan bisa membahagiakan keluarga.

Menjadi anak satu-satunya itu tidak mudah. Apalagi aku perempuan. Tidak semua orang berpemikiran terbuka saat memilih antara menikahkan anak perempuan mereka dan menghilangkan beban, atau membiarkannya mengejar mimpinya.

Mungkin setiap orang berbeda, namun kembali lagi pada fakta bahwa tidak semua orang tua berpikiran terbuka tentang pendidikan anaknya.

Jika ada yang bertanya tentang cowok tidak jelas dan tukang modus itu, maka jawabannya Stevie sama sekali tidak tahu. Ia tidak bertemu dengannya lagi hingga sekarang. Mereka hanya bertemu dihari pertama dan setelahnya tidak lagi.

Semoga saja dia sudah pindah kampus. Dan itu membuat Stevie tidak akan lagi bertemu dengannya. Semoga saja itu memang benar terjadi.

Stevie bahkan tidak tahu namanya, jurusannya, ataupun semua hal tentang cowok itu.

Tapi tenanglah, semua orang bisa datang silih berganti, itulah yang dinamakan hidup.

Syukurlah. Setidaknya Stevie bisa terbebas dari para mahasiswi yang sukanya liatin cowok ganteng. Jadi dia bisa menjalani harinya dengan tenang disini.

 

Sudah ku bilang, aku tak berminat menjalin hubungan apapun yang akan menghambat studiku disini. Dan kalian harus terbiasa dengan itu saat membaca ceritaku.

 

Hari ini sebetulnya kami belum selesai dengan semua kegiatan orientasi. Kami akan melihat area Perpustakan dan sekitarnya, melihat apa saja yang ada di dalamnya. Walau aku tahu isinya kebanyakan buku. Tapi Perpustakaan kampus pasti lebih besar dan lebih lengkap di banding Perpustaan di SMA dulu.

Dulu Perpustakaan selalu menjadi tempat kesukaanku setelah Kantin. Percayalah, aku tidak serajin itu karena aku selalu menyempatkan diri untuk singgah di Kantin lebih dulu sebelum menghabiskan waktu di Perpus.

Akhirnya, setelah mengunjungi Perpus, semua kegiatan perkenalan itu selesai. Kami tidak lagi dipanggil Camaba, walau kami masih dipanggil mahasiswa baru.

 

“Halo dek !” panggil seseorang yang bisa ditebak adalah senior.

Siapa lagi yang akan memanggilmu dek jika dia bukan senior ?

Dan sialnya, dia cowok.

Jangan mengira stevie memiliki kelainan dan tidak suka dengan cowok. Tolong coret pikiran itu. Stevie hanya merasa ini belum waktunya untuk berpikir ke arah sana.

Ini kampus. Tempat kau bisa mencari apapun, namun tidak untuk menjalin hubungan lebih dari seorang teman atau sahabat.

Jika ingin berteman silahkan, tapi jika ingin lebih dari itu stevie sama sekali tidak menyukainya.

Apa aku harus bertanya apa dia memanggilku ?

“Dek !” panggilnya lagi

“Saya kak ?” tanya Stevie bingung.

Disana memang ada beberapa orang yang berlalu lalang tapi Stevie yakin dialah yang sedang diajak berbicara.

Pertanyaannya, kenapa harus Stevie ? Dari sekian banyak cewek kenapa harus dia yang diganggu kating alias kakak tingkat ?

“Iya dek !” jawab kakak itu.

Stevie mengangguk paham.

“Ada apa kak ?” tanya stevie lagi

“Emm, itu..” jawabnya terbata

Senior didepannya ini sepertinya ingin mengatakan sesuatu dan stevie pikir, dia sudah tahu apa itu.

Stevie itu sangat peka. Tapi dia selalu bersikap seolah tidak mengerti maksud mereka. Biarkan mereka lelah dan akan pergi dengan sendirinya tanpa perlu Stevie jelaskan.

Atau jika perlu, maka aku akan menolak mereka dan aku tipe orang yang tidak enakan setelah menolak seseorang. Tapi seiring berjalan-nya waktu, sekarang aku berani untuk mengatakan tidak.

“Ada perlu yah kak ?” aku masih melihat cowok di depanku yang masih diam saja

Aku masih menunggunya berbicara.

