Share

Chapter 05

Penulis: Fetty_Ma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 18:47:01

Bab 05

"BYUUUR!"

Suara benda jatuh ke dalam air. 

"IBU.......!" Gaiyyun Bai berlari dan langsung melompat ke dalam air. 

"BYUUUR"

Dokter Da Suan yang sedari awal menyimak pun dengan cekatan langsung ikut terjun ke dalam danau. Dia takut jika Gaiyyun Bai tidak bisa berenang namun nekat nyemplung demi menyelamatkan ibunya. 

"BYUUUR!"

Dokter Da Suan lompat ke dalam air dan melihat ke mana Gaiyyun Bai dan ibunya tenggelam. 

Air yang tidak terlalu jernih membuat pandangan dokter Da Suan sedikit terhambat. Namun kejeliannya mengarah pada gerakan gelombang air yang semakin konstituen. Ia pun masuk ke dalam dan mendapati Gaiyyun Bai yang terus mengejar ibunya yang semakin jatuh ke dalam air. 

Ibunya Gaiyyun Bai nampak panik membuat Gaiyyun Bai kewalahan dan mereka justru terus tenggelam ke dalam air. 

Beruntung dokter Da Suan dapat meraih tangan Gaiyyun Bai dan menariknya ke atas. Gaiyyun Bai memegang erat-erat baju ibunya dan perlahan mereka naik ke atas permukaan.

Sesampainya di tepi Danau terlihat ibunya Gaiyyun Bai tidak sadarkan diri. 

"Ibu!?" Gaiyyun Bai nampak panik. 

"Awas, biar aku tangani!"

Dokter Da Suan pun langsung melakukan CPR dengan menekan dada ibunya Gaiyyun Bai. Ia bahkan memberikan nafas buatan untuk memaksimalkan penyelamatan. 

"Uhuk! Uhuk!" Akhirnya ibunya Gaiyyun Bai sadar dan memuntahkan air yang sudah ketelan. 

"Ibu, ibu tidak apa-apa?" tanya Gaiyyun Bai merasa senang, cemas, takut secara bersamaan. 

Namun kali ini sorot mata ibunya Gaiyyun Bai terlihat menyala dan kembali mendelik menyeramkan.

"Dasar anak nakal! Sudah sore bukannya pulang malah basah-basahan main air!" teriaknya tiba-tiba membias. 

"Iya ibu, maafkan Gaiyyun Bai. Sekarang ayo kita pulang, ya?" Gaiyyun Bai dengan sabar ingin  membantunya berdiri. Namun tiba-tiba saja ibunya meraih ranting dan memukuli Gaiyyun Bai. 

"Anak nakal! Gara-gara kamu baju ibu basah seperti ini! Cepat, pulang!" Ibunya Gaiyyun Bai terus memukuli Gaiyyun Bai.  

Gaiyyun Bai yang tidak berdaya pun berjalan menerima perlakuan dari ibunya tanpa berani membantah sekalipun. 

Dokter Da Suan memperhatikan dengan seksama secara diam-diam. Dia yang seorang dokter dapat menyimpulkan satu hal dalam kejadian ini. 

Dokter Da Suan ingin menyusul namun kakinya terhenti. Dia teringat akan penolakan Gaiyyun Bai membuatnya mengurungkan niatnya. 

Bahkan sebelum Gaiyyun Bai pergi ia sama sekali tidak mengucapkan terima kasih kepadanya. 

"Hmmm... Tugasku hanyalah untuk menyelamatkan seseorang, dan kini tugasku sudah selesai." Dokter Da Suan berusaha untuk tidak perduli dan membereskan alat pancingnya. Suasana hatinya memburuk dan dia tidak berselera lagi untuk melanjutkan kegiatan mancingnya. 

"Huft! Kapan aku terhindar dari hari sial. Baru beberapa menit aku menikmati keheningan tapi sudah ada kebisingan lagi. Sial-sial!" gerutunya. 

