Beranda / Fantasi / Dunia Baru Sagara / 96| Siaran Langsung

Share

96| Siaran Langsung

Penulis: Senchaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-24 22:05:32

“Sidang akan dimulai lagi pukul tiga sore nanti, tolong siarkan rekaman persidangan itu baik di radio ataupun TV sekolah. Kalau perlu kirim pesan siaran agar semua siswa di Tribakti menyaksikannya via streaming,” titah Damian pada anak buahnya.

“Siap laksanakan, Bos!”

Damian memutus panggilan begitu saja, khusus untuk hari ini lelaki itu melepas topengnya sejak pagi. Dia tidak lagi berperan sebagai ketua OSIS idaman satu sekolah namun Damian benar-benar menjadi dirinya sejak pagi ini. Lelaki itu izin tidak masuk sekolah, dia sedang mengatur rencana besar untuk mempermalukan Sagara di depan umum.

Dia menuangkan minuman keras pada gelas kecil, meneguknya sekali hingga tandas lalu mengisi gelas itu lagi. Damian melangkah menuju jendela raksasa di apartemennya. Dia memperhatikan pemandangan Ibu Kota yang ramai di siang hari. Tak lama lagi Tribakti akan benar-benar hancur. Hal itu membuktikan seberapa kuat pengaruh keluarga M

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dunia Baru Sagara   97| Serangan Tak Terduga

    Jantung Damian bukan hanya tersentak, dia bahkan sampai tak mampu berucap apa pun selama beberapa detik ketika mendapati Sagara dan Omen ada di hadapannya. Bagaimana bisa mereka memasuki apartemen Damian yang dijaga sangat ketat oleh anak buahnya? Ah tidak, daripada itu Damian lebih penasaran mengapa Sagara bisa ada di hadapannya? Sementara tadi, jelas-jelas Damian melihat anak itu sedang tertunduk pasrah di ruang sidang.“Sagara, bagaimana bisa kamu ....”Damian bangkit dari duduknya, ingin memastikan apakah orang itu benar-benar Sagara atau bukan. Damian sampai tak habis pikir, otak cerdasnya dipermainkan sedemikian rupa saat ini. Entah ini nyata atau hanya khayalannya saja. Apa yang dia alami kini seperti ilmu sihir yang hanya dimiliki oleh para penyihir di negeri dongeng.“Kenapa pak ketua, kamu terkejut melihatku ada di sini?”“Kamu benar-benar Sagara?”Sagara tertawa sumbang, senang sekali dia melihat ekspr

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • Dunia Baru Sagara   98| Dendam Terbalaskan

    Bugh!Damian meninju wajah Sagara dan langsung dibalas pukulan yang sama oleh Saga. Mereka terlibat aksi saling jotos. Omen hanya memperhatikan di kursinya, ia yakin Sagara bisa menangani Damian dengan mudah. Secara, Sagara adalah pendekar yang sangat tangguh di Ambarwangi selain itu dia juga pernah mengalahkan berbagai monster menyeramkan di hutan larangan. Seharusnya cecunguk sekelas Damian tidak berarti apa-apa untuk Sagara.Brak! Bruk! Bugh!Tubuh Damian terpental ke sana kemari saat Sagara menggunakan sebagian tenaganya untuk melawan lelaki bajingan itu. Mulut Damian mengeluarkan darah segar, wajahnya juga sudah bonyok karena pukulan tanpa ampun yang diberikan Saga. Merasa tak punya kesempatan untuk memang, Damian akhirnya melarikan diri keluar dari apartemen untuk mencari bantuan. Dia terus menghubungi nomor Mr. Jay sepanjang pelarian namun panggilannya tak kunjung dijawab. Damian benar-benar sudah dibuang sesuai dengan janji Mr. Jay. Dulu, Mr. Jay pernah

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • Dunia Baru Sagara   99| Harga yang Harus Dibayar

    Sagara bernapas lega usai semua kejahatan Damian terbongkar, dia bisa memastikan bahwa Damian tidak akan bisa menghindar dari hukuman yang diberikan padanya. Setelah kemarin dia dikalahkan secara telak oleh Sagara dan Omen, Damian ditahan di sebuah penjara paling mengerikan yang ada di negeri ini. Kejahatan yang dia lakukan tergolong dalam jenis kejahatan yang sangat berat. Apalagi ini berkenaan dengan kegiatan produksi dan distribusi narkoba, Damian bukan hanya berperan sebagai bandar tapi tingkatannya lebih tinggi dari itu. Sagara juga mendapat kabar bahwa kemungkinan orang itu akan dieksekusi mati. Kabar baik yang Sagara dapat bukan hanya soal itu, dia juga mendengar bahwa polisi internasional berhasil menangkap Mr. Jay yang berniat melarikan diri ke Rusia. Mafia itu tertangkap di bandara saat transit di salah satu negara. Jaringan mafia Mr. Jay sudah carut marut dan berpencar. Sebagian dari mereka masih ada yang buron dan sebagian lagi telah diamankan. Oknum-oknum di kep

