"Yakin kau tidak lakukan apapun, heh?" tanya suamiku dengan senyum dan santai sekali, Iya nyalakan alat itu dan terlihat sekali di ujungnya nampak seperti kitatan listrik. Iya, itu alat setrum. Voltasenya tinggi, rima bisa lemas bahkan kejang sekalian kalau terkena sabetan benda itu."Aku, mohon, jangan lakukan itu!""Mengakulah kalau kau yang sudah menyakiti anakku! Katakan Kenapa kau meracuni putraku dengan obat lumpuh!""Sungguh aku melakukannya Pak!""Jadi, perkataan istriku tidak benar!""Tolong jangan!" Dia berusaha membalas tapi terlambat.Mas Rusdi langsung mendekatkan benda itu ke pinggang rima dan wanita itu menjerit lalu terkapar di lantai dengan lemas seperti ikan yang baru dikeluarkan dari air. Ia menggelepar lalu tidak bisa mengendalikan dirinya.Wanita itu seakan tidak bisa bernafas setelah disetrum, ia bahkan nyaris kehilangan kesadarannya, napasnya jadi cepat dan putus putus. Wanita itu terengah-engah dengan dengan wajah kesakitan."Jawab aku! Sebelum kuakhiri hidupmu
Usai memberi Rima pelajaran, wanita itu ditelanjangi, diganti pakaiannya dengan paksa, kemudian diseret lalu dibawa ke paviliun belakang dan dikunci dengan penjagaan ketat dari 8 orang. "Pastikan anak-anakku tidak pergi ke belakang dan mengetahui keberadaan Rima," ucap Mas "Siap Pak."Setelah berkata begitu, suamiku beralih ke ruang kerjanya lalu menutup pintunya. Di momen itu, aku tidak berani mengganggunya atau menggoyahkan pendapatnya, karena dia bisa saja melampiaskan kemarahannya kepadaku. Aku masih tidak percaya apa yang dilakukan suamiku barusan, ia sangat berbeda dari Rusdi yang kukenal. Dia benar-benar tegas dan kejam dengan orang yang sudah berbuat jahat pada keluarganya.Nun jauh di sana, aku yakin Mas Faisal kebingungan tentang keberadaan istrinya dan heran juga kenapa wanita itu tidak bisa dihubungi. Aku yakin Mas Faisal akan panik dan segera akan mencari istrinya lalu melapor ke polisi.Entah apa yang direncanakan suamiku selanjutnya. Aku khawatir kalau laporan Mas Fa
"Aku memang tidak bisa menjamin kalau dia akan aman tapi setidaknya ada aku untuk melindunginya. Kau bersuamikan orang kaya yang punya banyak saingan dan musuh, Jadi mungkin salah satu dari mereka berusaha menyakiti kalian lewat menyakiti anak-anak.""Jadi kau menyalahkan pernikahanku dengan suamiku, atau kau ingin kita mengembalikan masa lalu lalu memperbaikinya, kau yakin itu bisa?!" "Ah...." Lelaki itu tidak punya jawaban selain mengibaskan tangannya di udara dan beralih ke ranjang di mana Heri berbaring."Kasihan sekali dia..." Tiba-tiba suara Mas Faisal menjadi tercekat ia menunduk sambil berusaha menghalau air mata hanya dengan ujung jari. Ia menyentuh kaki anaknya dengan sedih lalu terduduk di sana sambil menahan tangisannya."Ya Allah, Ayah tidak akan memaafkan siapapun yang sudah melakukan ini padamu," ucap Faisal sambil berusaha menyembunyikan kesedihannya dariku.Ingin sekali kukatakan padanya atau kuteriakkan saja di wajahnya bahwa pelaku itu adalah istrinya. Ingin kuki
Usai kepergian Mas Faisal dan pertemuan yang tidak diwarnai dengan pertengkaran, aku langsung mendekati putraku dan membisikinya pertanyaan tentang mengapa ia mencurigai Rima."Kenapa kau membahas tentang Rima? katakan kepada Umi yang sebenarnya apakah kau tahu bahwa wanita itu melakukan sesuatu?""Ketika aku pergi main ke rumah temanku di sana ada mobil tante Rima, dia dan ibunya sahabatku Felix sedang bersenda gurau di dapur dan bercerita lalu kami berpapasan dan saling menyapa untuk formalitas. Kami disuguhkan cappucino dan kue bolu keju, kemudian aku mulai merasa sedikit pusing dan berkeringat dingin tapi aku mengabaikan hal itu, malam harinya aku merasa keram di kakiku dan sedikit tidak enak badan tapi aku tidak mengeluh kepada Umi.""Kenapa kau tidak mengatakannya?""Kenapa kupikir sakit itu akan sembuh setelah istirahat tapi ternyata keesokan pagi setelah bangun, aku tidak bisa menggerakkan tubuhku.""Apa kau yakin bahwa itu ada pengaruhnya dari makanan dan minuman yang kau ma