Dokter Da Suan kembali ke pondok penginapannya. Dia meletakan alat pancing di samping pintu masuk. 

Dokternya Da Suan tidak sabar ingin segera membersihkan tubuhnya yang basah kuyup. Setelah membersihkan tubuhnya dokter Da Suan menyiapkan segelas teh hangat untuk dirinya sendiri. 

Dia berjalan keluar dan meletakan segelas teh di atas meja, tangannya menyingkirkan koran di atas kursi lalu ia duduk di sana dengan santai. 

Pondok penginapan yang dia pilih langsung mengarah ke danau sisi barat sehingga ia dapat menikmati sunset yang indah. 

Samar-samar kembali telinga dokter Da Suan mendengar suara dari pondok penginapan di sebelahnya. 

"Ibu, apa Ibu mau makan ikan bakar?" tanya Gaiyyun Bai melihat ibunya terlihat sedang lemas di atas kasur. 

"Boleh, sepertinya enak, tapi badan Ibu rasanya lelah sekali, Ibu gak sanggup kalo disuruh bakar ikan?" Terlihat ibunya Gaiyyun seperti wanita normal kali ini.

"Ibu tenang saja karena Gaiyyun Bai yang akan membakarnya. Ibu istirahat saja, ya?" Gaiyyun Bai dengan telaten menyelimuti ibunya. 

"Hmm .. Ibu ingin tidur sebentar saja." Ibunya Gaiyyun Bai pun langsung memejamkan matanya. 

Gaiyyun Bai menahan air mata di sudut pelipisnya. Ia mencium kening ibunya dalam-dalam. Peristiwa yang baru saja terjadi membuatnya hampir kehilangan ibunya untuk selama-lamanya. 

Gaiyyun Bai keluar dari pondok dan melihat ke sisi kanan ada seseorang yang memperhatikannya. Gaiyyun Bai tersenyum ke arah dokter Da Suan membuat dokter Da Suan tersenyum kikuk untuk membalasnya. 

Gaiyyun Bai menghampiri dokter Da Suan dan duduk di sisi kursi lainnya.

"Apa aku boleh duduk di sini?" tanya Gaiyyun Bai membuyarkan kebingungan dokter Da Suan. 

"Oh, boleh-boleh!" sahut dokter Da Suan terlihat salah tingkah. 

Gaiyyun Bai tersenyum.

"Tidak aku duga, akhirnya kita bertemu lagi." 

Dokter Da Suan hanya membalas tersenyum.

"Dok, terima kasih banyak? Sudah 3 kali anda menyelamatkan aku dan ini adalah yang ke 4 kalinya. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana untuk mengungkapkan rasa penyesalanku karena aku tidak dapat mengenali orang yang sudah menyelamatkan aku ketika aku sekarat, dan aku malah bersikap arogan. Maafkan aku?" Gaiyyun Bai terlihat sangat tulus.

"Kamu tidak perlu meminta maaf dan berterima kasih karena semuanya memang sudah tugas saya sebagai dokter," sahut dokter Da Suan merendah. 

"Sebagian etika kita harus mengucapkan terima kasih jika sudah dibantu dan meminta maaf jika bersalah. Aku memang bukan orang baik, namun aku ingin memiliki sedikit etika." Gaiyyun Bai terlihat benar-benar bersikap sangat manis membuat jantung dokter Da Suan berdebar-debar. 

Pantulan cahaya sunset membuat wajah manis nan sendu itu terlihat sangat indah. Dokter Da Suan masih belum menyadari jika dibalik wajah manis dan sendu itu adalah sosok pembasmi yang sangat ditakuti. 

"Siapa yang bilang kamu tidak baik? Kamu adalah anak yang sangat baik karena kamu sangat sabar menghadapi ibumu yang mengidap sissociative identity disorder." 

