Ibu dan Vina adik Vika sedang sibuk menata makanan,, acra lamaran ini sederhana tapi tetap saja ada persiapan yang harus ditata dengan rapi..
Vika sedang menghias diri,Vika terlihat cantik mengunakan pakaian kebaya coklat dan make up soft.. dia tampak anggun , auranya terlihat bahagia padahal lamarannya bukan sama kekasih tapi sama dosen,tapi kenapa dia begitu antusias dia juga merasa aneh sendiri,,
Mengingat Pak Riki yang manis tapi sedikit galak dan menybalkan itu,tapi justru semakin membuat Vika tertantang dan malah mau mencobanya...
"Ayo-ayo masuk,, silahkan.. ibu vika mempersilahkan keluarga Riki masuk..
Acara itu berlangsung lancar dan semua keluarga terlihat bahagia,, kali ini Vika berjalan menuju Pak Riki,dan dia mau mulai mengakrabkan diri..
"Pak, sebentar lagi kita kan menikah, sebaiknya kita mulai mengakrabkan diri deh dari sekarang, jangan bicara pas cuma ngasih tugas aja pak.. vika memulai sambil bercanda agar tidak terlihat canggung..
"Saya mau memulai hubungan dengan orang yang benar-benar mau berhubungan dengan saya, kalo kamu mau mengakrabkan diri, pertama-tama selesaikan dulu hubungan kmu dengan org lain..saya diam dan menunggu tapi saya punyak waktu untuk itu,,kalo kamu mau semua baik-baik saja perbaiki semuanya jangan sok polos mau nikah sama saya tapi punya kekasih ditempat lain.. Riki menjawab dengan sinis, meskipun tidak ada yg mendengar percakapan keduanya,aura dan gaya tubuh mereka berdua langsung berubah panas..
Orang tuanya memperhatikan dan memahami suasana tidak nyaman itu..
"Nak, menurut kalian mungkin ini terburu-buru tapi tidak apa-apa kalian bisa saLing mengenal pelan-pelan, bahkan saat menikah nanti kalian akan dikejutkan dengan kebiasaan baru pasangan kalian dan itu adalah momen terseru dalam rumah tangga nak, jadi kalian harus bisa ya membiasakan diri, semua pasti indah pada waktunya.. ibu Riki memberi wejangan..
Tak lama selesai acara itu Vika terngiang-ngiang dengan ucapan Riki,jadi pak Riki tau hubungan aku dengan Angga, ya Allah,, ampuni aku yaa Robb, giman kalo sampai Riki memberitahu orang tuaku...
Semuanya harus berakhir, aku harus menentukan hidupku..
Berilah aku petunjuk ya Allah doa Vika dalam hati..
Sudah sepuluh menit Vika duduk dikantin kampus, dia sedang menunggu Angga.. Angga memberinya kabar chat singkat kemarin, "Vik, besok sebelum masuk kampus kita ngobrol dulu dikantin.. " Ya ngga, aku jg ada yang perlu aku omongin ke kamu".. Kelas sudah hampir dimulai tapi Angga tidak datang juga,vika memutuskan masuk kelas,, tak lama materi dimulai, Angga datang.. "Maaf pak saya terlambat,,dosen hanya mengangguk kan kepalanya, karena hanya terlambat sekitar sepuluh menit masi di beri toleransi, biasanya pak Viktor memberi toleransi waktu sampai lima belas menit, jika lebih dari itu mahasiswany disuruh tutup pintu alias tidak boleh masuk.. Vika memandang Angga dan tidak berkata satu katapun,vika menunggu waktu yang tepat setelah selesai kuliah nanti.. "Angga katanya tadi mau ngobrol dulu dikantin, kok kamu gak dateng sih.. "Maaf vik,tadi aku msi ada urusan.." mereka berjalan keluar dari kelas menuju ruang tuggu didepan kel
