Share

Norma

“Jadi telat, kan!” Aya memeriksa layar ponselnya setelah aku baru keluar dari kamar mandi. Dia tampak sudah berganti pakaian meski rambut basahnya masih beralaskan handuk di pundak. "Mama kamu kirimin foto jadwal. Eh, kamunya datang malah bikin mandi."

“Ya, gimana?" Aku segera mengenakan pakaian dan memindahkan handuk ke kepala, mengusap rambut yang baru beberapa hari lalu dipotong jauh lebih pendek. "Berapa hari coba enggak ketemu? Kamu mau mengabaikanku?”

Handuk yang sama, kugunakan pada rambut panjang Aya, menepukkannya berkali-kali sementara empunya rambut terus berpindah hanya untuk menyiapkan kopi dan mi rebus di meja makan.

"Makan dulu, Bra!" ajak Aya setelah mengambil alih handuk dari tanganku untuk digelung tinggi di puncak kepalanya. Dia mengangsurkan mangkuk kosong ke hadapanku begitu aku duduk di salah satu kursi.

"Rasa apa kali ini?" Kutunjukkan rasa antusias dengan mengambil sendiri garpu dari keranjang kecil dekat panci mi yang sepertinya menampung lebih dari dua bungkus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status