Aku mengikutinya walau aku tahu dimana letak ruang kerja nya. Anggap saja aku tamu, dan aku memang lebih suka dianggap seperti itu.
Tok tok tok
“Masuk” aku tahu itu suara papa, suaranya selalu saja membuatku kesal.
“Ayo duduk” papa mempersilahkan ku duduk di sofa yang berada di ruangan itu. Ternyata disana papa tidak sendirian. Karena disana juga ada mama.
“Halo sayang” sapa mama
Aku memalingkan wajahku dan tidak ingin menatapnya.
“Langsung saja. Aku tidak ingin berlama-lama disini” kataku
Mungkin itu memang terdengar tidak sopan. Tapi bagaimana lagi ?, mereka tidak pernah mengajarkan ku tentang kesopanan. Jadi tidak salah kan ?
“Papa tidak akan berbicara sebelum kamu juga duduk” kata papa
Dia selalu saja memaksa.
Aku mengik
Batara kembali ke rumahnya dengan tergesa.“Eh, udah balik ?” tanya bibi saat melihat batara sudah kembali dan sedang berada di dapur“iya bi” jawab batara“Udah bibi siapin makanan. Mau makan dulu ?” tanya bibi pada batara lagi“Enggak bi. Aku enggak lapar” tolak batara.Dia hanya menghabiskan segelas air dingin dari kulkas dan beranjak naik ke atas.“Ada apa dengan nya ? Tidak biasanya seperti itu” tanya bibi pada dirinya sendiriBatara menutup pintu kamar nya dengan kencang. Dia meluapkan emosinya kepada pintu itu“Arrggghhh. Kenapa harus gini ? Gue baru aja ketemu jodoh. Dan sekarang harus pisah lagi” teriak batara di dalam kamarnyaDia berjalan ke arah kaca dan meninjunya dengan sekuat tenaga.“Den, kenapa den ?” tanya bibi yang terburu-buru saat mendengar suara pecahan kaca dari kamar batara.Batara tidak menjawab.
-hati sama cowok yang suka becanda.Biasanya itu karena dia suka sama kamu”~Fall in love~keesokan paginya"Pagi vie!" sapa salsa yang baru saja datang"Pagi juga sa" jawab stevie"Ada kelas apa pagi ini ?" tanya salsa"Kelas pengantar manajemen" jawab stevie"Kok sama, aku juga nih" jawab salsa"Kelas apa kamu sa ?""Kelas A" kata salsa"Loh, sama juga aku kelas A" jawabkuBeginilah maba, pilih kelasnya sehati. A semua"Kelas kamu semua A ?" tanya salsa"Iya. Kamu ?""Sama juga A semua. Wah, bakalan ketemu kamu tiap hari nih" kata salsaMereka memang sudah bertemu dibeberapa mata kuliah. Tapi tidak menyangka jika mereka akan bertemu lebih sering."Ya udah ayo" ajak stevieSebenarnya mereka hanya basa basi saja tadi.
Setelah kelas pertama berakhir, salsa hendak menuju ke perpustakaan."Ayo Vie!" Ajak salsa"Iyaa." Kata stevie yang sudah siap dengan tasnya."Vie!" panggil Fatur saat mereka baru saja keluar dari ruang kelas."Iya tur ?" Tanya stevieNamanya fatur. Dia teman kelas stevie juga. Mereka juga berada di satu jurusan yang sama.Stevie menatap fatur yang sepertinya sedang mengambil sesuatu dari dalam tasnya."Ada apa ?" Tanya stevie"Bentar.." Ucap stevieStevie menunggunya sebentar disana."Gue tungguin disana aja yah. Capek nih!" Kata salsa yang diberi acungan jempol oleh stevie"Ini dia." Ucap fatur"Ada titipan nih" katanya lagiStevie menerima pemberian dari fatur itu dengan tatapan bingung.Dia tidak merasa kehilangan sesuatu, atau sedang memesan sesuatu."Titipan dari siapa ?" Tanya stevie"Udah terima aja" jelasnyaDia
