Share

BAB 8

Author: Kaagaluh
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Padahal baru minggu lalu surat lamaran kerja  ia berikan pada Engkoh Lim untuk melamar di salah satu perusahaan yang pria itu rekomendasikan. Tapi hari ini ia sudah bisa menginjakkan kaki di Venus Foods. 

Perusahaan yang mempunyai area yang sangat luas dan ada beberapa gedung di dalamnya.  Namun,  ada satu gedung yang menjadi utamanya, gedung bertingkat empat yang sangat mewah. Wajar saja jika perusahaan ini mempunyai area yang luas karena kantor dan produksinya menjadi satu wilayah. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 9

    Angkasa memarkirkan mobilnya saat sudah sampai depan rumah. Ia sempat melihat mobil hitam yang sudah terparkir juga di sebelahnya. Jantungnya berdegup kencang saat tahu mobil siapa itu. Alarm waspada sudah berbunyi di kepalanya, matanya melihat arloji. Hampir jam tujuh malam.

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 10

    Amara masih tidak yakin bahwa ia akan bekerja di salah satu perusahaan bonafid. Saat tes wawancara dengan kepala HRD langsung, ia menciutkan nyalinya. Apa yang semua Pak Abra katakan benar, ia hanya lulusan SMA dan jarang sekali ada yang ingin menerima.   Namun sekarang bunga tidur yang sering Amara bayangkan menjadi kenyataan. Bak durian runtuh ia mendapat ini semua dari Engkoh Lim yang sudah terlalu baik.   Setidaknya jika finansial Amara tercukupi salah satu yang ia inginkan adalah mengobati ibunya. Sampai sekarang Amara tak tega melihat ibunya yang tertatih-tatih saat berjalan dan

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 11

    Sudah hampir seminggu bekerja di Venus Foods akhirnya membuat Amara mengerti. Bekerja di divisi marketing dengan banyak orang beserta pemikiran yang berbeda menjadi tolak ukur ia memahami karakter.  Seperti saat ini, mereka yang sibuk karena salah satu model yang ditunjuk sebagai pemeran utama dalam iklan produk terbaru malah membatalkan kontraknya secara tiba-tiba. Padahal pemotretan tinggal dua hari lagi dan mereka belum ada kandidat yang cocok untuk menggantikan.  

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 12

    Sejak saat itu, setelah Hanum dan Dewo menikah mau tak mau Angkasa yang bernotabene sebagai teman dekat sekaligus--teman tapi tak menikah Hanum--dekat dengan adiknya, Della. Angkasa juga baru tahu bahwa selama ini Dellandra Aniva memiliki perasaan khusus terhadapnya.   Perjodohan yang bermula karena omong kosong Hanum akhirnya disetujui langsung oleh kedua orang tua belah pihak. Dan belum sampai di situ, ternyata tanpa diduga Angkasa kedua orang tua me

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 13

    Guntur melihat Amara yang sedang turun dari angkutan umum. Meniti tubuh adiknya dari atas ke bawah. "Kamu benar kerja, Mar?" tanya Guntur. “Aku kira tidak bakal ada perusahaan yang mau terima lulusan sekolah menengah atas!” Amara diam, tak menyahuti. Membiarkan Guntur dengan segala apa yang diinginkan pria itu lakukan. Bahkan jika hanya menjawab pertanyaan pun Amara sudah malas menanggapi.  &nbs

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 14

    Tanpa memperlama proses penasaran akhirnya Dina tersadar dari keterkejutannya. Ia dengan cepat mengambil sendok yang terjatuh di lantai dan menaruhnya di sisi kiri meja.   "Loh, bapak sudah kenal dengan Amara?" sela Dina yang sedikit berbisik menimbulkan anggukan pada Yessi. Karena ia yakin bahwa Amara tak pernah berinteraksi dengan pimpinannya.  A

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 15

    "Kenapa lancang sekali memotong pembicaraan saya?" Pria itu menghardik keras. "Sekalinya orang miskin tetaplah miskin, mereka tidak ada tempat di dunia ini. Apalagi berhubungan langsung pada kita, jangan pernah!  Jadi jangan buang-buang waktu berharga kita untuk meladeni mereka. Baju dan sepatumu bisa Papa belikan lagi nanti, tapi untuk acara kita tidak bisa ditunda."   Amara semakin tak mengerti kenapa orang-orang kaya banyak yang terlalu merendahkan manusia lainnya. Bukankah semua terlihat sama saja di mata Tuhan? Apa yang membuat mereka berbeda?  

