Beranda / Romansa / Dokter Cinta Pemikat Hati / Chapt 73: Kegundahan yang Tak Kunjung Hilang

Share

Chapt 73: Kegundahan yang Tak Kunjung Hilang

Penulis: Kennie Re
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Zanara tak bisa diam di tempat. Ia mendekat ke pintu demi bisa mendengar dan memastikan siapa yang ada di ruangan tersebut dan dengan siapa orang itu berbicara.

"Kesepakatan kita tidak seperti itu, kau ingat! Aku tidak mau tahu, kau harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki semuanya, oke? Jika tidak, aku akan buat perhitungan denganmu."

Begitu yang ditangkap oleh indra pendengaran Zanara. Namun, siapa yang ....

"Zee? apa yang kau lakukan di sini?" tanya pria itu.

Zanara mengerjap samar kala melihat pria di hadapannya. Oh, iya ... Gabriel, tentu saja, karena memang pria itu yang sejak tadi datang dan berencana menemani Zanara selama beberapa waktu sebelum ia kembali ke Westmont untuk mengurus Maverick.

Mengapa Zanara tak mengingat itu?

"Uhm ... maaf, Gabe. Kupikir siapa yang ada di dalam ruang kerja Jayme. Kau tahu, kan, aku masih agak trauma dengan ruangan ini," jawab Zanara, yang sesungguhnya antara trauma dan juga tak rela orang lain memasuki ruangan pribadi milik Jayme. Dulu.

"Oh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 74: Kejutan Lain yang Menyakitkan

    Gabriel terenyak kala mendengar permintaan Zanara. Ia menatap wanita itu , tak percaya. Berbagai tanya kini mengisi rongga kepalanya. Mengganggu dan tak bisa jika ia tak tanyakan pada sahabatnya itu."Apa yang akan kau lakukan, Zee? Ia masih hidup, dan itu artinya kau tidak baik-baik saja, itu yang harus kau tahu. Aku bahkan berharap kau pergi dari negara ini, demi keselamatanmu."Zanara tertegun sejenak. Berusaha memberi kesempatan pada dirinya untuk berpikir lagi. Bisa saja apa yang akan ia lakukan ini membahayakan bagi semuanya, tetapi ia sudah memikirkan segalanya. Ia harus melakukan ini."Gabe, aku akan baik-baik saja. Percayalah. Aku hanya minta tolong padamu, jaga Marion selama aku menemuinya. Biar kulakukan sendiri.""Zee—""Gabe ... lakukan saja. Aku tidak ingin masalah ini berlarut-larut. Aku ingin semua jelas darinya mengenai apa yang ia inginkan. Lagi pula, aku memiliki kau yang akan melindungi jika terjadi sesuatu, kan? Dan pasti ada John di sana dan pria itu akan selalu

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 75: Bagaimana Kalau Kau Menikah Denganku?

    Zanara merangsek ke ruangan di mana Mark dirawat, dan yang tampak di hadapannya adalah Mark yang masih terbaring lemah tetapi sudah mampu berkomunikasi seperti biasa. Mengetahui kedatangan Zanara, wajahnya tampak berbinar.Sangat jauh berbeda dengan ketika ia berusaha melecehkan Zanara. Saat itu, ia tampak seperti seorang iblis yang menjelma dalam wujud manusia."Zee ... aku tahu kau pasti akan datang. Karena kau masih mencintaiku, benar, kan?" ucap Mark, lirih. Apa yang terlihat di depan mata Zanara bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. Mark tampak sangat alami dan total—andaikan ini sebuah sandiwara."Aku bukan mencarimu untuk mengetahui kondisimu, Mark. Juga bukan seperti apa yang kau katakan barusan. Aku kemari untuk bertanya apa yang sebenarnya kau inginkan."Pria itu tersenyum, lemah. "Kau sudah tahu apa yang kumau, Zee. Mengapa bertanya lagi? Aku tak akan berhenti sampai kau kembali padaku. Kau dan anak kita."Kalimat yang diucapkan Mark memang berhasil mendinginkan hati Zanara. N