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • Dunia Baru Sagara   100| Selamat Tinggal Dunia Baru (Tamat S1)

    “Ternyata dunia sangat sempit, ibu tidak menyangka kalau kamu adalah teman dari Sulaiman,” ungkap seorang ibu yang dulu pernah Sagara tolong. Sagara yakin betul bahwa ibu itu adalah orang yang tempo hari kecopetan dan Sagara berhasil mengembalikan tas si ibu dengan selamat tanpa kurang satu hal pun. “Aku lebih tidak menyangka saat tahu kalau ibu adalah orang tua Omen—ah maksudku Sulaiman.” Perempuan paruh baya itu mengembangkan senyum, saat ini ia sedang menjamu para tamu putranya di ruang makan yang sangat besar. Badar dan Tyana bahkan masih berusaha menyadarkan diri mereka, mencoba melakukan berbagai hal agar mereka yakin bahwa ini bukanlah mimpi. Masa iya Omen punya rumah sebesar istana? Bukankah Omen itu hanya anak pegawai kantoran biasa? “Wajar kalau kamu merasa begitu, Sulaiman memang jarang pulang ke sini. Setelah bertahun-tahun sejak kakak sepupunya meninggal, dia memutuskan tinggal bersama tante yang sudah ia anggap seperti ibu kandungnya sendiri. Makanya banyak teman Sula

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • Dunia Baru Sagara   Blurb Sagara II

    Sagara Wirantama terpaksa menggantikan posisi pendekar Gara untuk mengalahkan musuh yang mengancam keselamatan raja Majapati. Rupanya penyakit yang diidap sang raja bukanlah penyakit biasa. Tak ada satu pun obat yang mampu menyembuhkannya kecuali bunga naga karsa. Bunga ajaib yang terdapat di pedalaman hutan larangan yang konon dilindungi oleh makhluk sakti nan kejam. Sagara yang tidak tahu apa-apa harus menghadapi mara bahaya dalam pertualangan mencari bunga naga karsa. Dia rela mempertaruhkan jiwa dan raganya demi kesembuhan sang Raja, masa depan Ambarwangi, dan yang paling utama adalah agar Sagara bisa kembali ke dunianya yang sudah lama ditinggalkan. *** Hola, teman-teman, ketemu lagi sama aku. Berhubung Season 1 Sagara sudah selesai mari kita lanjutkan pertualangan ini di Season 2 ya. Kita akan fokus di negeri Ambarwangi yang sering banget tuh disebutin pas Season 1. Gambarannya juga sudah sedikit diungkapkan ya pas season awal, di season 2 ini pasti kalian bakal lebih jauh lag

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • Dunia Baru Sagara   101| Setelah Seratus Hari

    Larasati menatap nanar tubuh pria yang masih terbujur di atas tempat tidur. Matanya memejam rapat, hanya deru napas tenang yang terhela sejak tiga bulan lalu. Tak ada lagi tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa dia masih hidup. Berbagai cara telah dilakukan untuk membangunkan pria itu dari tidur panjangnya. Tabib-tabib andal didatangkan dari berbagai negeri semata-mata untuk tetap menghidupkan harapan agar dia segera siuman. Larasati dan teman-teman di perguruannya sudah kehabisan akal. Kekacauan terjadi di mana-mana sejak peperangan itu terjadi. Para pembelot semakin menggila, kejahatan mereka terus menjadi-jadi dan merasa leluasa karena satu-satunya petarung yang disegani dianggap telah gugur dan tak berdaya. Tentu saja Larasati tak pernah membiarkan para pembelot berulah di depan matanya. Ia dan teman-teman seperguruannya masih melakukan perlawanan meski tak sekuat sebelumnya.“Aku tahu kau suka bercanda, tapi sumpah Gara leluconmu kali ini sama sekali tidak lucu. Seratus hari ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • Dunia Baru Sagara   102| Jiwa yang Tertukar

