Jack menarik salah satu ujung bibirnya. Lalu, dia kembali melangkah maju, bukan hanya satu langkah, tetapi beberapa langkah hingga membuat Mary terpojok."Jack! Berhenti!" pekik Mary semakin keras ketika dia sudah tidak memiliki ruang untuk mundur lagi. Jika dia mundur, dia akan menginjak tanaman stroberi, dan hal itu jelas dilarang. Dia bekerja di Greenroad Villa untuk mengawasi kinerja pada buruh dalam menjalankan tugasnya di kebun. Sangat tidak baik jika dia malah merusak tanaman-tanaman di sana.Berkat bentakannya yang keras, Mary membuat Jack berhenti untuk bergerak maju. Akan tetapi, ketika pria itu berhenti, jaraknya teramat dekat dengan dirinya.Mata Mary menatap lekat mata Jack yang memandangnya tanpa berkedip. Detik itu Mary menyadari satu hal, bahwa ternyata kurir pizza yang selama ini dia rendahkan memiliki wajah yang sangat tampan. Entah bagaimana Mary seperti baru menyadarinya sekarang.Rahang Jack yang kokoh, hidung mancung, sorot mata tajam tetapi terasa hangat, alis y
"Tuan Bruce! Tuan Bruce! Cepat keluar! Ada maling di sini!" teriakan keras terdengar dari arah depan."Maling? Di Greenroad Villa ada maling?" Bruce mengerutkan keningnya, merasa heran atas apa yang didengar.Jangankan maling, orang dengan kekayaan atau kedudukan tinggi pun tidak bisa begitu saja masuk ke area perkebunan itu. Hanya orang-orang tertentu saja yang akan diizinkan masuk ke kawasan itu.Apa mungkin maling itu menyelinap masuk tanpa sepengetahuan penjaga? Itu sangat tidak mungkin! Selain penjagaan yang ketat, ada banyak kamera pengawas yang siaga memantau area sekitar. Para penjaga tidak akan tinggal diam jika melihat ada pergerakan yang mencurigakan. Selain itu, tembok yang mengelilingi area perkebunan sangat tinggi. Bukan hal mudah untuk bisa memanjat atau menerobos masuk karena bagian puncak tembok terpasang kawat berduri.Lalu, ocehan macam apa yang dikemukakan seseorang di luar sana?"Tuan Bruce, itu seperti suara Nona Mary. Siapa orang yang dia sebut maling, Tuan?"Br
Mary tertawa keras. Apa yang dikatakan Bruce adalah lelucon paling konyol yang pernah dia dengar. Anehnya meski dia tertawa, Mary tidak merasa senang. Malahan hatinya merasa sangat cemas."Nona Mary, jaga sikapmu! Tidak sepantasnya kamu tertawa seperti itu setelah melakukan dosa besar."Pada akhirnya karena merasa semakin kesal pada sikap Mary, salah seorang pelayan turut angkat bicara, "Nona, bukankah selama ini anda menanti Tuan Muda datang ke mari? Menunggunya menunjukkan wajahnya di hadapan kita semua. Dan, tadi malam keinginan Nona terwujud, Tuan Muda akhirnya datang dan tinggal di sini. Lalu, kenapa sekarang Nona malah bersikap seperti ini?""Benar, Nona. Apa anda akan menyebut ayah anda sebagai pencuri ketika dia mengambil sepotong kue dari lemari es?""Apa maksudmu bicara seperti itu? Kenapa aku harus menyebut ayahku sebagai pencuri? Itu rumahnya dan apa yang ada di dalamnya adalah miliknya juga. Sangat konyol! Bagaimana mungkin seseorang disebut sebagai pencuri ketika mengamb
Renee menatap wanita di hadapannya dengan kesal. Dia mengingat semua kata-kata kasar yang diucapkan wanita itu pada tuannya.Jika bukan atas perintah Bruce, Renee tidak akan sudi menjaga wanita yang tidak lain adalah Mary Wexler. Oleh sebab itu, dia tidak berhenti memberikan tatapan tajam pada wanita bar-bar tersebut."Jika bukan karena menghormati Tuan Muda, mungkin aku sudah khilaf, memukuli mulutmu yang pedas seperti cabai!" Renee menggerutu dengan pandangan sinis.Usai Renee berkata demikian, terlihat Mary mengerutkan keningnya. Wanita itu membuka matanya perlahan.Mary terkejut dengan apa yang dia lihat. Tempat itu tampak asing baginya.'Apa ini penjara?' batin Mary sambil mengerjapkan mata beberapa kali. Dugaan itu bukan tanpa alasan. Mungkin saja Bruce telah memanggil polisi. Dan, karena Mary telah melakukan kesalahan besar dengan mencaci dan memfitnah Jack, dia pantas untuk mendapat hukuman berat.'Tapi sebagai penjara, tempat ini terlalu indah dan nyaman. Tidak mungkin ada r