Vika bersyukur dan lega setelah menyelesaikan urusannya dengan Angga. Lalu ia berinisiatif untuk menghubungi pak Riki dia ingat dlu pernah menyimpan kontaknya pas diberi tugas.. Vika : pak ini saya Vika, saya mau bilang kalo saya sudah mengakhiri hubungan saya dengan pacar saya Vika : jadi saya mintak tolong agar bapak tidak memberi tahu keluarga sya. Vika : saya tidak mau menyakiti dan membuat orangtuaku kecewa. Vika : dan saya berharap pak Riki dan saya bisa memulai dan menyesuaikan diri, Vika : terimakasih Pak Riki : oke , bagus kalo gitu.. Singkat sekali jawaban dari pak Riki,belum jadi istrinya aja aku sudah pusing gimana kalo tinggal serumah sama orang yang kaku dan irit ngomong. Ya sudah lah yang penting kan aku sudah inisiatif dan berusaha memulai. Semoga saja besok tampangnya tidak jutek. Keesokan harinya Vika memakai kaos berkrah panjang dan rok
Tak lama pemandangan itu didepan mataku, tiba-tiba pak Riki memasuki kelas.. Semua berubah hening dan pak Riki memulai materi, entahlah vika tidak bisa berkonsentrasi rasanya kepalanya mau pecah terlalu banyak hal yang dia pikirkan, dan tanpa disadari wajahnya hanya menatap pak Riki saja, ternyata benar Pak Riki benar-benar dosen yang manis.. ucapnya dalam.hati.. Dia tampak gagah, tegas dan mempesona.. "Vik, mau sampai kapan kamu bengong gitu ,apa kamu mau pak Riki memberi kamu tugas lagi.. sari menyikut tangan vika yang duduk disebelahnya.. "Astaghfirullah,kaget aku.. gatau nih aku gak nyadar.. tapi masak pak Riki setega itu mau ngasih tugas calon istrinya, hahaha vika menjawab sambil tertawa.. sehingga membuat Riki menoleh dan menatap kearahnya.. Vika yang gugup langsung tertunduk malu.. Semoga dia tidak galak ya Allah, gumam vika.. Ternyata pak Riki memberi senyuman yang begitu manis keara
Hari ini Vika kuliah hanya dua jam, sebelum Vika putus dari Angga, Angga tidak pernah melewatkan jam-jam santai atau sebentar seperti itu,pasti ada saja alasan yang membuat Vika mau mengikutinya ke kosan Angga,, Sebenarnya Vika senang sekali telah terbebas dari itu semua dan gemelut dosa yang terjadi tiap hari selama hari-hari kuliah,, Tapi ada rasa kehilangan kebiasaan meskipun itu kebiasaan jelek,tapi sedikit berpengaruh dalam hidup Vika setidaknya Vika tau pulang kuliah langsung kemana,sekarang Vika bingung mau pulang tetapi terlalu pagi, Sari anak kosan, saat weekend dia selalu pulang ke rumahnya, jadi hari jumat jadwal kuliah hanya aatu dan selesai dengan cepat membuatnya bergegas ingin cepat pulang. Kalau saja Vika mau mengajak Sari atau terus terang ingin main dulu atau sekedar makan pasti Sari mau dan tidak menolak, dan bisa mengundur jam pulangnya, tapi Vika merasa sungkan dan mengurungkan niatnya. Saat mereka diparkiran motor ked
Weekend ini benar-benar membuat Vika jenuh,, dia hanya menggilir kasur kursi dan kursi panjang ditengah rumah untuk rebahan..Biasanya handphone nya penuh dengan notifikasi dari Angga.. sekarang hapenya sepi sekali,, dia hanya membuka Instagram dan WhatsApp berkali-kali..Hingga benar-benar bosan, baru saja dia meletakkan hapenya,terdengar suara..Drtt... Vika menoleh dan melototi hapenya seakan tak percaya bahwa itu chat dari Riki..Riki : Soree.. lagi apa nie..Riki : sibuk tidak?Riki : kalo tidak sibuk, boleh tidak nanti malem saya mampir sekalian silaturahmi kerumah calon mertua.Vika tidak henti-hentinya tersenyum sendiri,, ahhh kenapa jadi mabuk kebayang gini ya, padahal hanya sekedar chat rasanya seperti diberi hal yang sangat membahagiakan sampai-sampai dia gugup untuk menjawab chat itu...Vika : ya Mas..Vika : gak kok lagi santai bangetVika : boleh dong maen aja mas..Duh rasanya hati Vika
