Di sebuah ruang makan yang megah, tampak sebuah meja besar yang terbuat dari kayu berada di tengah-tengah kursi-kursi. Di atas meja itu tersaji aneka hidangan dengan aroma menggugah selera. Melihatnya saja bisa membuat perut menjadi lapar.Hal yang menarik dari tempat itu adalah puluhan pelayan yang berdiri di samping kanan dan kiri meja. Mereka berdiri tegak dengan seragam formal yang rapi. Semua diam menunggu seseorang yang sangat penting.Walaupun para pelayan itu terlihat diam, detak jantung mereka berdegup kencang. Mereka gelisah hendak bertemu dengan sang tuan yang selama ini hanya mereka bicarakan tanpa tahu bagaimana wajahnya.Suara gagang pintu ditekan berhasil menyita perhatian semua orang. Mereka melihat ke arah pintu dan mendapati kepala pelayan keluar dari sana.Bruce berdeham. Dia berkata, "Sambutlah Tuan Muda Roodenburg."Jack keluar dari balik pintu. Seketika mulut para pelayan itu menganga melihat Jack tampak sangat tampan dengan kaos singlet dan celana olahraga. Otot
Jack tidak berhenti menyunggingkan senyum. Rasanya kini dia seperti menyusuri jalan setapak dengan bebatuan di permukaannya, sebuah jalan yang indah dan damai di pegunungan yang sejuk. Angin yang berembus di sini seperti membawa kedamaian pada orang-orang yang dilaluinya.Jack menikmati udara dalam kerimbunan pepohonan yang seperti memayunginya. Mengagumkan!"Bagian terbaiknya adalah semua ini milikku. Ya Tuhan, ini luar biasa! Perubahan nama keluarga, membawa perubahan besar dalam hidupmu, Jack!" Pemuda itu tersenyum penuh arti.Mata Jack melihat sekitar. Hamparan kebun yang luas dengan berbagai macam tanaman telah menunjukkan hasilnya masing-masing. Lantas, pandangannya tersita pada hamparan kebun stroberi yang berada sekitar 300 meter dari tempatnya berdiri sekarang.Jack berlari menuju kebun stroberi itu. Dia ingat Paman Bob sangat suka stroberi, apalagi yang masih segar seperti yang tumbuh di kebunnya.'Aku akan membawakan stroberi untuk Paman Bob. Dia akan pulang hari ini,' bati
Jack menarik salah satu ujung bibirnya. Lalu, dia kembali melangkah maju, bukan hanya satu langkah, tetapi beberapa langkah hingga membuat Mary terpojok."Jack! Berhenti!" pekik Mary semakin keras ketika dia sudah tidak memiliki ruang untuk mundur lagi. Jika dia mundur, dia akan menginjak tanaman stroberi, dan hal itu jelas dilarang. Dia bekerja di Greenroad Villa untuk mengawasi kinerja pada buruh dalam menjalankan tugasnya di kebun. Sangat tidak baik jika dia malah merusak tanaman-tanaman di sana.Berkat bentakannya yang keras, Mary membuat Jack berhenti untuk bergerak maju. Akan tetapi, ketika pria itu berhenti, jaraknya teramat dekat dengan dirinya.Mata Mary menatap lekat mata Jack yang memandangnya tanpa berkedip. Detik itu Mary menyadari satu hal, bahwa ternyata kurir pizza yang selama ini dia rendahkan memiliki wajah yang sangat tampan. Entah bagaimana Mary seperti baru menyadarinya sekarang.Rahang Jack yang kokoh, hidung mancung, sorot mata tajam tetapi terasa hangat, alis y
"Tuan Bruce! Tuan Bruce! Cepat keluar! Ada maling di sini!" teriakan keras terdengar dari arah depan."Maling? Di Greenroad Villa ada maling?" Bruce mengerutkan keningnya, merasa heran atas apa yang didengar.Jangankan maling, orang dengan kekayaan atau kedudukan tinggi pun tidak bisa begitu saja masuk ke area perkebunan itu. Hanya orang-orang tertentu saja yang akan diizinkan masuk ke kawasan itu.Apa mungkin maling itu menyelinap masuk tanpa sepengetahuan penjaga? Itu sangat tidak mungkin! Selain penjagaan yang ketat, ada banyak kamera pengawas yang siaga memantau area sekitar. Para penjaga tidak akan tinggal diam jika melihat ada pergerakan yang mencurigakan. Selain itu, tembok yang mengelilingi area perkebunan sangat tinggi. Bukan hal mudah untuk bisa memanjat atau menerobos masuk karena bagian puncak tembok terpasang kawat berduri.Lalu, ocehan macam apa yang dikemukakan seseorang di luar sana?"Tuan Bruce, itu seperti suara Nona Mary. Siapa orang yang dia sebut maling, Tuan?"Br