Mereka tidak ingin membuat pacar stevie itu marah lagi. Cukup sekali saat kejadian kevin waktu itu. Mereka tidak ingin mengulanginya lagi. "Iya. Kalau gitu gue duluan yah." Pamit stevie Stevie membereskan barang-barangnya dan segera pergi dari sana. Stevie sudah berada di depan ruang kesehatan saat ini. Tapi dia merasa enggan untuk masuk ke dalam sana. "Masuk nggak yah ?" Pikir stevie Bagaimana jika di dalam sana tidak ada cowok itu ?. Oh astaga. Tapi stevie dan salsa sudah menghabiskan beberapa makanan dan minuman yang tadi diberikan oleh fatur. Stevie masih berdiri bingung disana. Dia akan berbalik pergi, namun seseorang malah lebih dulu memanggilnya. "Eh stevie!" sapa pengurus ruangan kesehatan, sekaligus penanggung jawab segala urusan PMI kampus saat melihat stevie berdiri disana"Iya bu" jawab stevie sembari memberi senyum ramah"Ada urusan apa kesini ?" tanya beliau
Rasanya kesal ketika aku harus menjauh darimu tanpa penjelasan~Fall in love~Setelah kepergian bu sinta, stevie lalu memasuki ruang kesehatanTernyata benar, disana ada cowok modus itu. Sepertinya dia baru saja selesai jadi petinju. Sampai-sampai tangannya penuh lebam begitu."Permisi.." ucap stevieDia bisa melihat cowok itu hanya berbaring saja disanaPertama, Stevie akan mengambil beberapa peralatan untuk mengobati luka cowok itu.Tak ada tanggapan apapun dari cowok ini, apa dia tidur ?Stevie berjalan ke arah meja peralatan medis yang berada di ujung ruangan."Pagi Beib!" sapa cowok ituDia pasti sedang bermimpi bertemu dengan pacarnya. Dasar halu.Eh. Bukannya stevie sudah setuju dari pacarnya ?. Dia lupa tentang hal itu.Stevie sudah selesai dengan peralatan yang akan dia pakai dan berjalan ke arah tempat tidur cowok itu."Kemarin di
“Tahan bentar, dikit lagi selesai” kata stevieBatara masih saja tidak melepaskan genggamannya di lengan stevie.“Selesai. Semoga cepat sembuh” ucap stevie tulus sambil memberi senyum terbaiknyaBatara langsung membelalakan matanya sejenak.Ini bukan karena efek pusing di kepalanya kan ?Pacarnya berkata dan tersenyum setulus itu. Dan yang terpenting, semua itu ditujukkan untuknya.“Makasih Beib!” balas batara dan stevie mengangguk santai."Kenapa nggak mau di obatin sama pengurus disini tadi ?" tanya stevie"Aku enggak mau disentuh sembarang orang, nanti kamu cemburu lagi" katanya"Hufftt, meskipun lagi sakit, ternyata gombalnya masih sama saja" ejek stevie sembari memutar bola matanya jengah"Jangan gitu. Masa pacar sendiri dikasih tatapan gitu. " Kesal batara"Lagian aku kan kangen kamu. Jadi sekaliankan, bisa diobatin paca
“Emang cowok itu cuman ada kevin. Kan masih banyak cowok lain” jawab stevieItu memang benar kan. Dia tidak hanya asal bicara.Batara melepaskan pelukannya dan merubah posisinya menjadi duduk.“Kamu enggak ada niatan selingkuh kan dari aku ?” tanya batara dengan wajah seriusStevie hanya mengangkat sebelah alisnya.“Setelah ini aku akan pergi. Tapi aku pasti balik lagi buat nyari kamu. Dan kamu enggak boleh selingkuh dari aku, titik!” ucap bataraKenapa pembicaraan mereka menjadi serius seperti ini.“Mana bisa selingkuh ? Pacar aja enggak punya” jawab stevie“Harus berapa kali aku jelasin ke kamu kalau aku itu pacar kamu dan begitupun sebaliknya” kata batara“Kamu bahkan enggak tahu siapa aku. Nama aku, jurusan aku. Jadi gimana bisa kamu bilang gitu ?” tanya stevieDia tidak habis pikir dengan cowok ini“Nama kamu enggak penting b
