Share

Tuduhan Palsu

DRRRRRT

Satu pesan diterima. Tyana menggulirkan layar gawai ke atas. Membuka kunci dengan memindai wajah.  Tyana melihat pesan yang baru masuk tadi. Raut wajah cantiknya mendadak berubah. Senyum indah yang terukir diwajahnya, lenyap. Berganti dengan sendu. Ia meneteskan bulir air dari kedua kelopak matanya.

"Ibu!" panggil Bara sambil melambaikan tangan.

Gegas Tyana mengusap pipi mulusnya dengan tapak tangan. Ia lalu membalas lambaian tangan sang putra semata wayangnya.

Sebuah pesan dari orang kepercayaan di Jakarta. Ia harus bergegas pulang.

"Sayang, kemarilah!" kata Tyana sedikit berteriak. Ia melambaikan tangan dari kursi tempatnya duduk. Dari tengah kolam Bara berenang cepat ke tepian.

"Apa Ibuuu? Aku baru sebentar," balas sang Putra saat langkah kakinya semakin dekat.

"Kemarilah, duduk. Ibu hendak bicara," kata Tyana pelan. Wanita itu juga memberi kode pada pelayanan untuk memberikan handuk pada Bara.

Bara mengikuti peri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status