Home / Romansa / Fake Marriage (Indonesia) / Bab 25. Rindu Ini Membunuhku

Share

Bab 25. Rindu Ini Membunuhku

Author: Renko
last update Last Updated: 2020-12-13 07:43:28
Arkan tersenyum. "Ceritanya sangat panjang. Ayo, turun. Aku tidak punya banyak waktu."

Keluar dari gunung, mereka yang biasanya berbeda arah, kali ini Rian berniat untuk menumpang. Arkan tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka berpisah saat Rian sampai di tujuan. Di sana terdapat sebuah pasar kecil yang menjual banyak barang dan bahan makanan. Orang-orang di sana menyebutnya sebagai pasar tradisional.

Rian menutup pintu kabin, lalu dia berkata, "Istriku menginginkan sesuatu dari pasar ini. Jadi, aku akan pergi membelinya."

"Hari-harimu sebagai ayah pasti sangat sulit."

Rian tersenyum. "Sulit dan menyenangkan. Ah! Jika kau mendaki gunung, untuk selanjutnya mungkin kau tidak akan melihatku. Aku harus menemani istriku mengurus bayi kecil kami."

Arkan menganggukkan kepala. "Apa kau yakin akan pulang sendiri dari sini? Aku bisa mengantarkanmu."

"Terima kasih. Tapi tidak perlu. Aku akan lama di pasar," ucap Rian sambil terus melangkah mundur. Dia melambaikan tangan sebelum membalikkan b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Renko
Yuhuu~ Semoga kamu suka karya ini~
goodnovel comment avatar
Elvy Tan
👍👍👍💞💞💞💞
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 26. Jebakan Takdir Sejati

    Pertanyaan yang begitu mendadak membuat Lunar terdiam lama. Dia jadi memikirkan apa yang terjadi padanya di luar negeri. Selama menjauh dari Arkan, dia sempat menjalin hubungan dengan beberapa orang pria. Tidak ada yang bertahan lama karena memang dia hanya menerima tanpa bisa memberikan hatinya. "Apa pernikahanmu dengan Raya berjalan lancar?" Arkan masih belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan tadi, tetapi dia memilih untuk tidak terburu-buru. "Kami tidak menikah. Aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami sebelum terlambat. Kalau kau menanyakan alasannya, karena aku menyadari perasaan yang aku miliki padamu. Memang sangat terlambat dan aku sudah bertekad untuk menyatakan perasaanku padamu suatu hari nanti." Lunar mengambil gelas dingin yang ada di atas meja, lalu menghirup isinya. Saat ini dia berpikir lama mengenai bagaimana harus menghadapi Arkan. Apalagi secara tidak langsung dia menerima pernyataan cinta dari pria yang menjadi suaminya dulu. "Bagaimana denganmu? Kau bena

    Last Updated : 2020-12-14
  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 27. Kencan Romantis Pertama Kita

    Lunar menyeka keringatnya dengan tisu, sedangkan penampilannya masih berantakan akibat ulah Arkan yang tidak main-main ingin memuaskannya di dalam mobil. Bukan berarti dia tidak ingin, tetapi dia tidak habis pikir mereka akan melakukannya secepat itu sesaat dia menerima Arkan. Arkan tersenyum melihat istrinya tampak kewalahan. "Aku tidak bisa menahan diri. Selama kau pergi hanya bayanganmu saja yang menemaniku. Saat pertama kali kita bertemu lagi, aku sangat ingin mendekapmu dalam waktu lama, tapi kau pergi meninggalkanku begitu saja. Tentu ini bukan salahmu." Arkan meraih tangan istrinya, lalu mengecupnya, "Semua murni kesalahanku yang terlambat menyadari kalau aku begitu mencintaimu." "Sejak kapan kau menyadarinya?" Arkan mengusap kepalanya sendiri seolah mencoba mengingat saat-saat itu kembali. "Sejak kau mengatakan bahwa pernikahan kita tidak berlangsung lama lagi. Semua terasa janggal pada saat itu. Aku juga memiliki ketakutan bahwa kau akan hidup bersama pria lain dan melupak