Pengakuan dokter Da Suan membuat Gaiyyun Bai nampak terkejut. "Dokter tahu ibuku memiliki kepribadian ganda?" 

"Aku baru saja mengetahuinya. Maaf karena kemarin aku sempat salah paham dengan ibumu," ucap dokter Da Suan dengan tulus. 

"Tidak apa-apa, Dok. Aku dapat memakluminya karena itu adalah kali pertama anda melihat ibuku." 

Gaiyyun Bai akhirnya bisa bernafas dengan lega karena ia sudah meluruskan kesalahpahaman diantara mereka.

Dokter Da Suan mengangguk dan tersenyum canggung.

"Oya, Dok. Aku ingin membeli ikan untuk dibakar nanti malam. Ibuku ingin makan ikan, apakah dokter mau bergabung dengan kami?" tawar Gaiyyun Bai.

"Apa boleh?" tanya dokter Da Suan merasa tidak enak tapi dari sorot matanya ia terlihat sangat sumringah. 

"Boleh dong!"

Setelah beberapa saat akhirnya mereka mengantongi ikan yang mereka beli dari tambak ikan milik warga sekitar. Mereka kembali dengan senyum yang sangat lebar. 

Namun seketika senyuman di wajah mereka langsung memucat tatkala mendengar suara tembakan beberapa kali terdengar dari kamar ibunya Gaiyyun Bai.

DHOR!

DHOR!

DHOR!

Bab terkait

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 06

    DHORDHORDHORTiga kali suara tembakan dari dalam penginapan membuat Gaiyyun Bai dan dokter Da Suan membeku sesaat karena kaget. Mata Gaiyyun Bai seketika memerah dan ia menjatuhkan plastik berisi ikan segar. Langkah kakinya melaju dengan cepat dan dia berlari dengan panik masuk ke dalam pondok penginapan. "IBU!" Gaiyyun Bai masuk ke dalam dan matanya tidak dapat mempercayai apa yang dilihatnya. Dokter Da Suan menyusul dan juga menatap heran dengan apa yang ada di depannya."Apa yang membuat kalian terlihat begitu khawatir?" tanya ibunya Gaiyyun Bai dengan santainya meniup asap dari ujung pistol yang baru saja ia mainkan. Dia duduk dengan santai dan menyilangkan ke dua kakinya. Gayanya sangat persis seperti preman yang berkelas. "Ibu, tolong dengarkan Gaiyyun Bai. Kita bisa bicarakan ini baik-baik!" Gaiyyun Bai perlahan berjalan memutar. Dia sedikit menoleh ke arah dokter Da Suan untuk membantunya mengambil obat penenang di dalam tasnya yang ada di atas meja pojok ruangan. "Anak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 7

    "KALIAN!" pekikan suara yang cukup keras."Apa yang kalian lakukan?" Seorang wanita berpakaian modis menatap dengan heran.Dokter Da Suan dan Gaiyyun langsung menjauh. Raut wajah kepanikan terlihat dari mimik Gaiyyun Bai. Sedangkan dokter Da Suan, ia terlihat sangat tenang sekali. "Ni Lian, kenapa kamu ada di sini?" tanya dokter Da Suan berjalan mendekati wanita yang dikenalnya. "Kenapa? Kamu tanya kenapa? Jelas aku ke sini mau menemui kamu dan ingin menemani kamu liburan. Kenapa kamu tidak memberi kabar padaku jika kamu akan liburan di sini! Kamu tahu, aku harus ke sana ke sini untuk bertanya sama semua orang yang terlibat sama kamu untuk menanyai keberadaan kamu. Tapi, sekarang apa? Kamu bermain gila dengan wanita lain di belakang aku!" Ni Lian memekik kesal. Dokter Da Suan melihat situasinya tidak mendukung. Dia takut jika Gaiyyun Bai akan tersinggung dengan ucapan Ni Lian. "Dengarkan aku, Ni Lian-" Da Suan terlihat ragu untuk sesaat.Gaiyyun Bai melihat jika dua orang butuh pr