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 16

    Minggu berganti. Saatnya perusahaan mengeluarkan event puncaknya saat ini. Launching produk baru. Semua karyawan bahkan tamu undangan sangat antusias dengan apa yang di keluarkan oleh Venus Foods. Karena mereka tahu, dari proses panjang yang di kerjakan tak main-main untuk membuat sesuatu produk yang mempunyai nilai tinggi nantinya.   Divisi pemasaran yang memang berencana memakai pakaian seragam membuat mereka terlih

Latest chapter

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   EPILOG

    "Sayang, bangun ...."Tepukan pelan di pipinya membuat Amara mengerang. Ia langsung membuka matanya dengan napas yang terengah-engah. Banyak bulir keringat yang keluar sampai membasahi bantal."Kamu mimpi buruk?" Suara itu memecahkan lamunan Amara. Ia melihat sekeliling ruangan yang dihiasi warna hitam dan juga putih.

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 38

    "Hai, Om. Tumben datang ke kantor pagi-pagi sekali, apa ada jadwal dengan papa?" Sambutan itu seperti tak biasa. Angkasa sebenarnya tak terkejut karena Om Bagas sudah berada di ruangannya padahalinimasih menunjukkan angka delapan pagi. Bahkan karyawan kantorpunbelumseluruhnyamasuk. Kedua tangan Bagas mengetuk-ketuk satu sama lain menandakan jika ada hal yang mampu membuatnya banyak pikiran. "Tidak, Om hanya ingin berkunjung di tempatmu saja."

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 37

    Angkasa memutar-mutar pena yang berada di tangannya. Semua sudah ia lakukan dengan baik. Pertama,ia sudah meyakinkan kedua orang tuanya untuk bisa menerima Amara,terlebih papanya yang masih saja marah terhadapnya. Yang kedua, dia akan meminta bantuan Antariksa untuk sedikit memberikanpengertian pada Nikenagar mengetahui berita ini. Dan BOOM!

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 36

    "Mas Kasa!" teriak Riksa saat mendapati Angkasa yang berkutat di depan laptopnya. Entah apa yang pria itu kerjakan sedari tadi sampai tak tahu jika sang adik sudah jengkel setengah mati karena panggilannya tidak di jawab. "Astagadragon! Aku dari tadi teriak-teriak tidak tahunya Mas di sini pacaran sama laptop?!" Riksa memukul bahu Angkasa sampai sang empunya mengaduh kesakitan.

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 35

    Amara sungguh malu, di saat ia sedang berada di titik rendah, di saat itu pula Angkasa melihat semuanya. Ia tak tahu seberapa banyak pria itu mengetahui hal rahasia antara dirinya dan ayahnya. Ia tak tahu bagaimana tanggapan yang Angkasa berikan saat mengetahui semua ini. "Lan ...," ucap pria itu dengan wajah yang tidak bisa diartikan. Pria yang sedari tadi hanya diam dan menunggu Amara tenang dengan keadaannya. "Y--ya?" Amara hanya memandang ke samp

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 34

    Sampai di kantor, ia tak terkejut karena teman-temansedivisimencarinya. Tapi tidak untuk Babe, pria tua itu seakan tahu apa yang akan Amara lakukan hari ini. Ini adalah hari terakhirnya untuk menginjakkan kaki di Venus. Amara mengulum bibirnya yang sedikit pucat, bukan karena polesan yang tidak ia pakai, melainkan kurang tidur yang membuat ia seperti mayat hidup.

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 33

    Semua kesedihan danketerpurukansudah tak bisa dibendung lagi. Amara yakin ini adalah titik terendahnya dalam hidup. Semua berakhir seperti ini. Haruskah Tuhan mempermainkan hidupnya di saat ia sudah memiliki sandaran hidup lagi? Kak Guntur sudah berubah dan seharusnya mereka merayakan kebahagiaan itu. Bukan malah menangis dengan air mata kepiluan seperti ini. Ibusudahtidak ada. Ralat! Ada, tapi dalam bayang kenangan sekara

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 32

    “CUKUP, DELLA!” Teriakan Angkasa membuat Della yangsudah diambang kewarasan langsung tergugu.Hingga pada akhirnya air mata itu mengalir juga, bak air bah yang sudah tak bisa ditampung, Della meraung hingga membuat siapa saja miris mendengarnya. “Ka—kamu melakukan semua inisa—sama aku, Mas? Jahat kamu ...,” lirih Della sambil&nbs

  • Expect The Glimmer [Indonesia]   BAB 31

    Ponsel Amara terus bergetar sedari tadi. Tapi ia memang sengaja mengabaikannya, bukan karena apa. Ini adalah caranya untuk tidak terlalu dekat lagi dengan pria itu. Amara ingin menyendiri untuk beberapa hari belakang. Sebenarnya tadi pagi dia sudah berhasil untuk tidak bersama Angkasa, dan mungkin sudah membuat pria itu uring-uringan. Ia tak mau Angkasa tahu masalahnya di kantor. Apalagi ini termasuk fitnah yang sangat keji.

DMCA.com Protection Status