Share

Tas Belanja

Aku masih belum tenang menunggu Aya di depan kamar mandi. Dia berkeras untuk menggunakannya pagi ini juga setelah bangun tidur.

Semalam?

Enggak ada pengulangan kejadian kemarin. Pemaksaan sebelumnya saja membuatku ingat tudingan para aktivis yang menyebutkan pemerkosaan pada istri sendiri sebagai bentuk kekerasan seksual.

Aku memilih berjaga dekat peti mati yang diletakkan di ruang depan. Bapaknya Aya yang terlihat tenang dari penutup peti yang sengaja dibuka sebagian menemaniku di sepanjang malam meski tak membalas setiap kisah yang kubicarakan. Tentang Aya di masa SMA yang cenderung taat aturan dan fokus belajar hingga tak peduli dengan pergaulan di sekitarnya.

Aku jadi mencerna setiap interaksi canggung masa remaja bersama Aya dulu ketika harus menghadapi Bapak yang membisu dalam peti semalam.

Serem?

Enggak. Sudah sering ketemu jenazah waktu awal koas dan dapet tugas memeriksa beberapa korban pembunuhan yang telah membusuk.

"Bagaimana hasilnya?"

Pertanyaanku keluar begitu saja setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status