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 8

    Gaiyyun Bai, dengan penuh ketangguhan memijakkan salah satu telapak kakinya dengan benar ke lantai. Tangannya menumpu tubuhnya dan bersiap untuk menerjang seseorang yang berdiri di luar ruangan. Dari kejauhan sosok misterius mengintip secara sembunyi-bunyi. Sialnya, Gaiyyun Bai dapat mencium keberadaannya. Dokter Da Suan melihat sesuatu yang tidak beres membuatnya langsung mencoba untuk menenangkan Gaiyyun Bai."Hei! Kamu melihat apa? Tenangkan dirimu, ada aku di sini." Dokter Da Suan merangkul pundak Gaiyyun Bai. Gaiyyun Bai tidak merespon bujukan dari dokter Da Suan. Ia terus menatap pada satu titik. Dendam terlihat sangat mendalam di lubuk hatinya. Sepertinya, kematian ibunya tidak wajar. Sebagai seorang pembasmi, jelas Gaiyyun Bai tidak akan melepaskan mangsa yang sudah berani bermain-main dengannya. Gaiyyun Bai melepaskan tangan Dokter Da Suan yang melekat pada pundaknya. Dokter Da Suan bingung. Gaiyyun Bai berdiri dan berjalan menuju sosok yang menggunakan masker dan topi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 9

    Situasi macam apa ini. Di hari duka seseorang dengan bodoh melamar dengan serius. Gaiyyun Bai, dia tidak tahu harus larut dalam kesedihannya atau berbahagia hati karena mendapatkan keseriusan dari prianya. Gaiyyun Bai tidak dapat mengekspresikan wajahnya dengan benar. Ia hanya bisa mematung tidak tahu harus bagaimana dan merespon seperti apa. Da Suan mengerti apa yang menjadi kebimbangan kekasih hatinya. Da Suan berdiri dan meraih ke dua tangan yang terlihat kotor oleh tanah basah kuburan ibunya. Dokter Da Suan tidak langsung mengutarakan isi hatinya. Dia beralih merangkul pundak Gaiyyun Bai dan menatap kuburan sang ibu yang masih basah. "Ibu, aku di sini sebagai Da Suan, ingin meminta restu untuk membahagiakan dan memberikan kehidupan yang baik untuk kekasih hatiku, Gaiyyun Bai. Dengan cincin ini aku berikan bukti keseriusan kepada Gaiyyun Bai. Ibu, aku mohon restu darimu. Maaf, karena aku sedikit terlambat, aku benar-benar minta maaf." Dokter Da Suan langsung melirihkan suaranya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 10

    Sebuah pipi memerah bekas tamparan keras yang mendarat ke pipinya. Gaiyyun Bai menoleh ke arah lawan yang sangat berani memprovokasinya di depan umum. "Ni Lian! Apa yang kamu lakukan?" Da Suan menahan amarahnya. Wanita bernama Ni Lian kembali muncul dengan versi yang lebih tidak masuk akal. "Nona, apa masalahmu denganku?" tanya Gaiyyun Bai. Ni Lian masih terdiam dan menatap Gaiyyun Bai dengan tatapan penuh dengan kebencian. "Kamu!" Ni Lian mendekatkan wajahnya ke Gaiyyun Bai. "Adalah seorang perebut!" bisiknya. Da Suan tidak dapat mendengar apa yang dibicarakan. Tapi Da Suan sangat tahu jika yang dikatakan pasti bukanlah kata-kata yang baik. Ni Lian tersenyum kepada Da Suan. "Sayang." Ni Lian memegang tangan Da Suan. "Kakek sudah menentukan tanggal untuk pernikahan kita. Aku harap kamu bisa menjaga dirimu sebaik mungkin. Aku tidak ingin melihatmu sakit ketika hari pernikahan kita tiba." Da Suan langsung menatap Gaiyyun Bai yang menahan nafas setelah mendengar keseriusan hubun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 11