    Last Updated : 2020-12-21
  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 28. Wanita Simpanan Arkan

    Arkan memegang teguh janjinya untuk tidak menyentuh Lunar. Dia sangat serius pada hubungan mereka dan tidak ingin orangtua Lunar kecewa lagi padanya. Berkat kesulitan untuk mendapatkan Lunar kembali, dia baru sadar kini arti cinta sesungguhnya. Bersama Raya dia tidak ingin menyentuh wanita itu sebagai bentuk perlindungannya, tetapi pada Lunar merangkap semua hal. Dia menginginkan waktu bersama Lunar, ingin melindunginya seumur hidup, bahkan mengarungi kehidupan sampai akhir hayat. Jadi, ini yang namanya cinta sejati? Arkan terkejut ketika Lunar tiba-tiba mengecup pipinya. Dia menoleh dan pada saat itu terjadi, Lunar melingkarkan tangan di lehernya, lalu menempelkan bibir mereka. Dia sempat terbuai dengan ciuman Lunar yang semakin dalam, tetapi saat sadar kalau saat ini mereka sedang ada di depan rumah Lunar membuat dia ingin menghentikan ciuman itu segera. "Lunar ..," lirih Arkan, mendorong wanita itu. Lunar terpaksa menghentikan ciumannya, ekspresinya tampak tidak senang. Meskipu

    Last Updated : 2020-12-21
  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 29. Pakaian Dalam Berbeda

    Lunar sangat senang dan langsung bersemangat mendengar ucapan Arkan. Dia memang menantikan mereka menghabiskan waktu bersama setelah terakhir kali terjadi di basemen perusahaan. Sudah cukup lama dan dia sebagai wanita bersuami tentu juga memiliki hasrat yang sewaktu-waktu tidak dapat dibendung. Namun, dia baru ingat soal sesuatu yaitu pakaian dalamnya. Dia tidak mempersiapkan apa-apa untuk itu. Apakah dia mengenakan pakaian dalam yang sama atau tidak? Arkan memajukan langkah, kemudian memeluk pinggang Lunar. Dia menatap istrinya itu dari jarak yang dekat dan penuh akan gejolak hasrat, sedangkan Lunar gelisah memikirkan soal pakaian dalamnya sama atau tidak. "Kau tetap tinggal, bukan?" bisik Arkan. Tepat saat Arkan hendak menciumnya, Lunar langsung mendorong diri dan berkata, "T—tunggu sebentar. Aku perlu ke kamar kecil." Arkan tersenyum. "Baiklah. Aku akan menunggumu." Lunar bergegas ke kamar kecil dan memeriksa pakaian dalamnya. Dia sangat menyayangkan kalau dirinya tidak memper

    Last Updated : 2020-12-21
  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 30. Kau Tidak Senang Aku Kembali?

    Sora mengerutkan dahi memandangi adiknya, tersenyum tanpa ada yang lucu. Lunar sudah terlihat seperti itu sejak pulang ke rumah. Sebelumnya dia yakin Lunar tidak dalam kondisi yang bagus suasana hatinya. Sora berdeham. "Kalian jadi melakukannya?" Lunar melebarkan mata, langsung menutup mulut kakaknya itu. Sementara ibu mereka menatap dengan bingung. Bisa-bisanya Sora menanyakan hal yang sangat ingin dirahasiakan itu di depan orangtua mereka! "Melakukan apa?" tanya sang ibu. "Itu ...." Sora menyingkirkan tangan Lunar dari mulutnya, dengan cepat berkata, "Lunar dan Arkan—" Kali ini Lunar sudah habis kesabarannya. Dia membekap mulut Sora sekuat tenaga. "Arkan?" Sora berusaha bersuara, tetapi ucapannya tidak jelas. Ibu mereka menjadi lebih bingung saat berusaha menerima pesan informasi dari Sora. "Lepaskan kakakmu!" Lunar terpaksa melepaskan, di samping itu dia menatap Sora dengan tajam. Dia tidak bisa membiarkan ibunya tahu soal hal privasi itu. "Ada yang kalian sembunyikan?"

