Share

S2 Part 89 Cemburu 1

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-11 21:01:18

"Mbak Nency, jadi pergi ke Sedudo pagi ini?" tanya Jingga menghampiri Nency yang berdiri di halaman depan rumah. Ketika wanita itu sedang menikmati suara burung bersahutan di pepohonan, yang cuitannya terdengar merdu mewarnai pagi yang dingin. Saat itu Nency sudah berpakaian rapi. Celana jeans dan tunik warna maroon sebatas lutut.

"Jadi, Ga. Waktu itu aku belum puas menikmati suasana di sana." Nency menceritakan pertemuannya dengan Roy disaat mereka masih saling menjaga jarak.

"Nanti malah bisa mandi berdua dia sana, Mbak."

Nency tersenyum. "Dingin banget pastinya, ya?"

"Lumayan. Mandi aja, Mbak. Biar awet muda, katanya sih. Tapi aku nggak percaya. Kalau waktunya menua ya tua aja."

"Oke. Biar bisa ngirit skincare kalau mandi aja bisa bikin awet muda," jawab Nency sambil terkekeh. Tentu mitos seperti ini tidak mudah dipercaya bagi insan-insan milenial yang berpikir secara rasional seperti mereka. Tapi mereka jug tahu, apa yang diyakini masyarakat sekitar harus dihormati.

"Mbak, nggak i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Agustina Ery
enAk kan roy klo bini cemburu
goodnovel comment avatar
Barra
Cy .....kamu jangan cemburu ...yg di sukai Mahika bukan Roy tapi Fariq hi...hi.....hi.....
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
hati2 Roy wanita klo dah cemburu bisa lebih galak dri singa hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 90 Cemburu 2

    Di jalanan yang datar. Roy menepikan motornya di dekat tebing. "Yang, jalanannya naik turun tajam. Kamu mesti pegangan. Kamu bisa jatuh nanti." Roy kembali mengingatkan."Please, aku minta maaf!" ucap Roy sekali lagi karena istrinya masih mematung. Tangan Roy meraih lengan istrinya. Melingkarkan ke perutnya dan memegangi untuk beberapa saat. Setelah Nency anteng, Roy kembali melajukan motornya.Setelah mereka memasuki desa Ngetos, Nency kembali menarik tangannya. Karena jalanan sudah mulai datar. Roy kembali mencari lengan yang tak lagi memeluknya."Aku capek!" kata Nency lumayan keras supaya bisa di dengan sang suami. Roy tidak memaksa lagi, karena dibonceng dengan motor sport dan posisi merunduk memang membuat capek bagian pinggang. Akhirnya dia yang melanju dengan kecepatan sedang.Perselisihan dari pernikahan yang baru seumur jagung memang butuh kesabaran dari salah satu pihak. Mereka masih memerlukan waktu untuk proses beradaptasi. Apalagi soal hati dan kecemburuan masih sangat

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 91 Jejak Kenangan 1

    Wajahnya tak lagi secerah waktu masuk tadi. Bahkan netranya memerah karena menahan sebak dalam dada. Fariq melihat wajah resah dan penuh amarah dari pantulan cahaya lampu malam di persekitaran salah satu masjid tertua di kota Nganjuk itu.Fariq menyongsong istrinya, tapi tangannya tidak tersambut. Makanya langsung saja pintu mobil dibuka supaya Jingga bisa langsung duduk.Jingga menarik tisu dan menghapus air matanya yang di tahan sejak di dalam masjid. Tadi selesai shalat, Jingga membuka ponsel yang sejak di Ngliman tadi tidak di sentuhnya."Sayang, maafkan Mas. Kamu pasti sudah menerima kiriman gambar dari nomer asing semalam." Fariq membuka suara dengan nada hati-hati setelah menarik napas dalam-dalam untuk menetralisir gejolak dalam benaknya. Antara marah dan menyesal. Seharian ini tadi dia sibuk di proyek, ketika pulang ngobrol dengan kakak iparnya. Kemudian bersiap-siap terus pamitan pulang. Rencananya setelah sampai rumah dan duduk tenang baru bercerita pada istrinya. Namun ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 92 Jejak Kenangan 2

