Next?
Kim Na Ra POV Beberapa kali Mike memotret wajahku yang dilapisi make up minimalis dengan midi dress berwarna putih. Rambutku yang panjang berwarna kecoklatan dibiarkan terurai dengan ditambah aksen curly di bagian bawahnya. Kakui hari ini penampilanku terlihat lebih feminim. Wajahku terlihat cantik alami tanpa polesan make up berlebihan. Duh, kenapa aku jadi terlalu percaya diri seperti ini? Mike memfokuskan lensa kameranya di wajahku. Pose menyamping tanpa senyum dan tanpa menatap kamera. Bagian kiri rambutku tersampir di telinga. Berganti pose dan kostum, Mike menyampirkan rambut panjangku ke sebelah kanan dengan posisi tengkurap di tempat tidur dengan wajah menghadap kamera dan tersenyum sekilas. Kali ini aku mengenakan dress tanpa lengan sehingga punggungku terekspos dengan sempurna. Seperti sebelumnya wajahku polos tanpa polesan make up berlebihan. Mike lebih suka memotretku dengan wajah natural seperti ini. Menurutnya, aura bintangku lebih keluar saat tampil natural. Berganti
Cha Seung Jo POV “Aw!” ucap seorang gadis mengaduh. Gadis itu menabrakku hingga tubuh mungilnya terjatuh. “Mianhe, kau baik-baik saja?” ucapku. Mataku melebar dan jantungku berdetak dengan kencang saat menatap gadis yang ada di hadapanku sekarang. Rasanya seperti mimpi bisa kembali bertemu dengan gadis yang kusukai sejak dulu. Gadis yang matanya selalu menyipit saat tertawa. Gadis mungil yang selalu berhasil mengalihkan duniaku sampai saat ini. Gadis yang tidak pernah melepaskanku dari jerat pesonanya. Kulihat ia masih pada kebiasaan awalnya yang selalu ceroboh seperti sekarang, terjatuh hanya karena tidak fokus saat berjalan. Kuulurkan tanganku untuk membantunya, tapi ia hanya terpaku sambil menatapku. “Mari kubantu,” ucapku. “Tidak apa-apa, aku bisa sendiri. Kamsa hamnida,” sahutnya. Aku tahu selama ini dia diam-diam menyukaiku. Namun bodohnya, aku tidak pernah berani mendekatinya. Sejak dulu aku hanya bisa menyukainya dalam diam. Aku tidak pernah berani mendekatinya bahkan han
Kim Na Ra POV Saat ini aku sedang berada di sebuah café tempat nongkrong anak muda bersama dengan Ji Hyun. Ji Hyun memintaku untuk menemaninya pergi ke Mall untuk sekadar refreshing dan belanja. Seperti biasa, gadis itu kumat lagi penyakit shopaholicnya. Jika sudah berbelanja, gadis berambut pendek setengkuk itu bisa kalap luar biasa. Segala macam barang yang dia suka akan dibeli tanpa berpikir apakah barang itu penting atau tidak. “Na Ra kulihat kau semakin dekat dengan Jung Won. Aku tidak mengira kau bisa dekat dengannya padahal awalnya kalian saling membenci satu sama lain. Bahkan, sekarang kalian berkencan,” celetuk Ji Hyun. “HAHA dekat? Kau jangan bercanda Ji Hyun, Mike memang raja drama. Cocok sekali jika ia menjadi pemeran opera sabun di televisi. Ji Hyun ah~, kemarin Mike mengajakku ….” Oops! Hampir saja aku buka rahasia mengenai Mike yang menyatakan cinta padaku kemarin. Aku langsung menghentikan ucapanku. TAk perlu lah mengatakan apa-apa karena Ji Hyun mengira aku dan Mike
Kim Na Ra POV Setelah Seung Jo Seonbae keluar, Ji Hyun langsung mengomeliku. “Na Ra apa yang kau lakukan? Kenapa kau bersikap genit seperti itu di hadapan Seung Jo Seonbae? Ingat Na Ra, kau sekarang tidak sendirian. Dua bulan lalu kau sudah resmi berkencan dengan Jung Won!” tegas Ji Hyun seraya meminum latte kesukaannya. Aku tahu dari ekspresinya Ji Hyun sedang marah padaku. “Ji Hyun ah~ apa sekarang kau sedang cemburu? Apa mungkin kau masih menyukai Mike?” tanyaku. Aku menggigit bibir bawahku. “Astaga! Kim Na Ra pikiranmu sungguh dangkal! Mana mungkin aku masih menyukai Jung Won? Aku hanya tidak suka jika kau menyakitinya hanya karena kau jatuh cinta lagi pada Seung Jo Seonbae. Aku tahu sekali bagaimana kau tergila-gila padanya,” cerocos Ji Hyun seraya menoyor kepalaku. “Kau tenang saja. aku hanya akan berteman dengan Seung Jo Seonbae,” pungkasku yakin. Tak lama setelah percakapan ini selesai. Aku dan Ji Hyun pun memutuskan pulang. Namun, Mike sudah ada di depan café untuk menje