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 76: Sebuah Kecurigaan

    Jayme tak mungkin terus-menerus seperti ini. Hidupnya sudah seperti kehilangan gairah. Ia mirip seperti zombi, sekarang. Hanya raga yang seolah tanpa nyawa. Terbangun di pagi hari, melakukan rutinitas dan tanggung jawab, lalu sudah. Bahkan satu kewajiban yang harus ia pikul jelas bukan merupakan tanggung jawabnya.Kapan terakhir kali ia tidur dengan Clara? Dan kapan terakhir kali Clara tidur dengan pria yang ia bahkan tak mengenal secara detail? Rasanya hingga kini ia masih tak percaya bahwa Clara mengandung bayi yang berasal dari benihnya.Meski saat kejadian itu, ia bahkan tak menyadari apa pun, tetapi entah mengapa ia juga tak bisa begitu saja menerima pengakuan gadis itu.Namun, tentu saja, semakin ia menolak maka yang akan terjadi adalah semakin buruk citranya di mata Zanara. Ia sungguh masih mengingat bagaimana wanita itu memintanya untuk menjadi lelaki sejati dengan mengakui dan bertanggung jawab atas bayi itu.Tidak! Jayme sungguh tak bisa menerima ini. Ia tak terima."Kau mau

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 77: Siasat Terencana

    Clara mengayun langkah masuk ke ruangan pasien, setelah mendapat izin dari seorang kepercayaan sang pasien yang ingin ditemuinya. Dengan ketenangan seperti biasa, ia mendekat ke arah ranjang di mana pasien tersebut tergolek dengan bebat di bagian pundak hingga ke dada.Rambut kemerahannya tampak sedikit berantakan karena tak tersentuh sisir. Juga wajah rupawan yang pucat dan iris sewarna kayu yang tertutup kelopak, menandakan ia masih belum terjaga. Mungkin efek obat yang disuntikkan oleh perawat ke dalam infusnya yang membuat pria itu menghabiskan satu hari hanya dengan terpejam.Namun, mendengar ketukan heels Clara yang beradu dengan lantai marmer di bawahnya, pria itu akhirnya membuka mata perlahan."Kau. Apa yang kau lakukan di sini?" tanya pria itu, yang membuat Clara mendengkus dalam tawa mengejek keadaannya yang kini tengah tergolek tak berdaya."Aku hanya mengunjungimu. Apakah tak boleh? Lagi pula ada urusan kita yang belum selesai, kuharap kau tidak lupa itu." Clara menarik k

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 78: Pencarian Bukti

    "Apakah benar kau sedang menguping pembicaraan pasien, Dok?" tanya salah seorang petugas keamanan rumah sakit yang kini tengah menginterogasi Jayme di ruangannya. Jayme hanya mendesah berat."Apakah aku tampak seperti seorang kriminal, huh? Apakah kalian mencurigaiku?" tanya Jayme berusaha bersikap defensif karena ia menyadari bahwa ia memang bersalah. Namun, jika ia mengaku, bisa saja rencananya untuk mengikuti Clara akan berantakan."Bu-bukan begitu, dokter Demir. Kami hanya menjalankan tugas untuk menjaga kenyamanan dan privasi pasien," jawab petugas keamanan itu lagi. Ia tampak segan pada Jayme, karena jabatan pria itu, tetapi di sisi lain ia harus melakukan kewajiban dengan benar.Jayme kemudian mendekat pada pria itu."Siapa namamu dan berapa usiamu?" tanya Jayme sembari menajamkan tatapan pada pria yang berusaha untuk tak gentar itu."Fellaz, Dok. Jackson Fellaz. Dua puluh tahun.""Pantas saja, kau masih sangat muda. Oke, Jackson, begini ... apakah kau setuju jika ada kejahatan

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 79: Pencarian Bukti (2)

    Jane Malendi terdiam sejenak, berusaha menelaah perkataan rekannya. Ia tak alihkan tatapan yang sejak tadi ia hunjamkan pada sosok pria rupawan yang selalu sukses menawan hati para wanita, yang kini berdiri di hadapannya. Dirinya bahkan dulu tergila-gila pada Jayme.Sayangnya, Jayme yang memiliki kehidupan bebas dan terlalu sering berganti pasangan membuat Jane tak bisa semudah itu percaya. Terlebih ketika dahulu pertama kali ia mengetahui kedekatan pria itu dengan Clara. Meski sedikit cemburu, tetapi Jane nyatanya justru berteman dekat dengan Clara.Dan kini, ketika Clara menceritakan sebuah kisah menyayat hati, bagaimana mungkin Jane tak percaya? Lalu ketika Jayme datang dan meminta Jane mendengarkan versinya, jangan salahkan jika Jane ragu.“Apakah kau mabuk, Jayme, huh? Kau menuduh Clara berbohong, begitu?” tanya Jane, tak terima dengan pernyataan Jayme mengenai Clara. Bagi Jane, Clara sudah layaknya adik. Terlebih memang usianya hampir sama dengan adiknya yang telah tiada.“Aku t

