“Pedang pusaka Racun Merah adalah pusaka leluhur perguruan, tidak sembarang orang bisa menggunakan pedang tersebut, karena pedang pusaka racun merah mempunyai jiwa,” Kui Bo menjelaskan kepada So In Hwa.“Kita lihat saja nanti, apa anakmu pantas memegang pedang racun merah,” lanjut perkataan Kui Bo yang di balas oleh anggukan kepala So In Hwa.Keduanya hentikan percakapan ketika melihat Khong Su mendekat.“Pangcu! Kita sudah sampai di dekat pos penjagaan Prajurit Yuan,” Khong Su memberi laporan.“Suruh kawan kawan berkumpul,” balas So In Hwa.“Baik Pangcu,” ucap Khong Su.Tidak lama kemudian semua pendekar serta anggota Topeng Merah berkumpul.“Rencana berubah, kita akan menyerang prajurit Yuan dan membantu para pendekar yang ada di kuil untuk melarikan diri,” So In Hwa memberitahu rencananya.Seruan kaget terdengar dari mulut para pendekar, banyak yang tidak setuju dengan So In Hwa,“Kakak ipar! Elmaut berwajah merah di desak oleh para pendekar karena sudah membunuh 2 rasul langit, ap
Thian Sin mengamuk di tengah kepungan ratusan Prajurit, sementara Khong Su selalu berkelit dan keluar dari kepungan sambil menghabisi prajurit Yuan yang berada di dekatnya.Khong Su beradu punggung dengan Thian Sin di tengah kepungan.“Punggung mu beracun tidak? Tanya Khong Su.“Paman tidak sudah khawatir, aku bisa mengatur racun dalam tubuhku,” jawab Thian Sin.“Kalau seperti ini terus kita bisa kehabisan tenaga,” Khong Su berkata dengan nada khawatir.“Tetapi kita belum melihat Panglima Arkun, nanti kalau dia datang baru kita pergi,” Thian Sin membalas.“Kalau dia ada di sini, kalau tidak bagaimana? Tanya Khong Su.Thian Sin dalam hati membenarkan perkataan Khong Su, kemudian membalas.“Paman pergi saja dulu, nanti aku menyusul.”Prajurit Yuan melihat orang yang tengah mereka kepung malah bercakap cakap, melemparkan tombak ke arah Thian Sin serta Khong Su.Shing….Shing!“Aku pergi dulu,” ucap Khong Su sambil lompat, kaki kanannya menginjak batang tombak yang di lempar sebagai tumpua
Thian Sin mendengus mendengar jawaban Khong Su.“Walau harus mati yang penting kita sudah berusaha,” ucap Thian Sin sambil menyalurkan Hud Kong Singkang ke seluruh tubuh.Aura emas keluar menyelimuti tubuh setelah tenaga dalam Hud Kong Singkang di kerahkan.Melihat aura emas keluar dari tubuh Thian Sin, Ngo Toa berkata.“Jika ingin selamat, berikan kitab Hud Kong Singkang dan bergabung dengan kami.”“Kalau kitab itu ada padaku sudah ku berikan ke Siauw Lim Pai bukan kepada kalian dan aku bukan penghianat seperti kalian, jadi tidak bisa bergabung,” balas Thian Sin.“Keparat….serang!? Teriak pemimpin lima setan sambil melesat, kemudian cakar besi menyambar perut Thian Sin.Thian Sin mundur dua langkah, sedangkan Khong Su pejamkan mata saat merasa angin dingin bergerak menuju punggungnya.Thian Sin tahu serangan dari Setan kelima, setelah mundur kaki nya langsung bergerak ke kanan menghindari sabetan pedang yang akan membelah tubuh Khong Su.Belum sempat Thian Sin menarik napas sesudah m
So So khawatir karena sudah menunggu lama, tetapi Thian Sin dan Khong Su belum juga datang, sedangkan pos penjagaan di utara sudah berhasil mereka ambil alih.“Guru! Kita sudah lama menunggu di sini tetapi Thian Sin sera Khong Su belum juga kembali, aku khawatir terjadi apa-apa terhadap mereka,” So In Hwa berkata.“Aku juga berpikir yang sama denganmu,” balas Ban Tok Kui Bo sambil lanjut berkata.“Kalau kita tidak segera mencari anakmu, aku takut terlambat.”Mendengar perkataan sang guru, dengan nada khawatir So In Hwa memberitahu kepada Bu Ceng Kui serta Dewa Tongkat merah, bahwa mereka akan mencari Thian Sin.“Kakak ipar! Thian Sin juga keponakanku, aku bersama para pendekar golongan hitam akan ikut dengan Tongkat Merah,” ucap Bu Ceng Kui.Kelima Dewi dari Gobi juga menyatakan ikut, apalagi Dewi pertama serta kelima yang diam-diam menaruh hati kepada Thian Sin.“Benar….benar! Elmaut berwajah merah adalah kawan kami, apalagi dia sudah membunuh 2 rasul langit, jasanya sangat besar ba
