Beranda / Romansa / Dosen Ngebet Nikah / Bab 46. Apa Kamu Mulai Tertarik?

Share

Bab 46. Apa Kamu Mulai Tertarik?

Penulis: Ulfah N
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-01 05:41:59
Irham ingin tertawa melihat ekspresi cemas Raina. Gadis anti romantik itu menggigit bibir perlahan saat sadar rute yang sedang Irham tuju bukanlah rumah.

"Kita ... nggak jadi ke rumah Bapak?" tanya Raina ragu. Dia memanjangkan pandangan jauh ke depan.

Mau ke mana, sih, ini? Apa begini rasanya diculik?

"Nggak!" jawab Irham singkat.

"Kenapa?" tanya Raina cepat.

Irham tak mau menjawab. Dia memang tidak membawa Raina ke rumah sesuai rencananya. Papa dan Mama sudah telanjur menyukai gadis itu. Ketika pulang kerja, pernah ditanya kapan mau melamar Raina. Yang benar saja! Bagaimana mau melamar? Untuk mendapatkan hatinya saja butuh waktu lama. Seolah pesona Irham sudah pudar saja!

Bagaimana mungkin Irham membawa Raina belajar di rumahnya, bukan? Teror pernikahan akan semakin merajalela. Dia akan semakin kesal terhadap dirinya sendiri. Irham sadar betul, waktu untuk menunggu Raina tak lama lagi.

"Ke mana, sih?" Raina menatap Irham tak percaya. Pria itu hanya tersenyum. Rahangnya yang te
Ulfah N

Hai, semoga terhibur. Aku menulis ini dengan bahagia pada pukul 04.00 dini hari. Semoga kalian juga bahagia membacanya. Aku terkejut pada kiriman gem yang sangat banyak dari Kak Choky. Mataku langsung kelilipan gem saking bahagianya. Whoaa, Terima kasih untuk support kalian semua terhadap Raina dan Pak Irham. Salam hangat, Author.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 47. Kamu Bebas Mulai Sekarang

    Raina ingin oleng saat mengingat cara licik Irham menebar pesona. Pria itu sengaja menggunakan ketampanannya untuk memikat hati Raina. Ingin marah, ya, wajahnya telanjur ganteng. Siapa yang tega mendorong pria se-charming itu? Lalu, bila Raina diam saja, Irham pasti mentertawakannya dalam hati. 100% menyebalkan! Raina hanya bisa menggerutu. Dirinya saat ini sudah berada di mobil Irham dalam perjalanan pulang menuju rumahnya. Gadis itu sesekali melirik ke arah Irham di kursi kemudi. Irham bertanya-tanya dalam hati. Apa tadi tatapan romantis? Apa Raina mulai memperhatikannya? Irham tidak sia-sia menebar gombalan sepanjang sore sampai makan malam di kantor tadi. Irham tak berbicara apa pun dan membiarkan keadaan menjadi canggung. Beberapa menit kemudian dirinya menyalakan musik sambil tersenyum simpul, menangkap lirikan Raina. Lagu Mau Dibawa Kemana dari Armada pun mengalun ceria. Raina menatap Irham tak percaya. Dia melepaskan tas selempang berwarna coklat dan meletakkannya di bel

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 48. Gue Benci Kalian

    Saya akhiri rancangan kegiatan mengenal saya. Kamu bebas mulai sekarang' Raina menghela napas. Dia beberapa kali mengetikkan sesuatu pada ruang obrolannya dengan Irham. Namun, dia menghapus kembali tulisan itu. Raina tidak percaya diri mendapat maaf dari dosennya. Apa yang harus dilakukan oleh Raina? Raina tidak mungkin bertanya kepada Anes yang sedang sakit, bukan? Dia akhirnya memilih merebahkan badan setelah berganti pakaian tidur. *** Sabtu pagi, Mama datang pagi-pagi sekali dan membantu Maira membereskan barang. Raina masih mondar-mandir dalam kamar. Dia tidak terpikirkan Maira sedikit pun. Yang ada di kepalanya adalah Irham Nusahakam. Suara ketukan pintu terdengar. "Raina sayang ... boleh Mama masuk, Nak?" suara Mama terdengar lembut. Raina membuka pintu. Dia berwajah kusut saat ini. Mama memeluk gadisnya tanpa aba-aba. "Maafin Mama, ya, Sayang ..." "Mama mau minta maaf berapa kali? Tadi pagi pas datang, udah. Aku nggak apa-apa." Raina melepas pelukan Mama. "Maira cari te