    Kaki jenjang Gaiyyun Bai dengan kuat menerjang dada sang preman sampai tubuhnya menghantam kursi kayu. Wajah kesakitan tidak bisa preman itu tahan dan sembunyikan. Seketika dadanya terasa nyeri dan ia pun kesulitan bernafas. Tidak menunggu respon dari lawan, Gaiyyun Bai langsung berlari dan melakukan gerakan lompat untuk menerjang satu preman lainnya yang terlihat sangat ketakutan.BUGH! Sebuah gigi dengan mudah lepas dari cengkeramannya. Tidak hanya itu, ada yang lebih menyakitkan, sepertinya rahang preman saksi telah berbelok sedikit dari tepat semula. Gaiyyun Bai menatap dua orang preman yang sudah sangat berani memprovokasi dirinya. Sekarang, lihatlah mereka, bahkan Gaiyyun Bai belum mengeluarkan seperempat dari kekuatannya, tapi lawan sudah terlihat loyo dan tidak berkutik. Gaiyyun Bai menyalakan earphone bluetooth di telinganya."Sia-sia aku meminta kalian datang. Sekarang kalian pulanglah, ini hanya seekor kucing yang ingin bermain-main." Beberapa orang yang menunggu di b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 12

    Sebuah hunian mewah bernuansa klasik terlihat menjulang tinggi di kawasan komplek Hometeen, sebuah kawasan yang hanya memiliki 150 rumah dengan segala aspek kehidupan yang sangat terjamin kenyamanan, kebersihan dan juga kemewahan. Mobil Da Suan masuk ke dalam hunian dengan perasaan malas bersama dengan ibunya yang baru pulang dari rumah sakit. Da Suan dan Nyona Su Arra masuk ke dalam rumah dan bayangan mereka di sambut baik oleh kakek yang sudah lama menunggu mereka. "Da Suan, akhirnya, kamu datang juga!" Kakek menyambut cucunya yang sudah beberapa akhir ini tidak mau pulang ke rumah dan memilih untuk tinggal di apartemen dengan alasan lebih dekat dengan rumah sakit. Da Suan hanya memberi hormat dan tidak mengatakan apapun. Kakek melihat wajah putrinya yang lembab di bagian pelipis. "Arra! Wajahmu?" Kakek langsung memeriksa dengan teliti. "Ayah, aku tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil. Aku tadi dijambret, dan jambret itu memukul aku." Nyonya Su Arra terlihat masih enggan mengung

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 13

    Pergulatan dengan segala perasaan yang berkecamuk, mencabik-cabik keinginan yang telah di pupuk dengan segala rasa. Tapi apa daya, sebesar apapun perasaannya, akan terhalang oleh ilalang yang selalu tumbuh di mana bunga ditanam. Da Suan, terus menggedor-gedor pintu rumah Gaiyyun Bai yang terlihat tertutup rapat. "Gaiyyun Bai, dengarkan aku. Aku sungguh benar-benar sungguh tidak ada hubungan apapun dengan Ni Lian. Dia adalah wanita pilihan kakek. Aku akan meminta kakek untuk menikahinya saja. Aku mohon dengarkan aku!" Da Suan terus berceloteh di depan pintu yang tertutup rapat. Suara geluduk terdengar menyambar beberapa di bagian bumi, termasuk di mana kaki Da Suan berpijak. "Baiklah, jika ini yang kamu inginkan, aku akan berdiri di depan sini meskipun hujan turun membasahi tubuhku. Aku tidak perduli aku sakit atau mati, yang aku mau adalah kamu mau memaafkan aku!" Da Suan bersimpuh di bawah guyuran hujan yang benar-benar ingin menguji keberanian Da Suan. DHOAR!Tiba-tiba saja sua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28