    Jingga juga mengerti kalau itu arsip lama. Namun siapa istri yang tidak kecewa jika mendapatkan kiriman dari mantan istri sang suami yang memamerkan kebersamaan mereka kala itu. Terlebih video-video yang memamerkan hubungan intim mereka. Meski itu hubungan halal, tapi sungguh menjijikan jika sampai diketahui orang luar. Apalagi sekarang antara mereka sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.Jadi selama video itu masih disimpan Karina. Banyak kesempatan ia memutar kembali dan masih bisa berfantasi berhubungan dengan Fariq. Sangat memalukan dan memuakkan.Jingga memejam dan membiarkan sang suami mengusap lembut punggungnya. Karena itu yang bisa membuatnya nyaman dan mudah terlelap. Dalam diamnya Jingga juga sudah menyadari kalau suaminya sedang di intimidasi oleh sang mantan. Wanita yang mengincar hubungan mereka supaya hancur berantakan. Tapi jujur saja, ia sakit hati dan cemburu melihat foto-foto keintiman mereka. Meski sejak awal sadar kalau dirinya menikah dengan seorang duda. Laki-la

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 93 Sakit Jiwa 1

    DesirePart 93 Sakit Jiwa 1Fariq menyimak beberapa berkas di mejanya, banyak yang harus ia selesaikan hari itu. Namun pikirannya tidak bisa fokus karena permasalahan Karina. Habis subuh tadi Fariq sudah menceritakan perihal Karina pada mamanya. Mudah-mudahan sang mama bisa mengajak bicara dan meyakinkan istrinya. Sejak pagi beberapa pesannya juga tidak dibalas oleh Jingga. Istrinya benar-benar marah karena permasalahan foto dan video itu. Jangankan Jingga, dirinya sendiri yang melakukan juga muak. Perbuatan Karina sungguh memalukan. Secepatnya masalah itu harus dituntaskan. Tadi pagi Fariq sempat menceritakan masalahnya pada Sigit, karena ia butuh teman bicara untuk menyelesaikan permasalahan itu. Dia butuh pendamping yang bisa jadi saksi untuk Jingga, kalau ia tidak sendirian menemui Karina.Selesai menandatangani beberapa berkas penting, Fariq keluar dari ruangan. Pamitan pada asistennya dan menemui Sigit, kemudian meluncur pergi meninggalkan kantor. Dalam perjalanan ia menelepon

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 94 Sakit Jiwa 2

    Jingga tersenyum sambil memperhatikan deretan sepatu bayi yang tersusun rapi di rak dekat lemari baju. Barang-barang yang dibelinya selalu dobel dua dan sama warnanya. Hanya beberapa yang memiliki warna berbeda tapi modelnya sama. Dia sudah tidak sabar menunggu si kembar lahir ke dunia. Pasti mereka sangat imut dan lucu.Memperhatikan barang-barang untuk menyambut kelahiran putranya membuat Jingga sejenak melupakan kekecewaannya. Pesan dan panggilan masuk dari sang suami hanya dibaca tanpa membalasnya.Sebenarnya Jingga juga sadar kalau Fariq hanya korban. Tapi jujur ia sangat cemburu dan kecewa. Melihat suaminya saja jadi jengkel karena teringat kemesraannya dengan perempuan itu di video dan foto. Dan ia juga tahu kalau siang ini Fariq menemui mantannya itu. Tadi pagi suaminya sudah pamitan dan ibu mertuanya juga memberitahunya saat makan siang tadi. Padahal itu kisah silam mereka, tapi membuat hatinya demikian kecewa. Lantas apa kabarnya perempuan-perempuan di luar sana yang mendap