    Larasati dan Kumbara tidak tahu harus bagaimana menyikapi kondisi ini, baru saja merasa lega karena Sagara sadar setelah tiga bulan tak sadarkan diri namun ternyata masalah baru muncul. Pria yang menghuni raga pendekar Gara bukanlah sosok yang mereka kenal. Entah dari mana datangnya sosok itu, yang pasti mereka yakin Sagara yang sekarang bukan dari Ambarwangi. Dia layaknya makhluk yang datang dari dunia yang berbeda. Lihat saja bagaimana tingkah Sagara sekarang, dia sedang mengedarkan pandangan di halaman depan rumah. Menatap heran pepohonan tinggi yang mengelilingi bangunan kayu yang menyerupai pendopo itu. Sementara Larasati dan Kumbara berdiri memperhatikan Gara sambil diskusi serius. “Kau bilang apa tadi Laras, jiwa Gara tertukar dengan pemuda bernama Sagara Wirantama?” Kumbara memastikan. “Iya, aku pernah mendengar cerita serupa dari guru Mada.” “Cerita apa, yang mana? Kenapa aku tidak tahu, perasaan aku tidak pernah melewatkan kelas guru Mada sekali pun.” Kumbara merasa keti

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Dunia Baru Sagara   103| Tertawan

    Setelah selesai makan dan istirahat sebentar, Larasati dan Kumbara benar-benar melakukan niatan mereka untuk bercerita sejujurnya pada Sagara. Ketiga orang itu masih duduk di atas dipan, bersila melingkari alat makan yang isinya sudah tandas berpindah ke perut Sagara. Larasati yang paling vokal dalam momen ini, dia menjelaskan asal-usul dan alasan mengapa raga pendekar Gara bisa terbaring koma selama seratus hari. Sagara terkejut bukan main, ia masih enggan percaya bahwa dunia yang dihuninya saat ini bukan dunia tempat dia tinggal. Rasanya tidak masuk akal saja, bagaimana mungkin dia bisa terdampar hingga lintas dimensi?Semua cerita yang disampaikan Larasati dan Kumbara tidak ada yang bisa diterima akal sehatnya. Namun jika Sagara berpikir lagi, tempat ini memang sungguh aneh. Karena tidak kunjung percaya cerita Larasati, Kumbara sampai berinisiatif untuk mengajak Sagara jalan-jalan keliling desa. Namun Larasati melarangnya karena merasa Sagara belum siap untuk berkeliaran di luar. A

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30

Bab terbaru

  • Dunia Baru Sagara   131| Harapan Terakhir

    “Kau marah?” ungkap Gara setelah duduk di samping Larasati yang sedang menatap hamparan laut yang sebelumnya mereka sebrangi demi tiba di tempat ini.“Menurutmu?” ketus Laras.“Aku tahu kau kesal, Laras. Tapi aku tidak bisa mengabaikan orang yang sedang membutuhkan pertolongan kita. Kau tahu, di dunia lamaku, saat aku menghadapi kesulitan, saat aku dirundung oleh bajingan-bajingan gila, tidak banyak yang mengulurkan tangannya untuk membantuku. Kebanyakan dari mereka malah menertawakan dan menghardikku. Aku dipojokkan, mereka menginjak-injak harga diriku tanpa perasaan, seolah aku memang pantas hidup menderita di mana pun aku berada. Kau tahu seberapa frustrasinya aku saat itu?”Laras masih diam, menyimak tanpa niat menoleh pada Gara. Perasaannya sudah mulai tersentuh dengan cerita itu, namun gengsinya menahan Laras untuk tetap bersikap dingin.“Aku kesakitan, aku putus asa, dan benar-benar ingin menyerah. Rasanya seperti ingin mati. Aku bertanya kepada diriku sendiri, dosa apa yang k

  • Dunia Baru Sagara   130| Perdebatan Kecil

    “Perempuan bercadar motif edelweiss dan bermata biru. Hm, bagaimana bisa kita menemukan orang dengan petunjuk seminim itu?” gumam Kumbara sambil mengikuti kedua temannya, melangkah dari satu batu ke batu lainnya.Saat ini mereka tengah menyeberangi sungai yang menjadi pembatas antara kerajaan Purwodadi dengan Giri Asih. Setelah sebelumnya mereka bertiga sempat istirahat untuk shalat zuhur, dan makan perbekalan yang diberikan oleh istri pendekar Karsayasa.“Pasti ada jalan, kau tenang saja,” ungkap Gara.“Aku juga penasaran dengan sosok pendekar Edelweiss. Sehebat apa dia sampai bisa menjadi satu-satunya pendekar wanita terpilih,” tukas Larasati diwarnai dengan raut wajah cemburu.“Sudahlah, ini bukan waktu yang tepat untuk iri dengki, Larasati. Kau juga sudah hebat, syukuri saja apa yang kau miliki saat ini. Jangan pernah bermimpi untuk melampaui orang lain demi ambisimu.”Aliran air di sungai itu cukup tenang, mereka bisa menyeberang dengan santai tanpa takut terbawa arus. Meskipun t