Drttt... Riki : vik, udah tidur belum.. Riki : tadi kamu cantik sekali, aku jadi terpesona Vika benar-benar bingung mau jawab apa, sebelumnya pak Riki begitu kaku tapi ternyata dia manis juga udahngitu ganteng lagi.. Vika : belum mas Vika : makasih , mas juga ganteng banget pantes dikampus banyak fansnya.. Riki : hahahaha, emang ada ? Riki : kok saya malah tidak tau Riki : ya udah Vik, tidur gih jangan malam-malam kalo tidur.. Vika : siap mas, mas juga ya.. Wooowww rasanya Vika ditimpa durian runtuh tapi bukan sakit ya tapi karena bahagia.. Sepanjang malam dia tersenyum smpai tertidur sungguh benar-benar vika kasmaran.. Senin pagi Vika memulai aktivitasnya seperti biasa.. setelah sarapan dan berpamitan Vika mengendarai motornya ke kampus.. siapa sangka pagi-pagi sudah ada yang mengganggu moodnya.. "Vik,aku pngen ngobrol sama
Vika hanya menunduk dan hendak berjalan menuju kelas, walau Semua mata memandang nya dia tidak mau menjelaskan apapun, karena vika bukan tipe yang mau menyusahkan dirinya untuk disukai orang lain, apalagi harus menjelaskan kepribadiannya kepada orang lain itu jauh sekali dari sifatnya, meskipun begitu Bukan berarti Angga bisa seenaknya mempermalukan Vika dihadapan orang banyak.Mata Vika hanya menatap Angga dengan tatapan jijik walau dia enggan menjawab pertanyaan Angga tapi raut wajahnya jelas menunjukkan kebencian dan amarahnya.Vika sedikit berlari kearah kelas dan untungnya Angga tidak lagi menghentikan langkahnya, tapi tiba-tiba dia menabrak seseorang,," Pak Riki??"" Kenapa kamu lari-lari ini kan kampus bukan lapangan,,?" Rasanya hati Vika dag dig dug bukan karena dia berseri bertemu Riki tapi kecewa dan amarah yang dia coba tahan rasanya ingin meluap ketika dia bertemu Riki.ada rasaa
Riki : Vika ada apa?tadi kok nagis?? Riki : saya jadi kepikiran, apa ada hubungannya dengan saya? Dengan mata berkaca-kaca vika membuka ponselnya untuk membaca chat yang masuk. Vika : saya tidak apa-apa pak, biasa cewek kan suka moodnya berubah-ubah Membaca chat vika, perasaan Riki lega Sementara itu Vika mengikuti kelas dengan perasaan marah dan kecewa,dia benar-benar menyesal telah mengenal Angga apalagi pernah menjadi kekasihnya sialnya mereka satu angkatan satu jurusan dan selalu satu kelas mengingat itu Vika benar-benar muram dan rasanya ingin sekali pindah jurusan tapi tentu semakin rumit . Selesai mata kuliah yang pertama Vika mendekati Sari dan menceritakan semua yang terjadi padanya tadi. Sari berekspresi kesal dan rasanya ingin membuat perhitungan pada Angga tapi Vika melaranngnya. Menurut Vika jika kita benar-benar marah itu membuat Angga senang dan mendapatkan apa ya
Mereka tiba dikosan lama Angga, mereka memutuskan Vika masuk sendiri, tetapi kedua lelaki itu berjaga didepannya. Tok tok tok "Angga aku tau kamu ada didalem, bukain ya." " Kamu sama siapa?" Suara dari balik pintu. "Aku sendirian." Klek.. pintu dibuka, Vika segera memasuki kamar dan melihat sekeliling kamar, dia terkejut melihat semua dinding yang penuh dengan foto Vika, seingat Vika dulu kamar ini bersih dan nyaman. Kenapa sekarang jadi suram dan semua dinding diisi dengan foto nya, benak Vika. Apakah Angga begitu mencintainya hingga seperti terlihat frustasi berat. Lalu Vika melihat Amira yang sedang tertidur pulas dan dia melangkah ingin mengambil anaknya, lalu tiba-tiba pintu tertutup rapat dan seseorang memeluk nya dari belakang. "Aku kangen kamu sayangku." Itu Angga yang sudah hilang akal. "Angga kamu kenapa jadi gini sih ngga, lepasin aku ini istri orang! " "Sem
