Share

Bab 901

Penulis: Hazel
Dua ekor anjing Husky itu mengangguk dengan penuh semangat hingga suara gonggongan mereka serak.

"Ini .... Jangan-jangan Tirta yang mencuri bajuku, lalu bikin simpul pita di dadaku?" ucap Yanti. Raut wajahnya langsung berubah, bahkan napasnya juga menjadi tidak teratur.

"Kenapa dia melakukan hal seperti itu? Nggak bisa! Pokoknya aku harus cari kesempatan untuk tanyakan hal ini padanya. Aku nggak boleh biarkan dia mengambil keuntungan dariku begitu saja!" seru Yanti.

....

Setelah meninggalkan rumah Yanti, Tirta dan Arum tidak langsung kembali ke klinik. Tirta malah menyeret wanita itu ke sebuah hutan kecil yang gelap gulita.

Arum samar-samar menyadari sesuatu. Napasnya menjadi tidak teratur ketika bertanya, "Tirta, kenapa kita nggak kembali ke klinik? Kenapa kamu membawaku ke sini?"

Tirta terkekeh sambil langsung menarik Arum ke dalam pelukannya, lalu berucap, "Kak Arum, kita jangan pulang dulu. Aku kangen kamu. Aku boleh memelukmu sebentar, 'kan?"

Tubuh Arum yang menempel erat pada Tir
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
aditiyasr1801
sabar harimau gak lama lagi bakal dapat makanan penuh gizi.. hehe..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 902

    Ketika Tirta dan Arum kembali ke klinik, mereka melihat sebuah mobil polisi diparkir di depan pintu. Susanti duduk sendirian di dalam mobil dan terlihat sedang melamun.Tirta berjalan mendekat, lalu bertanya dengan penasaran, "Susanti, kenapa kamu nggak masuk ke dalam? Kenapa malah duduk di dalam mobil?"Susanti membalas, "Aku lagi menunggumu."Susanti keluar dari mobil sambil menatap Tirta dengan tatapan penuh kecurigaan, lalu melanjutkan, "Aku dengar dari Bibi Ayu, besok kamu berencana sewa lahan untuk menanam pohon buah. Kenapa tiba-tiba mau tanam pohon? Bukannya uangmu sudah lebih dari cukup?"Arum yang baru saja bersenang-senang dengan Tirta di hutan langsung merasa canggung saat melihat Susanti. Setelah menyapanya, dia buru-buru masuk ke dalam klinik sendirian.Tirta menjawab santai sambil tersenyum, "Ya aku cuma bosan saja. Harus ada sesuatu yang kulakukan, 'kan? Lagian, aku akan menghabiskan banyak waktu di Desa Persik. Kalau lingkungannya bagus, bukankah tinggal di sini juga a

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 903

    Ayu memutar bola matanya sambil memarahi, "Dasar bodoh, Bibi lagi datang bulan. Rasanya nggak nyaman, jadi beberapa hari ini biarkan Bibi istirahat ya."Tirta mengeluh, "Aduh, sayang banget. Padahal jarang-jarang Susanti pulang ke rumahnya. Kalau begitu, Bibi istirahat saja dulu. Aku akan pergi cari Kak Melati!"Tirta langsung mengalihkan perhatiannya ke Melati. Ayu menggerutu sambil mengerucutkan bibir, "Dasar anak nakal, kamu ini benar-benar reinkarnasi dari iblis mesum!"Saat itu, Melati sedang berada di dalam sebuah ruangan bersama Arum. Keduanya sedang bermain-main dengan beberapa anak harimau.Melihat Tirta masuk dengan tatapan penuh semangat, Melati baru saja ingin bertanya. Hanya saja belum sempat bicara, Tirta langsung memeluk pahanya dan mengangkatnya ke atas bahu."Aduh! Tirta, kamu mau apa?" seru Melati dengan panik. Dia memeluk tubuh Tirta erat-erat karena takut terjatuh."Kak Melati, aku sudah pergi seharian. Badanku kotor banget. Tolong bantu aku mandi ya," ucap Tirta de

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 904

    Agatha mengeluh, "Dasar Tirta, aku tahu kamu datang cuma karena Pil Kecantikan. Sudahlah, mau berapa banyak pun akan aku kasih. Nanti, aku atur dulu para pegawaiku untuk jaga penjualan Pil Kecantikan, lalu aku akan menemanimu ke Desa Persik.""Omong-omong, sudah lama juga aku nggak ke sana. Aku cukup kangen sama Bibi Ayu," ucap Agatha. Dia tertawa sambil menutup mulutnya dengan anggun.Setelah menyelesaikan beberapa urusan perusahaan, Agatha pun pergi dengan senyum ceria bersama Tirta di bawah tatapan penuh kecewa para pria yang mengidolakannya.....Dalam perjalanan, Tirta menceritakan rencananya untuk menyewa lahan di desa, serta menanam tanaman obat dan membuat kebun buah. Dia juga memberi tahu jenis-jenis benih tanaman obat yang dia butuhkan kepada Agatha.Meskipun Agatha tidak begitu paham kenapa Tirta melakukan hal itu, dia tetap dengan senang hati setuju membantu. Setelah itu, dia pun mulai menceritakan kejadian-kejadian menarik yang dialaminya belakangan ini.Sekitar satu jam k