  • Dunia Baru Sagara   129| Edelweiss

    Meja makan menjadi ramai oleh tawa, Gara dan para penghuni kediaman pendekar Karsayasa sedang sarapan. Di ruangan itu terdapat meja panjang dengan kursi-kursi yang mengelilinginya. Istri pendekar Karsayasa sengaja menyiapkan sajian istimewa untuk menjamu para tamunya yang sebentar lagi akan meninggalkan Purwodadi. Waktu singgah Gara di kerajaan itu memang jauh lebih singkat dari dugaan.Di satu sisi dia bersyukur karena dengan begitu ia bisa mempersingkat waktu uji kehebatan. Targetnya adalah menyelesaikan tujuh tahapan uji kehebatan sebelum purnama kedua belas. Setiap hari, pria itu selalu dilanda khawatir—takut upayanya melebihi batas waktu yang ditentukan. Kembali saat semua keraguan dan kewaswasan menyerangnya, Gara terus menerus menggumamkan bahwa tugasnya hanyalah berusaha sebaik mungkin. Perkara hasil, biarkan itu menjadi ketetapan Yang Maha Mengetahui.“Ahh, ini makanan terenak yang aku makan setelah kurang lebih empat hari terombang-ambing di laut lepas,” ungkap Kumbara yang

  • Dunia Baru Sagara   128| Sudah Lulus?

    Baru saja tiba di pulau, Gara disambut oleh sekelompok orang asing bersenjata yang lagi dan lagi membuat ketiganya siaga.“Belum genap satu jam kita melewati badai aneh, sekarang ujian apa lagi ini ya Allah?” tukas Kumbara tak habis pikir.Sesulit ini perjuangan mereka untuk mengantarkan Gara menjadi pendekar terhebat.“Sepertinya mereka penduduk setempat,” kata Larasati memindai penampilan para prajurit yang menghadang mereka.Sebenarnya barisan prajurit itu tidak benar-benar menghadang. Mereka hanya berdiri tegap dengan persenjataan lengkap seraya membentuk pagar seolah tengah menanti kehadiran seseorang.“Kau tahu dari mana?” tanya Gara.“Lihatlah tanda pengenal yang menggantung di masing-masing sabuk mereka. Semuanya menunjukkan lambang kerajaan Purwodadi, bisa dipastikan mereka adalah utusan kerajaan.”Beberapa orang membuka barisan bersamaan dengan bunyi tapak kuda yang kian mendekat. Seorang pria gagah berambut panjang melompat turun dari kuda yang ditungganginya. Pria itu men

  • Dunia Baru Sagara   127| Melawan Monster

    Kemunculan Gara dari pusaran air tak melemahkan amarah monster laut damai. Ia terus memukul-mukul permukaan air melalui tentakel raksasanya. Situasi di sana kacau sekali. Tiba-tiba saja, awan mendung berkumpul membentuk formasi yang menyeramkan. Kilat petir menyambar dan bermunculan di langit gelap. Angin bertiup dengan kecepatan tinggi, menciptakan gulungan ombak besar dan membuat laut bergelombang hebat.Gara baru menyadari keberadaan monster itu, dia pun terkejut karena kini dirinya tengah melayang di udara dengan tameng air yang mengelilinginya. Sungguh di luar nalar, ia merasa seluruh tubuhnya kembali bugar. Persis seperti yang pernah dialaminya ketika melawan pendekar Galasakti sebelumnya.Padahal tadi banyak luka yang diperoleh akibat pertempuran sengitnya dengan panglima Arash. Sagara ingat, dirinya nyaris hilang kesadaran akibat kobaran api yang hampir membakar seluruh tubuhnya. Lantas apa yang terjadi sekarang? Makhluk aneh apa yang ada di depannya itu?

