“Jadi pada akhirnya dia mau mengaku secara langsung padamu? Lalu setelahnya kau tinggalkan dia begitu saja?” kata Kenny tidak percaya dengan rentetan kisah yang dibawa oleh sobatnya.“Tidak kutinggalkan. Aku menunggui dia sampai dia tidur. Tadi dia kebetulan sempat menangis cukup lama. Ya, sebenarnya kronologisnya bukan dia yang mengaku begitu tapi aku yang mendesak dia,” jelas Rookie sambil menyesap sebatang rokok di bibirnya. Memasukan sebanyak mungkin nikotin ke dalam tubuhnya.Sekembalinya dia dari rumah sakit, Rookie langsung kembali ke kantor. Jam makan siang sudah lewat tiga puluh menit. Tetapi untungnya dia masih punya sedikit waktu untuk melakukan rapat internal dengan semua divisi dan bahkan dia menyelesaikan semua pekerjaannya dengan cepat tanpa perlu lembur. Kenny adalah orang yang berperan besar dalam hidupnya akhir-akhir ini. Laki-laki berambut merah itu sudah berkontribusi banyak membantunya dalam semua hal termasuk menyadarkan Rookie soal Lucy. Sekarang mereka sedang b
Puas dengan apa yang sudah dilakukannya, Anton segera keluar dari ruangan itu diikuti oleh asisten pribadinya. Dia bisa mendengar raungan Rookie dari dalam ruangan, dan suara bedebam di sana. Ya, itu pertunjukan yang sangat menarik untuk menghibur hari-harinya yang membosankan. Dia tidak mengira akan bertemu dengan seorang pria tempramen bersumbu pendek macam Rookie. Tetapi berkat dia, Anton merasakan sebuah perasaan tergugah yang luar biasa memenuhi relung dirinya. Memanipulasi keadaan dan mempermainkan orang lain adalah hobby-nya. Dia selalu merasa puas melihat keputusasaan dan juga amarah yang meledak-ledak dari para korbannya. Bagi Anton itu adalah sebuah pemandangan yang memicu adrenalinnya.Sejak awal ketika dia sadar bahwa dirinya tumbang dipukul oleh seorang pria tak dikenal. Anton merasakan ada perasaan yang meluap-luap dalam dirinya. Alih-alih menghadiahi pria itu bogem mentah, Anton justru menyusun rencana menarik untuk membalas perbuatannya. Sejak pertama kali bertemu deng
“Hari ini sudah banyak yang mengunjungiku Pak Wakil Presdir,” ujar Rookie lelah.Sebelum pria brengsek itu pergi, Kenny sempat mengunjunginya juga dan satu-satunya hal yang Rookie titipkan adalah keselamatan Lucy dan meminta Kenny untuk melindungi dia. Kemudian berselang beberapa jam kemudian kekasihnya juga datang dengan berurai air mata dan dia bahkan bilang bahwa dia punya tekad untuk melakukan apa saja demi mengeluarkan Rookie dari sana. Sejujurnya Rookie tidak peduli soal dirinya, bantuan yang dikatakan oleh pacarnya pun tidak terlalu dia butuhkan, makanya Rookie hanya sekadar bilang semuanya baik-baik saja, dan dia meminta Senna untuk menantikannya saja. Dan sekarang kakak dari kekasihnya yang datang. Jika sampai orangtuanya tahu juga, maka bisa dia pastikan bahwa ini adalah akhir bagi Rookie.“Aku hanya ingin tahu alasanmu melakukan kekerasan seperti yang dituduhkan oleh investor kita. Maksudku, aku tahu kalau kau tipe yang berdarah panas tetapi untuk main hakim sendiri tanpa a
“Bukankah ini sangat aneh? Aku memberikanmu banyak hal, uang, pakaian mahal, dan semua hal yang kau inginkan tetapi kau selalu menolakku. Sekarang setelah tidak kulakukan semua itu, tiba-tiba saja kau datang padaku tanpa paksaan. Tahu tidak, aku sudah susah payah mencari tahu tentangmu, ternyata kelemahanmu justru adalah … mereka? lucu sekali,” ejek pria berambut coklat itu di depan Lucy.Entah apa yang merasuki kepala Lucy saat itu. Tanpa sedikit pun peduli soal kakinya yang belum bisa berjalan sepenuhnya, dan tidak peduli jahitannya kembali tertekan akibat menahan beban berat tubuhnya sendiri. Rasa sakit itu berganti menjadi rasa sesal yang teramat dalam. Setelah mendapatkan tamu tidak diundang, dan mendengarkan soal apa yang telah terjadi kepada 2 orang itu karena bersumber dari dirinya. Lucy merasa terbebani oleh perasaan bersalah yang amat sangat besar.“Bagiku sia-sia melakukan hal bodoh dengan melibatkan oranglain atas urusan kita. Kau tidak perlu repot-repot mencari tahu tenta
