Bukan tanpa alasan Yok Kwi memerintahkan Ong Thian untuk menjauh, karena Yok Kwi melihat pancaran energi yang sangat besar.Putaran dua Iblis memang gabungan dari dua kekuatan antara Iblis hitam dan putih, serangan yang mereka keluarkan adalah serangan gabungan kedua kekuatan dan jika mereka di serang, tenaga dalam keduanya melindungi dari serangan.Satu persatu para pengawal raja tewas dengan tubuh hancur dan membeku akibat jurus pukulan api hitam serta jurus inti es dari kedua Iblis.Pengawal Raja yang tubuhnya tidak hancur berusaha di obati oleh Yok Kwi, beberapa pengawal raja akhirnya selamat setelah di obati, tetapi akibat luka yang di derita mereka tidak bisa bertarung.Prajurit Tayli yang berdatangan berusaha menolong pengawal raja yang terluka.Iblis Putih lompat turun dan putaran dua Iblis berhenti.Iblis putih dan Hitam setelah tidak bergabung, keduanya lompat ke arah Ong Thian.Yok Kwi melihat kedua Iblis menyerang Ong Thian langsung bergerak, Yok Kwi kibaskan tangan ke ara
Mendung terlihat di atas negri Tayli, sang Mentari terlihat enggan menampakan sinarnya di pagi hari, seperti tahu akan suasana yang terjadi di istana.Istana Tayli di hiasi oleh kain serta bendera berwarna putih, begitu pula dengan Rakyat berpakaian putih berbondong bondong mendatangi istana untuk menghormati sang Raja yang tewas oleh dua orang pembunuh yang di utus oleh pemerintah Yuan.Para Mentri dan Jendral berbaris di kiri dan kanan dengan kepala di ikat kain putih, sedangkan putri Lie Hwa, Kim Mi dan Thian Sin duduk di depan peti mati tempat dimana Raja Ong Thian terbujur kaku.Seorang pendeta tampak melemparkan kertas berwarna putih ke dalam tungku api dan bau dupa memenuhi ruangan tempat dimana jasad sang raja bersemayam.Satu persatu para tamu datang untuk memberi penghormatan terakhir.Lie Hwa serta Kim Mi masih menunggu kedatangan Kim Hwa untuk melepas kepergian Ong Thian ke tempat per istirahatan terakhir.Suasana penuh haru terlihat di dalam ruangan, tetapi di balik wajah
Thian Sin setelah di angkat menjadi Raja Tayli langsung mengumpulkan semua mentri dan Jendral Zhou Chu untuk membahas serangan yang akan di lancarkan oleh Panglima Arkun.Walau pasukan Panglima Arkun hanya 3500 prajurit di tambah orang dunia persilatan, tetapi kekuatan pasukan Panglima Arkun tidak boleh di anggap remeh karena yang mendampingi sang panglima bisa di pastikan prajurit terlatih dan pilihan, belum lagi para pendekar yang berasal dari kelompok Iblis langit, kelompok misterius terdiri dari tokoh pilihan yang pernah merajai dunia persilatan, itu sebabnya Thian Sin perlu membicarakan strategi yang akan di ambil untuk menghadapi pasukan Panglima Arkun.“Strategi apa yang akan di ambil oleh Yang Mulia untuk menghadapi Panglima Arkun? Tanya Jendral Zhou Chu.“Pasukan Panglima Arkun sudah bisa di pastikan akan menyerang dari arah timur, jadi kita harus mempertahankan gerbang utama agar tidak bisa di tembus oleh pasukan mereka, jika sampai gerbang kota berhasil di terobos itu akan
1000 prajurit berkuda yang bergerak cepat menuju gerbang di susul oleh pasukan yang lain memang sudah di perkirakan oleh Thian Sin.Selama ini Thian Sin memang mempelajari pasukan pemerintah Yuan dan pasukan yang terkuat adalah pasukan berkuda, karena orang Mongol ( Yuan ) adalah suku Nomaden yang sering berpindah tempat mencari lokasi yang tepat untuk suku mereka berdiam dan kuda adalah sarana transportasi yang mereka gunakan, jadi hampir semua prajurit Yuan ahli dalam berkuda, itu sebabnya pasukan berkuda mereka paling di takuti jika bertempur dan selalu menjadi penentu kemenangan dalam setiap pertempuran.Thian Sin angkat tangan, memberi isyarat kepada jendral Zhou Chu.Sang jendral setelah mendapat isyarat, langsung memerintahkan para pemanah terkuat untuk membidik pasukan berkuda.Shing….Shing….Shing!Ratusan anak panah bergerak menuju ke arah pasukan berkuda pemerintah Yuan.Beberapa prajurit berkuda tewas terkena panah, tetapi hal itu tidak menyurutkan pasukan berkuda untuk ter