  • Dunia Baru Sagara   126| Badai Tak Terduga

    “Besar juga keberanianmu, pendekar Gara. Kukira kau akan melarikan diri seperti kedua temanmu tadi,” kata Panglima Arash, pria bertopeng yang akhirnya kini mendarat di kapal nelayan.Panglima Arash sengaja melarang pasukannya untuk turun tangan kali ini. Dia ingin head to head, atau menghabisi musuh bebuyutannya ini dengan tangannya sendiri. Kali ini, Arash ingin memastikan bahwa urat nadi pendekar Gara benar-benar terputus dengan tebasan tangannya. Arash sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menghadiahkan penggalan kepala Gara kepada yang mulia Batara. Calon pemimpin Ambarwangi dari fraksi Barat.“Untuk apa aku melarikan diri di saat aku ingin sekali bertemu denganmu, Panglima Arash,” kata Gara berani sekali. Dia juga gamblang menyebutkan nama Arash dan itu cukup membuat sang panglima terkejut.“Rupanya kau sudah tahu siapa aku,” kata Arash mengakui ketelikan Gara kali ini.“Tentu saja, aku

  • Dunia Baru Sagara   125| Aku Tidak Akan Kalah

    Menjelang tengah malam, Gara masih belum memejamkan mata sama sekali. Entah mengapa rasa kantuk serta merta hilang dan tak terasa barang sedikit. Dia sudah berusaha mengubah posisi—menghadap kanan, kiri, telentang, tengkurap. Semua sudah ia coba namun tetap tak mendapat titik nyaman. Dia sendiri tidak mengerti mengapa bisa mengalami hal itu. Di saat semua orang tertidur dengan pulasnya, Gara justru gelisah seorang diri.Merasa upayanya tidur tidak akan berhasil, pemuda itu pun memutuskan keluar ruangan. Lebih baik ia menghirup udara segar di luar, siapa tahu perasaannya bisa membaik. Derap langkah Gara terdengar begitu jelas, bersahutan dengan gemuruh angin dan suara ombak laut. Gara berjalan ke arah dek kapal. Ia berdiri di sana sambil matanya menyusuri sekitar. Pria itu yakin tak ada satu pun yang terjaga selain dirinya. Namun, Gara merasa seseorang tengah memperhatikan gerak-geriknya dari kejauhan.Pria itu menarik napas panjang, kemudian menahannya beberapa d

  • Dunia Baru Sagara   124| Laut Damai?

    “Akhirnya, kita tiba,” kata Larasati bersamaan dengan senyum mengembang.Lega sekali rasanya bisa tiba di tempat tujuan dengan selamat setelah kurang lebih empat hari mengarungi hamparan laut mega luas dari kerajaan Kentamani ke kerajaan Purwodadi.“Kau tampak bahagia sekali, Laras, bahkan senyummu lebih lebar dibanding ketika aku berhasil mengalahkan pendekar Galasakti. Sejauh yang aku ingat, dalam perjalanan kali ini juga kau jauh lebih tenang,” kata Gara yang berdiri di samping perempuan itu.Mereka berdua sedang berdiri di bagian depan kapal, memandang laut dengan gradasi warna biru dan hijau yang terpadu indah, ditemani refleksi langit yang kini berubah menjelang jingga.“Entahlah, aku hanya menyukai perjalanan kali ini dibanding perjalanan sebelumnya. Apa kau tidak bisa merasakan ketenangan yang dibawa laut ini pada kita?”“Maksudmu?”“Sudah bukan rahasia lagi jika kerajaan Purwodadi terkenal dengan kawasan lautnya yang sangat luas. Selain terkenal dengan kekayaan maritimnya, l

  • Dunia Baru Sagara   123| Ambisi Panglima Arash

    Selepas menemui tuannya, panglima Arash meninggalkan area istana dan berkunjung ke markasnya. Ia meluapkan emosi dengan memanah, puluhan anak panah melesat kencang menembus sasaran yang jauh di depan sana. Tidak ada yang melenceng, semuanya menancap tepat di area merah. Kemampuannya dalam hal ini memang tidak perlu diragukan. Dia sangat mumpuni dalam bertarung, memanah, berkuda, dan merakit senjata tajam. Wajar jika kini dia menyandang gelar sebagai panglima perang yang paling disegani di fraksi barat. Fraksi yang menjadi dalang dari carut marutnya pemerintahan di kerajaan Ambarwangi dan yang telah mencelakai raja Majapati.Saat panglima Arash fokus meluapkan emosi, kedatangan seorang prajurit menghentikan kegiatan itu. Panglima Arash seperti sudah tahu maksud dan tujuan prajurit itu. Ya, memang sebelumnya dirinya yang meminta bawahannya itu untuk menyelidiki sesuatu. Panglima Arash menyimpan peralatan memanahnya, turun dari podium panah dan mengajak bawahannya itu untuk mengobrol di

DMCA.com Protection Status