Bab terbaru

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 28

    Pagi yang cerah, jam 10 pagan, kuburan keluarga besar leluhur Da Suan di Homeone, berdiri megah di atas perbukitan yang menghadap langsung ke tebing pantai yang biru.Pemberkatan berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Gaiyun Bai menundukkan kepalanya, sesekali melirik ke sekitarnya dengan rasa ingin tahu. Dia mengamati lingkungan sekitar makam dengan seksama, menikmati keindahan alam dan kesucian suasana.Semua anggota keluarga terlihat sangat khusyuk, menyatukan kedua tangan dan memejamkan mata mereka, membiarkan keheningan dan ketenangan mengisi hati mereka. Suasana yang tenang dan sakral ini memperkuat ikatan keluarga dan menghormati leluhur mereka.Gaiyyun Bai memandang giok naga di atas meja persembahan dengan mata penuh kekhawatiran. Pikirannya terus berputar, mencari cara menghentikan niat buruk Kakek Zi Dai.Tanpa kehadiran Zaiyyen, Gaiyyun Bai menyadari bahwa Kakek Zi Dai telah mengincar Da Suan sebagai ketua 7 naga berikutnya. Ia khawatir Da Suan akan terjebak dalam kek

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 27

    Langkah kaki Kakek Zi Dai berhenti di depan pintu, matanya menyapu ruangan dengan curiga. Ia membuka pintu perlahan, memindai setiap sudut dengan seksama. Keningnya mengerut, keheranan mencuat di wajahnya."Ada siapa, Zi Dai?" tanya Kakek Zu Gai dengan nada khawatir."Tidak ada siapa-siapa," jawab Kakek Zi Dai pelan. "Mungkin hanya firasatku saja."Sementara itu, Gaiyyun Bai bersembunyi di balik lemari, napasnya terhenti. Detak jantungnya berdegup kencang. Ia menunggu beberapa detik, memastikan keamanan. Lalu, dengan gerakan pelan dan hati-hati, ia merambat keluar dari ruangan rahasia, menghindari perhatian Kakek Zi Dai. ...............Gaiyyun Bai membuka pintu kamarnya dengan hati berdebar. Namun, ia terkejut melihat Da Suan duduk di kasurnya, vape menyala di tangan, dan mata tajam menembus kegelapan."Apa yang terjadi, Da Suan?" Gaiyyun Bai bertanya dengan nada bergetar.Da Suan membuang asap vape, matanya tetap menatap. "Kamu tahu, aku mulai merasakan s

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 26

    Salju rintik-rintik membalut bumi, menciptakan lanskap putih yang magis. Di dalam mobil, Da Suan mengemudikan dengan hati-hati, sementara Gaiyyun Bai menyanjungkan kepala di bahunya, menciptakan kehangatan cinta di tengah kesepian musim dingin.Di sebuah hunian mewah bergaya Eropa yang membentang di tanah seluas 2 hektar, Gaiyyun Bai terlihat gugup, namun berusaha untuk tetap santai. Ia meyakinkan dirinya bahwa tidak ada yang akan melihatnya malam itu."Selamat datang, cantik," sambut Nyonya Sanani, ibu Zaiyyen, dengan senyum hangat. "Apa kabar? Aku mendengar banyak tentangmu dari Su Arra.""Hallo, Tante. Senang bertemu dengan Anda," jawab Gaiyyun Bai ramah.Nyonya Sanani memandang Gaiyyun Bai dengan mata penuh kagum. "Kamu cantik sekali. Aku jadi iri, kapan putraku mendapatkan wanita secantik dirimu?"Su Arra tersenyum. "Sanani, putramu memang harus belajar dari Da Suan."Da Suan berkelakar, "Tidak, Mah. Aku tidak mau mengajari Zaiyyen. Tapi, jika ada persenan, bisa dipertimbangkan!"