Saat Vina perjalanan pulang kerumah Vika tanpa mereka sadari Angga mengikuti dibelakang mobilnya.Tepat saat Rendi turun dan membuka gerbang, Angga mengetuk pintu mobil Vina, Vina dengan polosnya membuka kaca mobilnya, lalu Angga menarik paksa Amira yang ada digendong an Vina.Vina menjerit... tetapi Angga begitu gesit , menggendong Amira dan segera mengemudikan mobilnya lalu Rendi yang panik mendengar teriakkan Vina segera berlari mengejar mobil masnya itu.Tetapi mereka kehilangan jejak, Rendi berusaha menghubungi Angga tetapi tidak ada Jawaban, dia juga berusaha menghubungi mbak iparnya tetapi juga tidak diangkat.Mereka memutuskan mencari ke apartemen Dewi, saat mereka mau berangkat Vika datang dan segera menghentikan jalan mereka lalu bertanya Amira,Vina menangis tak tau lagi mau alasan apa kepada mbaknya.Vina menceritakan detail dari awal dia bertemu Angga, dia jug
Drtt drtMas Angga : Sudah sampai? bagaimana anakku?Mas Angga : Aku kangen banget bisa gak aku ketemu, usahain ya ren,Mas Angga : Mas percaya sama kamu.Rendi : siap mas tunggu kabar yaRendi mendapat chat dari Angga, dan segera membalasnya, Vina yang sudah sangat curiga tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak bertanya."Mas, chatting an sama siapa? Mas Angga??""Kok kamu tau Vin, ngintip ya, " goda Rendi kepada Vina yang terlihat serius" Mas deket banget ya sama mas Angga,kemarin aku tidak sengaja baca notifikasi dari Mas Angga, apa Sekarang juga chat dari mas Angga?"" Iya, Mas Angga kan sodaraku satu-satunya, ya pasti kita deket banget, oiya mas Angga dan mbak Dewi suka banget loh sama Amira, kira-kira bisa nggak ya kamu ijin ajak amira jalan-jalan sebentar terus kita mampir apartemen mbak Dewi, gimana? Pasti mereka seneng banget, kasian mbak sama mas pengen banget cepet punyak baby.""Ad
"Amira ini kok gak mirip kamu sama Riki ya Vik," celetuk Angga."Mungkin mirip kakek neneknya mas," ucap dewi yang sudah disamping Amira dengan mengelus-elus pipi Amira yang gembul."Oiya mungkin aja, ya udah kami pamit ya terimakasih." Ucap angga."Doain cepet nular ya, sambil mencubit pipi Amira, "semoga kita bisa jadi keluarga yang baik dan melupakan salah paham dimasalalu ya" ucap dewi sambil menyalami Vika."Aamiin ." Jawaban Vika singkat dengan senyum ringan.Setelah mereka menghilang dari pandangan nya Riki menepuk bahu Vika."Sabar ya sayang, jangan terlalu dipikirin, kamu udah berhasil sabar, aku bangga."" Sabar apanya mas,dia bilang kesalah pahaman dimasalalu, kesian banget isterinya percaya sama lelaki bejat gitu.""Mungkin dia hanya cari topik obrolan biar bisa ngobrol sama kamu."" Hadeh, liat mukanya aja aku males apalagi ngobrol, harusnya mereka menghindar aja gak usah ajak omong aku."" Ya udah-ud
Setelah prosesi lamaran kemarin, kedua keluarga setuju untuk segera melangsungkan pernikahan.Kedua belah pihak setuju melangsungkan pernikahan nya dibulan ini bulan yang sama dengan lamaran hanya berjarak tiga minggu.Walaupun terlihat seperti sangat terburu-buru, mengingat Vina yang telah mengandung duluan Ibunya takut perutnya semakin membesar , khawatir omongan tetangga.Acaranya juga dibuat seringkas mungkin, acara akad dan resepsi sederhana untuk mengundang para kerabat, teman-teman sekolah dan tetangga saja.Setiap hari Vika menyempatkan mampir ke rumah ibunya untuk sekedar membantu keperluan pernikahan, walaupun tak banyak yang bisa dia bantu karena sudah repot dengan si mungil Amira.Sedangkan Angga tetap saja mengganggu Vika, ada saja yang dia mau tanyakan seputar urusan adik mereka yang akan segera menikah, setiap hari dia menelepon Vika seolah-olah ada masalah y