Wanita itu masih terisak pilu dan menutupi wajahnya di antara kedua tangannya. Dia memeluk lututnya sementara aku dan Mas rusdi hanya memandang dia dengan pikiran kami masing-masing."Apa untungnya menahanku di sini? Bagaimana kalau aku mati Apakah kalian bisa mempertanggung-jawabkannya?""Ya tinggal kubur saja," jawab suamiku santai."... Tidak usah menangis dan makanlah makananmu.""Dasar psikopat, bagaimana aku bisa makan dalam situasi seperti ini. Tunggu saja aku bisa keluar dari tempat ini maka aku akan melaporkanmu ke kantor polisi dan memastikan kau dipenjara sampai kau tidak akan bisa bebas lagi.""Ya, ya, silakan. Makanya aku bilang kau harus makan, agar bisa bertenaga untuk melakukan semua itu," jawab suamiku sambil memberi isyarat padaku agar kita meninggalkan dia. Saat aku dan dia keluar dan penjaga mau menutup pintu tiba-tiba Rima kembali berlari dan menggapai daun pintu, tapi sayang dia terlambat.Wanita itu menjerit dari dalam lalu menggedor-gedor dengan keras sampai a
Sial, sesuatu yang tidak kuduga malah terjadi. Entah bagaimana caranya, atau mungkinkah Dia menipu penjaga, sehingga wanita itu tiba-tiba berlari dengan kencang dari arah dalam rumah dan berusaha merangsek kabur mengejar suaminya.Mas Faisal yang baru saja melenggang pergi, langsung teralihkan dengan teriakan Rima"Mas, selamatkan aku! Aku disekap Mas! Tolong...."Aku dan suamiku terkejut, ia tiba tiba bisa melepaskan diri dari ruang terkunci itu. Wanita itu melompat dan merangsek, menabrak aku dan suamiku dengan cepat, saat keempat penjaga ingin menangkapnya lagi, Mas Faisal yang menyadari teriakan istrinya langsung ke luar dari mobilnya dan mencoba menyelamatkan Rima dengan segala aksi heroiknya.Terjadi keributan, saling tarik dan pukul antara Reno, Faisal dan para bodyguard yang bekerja. Mereka berjibaku saling tahan, Rima berusaha melepaskan diri dari penjaga yang mencekal tangannya sementara Reno dan Faisal menghadapi sisa penjaga kami. Aku yang ingin turun tangan dicekal
"Lalu apa yang akan kalian putuskan dengan kejadian ini?""Apa lagi yang mampu kami lakukan?" tanya Mas Rusdi sambil mengangkat bahu, "istrimu akan aku serahkan ke polisi.""Lalu kenapa tidak diserahkan dari awal kenapa harus ditahan di rumah ini?""Karena aku tahu kau pasti akan datang, segala kebenaran harus terungkap tanpa campur tangan orang lain.""Apa benar kau melecehkan istriku?""Maaf, tak level aku menyentuh wanita itu jahat itu," jawab Mas Rusdi sambil tertawa sinis. "Jika kau meragukan ku maka kita bisa bawa dia ke tim dokter agar dia bisa diperiksa Apakah seseorang menyentuhnya atau tidak.""Tidak usah, aku percaya," jawab Mas Faisal lemah.Lelaki itu telah menabur debu ke atas kepalanya sendiri, dia mencari jelaga di wajahnya dengan keputusan yang mempertahankan Rima. Layaknya batok kelapa, ia tidak mampu melunak meski air di dalamnya mengering. Begitu pula mantan suamiku yang sudah tidak berdaya lagi untuk mengubah apapun. Berawal dari ketidaktegasannya karena begitu
Kini Mas Faisal terbaring lemas, kedua putrinya berusaha menolongnya dan menyadarkannya sementara Rima sendiri sudah diamankan oleh polisi dan bersiap di bawah untuk diperiksa. Wanita itu menangis dan ingin mendekati suaminya tapi kami tidak mengizinkan dia. Kedua putriku tidak mau ibu tirinya mendekat pada ayah mereka.Felicia mengambil obat merah dan langsung menuangkan ke tangan ayahnya lalu membalutnya sementara Rena berusaha menyadarkan lelaki tersebut dengan mendekatkan minyak kayu putih ke hidung ayahnya. Kedua putriku meski sudah dikuasai dendam dan kebencian tapi tetap saja mereka tidak tega melihat keadaan cinta pertama mereka yang memilukan. Mereka meneteskan air mata melihat kondisi ayahnya yang sudah menghukum diri sendiri dan kehilangan kesadaran."Panggilkan ambulans agar kalian bisa membawa Ayah kalian berobat," ucap Mas Rusdi dengan ucapan pelan agar tidak menyakiti perasaan Rena dan felicya."Iya Om."Rindu yang tertunduk sedih lalu mendongak dan menyesali semua ke