    Last Updated : 2020-12-23
  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 31. Sejak saat Itu Aku Cemburu

    Lunar terbengong menatap Arkan pergi begitu saja darinya. Dia belum mendapatkan jawaban apa-apa, lalu ke mana Arkan akan pergi? Arkan yang dikhawatirkan itu pergi menuju keluarga Lunar. Dia menghadapi mereka dengan muka serius. Semuanya terkejut ketika Arkan menundukkan kepala dalam-dalam. Siapa yang mengira kalau orang yang seharusnya dihormati kini justru menunjukkan kerendahannya? "Izinkan saya membawa Lunar. Saya memang pernah menjadi orang yang sangat mengecewakan, tapi perkenankan saya memperbaikinya dan menjadi orang yang lebih baik lagi bersama Lunar." Ayahnya Lunar sempat tegang tadinya, kemudian mendengar ungkapan perasaan Arkan dan sikap serius itu membuat hatinya melunak. Dia memiliki kekhawatiran sebagai orangtua, tetapi membiarkan Lunar menjalani kehidupan di luar sana dengan mandiri tentu menjadi hak bagi putrinya. "Bawalah dia dan bahagiakan dia. Satu hal yang harus kau ingat bahwa kami menitipkannya padamu, itu berarti kami juga memercayaimu. Jangan khianati keperc

    Last Updated : 2020-12-23
  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 32. Bulan Madu dan Kekhawatiran

    Lunar dan Arkan tidur sambil berpelukan, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mereka tidak ingin waktu cepat berlalu, jadi tetap di posisi itu dalam waktu lama. Lunar merapatkan tubuhnya pada sang suami. Debaran jantung Arkan sama kencangnya. Hal itu membuat dia penasaran soal pembicaraan mereka sebelumnya. Dia pun mendongakkan kepala, menatap dagu Arkan yang diselimuti oleh bulu-bulu halus yang nyaris tidak jelas jika tidak dipandangi dari dekat. "Kau berkata kalau dirimu cemburu saat aku bersama Rian, lalu bagaimana sebelumnya dengan Nico? Kau tidak cemburu?" Arkan bergeser agar bisa memandangi Lunar dan berkata, "Ketimbang cemburu, aku lebih merasa kesal. Nico sudah mengkhianatimu dan memperlakukanmu dengan buruk, tapi kalian justru jalan bersama seperti pasangan kekasih. Aku hanya tidak ingin kau berakhir hidup bersama pria sepertinya." Lunar merasa hangat akan perhatian itu, dorongan hati menariknya untuk mencium dagu Arkan. Mereka saling menatap dengan penuh kasih sayang, l

    Last Updated : 2020-12-23
  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 33. Giliran Aku Menguasaimu

    Kecelakaan yang menimpa Arkan bukanlah kesalahannya. Seseorang tidak sengaja menabrak, lalu dengan cepat Arkan menghindar. Namun, akibat dari aksi yang begitu tiba-tiba dia mendapatkan cedera. Urusan dengan si pengendara motor sudah diselesaikan oleh Damien, karena yang dihubungi Arkan saat itu adalah ayahnya. Dia berpikir untuk memberikan kabar pada Lunar, tetapi dia tidak ingin melihat istrinya itu khawatir. Arkan berencana mengatakan pada Sekretaris Ham kalau mereka menunda kepulangan, tetapi ayahnya sudah lebih dulu memberikan kabar pada perusahaan soal kondisinya, berharap perusahaan mampu mengambil langkah kerja sama untuk tidak membuat keributan soal kabar kecelakaan Arkan. "Lalu, kenapa ponselmu tidak dapat dihubungi?" "Aku lupa mengisi baterainya, saat-saat aku menelepon ayahku adalah waktu terakhir sebelum ponselku mati." Lunar memeluk Arkan tanpa mengganggu tangan kiri yang dibalut gips. Dia merasa lebih lega sekarang, sekaligus senang karena semua ketakutannya tidak te