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 25

    Zaiyyen mendekati supirnya dengan langkah pelan, ingin melihat wajahnya yang selalu tersembunyi di balik masker. "Siapa kamu sebenarnya? Mengapa dia memanggil kamu 'Bos'?" tanyanya dengan rasa penasaran.Xing Leo langsung bereaksi cepat, memberi isyarat kepada anak buahnya. Anak buah itu langsung mendekati Xing Leo, berusaha menutupi kesalahan. "Maaf, saya salah orang!" ucapnya.Zaiyyen terhenti sejenak, merasa bingung. Xing Leo berpura-pura marah. "Lain kali perhatikan dengan teliti!"Anak buah itu meminta maaf, tidak berani menatap Zaiyyen. "Maaf, Bos. Biasanya Anda memakai masker hitam, jadi saya salah paham."Zaiyyen terus menatapnya dengan curiga, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."Kalian adalah organisasi besar dan terpercaya. Apakah kesalahan seperti ini sering terjadi?" tanya Zaiyyen dengan keraguan.Xing Leo tersenyum, menyembunyikan kecanggungannya. "Dia baru bergabung dengan kami. Kami tidak pernah melakukan kesalahan selama ini. Jadi, Anda tenang saja."Zai

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 24

    Langkah kaki diam-diam mendekati dari belakang. Da Suan, yang terus berbicara dengan Gaiyyun Bai melalui video call, tidak menyadari kehadiran tersebut.Gaiyyun Bai tiba-tiba berbicara dengan nada serius. "Sayang, sepertinya ada seseorang di belakangmu?"Da Suan memperingati, "Sayang, jangan takut-takuti aku lagi!"Tiba-tiba, Gaiyyun Bai mematikan panggilan. Da Suan terkejut dan segera mencoba menghubungi kembali.Saat itu, Da Suan merasakan sesuatu yang bergerak di belakangnya. Dia perlahan menoleh dan melihat Zaiyyen berdiri dengan senyum licik."HUA!" teriak Da Suan kaget.Zaiyyen tertawa. "Hahaha... Kau!"Da Suan melempar bantal ke arah Zaiyyen. "Kamu!"Zaiyyen bertanya, "Hayo, kamu sedang bicara dengan siapa? Apa dia kekasihmu?"Da Suan membuang muka. "Bukan siapa-siapa!"Zaiyyen mencari laptopnya. "Aku ke sini karena ingin mengambil laptopku. Mana?"Da Suan hanya melirik ke meja tanpa berkata.Zaiyyen berdecak kesal. "Dasar, sudah meminjam bukannya berterima kasih malah buang mu

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 23

    Tuan Domani terpaku melihat sosok misterius membasmi musuh dengan dua pistol dan pisau, tanpa meninggalkan jejak luka pada dirinya sendiri.Da Suan turun dari dalam mobil berlari mendekati ayahnya, wajahnya pucat. "Pah, kamu baik-baik saja?"Tuan Domani menatap Da Suan, masih terkejut. "Dia... dia yang menyelamatkan kita."Sosok itu menghilang ke dalam hutan, meninggalkan keheningan dan mayat berceceran.Keluarga besar turun dari mobil, terkejut melihat pemandangan mengerikan.Kakek Zi Dai mendekati Tuan Domani. "Domani, apakah kamu yang menghabisi mereka?"Tuan Domani menggelengkan kepala, masih mencari sosok misterius. "Bukan, Kakek. Dia... dia yang melakukannya."Semua mata terfokus pada hutan, mencari bayangan penyelamat misterius. Tuan Domani bersemangat, "Dia ada di sini! Seorang wanita misterius dengan rambut bergelombang dan masker hitam. Dia sangat lihai dan menyelamatkan kita dari maut!"Zaiyyen matanya terbuka lebar, penasaran. "Siapa dia? Mengapa dia membantu kita tanpa s