Ughh, dia membuang-buang waktuku. Seharusnya kan aku bisa makan sekarang. Atau apa aku harus pulang saja ? Lagipula tidak ada lagi jadwal setelah ini.

“Gini, kamu dari jurusan Akuntansi kan ? Kebetulan kakak juga dari jurusan Akuntansi.” jelasnya

Aku mengangguk mengiyakan.

“Lalu ?” tanyaku

“Boleh nggak bantu kakak anterin buku ke fakultas ? Disana ada temen kakak juga,” katanya

Stevie menimang sebentar.

Dia terlihat memiliki beberapa buku tebal dan juga beberapa map.

Tapi masa dia tidak dibantu temannya ? 

“Kok tahu saya dari Akuntansi kak ?” tanyaku lagi

“Itu pita di lengan kamu, kan warnanya khusus akuntansi. Kakak dulu juga gitu !” jawabnya

Eh, iya yah. Kok Stevie lupa ? Dia lupa melepasnya tadi

“Iy-“ belum sempat aku menjawab, seseorang lebih dulu datang dan memeluk pinggangku

“Sayang ! Dicariin dari tadi juga, ternyata disini.” katanya

Stevie mengangkat sebelah alisnya bingung.

“Ngapain ?” tanyanya

Dia melihat ke arah senior itu dan mulai menganggukkan kepala pelan.

“Gini kak. Kita harus pergi. Mau saya bilangin temen aja bantuin kakak ?” tawarnya

“Kamu apaan sih ?” tanyaku

“Sstt, diam dulu !” kata cowok itu

“Nggak papa dek. Nanti aja saya suruh temen kesini.” jawab senior itu

“Nah, gitu dong. Pamit yah kak” 

Saat aku akan mengatakan sesuatu, dia lebih dulu menarik tanganku agar pergi dari sana.

“Kenapa sih ? Aku belum pamit tadi !” kataku saat kami berhenti di bawah pohon

Dia tidak menjawab dan hanya menatapku.

“Ngapain tadi enggak nolak ?” tanyanya

Cowok ini.. Astaga.

Apa Stevie harus mengatakan siapa dia ?

Tapi stevie tidak tahu namanya, atau siapa dia. Stevie hanya mengenalnya sebagai cowok modus dihari pertama Ospek.

Dia cowok modus waktu itu. Padahal Stevie sudah berharap agar tidak bertemu dengannya lagi

“Oh, suka gitu di deketin kating ? “ tanya cowok itu.

Bahkan itu lebih terdengar seperti tuduhan.

“Enggak kok !” bantahku

“Terus apa kalau bukan suka ?” tanya dia lagi

Apa hidupku tidak bisa tenang ? Kenapa aku harus bertemu dengan cowok tidak jelas ini ?

“Enggak inget kalau punya pacar, hmm ?” tanya cowok itu lagi

“Bukan enggak inget !” jawabku

“Terus ?”

“Tapi emang enggak punya pacar !” jawabku. Masa bodo apa yang akan dia pikirkan nanti.

“Lagi pula, apa masalahmu ?” lanjutku ketus

Dia menatapku dengan intens. Ah, aku tidak suka seseorang menatapku seperti itu. Tapi tatapan yang dia berikan berbeda. Itu bukan tatapan menilai atau tidak suka. Itu jelas berbeda.

“Kamu lupa aku pacarmu ?” tanyanya

“Pacar ?” stevie mengulang kata itu karena tidak habis pikir.

Sejak kapan dia berpacaran ? Apa dia lupa ingatan ?

“Kenapa mukanya gitu ?” dia masih menatapku tanpa berniat beranjak dari sana

.  .  .

