Lucy tidak bisa mengatakan apa-apa selain terpaku di tempatnya. Dia bahkan sempat lupa mengambil napas saking terkejutnya. Sejujurnya dia sendiri tidak menyangka akan sebuah kebetulan macam ini. Dan lebih dari pada itu, sebenarnya Lucy bingung terhadap apa yang sebaiknya dia katakan sekarang. Dia tidak pernah mempersiapkan diri akan sebuah pertemuan seperti ini. Ini sama sekali tidak berada dalam rencananya. Lucy sudah menganggap dirinya mati. Tetapi pertemuan mereka berdua kali ini malah membuka kembali seluruh kenangan yang ada. Pada akhirnya tidak ada pilihan selain mengikuti apa yang pria dihadapannya minta. Hal seperti ini sudah tidak bisa dia hindari lagi. Toh, mau kabur pun percuma karena sepertinya dia tipe orang yang gigih, mengingat dulu dia kerap bolak-balik ke klub untuk memastikan keberadaan dirinya melalui Bibi Yuichi.Bima mengajak Lucy untuk makan di restoran yang cukup mahal. Dia bilang sudah melakukan reservasi untuk itu, jadinya Lucy diikutsertakan dalam jadwal maka
Bima menghela napas panjang, selesai dari kantor malamnya dia langsung lanjut beringsut menuju ke klub malam pinggiran kota yang 2 tahun lalu kerap dia kunjungi untuk menemukan keberadaan Lucy. Sejak pertemuannya dengan Lucy siang tadi pikiran Bima sangat kacau balau, dia bahkan tidak bisa tenang sama sekali. Ada banyak kejanggalan dan ada banyak hal yang seolah berusaha Lucy tutupi darinya. Dan hal yang membuatnya frustasi adalah dia tidak tahu apa yang menjadi alasannya. Dia benar-benar kesal karena dia tidak mampu mencerna dan mengerti apa yang dimaksudkan oleh si gadis berambut pirang.Bima langsung keluar dari mobilnya begitu tiba di klub tersebut. Dia memberanikan diri masuk ke dalam sana, rasa asing kembali merayap padanya. Dan sama seperti dua tahun lalu dia langsung dikerubungi oleh para wanita yang terpesona kepadanya. Tetapi berbeda dengan dirinya 2 tahun lalu, Bima bisa mengatasi semua itu dengan mudah dan menolak mereka semua dengan tegas. Selebihnya dia mulai menggeledah
Yuichi menyerahkan Momo ke tangan suaminya seolah peka pria itu sigap menggendong putrinya dan memberikan waktu kepada Yuichi untuk berbincang dengan tamunya. Meskipun istrinya tampak kurang bersahabat, dan dia bahkan tidak membiarkan sang tamu masuk ke dalam rumah. Yucihi langsung pasang sikap yang menunjukan ketidaksukaannya. Meski memang etiket di keluarga kecilnya adalah menerima tamu dan menyambutnya dengan ramah. Maka mungkin ini tidak berlaku untuk Bima.“Langsung saja ke intinya. Apa yang kau perlukan dariku sampai kau nekat datang kemari bahkan setelah tahu aku tidak lagi menjadi pemilik klub malam itu?” tanya Yuichi cepat.“Aku hanya ingin mencari informasi terkait Luciana. Apa dia disini? saya ingin bicara dengan dia,” sahut Bima.“Apa? jadi alasanmu datang sejauh ini kemari di malam hari hanya untuk menanyakan Lucy? Apa kau yakin aku akan membiarkanmu tahu soal dia setelah apa yang terjadi di hidupnya 2 tahun lalu?” timpal Yuichi dengan nada bicara yang begitu dingin.“Ya,
Demi Tuhan, Senna tidak menyangka bahwa nama yang sudah dia sumpah untuk tidak pernah terdengar lagi malah diperdengarkan ulang dari mulut kakaknya sendiri seperti ini. Kenapa kakaknya bisa tahu soal perempuan hina din aitu? Padahal Senna pikir 2 tahun sudah berlalu dan dia tidak pernah mendengar ada desas desus apapun bahkan dari kekasihnya sendiri. Dia merasa sangat aman, tetapi sekarang? Senna tertawa putus asa. Ini lelucon terkonyol yang bisa dia dapati dari kakaknya.“Astaga! Apakah hanya karena itu Kakak sampai hati membentak adiknya sendiri? kupikir karena apa, lucu sekali sumpah. Kenapa mengungkit hal yang tidak ada urusannya dengan kita? Dia itu sama sekali tidak penting untuk kita,” sahut Senna cuek sambil sesekali masih terdengar kikikan dari bibirnya.“Apa? apa maksudnya tidak penting? Apanya yang tidak penting?! Bagaimana bisa kau bertingkah seperti ini? apa yang lucu dari semua ini? Kau sudah melakukan hal yang kejam padanya Senna. Tidak tahukah kau? Gara-gara kau mendat