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 49. Pengguna Tidak Ditemukan

    Irham memarkirkan mobil dan turun. Pria berpenampilan menawan itu menarik perhatian beberapa pengunjung saat memasuki kafe. Dia sedang tidak ingin tersenyum. Suasana hatinya sangat buruk. Bagaimana tidak? Raina bahkan tidak mengiriminya pesan sekali pun. Setelah tahu Irham marah, seharusnya Raina merayu atau melakukan hal apa pun yang menggodanya. Setelah itu, Irham akan mengajaknya menikah. Teori selalu terdengar mudah, bukan? Pernikahan memang menjadi hal yang mendominasi pikiran pria itu. Kafe yang didatangi Irham kali ini bernunasa homey dengan dekorasi interior kayu. Dia memilih duduk di bagian outdoor Kafe dengan view hamparan kebun stroberi juga beberapa spot bunga Bougenville. Kesejukan suhu daerah ini seketika membuat Irham merefresh otaknya. Sangat berbeda dengan jalan Jakarta yang seringkali membuat kepenatannya berlipat ganda. Irham memijat dahi. Pria itu membuka kacamata dan meletakkannya di atas meja. Dia terlihat frustrasi. "Hai, kamu kenapa?" tanya seorang wanita be

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 50. Tidak Ada Izin Menikahi Maira

    Irham berkali-kali mencoba mengeklik link yang Raina bagikan pada ruang obrolan pribadi mereka. Namun, tetap saja bacaan 'pengguna tidak ditemukan' yang terlihat. Dia 100% tidak bisa melihat aktivitas online gadis itu lagi. Kenapa ini terasa sangat menyebalkan bagi Irham? Pria itu pun langsung menghubungi nomor WA Raina. Dia merasa tidak bisa menahan lagi martabatnya sebagai seorang lelaki. Irham cemas tidak ada lagi celah baginya untuk memasuki kehidupan Raina. Setelah mencoba menghubungi nomor WA Raina lima kali, Irham sadar. Raina pasti sudah memblokir juga nomor WA-nya. Irham memijat dahi karena merasa pening luar biasa. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara memperbaiki semua kekeliruan Raina terhadap dirinya. Seandainya bisa mengulang waktu, tentu dia tidak akan mengunggah foto berdua Maira. Pria itu kembali fokus menyetir. Maira duduk di jok sebelahnya. Mereka tidak berniat bicara apa pun. Maira tampak memahami kegalauan Irham hari ini. Mobil Irham hanya perlu menempuh ja

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 51. Kenapa Harus Cemburu?

    Irham tersenyum kecil. Dia meletakkan telapak tangan kanannya di atas kepala Raina dengan lembut. "Kamu memang gadis pemberontak!" seru Irham. Dia menyembunyikan khawatir apabila Raina benar-benar melempar HP tersebut ke jalan. Kalau itu terjadi, maka Raina benar-benar marah. Yang Irham tidak sanggup hadapi adalah perasaan gadis di hadapannya. Raina terkesiap saat Irham menepuk pelan kepalanya sebanyak dua kali. Dia langsung menyodorkan HP di tangannya kepada pria yang kini sedang bergeming. Kenapa tidak dibanting saja sekalian, Raina? Raina menghela napas. Mana mungkin dia berani melempar HP berlogo apel yang ujungnya seperti baru saja dimakan codot itu? Meskipun Irham tidak akan marah, dia tetap tidak punya kekuatan untuk melempar HP. Nanti tidak terlihat keren. Kepala Raina terasa pening tiba-tiba. Badan mungil itu sudah menahan kelelahan sejak tadi pagi. Dia hampir bergadang karena memikirkan maaf dari Irham. Gadis itu berkali-kali memikirkan kenapa dia bicara sembarangan tent