Sampai ketemu di bab selanjutnya. Hope you enjoy it :)

Bab terkait

  • Fall In Love   #4 Bertemu Lagi (2)

    Tenanglah, semua orang bisa datang silih berganti, itulah yang dinamakan hidup. ~Fall In Love ~Apa hidupku tidak bisa tenang ? Kenapa aku harus bertemu dengan cowok tidak jelas ini ?“Enggak inget kalau punya pacar, hmm ?” tanya cowok itu lagi“Bukan enggak inget !” jawabku“Terus ?”“Tapi emang enggak punya pacar !” jawabku. Masa bodo apa yang akan dia pikirkan nanti.“Lagi pula, apa masalahmu ?” lanjutku ketusDia menatapku dengan intens. Ah, aku tidak suka seseorang menatapku seperti itu. Tapi tatapan yang dia berikan berbeda. Itu bukan tatapan menilai atau tidak suka. Itu jelas berbeda.“Kamu lupa aku pacarmu ?” tanyanya“Pacar ?” stevie mengulang kata itu karena tidak habis pikir.Sejak kapan dia berpacaran ? Apa dia

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Fall In Love   #5 Kantin (1)

    Suka atau tidak, mau atau tidak, kamu akan jadi milik aku selamanya ~Fall in love ~~Keesokan harinya..~Hari ini aku memiliki kelas matematika dasar.Okay, Hari pertama di Universitas dan kau dipertemukan dengan Matematika. Good job Stevie. Takdirmu sangat bagus semester ini.Itu sebagian dari caraku saat memberi selamat pada diri sendiri. Aku selalu melakukan itu agar tidak terlalu tegang dihari pertamaku.Ini terasa seperti waktu SMP dulu. Setelah panas-panasan karena upacara hari senin, kau malah dipertemukan dengan matematika beserta gurunya yang bisa dibilang jahat.Mungkin di perguruan tinggi akan disebut dosen killer. Walau ini adalah hari selasa dan bukan senin.Tak sulit menemukan kelas itu, itu sebabnya bertanya saja tidak akan membuatmu rugi apapun. Daripada sok tahu, tapi akhirnya muter-muter enggak jelas

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Fall In Love   #6 Kantin (2)

    "Hussh vie. Ngeliatnya gitu banget" tegur kevin yang entah sejak kapan sudah berada di depanku.Nih anak kapan munculnya sih ?“Lagian ngomongin siapa sih ?, kepo gue” kata kevin.Saat kevin akan membalikkan kepalanya, stevie lebih dulu menahannya.“Apaan deh, gue kepo nih” kevin masih saja keras kepalaDasar ini anak, kepo banget deh. Kayak cewek aja.“Jangan. Bukan siapa-siapa kok” jawab stevie cepatKevin menatapnya dengan tatapan selidik.“Ngeliatnya jangan gitu juga kali” cibir stevie.Oh ya, kevin ini juga teman baru stevie. Sekelas dalam mata kuliah umum Akuntansi A. Jadi dia juga sekelas sama salsa."Duduk di depan aku aja, supaya enggak kelihatan” kata stevie“Maksudnya apa sih ?, aneh ni anak” kata kevin“Ada alasannya. Lagian bantuin napa. Pelit banget” kata stevieKevin ini sepertinya

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Fall In Love   #7 Tujuh

    Sepertinya stevie mengerti.Memang kevin ini baru ketemu udah easy going banget. Pake acara nebeng segala sama salsa.“Lo nitip vin ?” tanya stevie dan kevin mengangguk“Terus lo mau sa ?” tanya stevie pada salsa dan dia juga mengangguk.“Oke. Lo berdua sama-sama salah kalau gitu. Udah tahu cowok masih aja nyuruh cewek. Lagian salsa pake acara mau segala lagi” kata stevie“Dia dong yang salah. Dasar ogeb” kata salsa“Lo tuh” jawab kevin tidak mau kalah“Kalian udah salah juga masih mau berantem. Mau gue katain ogeb ?” kataku“Itu udah dikatain” ujar kevin“makanya diem” kataku“Yah tapi ka-Sebelum salsa dan kevin mulai dengan aduk mulut mereka lagi, lebih baik stevie melerai mereka."Udah-udah. Punya gue mana ?, laper nihh" tanyaku"Kamu laper ?, ini ni ambil aja punya aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Fall In Love   #8 Delapan

