Share

"Aku turuti kemauanmu."

"Itu sertifikat rumahku." Safira sontak bangkit dari duduknya, dan hampir menyambar sertifikat rumahnya dari tangan Kai. Tetapi, dia gagal mengambilnya karena Kai lebih dulu berdiri dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Mau ngapain lu?" Sepasang manik Kai memicing tajam sambil memegang tangan Safira dengan tangannya yang lain. Menahan perempuan itu yang ingin merebut sertifikat di tangannya.

"Aku mau ambil sertifikat rumahku." Rahang Safira mengetat dan gigi-giginya saling bergemelutuk. Kesal karena tak berhasil merebut miliknya dari tangan Kai.

Kai masih menggenggam tangan Safira, meski calon kakak iparnya itu sedang berusaha melepaskannya. Dia berdecak kemudian berkata, "Gak segampang itu, Nona. Ada harga yang mesti lu bayar kalo mau ngambil ini." Map yang masih dia angkat tinggi itu dikibas-kibaskan seolah tengah memprovokasi Safira.

Bola mata Safira melebar, dan setelah susah payah melepas genggaman tangan Kai, akhirnya dia berhasil. Menarik, lalu memutar pergelangan tangan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ziza Ziz S
bodohhhhhh safira hanya sebuah rumah warisan hukum karma tabur tuai kesel ah ama safira gak strong
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status