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 52. Kesadaran Menyayangimu

    Malam terasa hening. Raina benci itu. Dia benci rumah sakit dan sendirian. Namun, kali ini Raina bersyukur kepada pria tampan yang sedang memecah kesunyian. Dua pasien lain dengan jarak ranjang berjauhan tampaknya sudah tertidur. "Kamu cemburu sama saya dan ... Maira?" tanya Irham serius. Pria itu berharap Raina mengangguk dan mau menerima cinta sepihaknya selama ini. "Bapak bisa berhenti halu, nggak?" tanya Raina sambil menatap langit-langit. Ternyata, ruang rawatnya cukup luas. Irham menyilangkan tangan di depan dada. Dia sudah tahu orang seperti Raina tidak akan pernah mengakui apa-apa. "Oke, Raina. Kalau begitu, kenapa kamu kesal sama saya?" tanya Irham. Raina ingin membalikkan badan untuk membelakangi pria menyebalkan itu. Namun, bahunya ditahan oleh Irham. "Jangan gerak-gerak, lho, Raina. Ini infusnya nanti malah bikin darah kamu naik ke dalam selangnya!" Irham berkata serius. Dia sampai menautkan kedua alis karena terlalu serius. Irham memperbaiki posisi infus Raina agar

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-07
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 53. Kamu akan Menerima Lamaranku

    Malam itu Irham hanya tersenyum saat Raina menggantung pertanyaannya. Dia tidak berbuat apa-apa karena mama dan papa Raina diam-diam menyimak obrolan mereka. Obrolan apanya? Mereka bahkan tidak saling menanggapi. Hanya ada Irham yang menyatakan secara sadar menyukai Raina. Entahlah! Kalimat tersebut berhasil membuat pipi gadis itu merona. Irham berteriak dalam hati. Tiba-tiba, Irham mendapat ekstra percaya diri. Dia yakin gadis yang sedang berbaring lemah itu sudah mulai menyukai dirinya. Irham berpamitan kepada Mama dan Papa setelah makan. Sementara kepada Raina, Irham hanya melempar senyum sambil mengatupkan kedua tangan di depan dada. Mana berani dirinya mengelus kepala gadis itu di saat calon mertua sedang mengawasi? Tentu saja sebaiknya tidak berani, bukan? Keesokan hari, kondisi kesehatan Raina berangsur membaik. Dia sudah boleh pulang siang ini. Gadis itu sangat senang. Dia memberi kabar kepada Anes untuk datang menjemput. Raina tidak mau papa dan mamanya ikut ke Jakarta. Bi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-13
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 54. Menginap di Hatimu

    Irham bersikukuh ingin menginap di rumah Raina, mengikuti rencana Anes. Dia beralasan khawatir bila dua wanita itu tidak dijaga. Anes memutar mata dan tertawa. "Abang Irham besok ngajar, kerja, sebaiknya di rumah aja, deh. Lagipula Raina tidak mengizinkan." Irham menghela napas. Dia melirik Raina yang sedang bersandar di sofa, di sebelahnya. Iya, memang Irham tadi iseng untuk duduk di sebelah Raina. Wanita itu tidak menolak dan hanya diam saja. Apa mungkin sakit telah membuat Raina sedikit lebih bisa diatur? "Raina, saya boleh menunggu di ruang tamu ini, 'kan?" tanya Irham sambil sedikit memiringkan badan. Dia menatap wajah Raina yang tidak berekspresi. "Nggak! Bikin nggak nyaman aja!" kata Anes kesal. Dia menggeser tubuh Irham. Gadis itu sengaja duduk di antara Irham dan Raina. "Kamu lihat sekarang sudah malam dan pintu rumah saya pasti sudah dikunci," Irham masih mengarahkan pandangan kepada Raina. Raina tersenyum. Matanya fokus pada layar TV yang menyala. Maira memang belum m