“Jadi kau orangnya yang sudah membunuh suamiku? Tanya Pek I Siancu dengan nada dingin sambil menatap Setan ketiga. “Kalau iya kau mau apa? Jawab Setan ketiga sambil balik bertanya. “Aku tahu kau hanya seorang pesuruh, cepat katakan siapa otak di balik kerusuhan si puncak gunung Thian San? Tanya Pek I Siancu. “Jika kau mau bergabung dengan kami dan membasmi para pendekar yang sudah memusuhi bangsa Yuan, ketua kami pasti akan memberitahu,” jawab Ngo Toa. “Ngo Beng Kui Ong! Aku tidak Butuh jawaban dari ketua kalian, yang jelas semua ini tak lepas dari tanggung jawab pemerintah Yuan, tetapi saat ini aku hanya ingin kau membayar hutang nyawa suamiku dan perkampungan merah yang sudah kalian hancurkan,” balas Pek I Siancu. Ha Ha Ha “Kalian pikir hanya mengandalkan Ban Tok Kui Bo kalian bisa mengalahkan kami? Di belakang kami masih ada pendekar-pendekar yang seangkatan dengan Ban Tok Kui Bo. “Tidak lama lagi, gurumu akan menjadi hantu yang sesungguhnya,” Ngo Toa berkata. “Aku tidak ped
Melihat kematian adik ketiga mereka, Ngo Beng Kui Ong sangat marah dan terus menyerang Ban Tok Kui Bo tanpa henti, tetapi dengan banyaknya macam racun yang ada di di bawa Kui Bo membuatnya masih bertahan dan mampu balas mendesak ke empat Setan.Ke empat Setan setelah berhasil keluar dari gempuran Kui Bo langsung menghampiri sang adik ketiga yang tewas dengan luka sobek di pinggang.“Adik….adik! Teriak Ngo Toa sambil mengguncang tubuh adik ketiganya.“Sudahlah kak! Kakak ketiga sudah tewas oleh perempuan keparat itu, kita harus balaskan dendam kakak ketiga,” ucap Setan kelima melihat kakak pertamanya begitu sedih.Mendengar perkataan adik kelima, Setan pertama langsung melesat dan cakarnya menyambar ke arah kepala So So.Whut….Trak!Sambaran cakar besi Setan pertama belum sampai, serangannya berhasil di tangkis oleh Kui Bo.“Kau adalah lawanku, jangan coba-coba beralih ke yang lain,” ucap Kui Bo sambil sentakan tongkatnya.Setan pertama mundur akibat sentakan Kui Bo, tatapan matanya ta
Thian Sin menatap pedang berwarna merah di depannya, kemudian mengambil pedang.Baru saja Thian Sin memegang pedang tersebut, satu kekuatan yang berasal dari dalam pedang berusaha menyedot dan menarik kekuatan dari dalam tubuhnya.Thian Sin terkejut dan langsung melepaskan kembali pedang pusaka racun merah sambil menatap Ban Tok Kui Bo.“Nenek guru! Pedang ini seperti ingin mengambil seluruh kekuatan ku,” ucap Thian Sin.“Itu sebabnya kau harus hati-hati, selain pedang ini beracun, pedang ini juga mempunyai jiwa di dalam pedang, jiwa dari pembuat serta orang-orang yang mati dan tersedot kekuatannya ke dalam pedang,” balas Ban Tok Kui Bo.“Kau tahu kenapa pedang ini ku simpan dalam Kayu besi dan kujadikan tongkat kepala setan? Tanya Ban Tok Kui Bo.Thian Sin gelengkan kepala.“Karena aku tidak mau jiwaku di makan oleh pedang pusaka racun merah,” Ban Tok Kui Bo berkata.“Kalau nenek guru saja tidak bisa memegang, apalagi aku? Tanya Thian Sin, terlihat ada keraguan di wajahnya ketika men
Thian Sin bergerak mengikuti kemauan pedang pusaka racun merah, terkadang terlihat seperti sedang tarik menarik antara Thian Sin dengan pedang racun merah.Ban Tok Kui Bo melihat Thian Sin kerepotan mengatasi pedang, bibirnya tersenyum.“Ini baru permulaan saja, nanti kau akan di buat lebih repot lagi oleh pedang itu,” batin Kui Bo.“Kalau saja racun Raja ular merah bisa bersemayam di tubuh wanita, kau tidak perlu repot-repot dengan pedang pusaka leluhur kami,” lanjut perkataan Kui Bo dalam hati.Thian Sin terus mengikuti gerakan gerakan pedang, sambil berusaha menahan kekuatan dari dalam pedang dengan Hud Kong Sinkang.Pedang racun merah bergerak menyambar kepala Iblis hitam.Shing!Iblis Hitam tundukan kepala merasakan sambaran angin ke arahnya.Pedang racun merah sesudah menyambar Iblis Hitam bergerak ke arah Iblis putih.Iblis putih bergerak memutar ketika melihat sinar merah bergerak ke arahnya, setelah berhasil memutar tubuh, Iblis Putih menghantam badan pedang racun merah.Plak