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 80: Misi Pembongkaran

    Mendengar permintaan Jayme, Michael masih belum memberi reaksi apa pun. hanya sesekali ia mengusap dagunya yang ditumbuhi bulu halus. Pria berkulit gelap itu tak ingin gegabah memberi keputusan tanpa mengetahu alasan sebenarnya sampai-sampai Jayme yang terkenal sangat sukarela, justru kini menarik kembali keputusannya."Sampel itu sudah tiga tahun berada di sini, Jay. Mengapa kau tiba-tiba memintanya kembali? Apakah ada masalah yang tidak bisa kau ceritakan? Kau tahu, kan, kalau prosedur sekarang sudah berbeda dengan beberapa tahun lalu?"Jayme mengangguk. "Aku tahu, Mike. Aku hanya tak ingin sampel itu disalah gunakan," jawab Jayme, setengah berbisik. Ia tak ingin pegawai laboran mendengar perkataannya yang akan menimbulkan masalah baru baginya.Mendengar jawaban Jayme, Michael justru tergelak."Kau ini ... jangan bercanda seperti itu, Jay. Kau jadi terdengar seperti anak gadis yang takut hamil setelah bercinta tanpa pengaman." Michael mendekat pada rekan sejawatnya itu."Kau tahu, k

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 81: Hasil dari Pembuktian

    “Dammit! Jayme, apa yang kau lakukan di sana!?” hardik Jane yang terpergok pria itu. Atau sebaliknya, justru Jayme yang terpergok dan pada akhirnya memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya.Ia mengangkat kedua tangannya ke udara, sesaat memasukkan ponsel ke dalam saku jas kerjanya.“Apa yang kau lakukan di sini, J?” Clara ikut buka suara. Wajahnya tampak pasi dan jelas terlihat bahwa ia sedang berperang dengan kecemasannya sendiri.“Bukankah seharusnya aku yang bertanya. Apa yang kalian lakukan di sini?” Jayme mendekat pada rak di mana diletakkan sampel dan lainnya yang dibutuhkan untuk proses inseminasi yang kini sedang dilakukan oleh keduanya. Atau mungkin telah selesai dilakukan.Jayme menyunggingkan senyum sinis, mengangkat salah satu botol yang telah kosong. Di sana tertera kode identitas miliknya.“Oh … tentu saja. Ia nanti akan menjadi anakku. Bukan begitu?” tanya Jayme dengan nada sarkasme, yang jelas membuat Jane maupun Clara tampak kebingungan mencari cara untuk berkeli

Bab terbaru

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 133: Happy Ending (2)

    Satu tahun kemudian.“Jayme, apakah balon yang kemarin sudah dipasang semuanya?” tanya Zanara sembari membawa beberapa kotak besar berwarna biru. Ia tampak mondar-mandir mengatur semua yang akan mereka gunakan untuk pesta hari ini.Marion tampak bersemangat membantu sang ibu dengan memasang beberapa ornamen di sekitar meja yang di atasnya telah tertata makanan kecil dan kue tart.Sesekali ia mengedar pandangan di seluruh penjuru ruangan. Sudah cantik dengan banyak hiasan, balon, serta pernah-pernik berwarna biru dan putih. Bahkan kue yang tertata di meja pun berwarna biru. Ia sudah mengintipnya tadi dan sekarang kue itu tertutup hiasan dengan warna putih.Hari ini bukanlah hari ulang tahun Marion, atau pun Jayme dan Zanara. Bukan pula perayaan pernikahan keduanya, melainkan pesta baby shower yang terlambat mereka laksanakan dengan terpaksa—karena sempat terjadi perdebatan antara Jayme dan Zanara mengenai apakah mereka akan mengadakan pesta itu atau tidak.Di saat Jayme menginginkannya

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 132: Happy Ending

    Hari-harinya bahkan terasa kosong tanpa kehadiran Marion. Ia dan Jayme seharian hanya menghabiskan waktu di hotel, sekadar piknik di balkon atau bercinta yang akhir-akhir ini menjadi hal yang Zanara hindari.Tragedi pengaman yang terlupakan menimbulkan kecemasan di hati Zanara, bagaimana kalau itu lantas menimbulkan bibit di dalam rahimnya? Apakah ia sudah siap dengan itu?Kini Shienna dan lainnya sudah pergi dan meninggalkan Jayme dan Zanara berdua kembali. Keduanya tengah berbaring di lantai balkon dengan memandangi langit yang cerah. Semuanya sudah selesai dan ia, juga Jayme tak perlu lagi berurusan dengan masalah yang mungkin akan membuat kehidupan keduanya begitu rumit.Urusan yang harus diselesaikan oleh Zanara saat ini adalah perbincangan mengenai bayi yang kembali diulang-ulang oleh Jayme.“Berarti ini kesempatan untuk kita membuat bayi?” godanya di sela percakapan mereka sembari melakukan piknik di balkon seperti yang biasa dilakukan oleh keduanya selama tak ada Marion.“Tida