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18

Bab terbaru

  • Dosen Ngebet Nikah   Ekstra 1

    Menikah itu ibadah. Namun, jangan sampai Irham mendengar hal yang diyakini Raina ini. Dia bisa semakin ngebet untuk melaksanakan ibadah yang kelak akan menjadi kesukaannya.Raina bukan bergidik, tetapi pipinya malah bersemu merah.Malam semakin larut. Bahu dan punggung Raina rasanya rontok seperti baru selesai outbond atau bahkan mendaki gunung. Dia ingin segera membersihkan wajah dan tidur.Irham masuk kamar dengan wajah kelelahan, tetapi tetap terpancar kebahagiaan. Dia baru saja membantu Maira dan Collin membawakan hadiah-hadiah teman Raina ke mobil untuk disimpan di rumah Raina langsung.Kelopak mawar di atas kasur sudah berantakan di bawah. Irham menarik napas. Raina pasti sudah mengibasnya dengan membabi buta. Wanita itu sudah bilang tidak mau ada bed ala-ala pengantin baru.Irham membuka jas dan kemejanya dan duduk di pinggir kasur. Dia tahu Raina sedang mandi dan membersihkan wajah. Adegan membukakan baju pengantin yang Irham bayangkan ambyar sudah. Buktinya, Raina sudah buru-

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 100. Kapal yang Berlayar

    "Saya terima nikah dan kawinnya Raina Atqiyya binti ..."Itu adalah kalimat paling romantis yang didengar seorang penulis. Dari ribuan kalimat dalam novel romansanya, dia tidak pernah menulis satu kalimat pun seindah itu.Raina tidak membayangkan akan menikah dengan Irham, si paling ngajak ribut setiap hari.Anes sibuk bersorak-sorai sejak orang-orang berkata sah, apalagi saat Irham memakaikan cincin di jari manis tangan kiri Raina. Dia tidak peduli dengan keanggunan gaun bridesmaid berwarna silver yang sedang dipakainya. Ada yang berbeda dari Anes. Wanita itu memakai hijab. Tentu saja setelah perdebatan panjang dengan Raina.Anes semakin gregetan dengan sikap malu-malu ala perawan Raina saat dokumentasi foto-foto buku nikah. Dia asyik tertawa dan menjepret dari berbagai sudut tanpa peduli sosok yang sejak tadi terpesona dengan penampilan barunya.Ya, itu adalah Vino, yang ikut tersenyum saat Anes tertawa.Irham terlihat sangat bahagia seolah matanya mengeluarkan binar cinta saat mena

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 99. Klise Romansa

    Percuma pesona Irham Nusahakam kalau tidak bisa membuat Raina menginginkannya.~ Irham yang sedang memikirkan cara untuk melakukan hal halal setelah akad==="Sekarang kita pikir dulu, Sayang." Irham mengulurkan tangan, menarik Raina untuk duduk di sebelahnya.Mereka sedang berada dalam kantor Irham.Raina ingat setahun lalu Irham pernah tidak membukakan pintu untuknya. Kalau diingat-ingat, Raina jadi sebal pangkat seribu terhadap pria di sebelahnya. Sok bersikap dingin padahal akhirnya tetap mengejar Raina. Siapa lagi kalau bukan Irham Nusahakam?"Pikir apa?" tanya Raina. Dia membuka box rujak jambu kristal yang tadi dibelinya di jalan menuju kantor Irham. Meskipun sudah sore, tetapi tidak mengurangi keinginan Raina untuk memakan buah tersebut."Tentang kita. Tentang akad." Irham menatap Raina penuh perhatian. Namun, as always, yang ditatap sibuk mengalihkan pandangan.Wanita itu mencicipi jambu kristalnya dengan khusyuk. Matanya seolah mengeluarkan cahaya bintang karena terlalu exci

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 98. Siapa yang Orang Ketiga?