"Eh Vie. Gue nungguin lo lama banget tauu nggak. Ngapain aja sih lo ? Lama bener." Cerocos salsa saat stevie baru saja mendatangi mereka di perpustakaan.Mereka memang sudah berada di perpustakaan, katanya karena stevie terlalu lama datang."Iya gue minta maaf Sa. Tadi itu cowok banyak lukanya. Jadi deh lama." Jawab stevie"Hah, emang itu cowok kenapa ?" Tanya salsa"Abis berantem ?" Tanya salsa lagi"Gue juga nggak tahu pasti sih Sa. Tapi kayaknya bukan karena berantem deh!" Jawab stevie"Btw, mana Kevin ?" Tanya stevie"Dia lagi beliin minuman. Katanya haus tadi." Jawab salsa dan stevie mengangguk mengerti."Tapi buku yang kita cari itu nggak ada disini Vie. Kayaknya harus ke toko buku deh." Ucap salsa"Iya. Yang lain juga bilang kayak gitu sih." Kata stevie yang sedang membaca pesan dari grup kelasnya."Kalau gitu kita langsung pergi aja. Bilang sama kevin kalau kita udah ke parkiran." Usul salsa"Yaudah
Keesokan paginya, Ryan sudah bangun lebih dulu dibanding Yaya.“Tumben..” ucap Ryan saat melihat istrinya masih tertidur pulas.Biasanya, Yaya akan bangun lebih dulu dibanding Ryan. Tapi mengapa hari ini berbeda?Ryan berjalan mendekati Yaya, dan akan menciumnya. Namun..“Emm kak..” ucap yayaDia menjauhkan wajahnya dan itu membuat Ryan tidak bisa mencium istrinya.“Sayang. Kok gitu sih?” tanya Ryan“Jangan dekat-dekat aku.” Jawab YayaRyan menaruh tangannya di pinggang karena merasa aneh.“Kita ke dokter sekarang.” Kata Ryan“Nggak usah!” tolak yaya“Nggak ada penolakan.” Balas Ryan“Semalam aku disuruh tidur di sofa. Dan pagi ini, kamu nggak mau aku cium. Aku nggak tahan kalau jauh-jauh dari kamu sayang.” Jelas RyanYaya hanya tertawa mendengar itu. Walau begitu, dia tetap mengikuti perintah suami
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.~Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada sean yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku terlihat cantik ?” tanya yaya“Apa kamu yakin ?” kata ryanAda apa lagi ini ?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy ?” tanya ryan pada sean“kenapa sih sayang ?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya sean ?”Huffhh, yaya menghela napas lega. Untung saja gaunn
“Oh iya, pada belum makan kan ?, ke resto dulu yuk” ajak papa“Emm, yaya balik duluan aja yah pa, kasian Sean udah lapar sama ngantuk banget” kata yaya“Yaudah sayang. Kalian balik duluan aja” kata mama“maaf yah ma, pa” kata ryan“iya enggak papa” jawab papa“yaudah balik duluan aja, kasian cucu oma” kata tante sofieYaya mengangguk. Mereka segera memasuki mobil dan lainnya menuju ke restoran.“ayo sayang” ajak ryan. Saat dia ingin menyentuh yaya, yaya lebih dulu berjalan meninggalkannya.“Sean mau minum susu dulu” yaya mulai menyusui sean“Kok duduknya di belakang sih sayang ?” tanya ryan tidak sukaYaya menatap sekitar lalu menepuk jidatnya.“kok malah duduk di belakang yah, lagian udah terlanjur juga, kasian Sean udah nyusu” jawab yaya.Begini nih kebiasaan yaya kalau seda
Yaya memilih gaun dengan bentuk sebelah lengan, dan sebelahnya lagi kosong. Gaun kekinian yang tidak terlalu terbuka.Gaun itu tidak begitu saja dipilihnya, dia harus berdebat dengan ryan dulu tadi. karena merasa gaunnya terlalu terbuka.“Sayang” panggil ryan saat yaya sedang berada di depan cermin.Yaya sedang mencoba gaun tanpa lengan.“Kok gaunnya kebuka gini sih ?” tanya ryan menilai gaun yang sedang dikenakan yaya.Dia mengangkat-angkat gaun tersebut dan memberi penilaian layaknya juri fashion.“Ini itu kebuka banget. Udah punya anak juga.” Cibir ryanSalah, sepertinya dia bukan juri fashion. Tapi emak-emak tukang nyinyir. Entahlah apa sebutannya.“ini enggak kebuka sayang, tanpa lengan doang” kata yaya. Memang menurutnya dress ini aman-aman saja.“ganti sayang” perintah ryan“Tap-“Enggak ada penolakan” kata ryan final.