    Aku orangnya cemburuan, apalagi hal yang bersangkutan sama kamu-Fall in love again-Di meja lain"Eh bro. Itu kan cewek yang lu modusin pas mos" kata panji-ketua BEM"Iya, terus ?" tanya batara. Dia sudah tahu kemana pembicaraan ini akan berjalan.“Cuman sekedar modus doang kan waktu itu ?” Tanya panji lagi“Kata siapa ?” Kini batara yang bertanyaMereka semua terlihat saling menatap satu sama lain.Yah, batara namanya, cowok modus yang sampai saat ini belum stevie ketahui namanya. Anak jurusan tetangga, manajemen.“Bukan kata siapa-siapa sih. Tapi emang gitu kan kenyataannya ?” jawab panji“Gue bukan cuman modus” ujar bataraMereka mengangguk mendengarnya."Cantik juga, senyumnya manis, humoris deh kayaknya” kata fatur,“ uhh idaman gue tuh" lanjut fatur lagi."Janga

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Fall In Love   #9 Sembilan

    "Siapa cowok tadi ?" tanyanya ambigu sambil membenamkan wajahnya di ceruk leher milik stevie“Kenapa sih ?”Bukannya menjawab, stevie malah balik bertanya."Apa sih. Lepas nggak" kesal stevie"Enggak, sebelum kamu kasih tahu siapa cowok tadi" jawabnya"Cowok yang mana ?""Yang di kantin tadi pagi" kata bataraApa dia bertanya tentang kevin ? Pantas saja dia menatap mereka dengan tajam tadi.“Kok diem ?” tanya batara"Kenapa juga dikasih tahu, gak jelas deh" kata stevieDia ingin mendorong cowok itu tapi batara malah memeluk kedua tangan-nya juga.“Kamu kenapa sih ?” tanya stevie. Dia selalu saja membuat stevie bingung dengan semua tindakan-nya. Pantas saja disebut cowok tidak jelas.“Aku cemburu sayang. Belum jelas juga ?” katanyaStevie menghembuskan nafasnya pelan.&

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Fall In Love   #10 Sepuluh

    "Sama kevin aja sana. Katanya kamu ganteng!" kata stevie"Kata itu anak atau kata kamu ?" Tanya batara"Jelas kata kevin dong." Jawab stevie"Aku mau kamu jauh-jauh dari cowok modus itu!" Kata batara"Yang modus itu kamu. Bukan kevin!" Ralat stevieSaat stevie baru menyebutkan nama kevin, batara langsung merenggangkan pelukannya lalu melihat ke arah stevie"Tuh kan. Kenapa kamu belaiin dia ?" Tanya batara tidak suka"Kan emang gitu." Balas stevie"Kamu suka sama dia ?" Tanya batara lagi"Kepo deh!" Ujar stevie"Bukan kepo beib. Tapi semua tentang kamu itu, penting buat aku!" Jelas batara"Jadi ingat. Jauhin itu anak." Kata batara lagi"Namanya kevin!" Ralat stevie"Tuh kan. Udah kayak setan itu anak, nongol mulu" katanya sambil menyubit hidung stevieApa yang salah ? Cowok itu yang lebih dulu menyinggung tentang kevin barusan."Mulutnya, jahat banget" ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Fall In Love   11# Sebelas

    “Aku berhak ngelarang kamu. Siapa suruh udah buat aku jatuh cinta”~Fall In Love Again~Keesokan harinya batara berjalan ke arah lapangan basket. Dia sudah mendaftar pada UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) itu.Batara memiliki keahlian di banyak bidang olahraga dan musik. Tapi dia hanya akan memilih basket. Nanti saja dia pertimbangkan lagi UKM yang lain.“Halo bro” sapa fatur saat batara sampai di lapanganKami memulai kegiatan hari ini dan langsung menjalani sesi latihan. Itu karena pria tidak suka terlalu banyak berbicara dibanding para wanita.Sesi latihan kali ini berjalan baik dan rasanya biasa saja. Aku sudah sering melakukan latihan dan turnamen, makanya rasanya biasa saja.“Istirahat dulu” ucap ketua ukm basket kepada semua pemainMereka mulai mengambil tempat dilapangan untuk beristirahat.Disana terlihat banyak mahasiswi yang mengitari lapangan dan baru selesai menont

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02

Bab terbaru

  • Fall In Love   #211

    Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami

  • Fall In Love   #210

    Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn

  • Fall In Love   #209

    “Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda

  • Fall In Love   #208

    Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.

  • Fall In Love   #207

    “Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam

  • Fall In Love   #206

    “Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d

  • Fall In Love   #205

    “Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.

  • Fall In Love   #204

    “Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin

  • Fall In Love   #203

    “Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya 

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status