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 95 Perasaan Seorang Istri 1

    Bimbang, sudah tepatkah untuk mengajak suaminya membahas sesuatu yang mengganjal pikirannya. Apakah terlalu berlebihan jika dirinya mencemburui Mahika?"Ada apa?" tanya Yuda meletakkan remote control yang dipegangnya. Pria itu ganti memandang Aisyah yang tampak gelisah."Aku minta maaf sebelumnya, kalau apa yang ingin aku katakan nanti menyinggung perasaan, Mas." Aisyah berdebar-debar."Apa yang Mas rahasiakan dariku?"Mata Yuda menyipit, tidak mengerti dengan pertanyaan istrinya. "Rahasia apa?""Biasanya Mas membicarakan tentang Jelita denganku. Apa yang dikatakan Mbak Mahika juga Mas sampaikan padaku, tapi akhir-akhir ini nggak ada lagi yang Mas bahas denganku. Bahkan tentang rencana mengajak Jelita bertemu dengan keluarga mamanya juga nggak Mas beritahukan padaku.""Rencana itu masih lama, jadi aku memang belum membicarakan hal ini denganmu."Aisyah menarik napas sejenak, untuk melonggarkan tenggorokan yang rasanya tersekat. "Mahika bicara denganku mengenai Jelita saja. Nggak usah

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 96 Perasaan Seorang Istri 2

    Fariq diam berdiri di ambang pintu kamar sambil memperhatikan bibir Jingga yang cemberut tapi tetap menimbulkan kesan sensual. Kulit eksotisnya menonjolkan pesonanya tiap kali memakai baju yang terbuka bagian bahunya. Malam itu Jingga memakai baju hamil sepanjang lutut dan hanya bertali selebar jari di bahunya.Di mata Fariq, Jingga terlihat lucu dan menggemaskan. Menimbulkan gejolak dalam dadanya untuk mengembara menikmati lekuknya. Tapi sayang, Jingga masih dalam mode silent.Jingga mengamati tubuhnya sendiri di depan cermin dan tidak menyadari sang suami telah masuk kamar. Tangannya meraba panggulnya yang berisi. Kemudian ke atas dan meraba perutnya yang bulat sempurna. Dadanya juga terlihat membusung dan menantang. Tubuhnya telah banyak berubah semenjak hamil. Mungkinkah setelah bersalin nanti bisa seseksi seperti dulu lagi?Tiba-tiba ia merasa insecure. Bagaimana jika nanti tak lagi menarik? Yu Lastri pernah bilang, sekarang tidak musim lagi penculikan anak, tapi sedang musimnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 97 Hanya Tempat Persinggahan 1

    "Belum. Aku belum hamil lagi. Aku ke dokter hanya untuk konsultasi, karena selama ini haidku nggak lancar.""Terus ....""Sudah dilakukan pemeriksaan tadi. Alhamdulillah, semuanya baik-baik saja. Aku pikir bakal ada kejutan. Tapi waktu USG dokter bilang belum ada tanda-tanda kehamilan.""Apa mungkin belum terdeteksi?""Dua mingguan setelah berhubungan, sudah bisa mendeteksi hamil apa nggak. Mungkin tanda-tanda awal kehamilan belum muncul. Hanya saja setelah terjadi pembuahan dan implantasi embrio, kehamilan sudah bisa diketahui."Nency diam sejenak, lantas kembali memandang suaminya. "Kamu ingin kita segera punya anak, kan? Umur kita hampir 34 tahun."Roy tersenyum. "Tentu saja.""Aku ingin memiliki anak perempuan yang cantik. Rambutnya bisa kukepang, bisa kupakein model baju yang cantik-cantik. Jangan khawatir, aku akan memakaikan gamis lucu untuknya."Roy tertawa lirih mendengar ucapan istrinya. Perempuan pasti memimpikan lahirnya generasi penerus yang akan mewarisi kecantikannya. A