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur“Hmm ?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban“Lagi ngapain ?” tanya ryanDia berjalan mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya dari belakang.“Ngapain sih ?” kata ryan mengulangp ertanyaannya“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryanYaya meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang.” Panggil ryan“Iyaa ?” tanya yaya“Kita nggak usah fitting baju hari ini yah ? Aku lagi males banget.” Ujar ryan“Bohong. Bilang aja kalau kamu nggak mau pergi.” Balas yaya“Bukan gitu. Aku tahu kalau kamu kesana, mama pasti ngajak kamu kesana kemari. Aku kan maunya sama kamu sayang.” Jelas ryan“Tuh kan. Kita kan fittingnya nggak lam
“Kak!” panggil yayaDia sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini.“Hmm ?” balas ryan“"Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan" ucap yaya pada ryan.Dia meminta izin agar suaminya itu bisa membiarkan dirinya pergi ke rumah mama.“Kok gitu sih sayang ?” tanya ryanYaya yang mendengar itu, hanya menaikkan sebelah alisnya bingung.“Maksudnya gimana ?” ujar yayaRyan yang sedang fokus dengan laptopnya, langsung meletakkan itu di meja."kok bahasanya gitu sih sayang ?" Ulang ryanApa yang terjadi dengan suaminya itu ?. Yaya masih merasa bingung saat mendengar itu."Memangnya ada yang salah ?" tanya yayaRyan mengangguk sebagai jawaban."Iyaa. Kayak aneh gitu" jawab ryanEntahlah. Padahal yaya merasa tidak ada yang aneh dengan ucapannya barusan. Kenapa suaminya malah bersikap seperti itu ?"Coba d
“Mungkin awalnya terasa sulit. Tapi setelah itu,semua pasti akan baik-baik saja.”~Saat ini yaya sedang asik dengan ponselnya hingga dia senyum-senyum sendiri."Ihh ganteng banget" ujar yaya. Bahkan senyuman nya tidak luntur sejak tadiRyan yang melihat istrinya itu pun, menjadi penasaran. Dia menatap yaya dengan pandangan yang penuh selidik."Nontonin apa sih ?" Tanya kak ryanNamun yaya tidak menjawab nya. Entah dia mendengar pertanyaan suaminya atau tidak. Karena dia terlihat sangat serius saat ini.“Sayang. Nonton apaan sih ?” tanya kak ryan lagi mengulang perkataan nya"Enggak kok" jawab yaya dengan singkat“Masa sih ?. Nggak percaya” ujar kak ryan. Dia ingin merebut ponsel istrinya, namun Yaya malah menjauhkan ponsel itu dari ryan.
“Aku kira, kamu akan menyerah dengan hubungan kita”~Pagi ini yaya membangunkan suaminya karena sudah tiga hari dia tidak bekerja."Kak. Bangun" kata yaya menggoyangkan tubuh ryan agar segera bangun“Kak ryan, bangun dong. Nanti kakak enggak ke kantor lagi" paksa yayaBukannya bangun, ryan malah menarik yaya kedalam pelukannya."Kak" panggil yaya"Bentar aja sayang. Biarin kayak gini dulu" jawab kak ryan"Ayo bangun. Sarapannya udah disiapin" kata yaya"Aku hitung sampai 3 yah, kalau enggak bangun juga -" belum sempat yaya menyelesaikan kata-katanya, kak ryan sudah membuka matanya.Cupp..Dia mencium bibir yaya sebentar."Morning kiss sayang" ujarnya lalu berlari ke kamar mandi.Dasar. Kin
“Setidaknya masih ada yang menarik yang bisa di kenang dari pernikahan mereka.”~Yaya merasa ada yang mengecupnya berkali-kali pagi ini. dan itu sangat mengganggu tidurnya. Dia bergerak sedikit namun merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya"Good morning sayang" itu ucapan pertama yang yaya dengar saat dia membuka matanya.Ternyata penyebab nya adalah kak ryan yang melingkarkan lengan nya pada pinggang yaya"Masih lelah ?" Tanya kak ryan.Yaya mengangguk sebentar."Uhh, istriku ini memang yang pantik" kata kak ryan. Yaya hanya menatapnya dalam diam dan tidak ingin bersuara.Kak ryan mulai menciumnya agak lama."Morning kiss" ucapnyaYaya memukul bahunya pelan"Mana ada morning kiss lama gitu" ejek yaya