Cha Jung Won POV “Argh! Dave kau benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya kau berbuat curang dengan menjadi guru les musik di SNHS!” gerutuku di dalam kelas. Kuacak rambut frustrasi. Rasanya hati ini tak rela jika Dave akan lebih sering bertemu dengan Kim Na Ra. Itu artinya kesempatanku untuk memenangkan hati gadis itu mulai menipis. Apalagi aku tahu pasti, Kim Na Ra memang pernah menyukai Dave. Gadis mana yang tidak senang jika didekati oleh laki-laki yang ia sukai? Aku takut hati Kim Na Ra akan mulai berpaling dariku. Berpaling? Kuralat ucapanku sendiri. Sebenarnya Kim Na Ra memang tidak pernah terang-terangan membuka atau menutup hatinya untukku. Apa ia pernah menyukaiku? Aku juga tidak tahu. Miris rasanya ketika aku mulai merasakan jatuh cinta. Namun, ternyata rivalku adalah kakakku sendiri. Haruskah kami bertengkar hanya karena seorang gadis? “Jung Won kau kenapa? Sepertinya wajahmu terus menerus ditekuk sejak pagi?” tanya Nam Gil menggodaku. “Nam Gil berhentilah menggodaku! Aku
Kim Na Ra POV Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghindari perasaanku pada Mike. Tidak mungkin aku jatuh cinta padanya bukan? Aku yakin hatiku sepenuhnya masih milik Seung Jo Oppa. Apalagi kemarin Seung Jo Oppa juga sudah menyatakan perasaannya padaku meski tidak secara langsung dan pernyataan itu benar-benar membuatku terbang bak mengawan di langit ke tujuh. Rasanya seperti mimpi dapat kembali bertemu dengannya. Apalagi ternyata lelaki itu juga pernah menyukaiku. Rasanya semesta memang baik padaku. “Yeobseo oppa, aku sudah sampai! Aku tunggu di pojok kanan dekat pintu masuk bioskop ya!” ucapku pada Seung Jo oppa. “Oke. Oppa sedang berjalan ke arah sana.” Kudengar suara khas Seung Jo Oppa di ponselku. Mike tiba-tiba menggenggam tanganku secara posesif. Astaga! Apa maksudnya? Padahal jelas-jelas Seung Jo Oppa akan segera tiba. Argh! Menyebalkan! “Mike jangan pegang-pegang tanganku!” Aku berusaha melepaskan tanganku dari cengkraman Mike. “Shut up, aku akan memperkenalkanmu kepada hy
Cha Seung Jo POV “Dave, aku perlu berbicara denganmu,” panggil Mike padaku. Aku berusaha bersikap tenang meski sebenarnya tangan ini ingin sekali memukul wajahnya sekarang. Emosiku memuncak setiap kali mengingat Mike seenaknya mencium Kim Na Ra. Bahkan, berkali-kali menciumnya! Aargh! Sialan! “Kalau kau ingin memintaku menyerah tentang Kim Na Ra, jawabanku tetap sama. Aku tidak akan pernah melepaskannya untukmu!” Udara yang kuhirup saat ini tidak terasa menyegarkan tetapi menyesakkan. Beberapa kali kukepalkan lenganku berusaha untuk tak bertindak kasar pada adikku. “Aku juga akan melakukan hal yang sama. Aku tidak akan pernah melepaskan Kim Na Ra untukmu!” ucapnya penuh penekanan. “Mike, pergilah sebelum aku naik pitam,” pintaku. “Kenapa kau harus emosi padaku hah? Aku tidak pernah tahu kalau gadis yang kukencani adalah gadis yang kau sukai!” bentaknya. “Kalau aku tahu, aku tidak mungkin menyukai Kim Na Ra!” tambahnya lagi. “Bajingan! Dia bukan kekasihmu! Sejak kapan dia setuju
Kim Na Ra POV “Duduklah! Makan bersamaku,” ajak Mike. “Tidak perlu! Aku akan makan bersama Ji Hyun,” tolakku. “Statusmu masih pacarku Kim Na Ra. Semua orang di sekolah ini tahu kalau kau pacarku. Duduk! Temani aku makan,” perintahnya. Dengan terpaksa aku pun ikut duduk di samping Mike. Ia memesankan jjajangmyeon untukku. Akhirnya, kami pun makan bersama di kantin. Tak ada pembicaraan khusus antara kami. Aku lebih banyak diam dan terkesan tak peduli dengan kehadiran Mike. Aku masih bingung harus bersikap seperti apa kepada Mike sekarang. “Kalian sedang apa di sini?” sebuah suara laki-laki mengagetkan aku dan Mike. Refleks kami pun menoleh ke sumber suara, Seung Jo oppa. Ia langsung duduk di sebelah kami tanpa meminta persetujuan apa pun. “Untuk apa kau datang ke sini?” kedua alis Mike bertaut tanda tak suka jika Seung Jo oppa ikut bergabung dengan kami. “Mulai hari ini aku akan mengajar ekskul musik di SNHS. Sekalian mengisi kekosongan selama aku cuti kuliah. Baguskan? Aku dan ka