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13

Bab terbaru

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 144 Senja di Lereng Wilis II

    Jelita sudah berumur sembilan tahun sekarang. Dia cantik berjilbab warna merah muda. Kemudian ikut bermain bersama adik dan si kembar.Bu Salim menyambut hangat kedatangan Yuda dan keluarganya. Wanita sepuh itu selalu bahagia jika rumahnya di datangi tamu yang membawa anak-anak. "Mbak Jingga, hamil lagi?" tanya Aisyah yang baru melihat perut Jingga yang membulat."Iya, Mbak. Mau jalan empat bulan. Kembar lagi ini.""Masya Allah, yang bener, Mbak?"Jingga mengangguk."Surprise."Mereka dan anak-anak sangat akrab. Karena tiap kali pulang ke Nganjuk, Fariq sering mengajak mereka mampir di rumahnya Yuda meski hanya sebentar."Pak Raul masuk rumah sakit semingguan yang lalu. Mas Yuda di kabari, nggak?" tanya Fariq ketika mereka ngobrol berdua di gazebo taman samping rumah."Nggak, Mas. Saya tahunya dari Mas Fariq ini. Nanti sebelum pulang, saya mau ngajak mereka mampir sebentar ke sana.""Kalau sekarang Pak Raul sudah di rumah. Tapi masih dalam pengawasan medis terus karena hipertensi dan

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 143 Senja di Lereng Wilis I

    Netra Bu Salim berkaca-kaca pagi itu setelah diberitahu Fariq kalau Jingga tengah hamil bayi kembar lagi. "Masya Allah, Alhamdulillah, Nak. Kamu akan memiliki anak kembar lagi?" kata Bu Salim sambil memeluk putranya. Beliau tidak tahu kalau Jingga kemarin periksa ke dokter kandungan. Yang beliau tahu, Jingga belanja keperluan anak-anak."Ya, Ma. Alhamdulillah!""Udah berapa minggu?""Enam minggu.""Masya Allah. Berarti setelah dia lepas KB-nya langsung isi?"Fariq mengangguk. Bu Salim menyeka air matanya. Dulu bagaimana Fariq dan mantan istrinya terus berusaha hampir tiap bulan supaya lekas dapat momongan. Namun hasilnya selalu nihil. Tapi lihatlah sekarang, begitu mudahnya Allah mengabulkan keinginannya. Setelah malam pengantin mereka, Jingga langsung hamil bulan depannya. Sekarang juga begitu, setelah berhenti memakai kontrasepsi Jingga langsung hamil lagi. Tak ada yang mustahil jika Allah sudah menghendaki.Kebahagiaan tiada terkira memenuhi dada Fariq, meskipun dia sangat kasihan

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 142 Speechless II

    Fariq yang terkejut diam beberapa detik. Kemudian segera berjongkok di depan kedua jagoannya. Menerima kue yang ada angka empat puluh lima di permukaan puding buah. Pria rupawan itu memeluk dan menciumi kedua putranya sambil mengucapkan banyak terima kasih.Pria itu lantas berdiri ketika sang mama merentangkan tangan hendak memeluknya. "Terima kasih, Ma," jawab Fariq sambil mengusap punggung sang mama setelah wanita yang melahirkannya itu mengucapkan selamat ulang tahun dan merapalkan doa untuk putra terkasihnya.Mbak Mus dan Sumi juga mengucapkan selamat pada majikannya. Di susul oleh Cak Pri yang baru saja datang untuk menjemput istrinya. Sebab kalau habis Maghrib Mbak Mus akan pulang. Anak-anak kalau malam tidur di kamar mereka di temani Sumi. Sesekali si kembar dilatih tidur sendiri. Tapi Jingga bisa mengawasi dari layar monitor yang ada di dalam kamarnya."Anak-anak, kalian tunggu di meja makan ya. Biar papa mandi dulu."Farras dan Farel langsung berlari menuju ruang makan. Diiku