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 22

    Pria sipit gemetar, mengangkat tangan ke atas kepala, ketika pistol Gateram Gaiyyun Bai menempel di dadanya. "Gaiyyun Bai, dengarkan aku!" katanya, berusaha menenangkan.Gaiyyun Bai menatapnya dengan mata dingin. "Aku datang jauh-jauh dari Asia ke Amerika untuk misi sebuah yang tidak jelas seperti ini. Apakah kamu tidak tahu organisasi kami adalah pembela kebenaran?"Suara Gaiyyun Bai dipenuhi kemarahan. "Siapa pun yang meminta bantuan kami harus tahu tujuan kami. Tapi kamu, berani bermain api dengan kami!"Pria sipit bergetar, melihat mata Gaiyyun Bai yang tajam. "Maaf... Maafkan aku. Aku terdesak, tidak tahu harus meminta bantuan siapa. Tidak ada yang berani menyusup ke sarang Keluarga 7 Naga. Hanya kamu yang mau membantu. Aku tak punya pilihan lain."Gaiyyun Bai menarik pistolnya, mata tajam memandang pria sipit. "Sekarang sudah jelas. Aku tidak bisa membantumu, karena giok itu milik Kakek Zaiyyen. Jika kamu ingin, minta secara hormat. Aku akan kembali ke Asia sekarang juga jika ka

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 21

    Da Suan menatap punggung wanita misterius itu dengan rasa penasaran. "Siapa kamu?" tanyanya dengan nada keras.Gaiyyun Bai meremas piyamanya, menahan gugup. "Aku... tamu Zaiyyen," jawabnya berusaha menyamarkan suaranya.Da Suan menghela nafas lega, namun matanya tetap curiga. "Lagi-lagi Zaiyyen membawa perempuan asing ke rumah," gumamnya pada dirinya sendiri.Gaiyyun Bai mencoba melarikan diri, menutupi wajahnya dengan rambut panjang. "Maaf, tuan. Saya ingin kembali ke kamar."Da Suan melangkah mendekat, suaranya penuh peringatan. "Malam-malam begini, kamu dari mana? Jangan berbohong!"Gaiyyun Bai terhenti, degup jantungnya mempercepat. "Aku... mencari kamar Zaiyyen."Da Suan menatapnya dengan tajam. "Hai, dengarkan! Zaiyyen pemain wanita. Jangan terlalu percaya pada gombalannya. Dia tidak akan bertanggung jawab atasmu setelah mendapatkan apa yang dia inginkan!"Gaiyyun Bai menahan nafasnya, "Baik, Tuan. Terima kasih atas sarannya. Saya benar-benar hanya teman Zaiyyen, bukan wanita pa

  • Dokter Bucin Dan Gadis Mafia    Chapter 20

    Gaiyyun Bai tersenyum dingin. Sebagai mafia terbesar di Asia, dia tahu banyak rahasia orang-orang penting. "Mudah bagiku untuk mengetahuinya, tapi sebelum merebut giok itu kembali, aku ingin tahu silsilahnya. Aku tidak ingin merebut barang tak jelas asal-usulnya," tegasnya.Pria mata sipit itu menunjukkan foto giok milik keluarganya yang turun-temurun, dari buyut hingga orang tua. "Ini bukti giok ini milik kami."Gaiyyun Bai memperhatikan foto tersebut. "Baiklah, aku terima misi ini!"Si mata sipit memperingatkan, "Gaiyyun, ingat, mereka bukan orang biasa. Mereka adalah keluarga 7 Naga."Gaiyyun Bai terdiam. Meskipun dia mengenal banyak rahasia, pengetahuannya tentang 7 Naga Asia masih minim. Desas-desus tentang 7 Naga masih misterius."Aku akan berhati-hati," janji Gaiyyun Bai...........Mobil sport hitam mewah yang dikemudikan Gaiyyun Bai berhenti di depan pintu masuk pesta kalangan atas. Ia turun dengan anggun, mengenakan gaun merah yang mempesona dan menonjolkan keindahan tubuhny

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status