    Last Updated : 2020-12-24

Latest chapter

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 47. Tidak Akan Pernah Putus

    Lunar berubah pikiran. Dia membalikkan badan, kemudian dia menjewer telinga Arkan dan menyeret suaminya itu pergi bersamanya. Berbeda dengan Raya yang tidak ingin melihat Sekretaris Ham. Dua wanita itu memilih untuk membiarkan mereka tidur terpisah dengan sang suami. Sebelum pergi ke penginapan, Lunar sempat memarahi para wanita yang tidak memulangkan putrinya, padahal sudah jelas mereka terpisah. Para wanita itu merasa bersalah, tetapi dia juga menyalahkan Lunar yang lalai mengawasi anak. Mereka berdebat panjang dan dilerai oleh penjaga pantai. Penjaga pantai berkata akan memberikan pengarahan pada para wanita itu agar ke depannya tidak terjadi hal yang sama. Dia juga memohon agar Lunar tetap memperhatikan anaknya selama di pantai. Kasus kehilangan Elya selesai sampai di sana. Sekarang beralih pada kasus kedua di mana Arkan dan Sekretaris Ham harus berusaha keras untuk membujuk istri mereka supaya tidak marah lagi. Namun, tidak mudah seperti yang dibayangkan. Dalam satu lorong, Ar

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 46. Enam Orang Wanita

    Sesampainya di pantai, sungguh di luar dugaan melihat Lunar memakai handuk di tengah hawa yang panas ini. Wanita itu sepertinya akan masak, ditambah keringat yang terlihat sangat banyak. "Lunar, kau tidak kepanasan?" tanya Raya. Dia saja harus beradu argumen dengan suaminya sebelum berangkat, lalu mendapatkan toleransi untuk mengenakan pakaian yang memperlihatkan perutnya. Lunar menurunkan kacamata hitamnya, lalu menemukan pasangan yang sudah menikah baru saja datang. Mereka memang berada di bawah payung lebar, tapi hawa panas masih jelas terasa di tepi pantai. "Tanyakan saja pada Arkan." Arkan tersenyum dengan bangga karena dia sudah berhasil melindungi sang istri dari mata para pria. Dia memang sensitif soal pakaian wanita, saat bersama Raya menoleransinya sebagai pekerjaan, meskipun mereka juga sempat berdebat sebelumnya. Ternyata ada yang lebih parah dari Sekretaris Ham. "Kami rasa tidak perlu menanyakannya lagi," ucap Raya, dibenarkan oleh Sekretaris Ham, karena mereka tentu

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 45. Aku Saja yang Boleh Melihatnya

    Sekretaris Ham membuka bagasi mobil, meletakkan koper. Tidak lama setelah itu, Raya muncul penuh semangat dengan topi pantainya dan gaun di bawah lutut yang tampak santai. Raya berputar, membuat gaunnya mengembang. Saat itu, Sekretaris Ham segera berlutut untuk menutupnya. Dia tidak ingin orang lain melihat aset berharganya. Tahu akan hal itu, Raya langsung berhenti, menatap Sekretaris Ham yang berlutut sambil memegangi gaunnya. "Kau ini sedang apa?" Sekretaris Ham mengembuskan napas, lalu berdiri. "Orang lain akan melihat celana dalammu jika kau berputar begitu." Raya berpikir sesaat, lalu berkata, "Kita akan ke pantai, Sayang. Hal seperti ini bukan rahasia umum lagi. Kau juga akan melihat para wanita mengenakan bikini dan berjalan saat kau berselonjor. Jangan berpikir seperti orang lama, karena zaman sudah berkembang. Ok?" Sekretaris Ham menggelengkan kepala. "Berapa kali pun aku memikirkannya, itu tetap tidak benar. Aku tidak ingin tubuh istriku dilihat oleh pria lain." Sekre

