Share

Malam nan dingin

Sera dan Elica langsung menuju ke sekolah. Jalan menjadi sangat sepi seakan tempat itu tidak pernah dihuni satu orang pun di tambah lampu jalan yang cahayanya remang-remang.

"Elica, kamu tidak ganti baju dulu? Nanti baju sekolahmu kotor." Sera melirik seragam Elica.

"Tidak perlu. Seragam ini tidak berharga, yang berharga adalah temanku, Emi. Jikapun, baju ini—seragam—robek-robek tidak masalah asalkan Emi selamat." Elica menggenggam erat dadanya.

Teman jauh lebih berharga ketimbang barang yang mahal karena barang yang mahal dapat di ganti sedangkan teman tidak dapat di ganti karena mereka hanya ada satu di dunia.

Mendengar kata 'teman' membuat dada Sera menjadi sesak, tapi dia menahannya sekuat tenaga seraya melangkah ke depan.

...

Mereka terus berjalan tanpa mengetahui bahaya sedang mengintai mereka dari jauh. Semakin dekat dengan sekolahan, perasaan mereka menjadi tidak enak.

"Apa ...Hanya perasaanku saja?" Sera merinding.

"Entahlah. Apa ada roh jahat?" Elica juga ikut merinding.

Mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status