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 141 Speechless I

    Jam tujuh malam keluarga Roy sampai di rumah sakit. Bu Warni segera duduk menghampiri putranya setelah menyalami besan laki-lakinya. "Kenapa kamu di sini? Kamu nggak nemeni istrimu di dalam?" tanya Bu Warni heran."Nency nggak mau aku temani, Bu," jawab Roy dengan nada frustasi. "Loh, kenapa?" Bu Warni makin tak mengerti. Akhirnya Pak Aziz turut menjelaskan kalau putrinya memang yang menyuruh Roy keluar. Bu Warni yang merasa heran langsung diam. Apalagi Pak Karim memberi isyarat pada istrinya agar tidak banyak bertanya. Mereka bertiga duduk diam di depan ruang bersalin. Cemas dengan perasaan masing-masing. Sudah sejak Asar tadi dan sampai sekarang belum ada perkembangan. Roy berjalan mondar-mandir di lorong itu. Bagaimana ia bisa tenang, sementara bayinya belum juga dilahirkan. Ingin tahu keadaannya, tapi Nency sendiri melarangnya. Roy heran. Permintaan jenis apa itu? Geram bercampur haru dibuatnya.Dari ujung lorong, Heni berjalan tergopoh-gopoh sendirian menghampiri adik iparny

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 140 Jamuan Tengah Hari II

    Yuda juga mengajak Aisyah kembali ke kamar. Mereka tidak merencanakan untuk jalan-jalan. Waktu yang tersisa hanya beberapa jam itu di manfaatkan untuk tetap tinggal di kamar dan menikmati gerimis dari balik jendela kaca sambil bercerita. Lelaki itu memeluk istrinya dari belakang sambil bersandar di kepala ranjang. Satu hal yang sangat ia syukuri, cepat tersadar lalu kembali pada Aisyah. Dan lebih bersyukur lagi saat wanita itu masih mau menerimanya dengan tangan terbuka. Menerima masa lalu dan memaafkan kekhilafahannya. Wanita sederhana yang memperlakukannya sangat istimewa."Kita check out jam berapa, Mas?" tanya Aisyah setelah terdiam cukup lama menikmati rintik hujan.Yuda mengeratkan lengan, meletakkan dagu di pundak istrinya. "Kita check out barengan sama Mas Fariq. Dia mengajak kita mampir ke rumahnya. Mau kan?""Iya, nggak apa-apa. Nggak usah lama-lama di sana, nanti Jelita nyariin kita. Lagian malam tadi Mas kan sudah bilang kalau siang ini kita sudah sampai di rumah.""Iya,

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 139 Jamuan Tengah Hari I

    Yuda berdiri dan tersenyum pada Fariq yang tengah mendorong stroller kedua putranya. Sedangkan Jingga yang merangkul lengan sang suami hanya mengikuti langkah Fariq untuk menghampiri Yuda dan Aisyah."Hai, surprise kita bertemu di sini ya!" ujar Fariq sambil menyambut uluran tangan Yuda. Dua pria yang bersalaman sangat erat."Iya, Mas. Nggak nyangka ya kita bisa bertemu di sini.""Kenalin ini istriku, Jingga. Dari Nganjuk juga." Fariq memperkenalkan istrinya. Jingga tersenyum pada Yuda lalu menyalami Aisyah. "Nganjuknya mana, Mbak?" tanya Jingga pada Aisyah."Saya dari Tanjung Kalang, Mbak," jawab Aisyah."Ini Mas Yuda, Sayang. Yang pernah Mas ceritakan." Fariq memberikan penjelasan dan Jingga langsung paham tanpa banyak bertanya. Ia ingat tentang kisah Mahika dan pria bernama Yuda. "Jelita nggak diajak, Mas?" tanya Fariq karena ia tak melihat anak perempuan kecil bersama mereka."Nggak, Mas. Kebetulan dia ikut adik saya yang baru pulang dari Jogja.""O."Mereka duduk di bangku tepi