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 44. Dua Insan Menjadi Satu

    Sekretaris Ham begitu gugup, tidak pernah membayangkan kalau dia akan mencapai sesuatu yang bahkan rasanya mustahil. Dia akan menikah dengan wanita yang hanya disukainya secara diam-diam selama hitungan tahun. Selain itu, Raya bagaikan permata yang tidak semua orang dapat miliki. Dia beruntung. "Ternyata kau berkhianat di belakangku selama ini." Sekretaris Ham menolehkan kepala, menemukan Arkan datang bersama Lunar dengan perut besar dan juga seorang anak perempuan. Gadis mungil yang tersenyum cerah padanya adalah anak pertama bosnya, sedangkan Lunar sedang hamil anak kedua sekarang. "Kau diam-diam menyukai Raya di belakangku ketika kami masih menjalin hubungan. Kenapa aku tidak mengetahuinya sama sekali, ya? Dan sekarang kau mengambil kesempatan di saat aku sudah melepaskannya. Kata apa yang baik untuk menyebutkan tindakanmu? Pengkhianatan?" "Anda juga berkhianat di belakang nona Raya dan perlu saya tegaskan kalau saya tidak merebutnya, jadi saya tidak berkhianat pada bos sendiri.

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 43. Aku Ingin Menjadi Istrimu!

    Sekretaris Ham kesulitan membawa barang-barang dalam jumlah yang sangat banyak. Dia tidak mengeluh soal itu, karena semua demi wanita pujaan hati. Langka sekali melihat Raya bisa berekspresi dengan bebas seperti sekarang. Setelah menyatakan perasaan pada Raya, mereka jadi sering jalan bersama. Pastinya selesai Sekretaris Ham bekerja dan tidak jarang mencuri kesempatan untuk bertemu. Perusahaan seperti ditebarkan bunga-bunga setiap hari, karena baik Arkan mau pun Sekretaris Ham tidak berhenti memikirkan seorang wanita di benak masing-masing. Pekerjaan jadi lebih cepat prosesnya ketika mengharapkan waktu yang banyak untuk pertemuan dengan kekasih hati. "Sekretaris Ham, bagaimana menurutmu yang ini?" Sekretaris Ham memperhatikan bagaimana indahnya kaki Raya saat mengenakan high heels. Tentu bukan hanya sekali dia memperhatikan hal itu, siapa saja akan mengatakan kalau Raya sangat cantik dengan kulit bersih bersinarnya. "Cantik," ucap Sekretaris Ham. Namun, komentar itu tidak membuat

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 42. Mengidam di Tengah Malam

    Suara gerakan di atas ranjang berpadu dengan desahan yang begitu panjang. Tubuh mereka sudah dipenuhi keringat yang banyak. Percintaan sudah dilakukan berulang kali, tetapi rasanya mereka tidak pernah puas untuk saling memiliki. "Pelan-pelan," ucap Lunar dengan suara lirih. Mau tidak mau, Arkan harus melambatkan gerakannya. Dia sudah terbakar oleh hasrat dan tanpa sadar berbuat lebih dalam kondisi kehamilan istrinya. Meskipun intensitasnya pelan, tetapi dia terus mengerang. "Aku terpikirkan seafood saat ini." Lunar berkata dengan wajah yang sudah merona merah dan jeritan tertahan. Seketika suara riuh di dalam kamar terhenti. Arkan beringsut ke samping hingga terlentang. Tadi dia merasakan semangat yang luar biasa akan percintaan mereka, tetapi perkataan Lunar membuat dirinya seolah diguyur air dingin pada malam itu. Arkan melirik jam dinding sambil menghela napas panjang. "Ini sudah lewat tengah malam. Di mana aku akan menemukan seafood?" Lunar mencebik. "Aku menginginkannya seka

