Share

Diperas Habis

Caca menang. Dia berhasil membujuk Nanda ikut sepulang jam kerja selesai. Alibi membersihkan rumah yang sangat tidak realistis.

"Enggak besar, sih. Anggap aja rumah sendiri." Caca melemparkan tas kecilnya ke permukaan sofa dan lebih dulu mencapai lemari es.

"Canggung?" tanyaku pada Nanda yang masih berdiri di sisi tanpa banyak bicara.

"Iya, Pak." Anggukan Nanda diiringi sebaran jarak pandangnya ke sekeliling. Dia masih jaim. Padahal biasanya sangat manja kalau tinggal berdua.

"Randy enggak pulang ke sini?"

Kuhampiri Caca yang mengeluarkan kaleng-kaleng berisi minuman beralkohol ke meja. Ternyata banyak bungkus makanan masih berserakan dan harus segera aku kumpulkan dalam plastik sampah. Dari jamur yang tampak, sepertinya sudah lebih dari seminggu.

"Ibunya Randy lagi perlu perawatan intensif. Jadi dia bakal lebih banyak di sana. Makanya rumah ini jadi pertaruhan."

Pernyataan Caca mengingatkanku pada Jessie, saudari berbeda ibu di pulau seberang. Pernikahan lebih dari sekali bukan lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status