Mary tertawa keras. Apa yang dikatakan Bruce adalah lelucon paling konyol yang pernah dia dengar. Anehnya meski dia tertawa, Mary tidak merasa senang. Malahan hatinya merasa sangat cemas."Nona Mary, jaga sikapmu! Tidak sepantasnya kamu tertawa seperti itu setelah melakukan dosa besar."Pada akhirnya karena merasa semakin kesal pada sikap Mary, salah seorang pelayan turut angkat bicara, "Nona, bukankah selama ini anda menanti Tuan Muda datang ke mari? Menunggunya menunjukkan wajahnya di hadapan kita semua. Dan, tadi malam keinginan Nona terwujud, Tuan Muda akhirnya datang dan tinggal di sini. Lalu, kenapa sekarang Nona malah bersikap seperti ini?""Benar, Nona. Apa anda akan menyebut ayah anda sebagai pencuri ketika dia mengambil sepotong kue dari lemari es?""Apa maksudmu bicara seperti itu? Kenapa aku harus menyebut ayahku sebagai pencuri? Itu rumahnya dan apa yang ada di dalamnya adalah miliknya juga. Sangat konyol! Bagaimana mungkin seseorang disebut sebagai pencuri ketika mengamb
Renee menatap wanita di hadapannya dengan kesal. Dia mengingat semua kata-kata kasar yang diucapkan wanita itu pada tuannya.Jika bukan atas perintah Bruce, Renee tidak akan sudi menjaga wanita yang tidak lain adalah Mary Wexler. Oleh sebab itu, dia tidak berhenti memberikan tatapan tajam pada wanita bar-bar tersebut."Jika bukan karena menghormati Tuan Muda, mungkin aku sudah khilaf, memukuli mulutmu yang pedas seperti cabai!" Renee menggerutu dengan pandangan sinis.Usai Renee berkata demikian, terlihat Mary mengerutkan keningnya. Wanita itu membuka matanya perlahan.Mary terkejut dengan apa yang dia lihat. Tempat itu tampak asing baginya.'Apa ini penjara?' batin Mary sambil mengerjapkan mata beberapa kali. Dugaan itu bukan tanpa alasan. Mungkin saja Bruce telah memanggil polisi. Dan, karena Mary telah melakukan kesalahan besar dengan mencaci dan memfitnah Jack, dia pantas untuk mendapat hukuman berat.'Tapi sebagai penjara, tempat ini terlalu indah dan nyaman. Tidak mungkin ada r
Kebenaran bahwa Jack adalah Tuan Muda Roodenburg tentu sangat mengejutkan dan tidak terduga bagi Mary. Walau penyesalannya sampai menyentuh langit, ada rasa senang di hati Mary. Bukan karena Tuan Muda yang dikagumi adalah Jack, tetapi lebih karena akhirnya dia tahu siapa pewaris tunggal keluarga Roodenburg sebenarnya.Maka, menjadi sangat bagus untuk Mary karena Jack tinggal di Greenroad Villa, yang merupakan tempat Mary bekerja. Peluang baginya untuk mendekati Jack menjadi lebih besar. Mary akan berusaha keras supaya Jack menjadi tertarik padanya!Lalu, di tengah ide brilian yang baru saja muncul di kepala Mary, mengapa ucapan Bruce terdengar seperti hendak memberikan kabar buruk? "Aku pikir akan mengurus pengajuan pemecatan anda dari Greenroad Villa."Boom!Hati Mary seperti tertimpa bom atom yang meledak detik itu juga. Apa yang disampaikan Bruce tidak hanya buruk, tetapi juga menghancurkan seluruh impiannya."Tidak, tidak, anda tidak bisa melakukan itu padaku, Tuan. A-aku bekerj
Seorang penjaga mengernyitkan dahi ketika tanpa sengaja melihat ada wanita tengkurap di atas tanah di dekat area kebun stroberi. Dia memfokuskan pandangan untuk mengamati wanita yang kini merangkak mundur itu."Nona Mary?" lirih si penjaga mengenali wanita yang bertingkah sangat aneh itu. "Sedang apa dia di sana?"Penjaga tersebut lantas berjalan cepat menghampiri Mary untuk menanyakan apa yang terjadi. Sedangkan Mary terus merangkak mundur tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.Akibatnya tanpa sengaja Mary menabrak si penjaga. Wanita itu kemudian menoleh pada si penjaga yang membungkuk sembilan puluh derajat.Si penjaga ingin menanyakan langsung kepada Mary apa yang sedang dia lakukan di sana. Akan tetapi, dia mengurungkannya karena Mary berteriak lebih dulu."Aaa!"Mary sampai terjatuh di tanah karena terlalu kaget. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan seolah si penjaga hendak menyakitinya."Nona Mary, ada apa? Kenapa anda berbaring di sini? Lalu, kenapa anda berteriak?" Penjaga