“Baru saja aku menitipkan dia padamu, dan kau bilang dia hilang! Kau serius membiarkan dia pergi begitu saja?!” teriak Rookie kalap begitu dia dan Bima tiba di rumah sakit untuk mengecek kebenaran dari kata-kata Kenny yang beberapa saat lalu mengabari Bima saat mereka masih di kantor polisi.Kenny cuma bisa pasrah ketika Rookie dengan erat mencengkram kerah kemejanya sambil dimaki oleh sahabatnya, bahkan dia tidak peduli kalau dirinya dipukul sekarang juga. Dia tahu betul kalau Rookie saat ini sedang kesal, dan tidak ada gunanya dia beralibi sebab pria itu malah akan semakin membabi buta. Maka sebagai gantinya Kenny hanya bungkam.Merasa bahwa dirinya sudah keterlaluan, Rookie pada akhirnya melepaskan kemeja temannya dan menghela napas lelah. Putus asa akan keadaan dan dia tidak mendapatkan jawaban apa-apa dari Kenny, Rookie malah meninju dinding rumah sakit dengan frustasi dan menjambak rambutnya sendiri karena kesal. Ayolah … dia baru saja bertemu dengan Lucy setelah waktu yang begi
Lucy masih menangis di atas tempat tidur. Seluruh tubuhnya terasa sakit dan pegal. Ini jauh lebih sakit daripada yang dia bayangkan selama ini. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa dia benar-benar sudah ternoda dan menjadi seorang pelacur seutuhnya. Kini sempurna sudahlah titik noda guna melengkapi seluruh penderitaannya. Lucy mencoba untuk bangkit dan mengubah posisinya untuk duduk di atas ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.Sebelum melakukan hal ini, Lucy telah banyak berpikir. Dia tidak punya jalan lain untuk membantu oranglain. Hanya dengan ini dia bisa untuk mengeluarkan orang-orang yang baik keluar dari masalah. Tidak ada hal yang lebih baik dari itu, meskipun kenyataannya dia harus kehilangan hal yang paling berharga dari dirinya. Inilah alasannya mengapa dia tidak ingin terlibat secara emosional dengan oranglain. Lucy hanyalah seorang people pleaser yang menutupi diri dengan arogansi. Tetapi ketika dia telah kehilangan arogansinya, dia tidak punya pilihan unt
“Dia baru pulang setelah 2 hari menghilang. Dia Cuma bilang padaku kalau dia ada di rumah temannya. Memangnya apa yang terjadi pada Lucy?” Yuichi langsung bertanya pada ke dua orang pria yang datang ke clubnya. Satu berambut gondrong diikat dan satu lagi pria yang berpenampilan rapi khas petinggi perusahaan.“Saya pikir dia kembali kemari, tapi jika tidak keberatan boleh kabari saya kalau dia pulang nanti?” kata si pria berambut pendek rapi kepada Yuichi.“Tentu saja, kalau dia kembali aku akan memberitahukannya kepada kalian,” sahut Yuichi sambil menerima kartu nama dari mereka berdua.Setelah kini mereka bertanya pada Yuichi, sebagai satu-satunya orang yang memiliki hubungan dengan Lucy, Yuichi justru merasa aneh dengan kedatangan mereka yang tiba-tiba. Dia tidak ingat kedua pria tersebut adalah langganan tetap tempatnya, meski yang rambutnya diikat Yuichi pernah lihat sekali dua kali dengan si pemuda berambut merah. Yuichi mengamati mereka berdua yang pergi menjauh dari klubnya.Se
Hampir satu minggu ini Rookie nyaris tidak pernah pulang ke apartment-nya. Setelah pulang kerja dia langsung berkeliling seantero Jakarta. Mencari dari satu hotel ke hotel yang lain. Dari satu klub ke klub lain. Bermodalkan temannya yang dia hafal sering bermain dengan para pelacur. Tapi apa? selama pencarian selama satu pekan tersebut sama sekali tidak ada hasil sama sekali. Semua tempat di Jakarta nyaris telah dia sisir semua. Tetapi tidak pernah sekali pun Rookie menemukan petunjuk apa-apa. Hal tersebut tentunya mengesalkan hati. Ditambah lagi dengan gerak gerik kekasihnya yang selalu membuat situasi makin rumit. Senna yang selalu mengeluhkan kesibukannya adalah hal yang paling menyebalkan selain dari tidak ditemukannya Lucy dimana pun. Terlebih karena Rookie tidak mungkin secara gamblang mengatakan padanya bahwa dia sedang mencari wanita lain.Rookie dekat dengan sekretarisnya untuk urusan kerja saja, Senna sudah mencak-mencak apalagi kalau dia ketahuan mencari seorang wanita yang