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 138 Malam di Singhasari II

    Bulan madu yang pertama dulu, mereka lebih banyak hunting kuliner. Sedangkan kali ini, mereka akan menghabiskan banyak waktunya di dalam kamar. Disamping waktunya yang sangat singkat, kasihan juga dengan baby Yusuf kalau di ajak keliling. Usianya baru dua bulan, apalagi hawa di sana sangat dingin."Nanti pas liburan kita ajak anak-anak ke sini, Mas. Deket kalau mau ke Batu Secret Zoo dan musium satwa. Jelita pasti sangat suka kalau kita ajak main ke sana.""Oke," jawab Yuda mengeratkan pelukan. Sambil menikmati rintik-rintik gerimis yang turun sore itu. Mengaburkan pandangan dari indahnya pemandangan di luar hotel. Banyak yang mereka bahas sambil berdekapan. Aisyah menyandarkan punggungnya di dada bidang sang suami. Wangi rambut hitam wanita itu memenuhi penciuman.Kebersamaan itu terjeda oleh bunyi pesan dari ponsel Aisyah yang tergeletak di samping mereka. Wanita itu memaksa mengambilnya, siapa tahu pesan yang dikirimkan kepada ibu kepala sekolah dibalas. Tadi Aisyah meminta tambah

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 137 Malam di Singhasari I

    Langit sore tampak kelabu, tak memberi ruang sedikitpun pada sinar matahari bisa menembus bumi. Sebentar kemudian gerimis turun membawa hawa dingin yang menusuk hingga ke pori-pori kulit. Kesiur angin menambah tubuh kian menggigil. Yuda memakaikan sweater warna merah jambu pada Jelita yang duduk bermain di samping adiknya yang tengah terlelap semenjak habis di mandikan. Suasana rumah kembali sepi setelah acara akad nikah pagi tadi. Acara yang jauh lebih sederhana daripada pernikahan mereka setahun lebih yang lalu. Yang sangat meriah dan mewah untuk ukuran orang desa."Kopinya, Mas. Dan ini susunya Jelita." Aisyah membawa nampan berisi dua gelas dan setoples kukis, lalu meletakkannya di depan Yuda."Makasih," jawab pria itu sambil memandang Aisyah yang memakai piyama dan mengurai rambutnya yang panjang. Cantik penampilan Aisyah sore itu. Timbul desiran aneh yang seolah menghentikan aliran darahnya. Sungguh menguji ketahanan diri. Sebab malam itu pun mereka akan tidur berempat, karen

  • Embun/Desire - Mencintaimu Tanpa Syarat    S2 Part 136 Akad Nikah Kedua II

    Fariq yang berbaring sejak jam delapan malam tadi susah sekali terlena. Rumah terasa sunyi. Tidak ada celoteh riang si kembar yang menyambutnya saat pulang kerja. Tak ada rengekan minta susu dan tak ada tatapan memuja dari Jingga, Farras, dan Farel. Kesunyian berjauhan dari mereka melebihi sunyinya pasca perceraian kala itu. Benar saja, ia bisa gila kalau terlalu lama berpisah dengan istri dan dua jagoannya.Jika rekan-rekannya paling suka kalau anak dan istrinya sedang bepergian, karena bisa me time seharian. Tapi tidak dengan Fariq. Setelah sekian lama menunggu kehadiran anak, makanya sekarang ia enggan berjauhan dengan anak.Hanya bau minyak telon yang sedikit mengobati kerinduannya dan menunggu hingga hari Sabtu nanti baru bisa menjemput mereka lagi.Fariq meraih ponselnya yang masih sepi. Beberapa pesan yang dikirimkan pada sang istri belum satu pun di terima. Mungkin jika komunikasi lancar, Fariq tak akan kelimpungan seperti sekarang. Tapi bukan hanya dirinya saja yang merasa su

DMCA.com Protection Status