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 41. Pergilah Sebelum Menyesal

    "Ini laporan keuangan beberapa bulan terakhir, Sir Arkan." Arkan meraih map berwarna biru gelap itu, lalu membuka lembaran di dalamnya. Dia mengusap bibir sembari membaca isinya dengan saksama. Tidak lama kemudian, dia menyelesaikan urusan membaca, lalu dia meletakkannya di meja. "Kerja bagus." Lunar mengerutkan dahi, merasa aneh lantaran laporan yang dia berikan dibaca begitu cepat, padahal butuh waktu lama baginya menyelesaikan laporan tersebut. "Apa Anda benar-benar membacanya?" Arkan menghampiri istrinya. Dia bersandar di tepi meja dan merangkul pinggang Lunar dengan lembut. "Tidak perlu bersikap formal padaku saat kita sedang berdua saja. Semua orang tahu kalau kau adalah istriku." Dia menyandarkan kepala di dada sang istri. "Baiklah, Arkan. Sekarang lepaskan aku. Jam kerja masih belum usai." Arkan cemberut kesal. Dia menengadahkan kepala tanpa membuat mereka menjauh. "Aku harus menemui klien nanti. Kita tidak bisa makan siang bersama." Lunar mengusap kepala suaminya lamba

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 40. Jangan Sampai Terulang Kembali

    Sekretaris Ham baru sadar dengan apa yang dia lakukan, memegangi kedua bahu Raya dan menatap mata wanita itu begitu dekat. Dia terbawa suasana setelah tadi begitu emosional, lantas membuat dia menarik diri untuk duduk di kursinya kembali. “M—maaf. Saya tidak bermaksud melakukan hal itu pada Anda. Hanya saja, perkataan saya serius bahwa saya tidak ingin Anda pergi menemui Sir Arkan.” “Itu tidak akan terjadi hari ini. Kau tenang saja. Aku perlu melakukan pemotretan dan sekarang sudah hampir waktunya. Kau bisa melajukan mobilnya kembali.” Sekretaris Ham menuruti keinginan Raya. Dia mengantarkan wanita itu menuju studio. Mereka berpisah dalam keadaan yang buruk, karena masing-masing merasa bahwa tadi adalah sikap paling emosional yang pernah diperlihatkan oleh mereka. Sejauh ini, mereka selalu bersenang-senang dan sekarang rasanya cukup janggal. Raya melirik mobil yang dikendarai Sekretaris Ham pergi begitu saja. “Ada apa dengannya? Kenapa begitu emosional? Aku hanya ingin bertemu, lal

  • Fake Marriage (Indonesia)   Bab 39. Aku Tidak Ingin Kau Bersedih

    Sekretaris Ham menawarkan diri untuk mengantarkan Raya ke studio. Dia sangat senang, karena Raya tidak menolak tawarannya. Apa bisa dikatakan kalau hubungan mereka semakin dekat? Di berniat untuk memberitahukan soal perasaannya, nanti ketika waktunya sudah tepat. Untuk sekarang, dia akan fokus dengan jalinan hubungan yang seperti ini ketimbang terburu-buru mendapatkan Raya. "Anda akan melakukan pemotretan dengan konsep apa hari ini?" "Hmm, mereka menyiapkan konsep peri di hutan. Ini adalah tayangan untuk sebuah iklan shampo." "Oh, Anda mendapatkan tawaran iklan sekarang?" "Aku selalu mendapatkannya, tapi jadwal yang padat membuat manajerku harus menolak banyak tawaran. Semua itu tidak mudah, karena kami harus memilah pekerjaan mana yang rasanya bisa diambil." "Anda memang sangat hebat. Fakta bahwa wanita karier yang sukses di samping saya membuat perasaan saya menjadi bangga." Raya tersenyum, berpikir untuk beberapa lama, kemudian berkata, "Jarang ada yang bangga padaku, karena

DMCA.com Protection Status