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 131: Kenneth or Brandon? (2)

    Zanara menghubungi Shienna, memintanya agar menjaga Marion sehari lagi, karena dirinya dan Jayme masih ada keperluan yang harus mereka selesaikan. Meski rindu, setidaknya ia yakin akan bertemu dengan Marion.Sementara dengan Kenneth, tak ada hari esok. Detik ini juga pria itu harus menjelaskan segalanya.Kenneth memaksa untuk pulang, saat Zanara dan Jayme tiba di rumah sakit. Dengan lengan yang patah dan beberapa luka di tubuhnya, Kenneth tak bisa pergi ke mana pun.Jayme menyeret pria itu kembali ke kamarnya, diikuti Zanara, lalu mengunci pintu ruangan tempat dirinya dirawat.“A-apa yang kalian mau? Jayme ... mengapa kau tampak aneh, kawan?”“Jangan berpura-pura lagi, Ken. Atau ... aku harus memanggilmu Brandon?”Kenneth terhenyak kala mendengar todongan Jayme terhadapnya. Ia kemudian menoleh ke arah Zanara, lalu Jayme, secara bergantian.“Apa yang kau katakan?”“Sudahlah, penipu, kau tidak bisa lari lagi. Sekarang katakan, apa tujuanmu menyamar sebagai Kenneth si detektif swasta ini

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 130: Kenneth or Brandon?

    Zanara menyeret langkah keluar dari bangunan itu. Ia menguap beberapa kali, rasa kantuk sepertinya mulai menyerang. Ia masuk ke dalam pelukan Jayme dan menyandarkan kepala di dada pria yang memilih untuk menunggunya di luar.“Bagaimana?” tanya Jayme, seolah ingin tahu akan hasil yang didapat sang istri mengenai Kenneth, yang ia yakini memang adalah Kenneth yang asli.“Aku harus datang menemui Kenneth. Namun, sepertinya tidak malam ini. Kita kembali ke hotel saja, Jayme ... aku mengantuk.”Jayme mengangguk, kemudian menuntun Zanara masuk ke dalam taksi dan membiarkan wanita itu tidur sepanjang perjalanan.Tiba di hotel, giliran Jayme yang tak bisa terlelap. Ia memikirkan kecurigaan Zanara mengenai Kenneth, tetapi dirinya tak percaya. Kini, rasa ingin tahu yang sebelumnya hanya dirasakan Zanara pada akhirnya juga menggelitik perasaan Jayme.Ia mengambil ponsel Zanara yang sejak tadi berdering. Nama Mark tertera di layarnya. Apa yang dilakukan pria itu menghubungi istrinya selarut ini? A

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 129: Tertangkap!

    “Gabriel? Apa yang kau lakukan di sini? Apa yang kau cari? Dan bagaimana—“ Zanara tak mampu melanjutkan kalimatnya. Ia teringat perkataan Kenneth mengenai seseorang yang mengikuti mereka.Lalu ingatan Zanara tertuju pada kertas yang berisi pelaku sabotase mobilnya, bahkan penculikan Marion pun melibatkan Gabriel di dalamnya.Ia selama ini tak percaya itu, tetapi tak ingin memulai pertengkaran dengan mengatakan bahwa Kenneth mungkin saja berdusta entah dengan tujuan apa.Kini, setelah melihat sendiri buktinya, masihkah Zanata meragukan hasil analisa dan investigasi Kenneth?Mungkin tidak, tetapi Zanara masih yakin bahwa Kenneth adalah Brandon yang menyamar. Namun, apa motif Brandon menyamar dan terus mengikuti Zanara? Dan mungkinkah dirinya akan mengakui setelah semua masalah ini menemui titik terang?Zanara mendekat pada Gabriel yang hanya menunduk, menghindari tatapan tak percaya dari wanita yang sungguh ia cintai itu. Ia tak bisa ... tak bisa jika Zanara lantas membencinya. Namun, e