    Berada di antara kalian membuatku sakit. Namun, aku juga bahagia karena melihat Raina bahagia.~ Adli Winata galau tak berkesudahan.===Jadi, siapa sebenarnya yang orang ketiga? Adli atau Irham? Irham lebih dulu menyukai Raina bahkan sejak gadis itu masih bau keringat. Namun, Adli lebih dulu menapaki masa-masa kuliah bersama Raina. Dia lebih dulu memperkenalkan diri. Yang pasti, mereka memiliki ruang berbeda dalam hati Raina.Adli curiga pemilik akun fanbase itu adalah orang di sekitar lokasi syuting, tetapi siapa? Pria itu mengambil handphone dari saku. Setidaknya rumor bisa ditutup dengan postingan ini. Dia menarik lengan Raina untuk mendekat. Begitu juga dengan Irham. Jadi, posisi Adli sekarang berada di antara pasangan itu.Irham mengerutkan kening. "Kamu mau ngapain?" tanyanya waspada.Adli hanya berdecak sebal dengan mata melirik Irham penuh kekesalan.Sementara, Raina hanya tersenyum melihat interaksi di antara dua pria tersebut."Foto dulu buat kenangan." Adli mengangkat tang

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 97. Janur Kuning Belum Melengkung

    Apa ada yang lebih bahagia daripada menikah dengan orang yang kamu cintai dan mencintaimu? - Irham Nusahakam Apa ada yang lebih ikhlas daripada melihat orang yang kamu cintai menikah dengan pilihannya? - Adli Winata Apa ada yang lebih galau daripada mencintai orang yang telanjur mencintai orang lain? - Aldian =========== Setelah chating ingin bicara pada waktu itu, Raina tiba-tiba sibuk bolak-balik kantor webtun untuk beberapa kali rapat dan ACC komiknya yang akan diadaptasi menjadi sebuah drama web series. Dia pun seketika lupa kalau memiliki seorang tunangan yang kesabarannya setinggi gunung Everest. Ya, ketinggian 8800 meter di atas permukaan laut. Meskipun kesabarannya setinggi gunung, akan tetapi terkadang berubah menjadi setipis tisu. Seperti hari ini, Raina terkejut melihat Irham sudah duduk di lobi kantor. Dia baru saja bertemu Kriss untuk rapat dan baru mendapat bocoran bahwa Irham memiliki saham di perusahaan tersebut sejak beberapa tahun lalu. Apa itu juga dilakukann

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 96. Sengaja Menempel padamu.

    "Pak Irham sengaja ya nempelin aku terus supaya enggak mau ditinggal?"Raina and her bucin fiancee.--------Ini sudah beberapa jam sejak Raina hanya membalas pertanyaan Irham dengan senyum. Sungguh, dia malu kalau harus berkata tidak sanggup berjauhan dari Irham. Lagipula, tingkat kebucinan Raina belum setinggi itu. Kalau diukur pakai penggaris, kebucinan Raina mungkin hanya 5 cm, jauh berbeda dibanding kebucinan Irham yang menjulang tinggi.Sekarang, mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Awalnya, mama meminta Raina untuk tinggal di Bogor saja. Namun, Raina tidak betah tinggal di rumah mamanya sendiri. Dia lebih nyaman tinggal di rumahnya, meskipun kesepian.Sejak kehadiran Irham, kesepian hanya sebuah keadaan, buktinya hati Raina terus saja dipenuhi keramaian tentang pria itu.Irham melirik Raina yang pagi ini memakai sebuah dress berbahan crinkle airflow premium dengan jilbab lebih cerah dan bermotif. Dia secara natural menarik senyuman. Bagaimana ini? Irham sama