Kebenaran bahwa Jack adalah Tuan Muda Roodenburg tentu sangat mengejutkan dan tidak terduga bagi Mary. Walau penyesalannya sampai menyentuh langit, ada rasa senang di hati Mary. Bukan karena Tuan Muda yang dikagumi adalah Jack, tetapi lebih karena akhirnya dia tahu siapa pewaris tunggal keluarga Roodenburg sebenarnya.Maka, menjadi sangat bagus untuk Mary karena Jack tinggal di Greenroad Villa, yang merupakan tempat Mary bekerja. Peluang baginya untuk mendekati Jack menjadi lebih besar. Mary akan berusaha keras supaya Jack menjadi tertarik padanya!Lalu, di tengah ide brilian yang baru saja muncul di kepala Mary, mengapa ucapan Bruce terdengar seperti hendak memberikan kabar buruk? "Aku pikir akan mengurus pengajuan pemecatan anda dari Greenroad Villa."Boom!Hati Mary seperti tertimpa bom atom yang meledak detik itu juga. Apa yang disampaikan Bruce tidak hanya buruk, tetapi juga menghancurkan seluruh impiannya."Tidak, tidak, anda tidak bisa melakukan itu padaku, Tuan. A-aku bekerj
Seorang penjaga mengernyitkan dahi ketika tanpa sengaja melihat ada wanita tengkurap di atas tanah di dekat area kebun stroberi. Dia memfokuskan pandangan untuk mengamati wanita yang kini merangkak mundur itu."Nona Mary?" lirih si penjaga mengenali wanita yang bertingkah sangat aneh itu. "Sedang apa dia di sana?"Penjaga tersebut lantas berjalan cepat menghampiri Mary untuk menanyakan apa yang terjadi. Sedangkan Mary terus merangkak mundur tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.Akibatnya tanpa sengaja Mary menabrak si penjaga. Wanita itu kemudian menoleh pada si penjaga yang membungkuk sembilan puluh derajat.Si penjaga ingin menanyakan langsung kepada Mary apa yang sedang dia lakukan di sana. Akan tetapi, dia mengurungkannya karena Mary berteriak lebih dulu."Aaa!"Mary sampai terjatuh di tanah karena terlalu kaget. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan seolah si penjaga hendak menyakitinya."Nona Mary, ada apa? Kenapa anda berbaring di sini? Lalu, kenapa anda berteriak?" Penjaga
Mary mempererat pelukannya. Dia merasa sangat hangat dan damai ketika menyandarkan kepalanya di punggung Jack.“Jack, aku tahu sudah membuat banyak kesalahan. Aku mengerti jika kamu tidak bisa memaafkan apalagi melupakan semuanya. Tapi, cobalah untuk mengerti keadaanku. Sungguh, aku tidak pernah benar-benar membenci dirimu. Aku bersikap sangat buruk semata-mata untuk mendukung Sophie. Kamu tahu benar bahwa dia adalah sahabatku.”Mary sengaja memanggil nama Jack langsung karena berpikir itu bisa mendekatkan emosi mereka. Dia dan Jack sudah lama kenal ‘kan? Jadi, semestinya hubungan mereka tidak canggung.Mary tidak tahu, di balik punggung yang sangat kokoh itu, Jack menyeringai. Pria itu melepaskan tangan Mary yang mendekapnya.Jack berbalik. Masih dengan senyum miring dia berkata, “Lucu sekali. Beberapa saat lalu kamu menyalahkanku atas rusaknya hubungan antara kamu dan Sophie, lalu sekarang? Kamu menyalahkan Sophie untuk membela dirimu di hadapanku.”“Bu-bukan seperti itu maksudku, J
Mary terbaring di atas tempat tidur di ruang gawat darurat Sunshine Hospital. Ada perban yang membalut dagu hingga kepalanya. “Apa proses penyembuhannya akan lama, Dokter?” tanya teman Mary yang bernama Lady dengan wajah cemas. “Biasanya pemulihan dislokasi rahang memerlukan waktu sekitar enam minggu. Tapi jangan khawatir, kami akan berusaha mempercepat pemulihan itu dengan perawatan rutin secara berkala.” Sebuah napas kabur dari teman Mary lainnya, yakni Grace. Dia melihat Mary dengan pandangan iba. “Bagaimana tulang rahangmu bisa bergeser, Mary?” “Aku jatuh dan pipiku membentur lantai,” jawab Mary dengan suara yang tidak begitu jelas karena dia membatasi pergerakan mulutnya. Meskipun demikian, apa yang dia katakan masih bisa dipahami. Tentu saja jawaban yang diberikan Mary bukanlah jawaban yang jujur. Mary masih sangat ingat, dia mengalami cidera atas kebodohannya sendiri. Dia tidak mengira jika George akan benar-benar menamparnya lagi. “Kalian tidak perlu khawatir, tulang raha