Komandan Gurma terkejut melihat di tengah lingkaran api banyak lubang berisi minyak bakar, jika lubang-lubang tersebut terkena api, bisa di pastikan prajuritnya akan terbakar hebat.“Mundur….mundur!? Teriak komandan Gurma kepada anak buahnya.Pasukan berkuda mendengar teriakan komandan langsung berpencar mencari celah untuk keluar dari lingkaran api, sementara dari atas benteng kota Tayli Thian Sin langsung memerintahkan para pemanah memanah dengan panah api.Thian Sin sesudah memerintahkan para pemanah langsung turun dan bersiap di belakang benteng menunggu untuk menyerang.Shing….Shing….Shing!Ratusan panah api melesat ke arah lingkaran api, sebagian menancap dan berhasil di tangkis tetapi sebagian lain mengenai lobang berisi minyak bakar dan membuat di dalam lingkaran jebakan semakin berkobar.Raut wajah Panglima Arkun terlihat kelam melihat anak buahnya terjebak dalam lingkaran api, dengan terpaksa akhirnya sang panglima perintahkan prajurit untuk mundur.Dua bendera di kibarkan m
Thian Sin langsung menghantam lapisan es yang menyelimuti tubuh Kim Mi.Plak….Krek!Lapisan es yang menyelimuti tubuh Kim Mi pecah, tetapi Kim Mi tidak bergerak.“Kim Mi….Kim Mi! Seru Thian Sin sambil mengguncang tubuh sang Istri yang membeku, wajah pucat pasi dan bibir berwarna kebiruan membuat Thian Sin cemas.Thian Sin lalu membaringkan tubuh Kim Mi dan menyalurkan tenaga dalam untuk membantu Kim Mi, tetapi sang istri tetap tidak ada perubahan.“Yang mulia, pasukan kita terdesak,” ujar salah seorang perwira yang melindungi Thian Sin ketika berusaha mengobati Kim Mi.Thian Sin seperti tersadar ketika mendengar perkataan anak buahnya, matanya menatap langit senja, kemudian berkata.“Kau tolong bawa istriku, setelah sampai di dalam gerbang cari kakek guruku dan minta ia menyembuhkan istriku dan perintahkan 200 pasukan inti bersamaku menahan pasukan Yuan,” Thian Sin berkata.“Baik Yang Mulia,” jawab si perwira sambil membawa tubuh Kim Mi.Thian Sin mengambil pedang racun merah yang ia
Matahari senja perlahan mulai menghilang dan malam pun tiba.Suara binatang malam yang berpesta pora terdengar, karena hamparan daging manusia di depan benteng kota Tayli seakan menyajikan makanan yang tidak perlu susah payah mereka cari dan buru.200 pasukan inti Tayli yang menahan prajurit Yuan tewas tak tersisa, tetapi pengorbanan mereka tidak sia-sia karena berkat pengorbanan mereka sebagian besar prajurit Tayli berhasil selamat kembali masuk ke dalam benteng kota.Memang tidak ada aturan tertulis dalam aturan perang, tetapi jika malam tiba pasukan dari kedua belah pihak akan mundur untuk istirahat dan melanjutkan perang ke esokan harinya, begitu pula yang terjadi antara pasukan negeri Tayli dengan prajurit Yuan yang di pimpin oleh Panglima Arkun. Thian Sin sesudah menengok Kim Mi dan memastikan sang istri sudah lepas dari bahaya berkat tangan dingin Yok Kwi berkumpul di ruangan dengan para mentri, Jendral Zhou Chu serta putri Lie Hwa untuk membahas perang yang tengah berlangsun
Ke khawatiran Panglima Arkun bukan tanpa alasan, karena mereka adalah bangsa yang menginvasi Bangsa Han, bangsa yang penduduknya sangat besar dan itu bisa menjadi bumerang jika mereka salah dan tidak bertindak hati-hati seperti sekarang ini, karena rasa patriotik rakyat yang negerinya di jajah pasti akan bangkit melawan.Walau negeri Tayli adalah negeri yang kecil dan sebagian besar penduduk serta asal pemimpin mereka bukan dari Han, tetapi keberadaan Tayli dapat di terima dan menjadi bagian dari rakyat Han.Panglima Arkun sesudah menyiapkan apa yang harus ia lakukan untuk esok hari, kemudian beranjak menunju ke arah tempat tidur untuk istirahat, karena besok adalah hari dimana ia harus bekerja keras mengeluarkan tenaga serta pikiran untuk menaklukan Tayli.~Matahari pagi mulai menampakan sinar nya, prajurit dari kedua belah pihak mulai bersiap untuk menyerang dan bertahan.Pagi-pagi sekali Thian Sin sudah bangun untuk melihat kesiapan para prajuritnya, Thian Sin bergerak seorang dir