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 95. Yakin Bersamamu

    Kalau hati sudah yakin, apa yang bisa menghentikannya? Hanya keyakinan yang diperlukan dua insan untuk hidup bersama.- author lagi bageur --------------"Mohon maaf kepada Maira, saya tentu saja bukan ingin menghancurkan acaranya. Saya hanya ingin menambah kebahagiaan di antara kita semua. Kebetulan papa mama saya juga hadir dalam acara ini." Irham menatap papa mamanya yang sudah penasaran level tinggi.Mungkin, Pak Ibrahim siap melempar sepatu mahalnya ke hadapan Irham kalau anak itu membuat malu keluarga. Namun, selama ini Irham adalah anak tunggal yang merupakan kebanggan papa mamanya.Sementara itu, Maira sudah duduk di kursi sambil memijat dahi. Dia tidak suka rundown acaranya dirusak oleh Irham. Collin mengusap punggungnya sejak tadi."Mama, Papa, yang terhormat orangtua Raina Atqiyya, mantan mahasiswi saya." Irham membungkuk hormat sambil menghadap ke arah mama Raina dan papa tirinya, lalu melakukan hal yang sama kepada papa Raina dan ibu tirinya. "Perkenalkan saya adalah Ir

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 94. Kalau Bukan Kamu

    Kalau bukan kamu, apa aku bisa bertahan selama ini?Icikiwir :D====Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Namun, ini bukan hari yang ditunggu Raina, tetapi Maira.Maira's day is today. Dia mengulangi sejarahnya dengan Collin bersama hati yang baru, pola pikir yang baru, dan cinta yang baru.Sejak subuh, wanita itu sudah ribet. Iya, dia ngerepotin Raina dengan banyak menyuruh-nyuruh ini dan itu. Kalau bukan karena ini hari bahagia Maira, tentu saja Raina sudah memulai peperangan sejak pagi."Na, jas buat saya nge-MC di mana?" Itu suara Aldian yang menginterupsi kesantaian Raina di sofa. Iya, Raina sedang meluruskan punggung.Akhirnya yang jadi MC pada acara Maira memang Aldian, bukan Adli Winata. Adli Winata tiba-tiba menghilang seperti yang dikatakannya."Na?" Aldian menyadarkan Raina yang sedang melamun memikirkan Adli.Tiga hari sudah tidak ada kabar.Huh, dasar Adli Winata! Si paling pengen dicariin."Na?" Aldian meninggikan suara."Ih, Aa, kenapa nanyanya sama aku, sih? Aku kan

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 93. Terima Kasih, Sayang

    Puluhan kali aku melihat senyumanmuPuluhan kali juga aku terpesona padamu~ Gombalan siapa lagi ini? :'(===="Sayang, kamu ngapain ke sini?"Sungguh, Irham sangat terkejut mendengar panggilan sayang dari Raina. Dia benar-benar dibuat salah tingkah karena satu panggilan itu. Irham bahkan belum menjawab pertanyaan itu. Pria itu menenangkan diri sesaat sebelum akhirnya berbicara."Mama, Papa, maaf, ya. Saya agak salting sedikit karena Raina dari tadi pamer senyum terus ke saya. Jantung saya tidak aman." Irham hanya mampu menatap mama dan papa Raina bergantian.Dia tidak sanggup melihat Raina yang sedang tersenyum menatapnya. Jantungnya makin terasa tidak karuan."Kita ke sini mau minta restu Mama untuk segera menikah. Kalau lamarannya sebenarnya sudah sering saya lakukan secara pribadi kepada Raina, tetapi Raina kemarin-kemarin belum siap mempunyai suami seperti saya." Irham tertawa setelah mengatakannya."Raina suka ngada-ngada emang." Mama bergumam.Aldian dan Adli menghela napas ber

DMCA.com Protection Status