Rookie mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia ingin segera mencari gadis itu kembali. Dia tahu bahwa sekarang tindakannya ini sangatlah bodoh dan kekanakan. Dia bahkan butuh waktu dua tahun untuk menyadari bahwa gadis itu punya tempat yang istimewa di hatinya. Dia butuh menjalani waktu selama 2 tahun sebelum akhirnya mengetahui alasan sebenarnya mengapa dia memutuskan untuk pergi dari hidupnya. Apa yang dikatakan Kenny pada waktu itu rupanya memang benar adanya. Kesalahan yang telah dia lakukan benar-benar membuatnya marah kepada dirinya sendiri. Mestinya dulu dia mencari tahu apa yang menyebabkan gadis itu berubah dalam sekejap kilat sekecewa apapun dirinya. Hanya saja Rookie yang tolol dan dibutakan oleh amarah dan lebih mementingkan egoism-nya yang tinggi hingga enggan menerima masukan dari oranglain.Rookie mencoba menelepon Kenny, tetapi pria itu tidak bisa dia jangkau. Rookie merutuki kebodohannya. Mengutuk pada semua hal yang dia lalui dengan penuh rasa kesal.Sudah j
Lucy membuka jendela mobilnya. Setahun terakhir Lucy belajar mengendarai mobil melalui kursus mengemudi, dan sekarang dia cukup mahir membawa kendaraan roda empat itu sendiri. Selama belajar tentu saja Lucy mendapati banyak kendala dan segalanya sangat tidak mudah dilalui. Mulai dari menabrak pagar rumahnya sendiri, tiang Listrik, pohon, bahkan pernah juga ban depannya terperosok ke selokan. Tetapi meski mengalami banyak kesalahan, dia belajar dari itu dan semua hal buruk dimasa lalu itu membawanya pada sesuatu yang jauh lebih baik. Karena dia sekarang bisa mengemudikannya sendiri, dia tidak khawatir akan merepotkan. Bahkan sekarang dia malah jadi bisa menolong orang itu.“Maaf terlambat, kau tahu sendiri kan kalau jalanan sering macet di jam pulang kantor,” ujar Lucy sambil nyengir kuda ke arahnya.“Aku rasanya sudah bosan dengan alasan itu. Setiap terlambat selalu saja mengatakan hal yang sama sebagai tameng pembenaran,” sahutnya sambil bersedekap dada seolah sedang merajuk. Tetapi
Lucy hanya diam ketika pertanyaan itu dia dengar dari mulut Wahyu. Matanya sempat melirik ke arah kursi kemudi. Ya, dia memang tidak bisa menutupi apa-apa dari si pria kulit pucat ini. Rahasia mana lagi yang tidak dia ketahui darinya? Pria ini seolah sudah sangat memahami dirinya luar dan dalam. Dia juga bak seorang cenayang bisa menebak apa yang sedang Lucy rasakan jauh dilubuk hatinya tanpa Lucy perlu repot-repot menjelaskan apa yang sedang dia rasakan. Selain dokter sebenarnya Wahyu cukup berbakat untuk menjadi seorang psikolog.Apalagi sejak Lucy memutuskan menerima tawaran pria itu untuk ikut dengannya, Lucy jadi lebih terbuka dan memilih menceritakan semua hal tentang dirinya. Mulai dari bagaimana dia dibesarkan, hal masa kecil apa yang terjadi padanya. Hingga titik dimana Lucy memilih menjalani kehidupan yang salah dan menerima karma buruk dari hal itu sebagai balasan setimpal atas dosa yang telah dia lakukan. Setiap manusia memang pada dasarnya akan memetik apa yang mereka tan
“Astaga kawan! Kau tadi malam pergi ke rumah orangtuamu? Bukannya ini masih hari Jum’at? Kau mau bolos lagi?” rutuk Kenny begitu dia tiba di kantor pagi ini. Ketika dia mengecek ponselnya dia memang mendapati ada panggilan tidak terjawab dari Rookie. Tetapi ketika dia menghubungi nomor sahabat sintingnya itu tidak aktif, dan sekarang tiba-tiba saja dia sudah mengganti nomor ponselnya dan menghubungi Kenny untuk menitipkan pekerjaan. Seperti biasa, Rookie dan kejutan luar biasanya.“Maksudku kenapa pula kau sampai ganti nomor? Apa tidak terlalu berlebihan? Ha? Baiklah … aku akan menutup mulutku dan tidak memberitahukan apa-apa. Tapi kalau boleh tahu sampai kapan kau akan berada disana? Memangnya kau sudah pastikan sendiri dia ada disana? Jangan cuma kesana tapi kenyataannya dia tidak ada.”Kenny tadinya bermaksud untuk mendengarkan kata-kata sahabatnya, sampai seorang gadis berambut ungu datang mendekatinya dengan wajah menahan emosi. Tetanu saja Kenny langsung bergidik ngeri begitu ga