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 128: Pria di Balik Tudung

    Zanara berteriak, tetapi yang keluar hanya suara tak beraturan. Ia berusaha menghalangi apa pun yang akan dilakukan oleh pria misterius itu. Entah bagaimana keamanan hotel itu hingga pria asing ini bisa masuk dan melakukan ... entah apa, di kamarnya.Berbagai kemungkinan terus mengganggu pikiran Zanara.Jayme masih terlelap, bagaimana jika penyusup itu lantas ... ah! Sungguh Zanara ingin melakukan sesuatu, tetapi tangan dan kakinya sudah terikat dan tali yang mengikatnya terhubung pada trail yang ada di kamar mandi.Zanara berusaha melepaskan ikatan itu, tetapi tak bisa. Ia masih berusaha memanggil nama Jayme, dan suaranya hanya terasa seolah tenggelam dan tak terdengar.Sementara itu, si penyusup melanjutkan apa yang ia lakukan sebelumnya, mencari sesuatu entah apa. Bahkan Zanara yang sejak tadi berusaha untuk mengira-ngira pun tak menemukan jawaban hingga penyusup itu terlanjur mengikatnya seperti sekarang.“Sial!” umpatnya dengan suara yang nyaris tak terdengar, hanya tersangkut di

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 127: Penyusup

    Jayme baru saja keluar dari kamar mandi setelah menyelesaikan ‘tritmen’ spesial bersama Zanara. Tak lama berselang, terdengar suara ketukan di pintu, yang tentu saja tak perlu lama menunggu, Jayme sudah menyambut siapa pun tamu yang datang mengunjungi mereka.Tak mungkin sebotol sampanye, karena ia tak memesan apa pun. Namun, yang ia pikirkan mustahil, justru terjadi. Seorang pegawai hotel datang dengan troli berisi makanan dan sebotol wine.“Maaf, apakah benar ini kamar Tuan Demir?” tanya pegawai hotel tersebut dengan bahasa Inggris yang fasih.“Ya, benar.”“Ini ada pesanan sajian makan malam dan sebotol wine untuk Tuan dan Nyonya Demir.”Jayme terdiam sejenak, bertanya pada pegawai tersebut, siapa yang memesan makan malam spesial untuk mereka. Namun, pria itu mengatakan bahwa tak disebutkan siapa pengirimnya.Jayme hendak menolak, tetapi bersamaan dengan Zanara yang keluar dari kamar mandi dan mengetahui sang suami yang tengah berbincang dengan seseorang di luar.Zanara menghampiri

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 126: Bagaimana Kalau Kita Bermain di Tempat Pribadi Saja?

    “Ada satu hal yang kubingungkan darimu, Zee. Mengapa kau begitu ingin tahu mengenai pria, yang dari namanya saja sudah jelas kalau ia adalah orang lain? Tidakkah itu akan membuang waktumu?” tanya pria yang tengah bicara dengannya di seberang. “Nikmati saja bulan madumu dengan Jayme, Zee.”Zanara menghela napas, menoleh sebentar ke arah kamar Kenneth, sejenak, kemudian kembali memutar tubuhnya kembali ke posisi semula.“Bagaimana lagi? Kau tahu, kan bagaimana jahatnya ia? Kau sudah pernah merasakan juga, dia adalah psikopat,” ucap Zanara, setengah berbisik. “Dan kita tak pernah tahu apa tujuan pria itu mendekati Jayme dan aku.”Pria di seberang mengangguk, kemudian kembali memusatkan perhatiannya pada Zanara yang tengah didera kegundahan.Wajar saja, karena dulu Brandon-lah yang menyekapnya dan menghajar Mark hingga babak belur hanya demi sebuah obsesi. Jika memang semua yang ia lakukan adalah demi memiliki Zanara, mengapa ia memutuskan pertunangan begitu saja, dulu?“Sudahlah, Mark ...

  • Dokter Cinta Pemikat Hati   Chapt 125: Rahasia Kenneth

    Jayme dan Zanara tengah menikmati semilir angin di pantai Lido, keduanya berjemur sebagaimana layaknya turis asing lain yang melakukan hal sama.Suasana di tempat mereka berada tidak terlalu ramai, karena musim gugur baru saja tiba. Langit tidak terlalu cerah, bahkan justru tampak mendung. Namun, baik Jayme maupun Zanara tak terganggu akan cuaca apa pun. Mereka duduk dan berbincang seolah tak akan pernah habis pembahasan mereka mengenai banyak hal.Wajar saja, meski mereka telah bersama selama lebih dari tiga tahun, tetapi itu hanya kebersamaan tanpa status yang tak mungkin bagi Jayme untuk mengorek banyak hal tentang wanita itu, pun sebaliknya.Zanara bahkan tidak tertarik akan kehidupan Jayme sebelumnya. Mengenai kehidupan pribadinya, keluarganya, terlebih kehidupan asmara pria itu.Untuk bagian itu, Jayme memilih untuk tidak membahasnya dengan Zanara. Tak ada yang menarik bagi pria itu mengenai kehidupan cintanya selain dengan wanita yang kini telah menjadi istrinya itu.Sementara

DMCA.com Protection Status