Tamu yang dinanti akhirnya tiba, tak banyak rombongannya hanya 2 mobil , mereka hanya membawa keluarga inti dan sodara dari ibu dan bapaknya saja, sepupu ataupun keponakan jauh tidak ada yang ikut menghadiri, mungkin menunggu hari pernikahan baru semua keluarga besarnya akan hadir.Vika gemetar melihat Angga yang datang dengan istrinya tersenyum seperti pasangan serasi, Riki menggenggam tangan Vika dan membisikkan kata-kata agar Vika tenang.Vika berusaha tegar dan juga memberikan senyum palsunya kepada semua tamu, sehingga suasana jadi hangat, walaupun semua keluarga Vika yang tau akan perbuatan Angga melihatnya sedikit kesal, tetapi demi Vina semua orang berpura-pura seakan tidak ada apa-apa.Acara berjalan lancar , sampai Amira yang sedang tertidur menangis, lalu Vika membawanya menyalami tamu yang sedang berpamitan pulang." Ya Ampun lucu banget anaknya, ucap dewi istri Angga yang sudah mendambakan kehadiran anak. Anggapun menoleh
Vika terus kepikiran dengan kata-kata ibunya sebelum ibunya pulang ke rumahnya sendiri."Kamu harus legowo nak, kamu harus bisa memaafkan ,mencoba melupakan masa kelam, orang yang mau memaafkan kesalahan itu adalah orang yang mulia, meskipun ini berat tetapi kamu harus berusaha, untuk dirimu sendiri, untuk adikmu Vina, agar semua berjalan seperti seharusnya."Sore itu Vika dan Riki berdiskusi tentang nasehat ibunya, Riki setuju walaupun dia sendiri terluka dengan kejadian yang menimpa isterinya, tetapi dia berpikir lebih tentang masa depan Vina, kasian Vina jika harus membesarkan anak seorang diri."Aku akan jaga kamu terus, kamu jangan takut aku tau kamu kuat sayang, ayo kita perbaiki semuanya kita harus berdamai dengan diri kita sendiri."Vika yang sudah bersiap dengan ponsel ditangannya, menjadi yakin untuk segera menghubungi Angga."Assalamualaikum Vik, ada apa?""Bisa-bisanya kamu bilang a
Vina segera menghubungi Rendi dan memintanya untuk datang kerumah Vika.Tetapi Rendi bilang dia tidak bisa karena ada keperluan.Vina merasa ada yang aneh, kemarin-kemarin Rendi begitu perhatian bahkan dia yang menawarkan diri untuk datang kerumah tetapi justru Vina yang belum siap, tetapi kenapa sekarang seperti menghindar."Gimana, dia bilang apa? Lelaki yang kamu bilang baik itu bilang apa? " Nada Vika menjadi meninggi, ibunya menepuk bahu Vika mengingat kan untuk lebih sabar."Dia bilang gak bisa mbak, ""Telepon lagi mbak mau ngomong."Vina menekan telepon dan memberikan nya ke Vika."Hallo saya Vika kakakny Vina, Saya minta kamu datang kerumah ada yang mau saya bicarakan,""Maaf mbak, kalau mbak mau saya datang mbak minta ijin dulu sama kakak saya, karena saya dilarang berhubungan lagi sama Vina , jika ada yang memaksa saya, kakak saya bilang ,orang itu harus hubungi kakak sendiri.""Bag
Waktu begitu cepat berlalu, sudah satu bulan Riki bersama keluarga kecilnya berkumpul dirumah mereka, hari ini 40hari lahirnya Amira, sesuai tradisi diadakan acara.Mereka tidak mengundang banyak orang, hanya keluarga dan beberapa sahabat yang sangat dipilih untuk menghindari acara itu,Orang tua Riki yang baru saja melihat cucunya menangis haru, Amira adalah cucu pertama dari keluarga Riki, karena Riki anak tertua dan baru menikah.Sedangkan ibu Vika menangis teringat mendiang Ayah Vika yang sangat ingin Vika cepat menikah karena ingin cepat punya cucu, sayang Allah lebih mencintainya.Acara berlangsung hikmat dan semua orang berbahagia, lalu ada yang menarik perhatian tiba-tiba Sari membisikkan sesuatu kepada Vika.Vika terlihat panik dan segera menuju kamar mandi, Vika diberi tahu Vina mual-mual parah, sudah lama di kamar mandi tidak keluar, Vika panik."Kamu kena