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 905

    "Nggak masalah," jawab Tirta sambil menyerahkan uang dan tersenyum santai. Tak lama, warga lain pun ikut berdatangan."Tirta, kami punya 7 hektare. Bisa dibulatkan, 'kan?""Tirta, tanah kami 9 hektare, apa bisa dibulatkan juga?""Tirta, Tirta ...!""Tirta ...."Kerumunan warga pun makin membeludak. Mereka mengerubungi Tirta sambil berteriak minta diprioritaskan. Melihat situasi yang makin riuh, dia akhirnya mengambil alih dan menenangkan semua orang. Dia mulai membagikan uang satu per satu dengan sabar.Yang membuat Tirta terkejut, Nia tiba-tiba muncul entah sejak kapan dan ikut membantunya menjaga ketertiban. Selain itu, warga yang tadi berteriak ingin menaikkan harga sewa tanah pun mendadak lenyap entah ke mana."Dasar Tirta, omongannya bahkan lebih ampuh daripada aku yang seorang kepala desa. Benar-benar nggak ngerti. Lebih baik dia saja yang jadi kepala desa selanjutnya," keluh Yanti dengan kesal tetapi juga bercampur kagum.Meski mengeluh, Yanti tetap ikut membantu Tirta mengatur

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 906

    "Kita berdua ini hubungan kerja sama, nggak ada istilah bos di sini. Aku yang urus soal obat-obatan. Untuk kebun buah, tetap kamu yang urus," kata Tirta sambil tersenyum."Bukan masalah, Tirta. Aku pasti akan merawat kebun buah ini dengan baik!" sahut Nia dengan mata yang dipenuhi semangat.Kemudian, Nia menoleh ke arah Agatha yang berdiri di samping Tirta dan bertanya dengan bingung, "Tirta, siapa adik cantik ini?"Nia awalnya merasa dirinya cukup cantik dan badannya juga bagus. Bahkan, dia pernah dinobatkan sebagai wanita tercantik di jurusannya saat kuliah. Namun setelah melihat Agatha, dia merasa agak minder. Dari segi penampilan dan tubuh, Agatha jelas lebih unggul darinya."Ini Agatha, pacarku." Tirta memperkenalkan dengan santai."Oh, ternyata adik iparku. Tirta, kamu beruntung sekali!" goda Nia.Nia mengulurkan tangan dan memperkenalkan diri, "Halo, aku Nia. Aku dari Desa Kosali di sebelah. Dilihat dari usiamu, sepertinya kamu lebih muda sedikit dari aku. Kalau nggak keberatan,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 907

    "Aku nggak kasih kamu kuliah karena kamu wanita. Kuliah juga nggak ada gunanya, ujung-ujungnya kamu bakal nikah!""Kamu simpan uang itu juga nggak ada gunanya. Adikmu satu-satunya pewaris keluarga. Biarkan dia menikah dan meneruskan keturunan, ini yang penting!""Cepat pulang dan serahkan uangnya! Kalau nggak, kuanggap aku nggak punya anak perempuan!" bentak Samudra dengan kasar. Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan."Huhuhu ...." Nia menggenggam ponselnya. Emosinya meluap-luap. Dia tidak bisa menahan diri lagi sehingga duduk di lantai dan menangis."Kak Nia, gimana kalau kita tunda urusan pohon buahnya dulu? Kami temani kamu pulang ya?" Tirta juga merasa kesal mendengar perkataan Samudra. Setelah berpikir sejenak, dia membujuk Nia."Sudahlah, Tirta. Aku tahu kalian baik hati ingin membelaku, tapi ayahku itu nggak bisa diajak bicara. Dia sangat mementingkan anak laki-laki.""Kalaupun kalian ke sana, kalian juga nggak bisa mengubah apa-apa. Aku sudah terbiasa dengan ini." Nia men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 908

    "Ayah, kamu baik sekali sama aku. Tenang saja. Nanti kalau aku sukses, aku pasti rawat kamu sampai akhir hayatmu!" Ketika mendengar Samudra menyetujuinya, Ammar langsung mengeluarkan rokok dan memberikannya kepada Samudra.Tentunya, semua ini hanya omong kosong. Ammar tidak punya keahlian apa pun dan hanya tahu bermalas-malasan. Namun, Samudra malah percaya begitu saja.Ammar menerima rokok itu, lalu menyalakannya dan mengisapnya dalam-dalam. "Punya anak laki-laki memang bagus. Bisa jadi jaminan di masa tua! Kelak, Ayah akan bergantung padamu."Sebelum Ammar sempat berbicara, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Itu telepon dari pacarnya, Ratna. Wanita itu terdengar sangat marah."Ammar, kamu nggak serius sama aku ya? Kamu mau tunangan nggak? Ini sudah hampir jam 11. Kenapa kamu belum datang juga?""Ratna, jangan marah dulu. Aku bisa jelasin, ini bukan salahku, semuanya salah kakakku. Kakakku keluar pagi tadi, sampai sekarang belum pulang. Aku juga nggak sabar nunggu dia pulang. Kalau nggak,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 909

    "Ayah, lihat uang tunai di mobil itu!" seru Ammar menunjuk tumpukan uang di dalam mobil dengan penuh semangat."Aku rasa paling sedikit ada 1 triliun. Kita setidaknya butuh 6 triliun untuk membeli mobil ini! Bocah ini terlalu kaya, mungkin dia anak orang kaya dari kota! Kok kakakku bisa pulang sama dia?""Kamu ayah Nia, Samudra?" Sebelum Ammar sempat bertanya lebih lanjut, Tirta sudah melangkah maju dan bertanya dengan dingin."Ya, aku Samudra. Siapa kamu?" Karena Ammar mengatakan Tirta sangat kaya, Samudra buru-buru maju sambil tersenyum lebar."Hehe, siapa aku? Sampah sepertimu nggak pantas tahu siapa aku!" cemooh Tirta. Saat berikutnya, terdengar suara keras. Tirta menampar wajah tua Samudra hingga beberapa giginya copot!"Kalau nggak punya uang untuk menikahkan anakmu, ya jangan menikah! Kamu malah ingin pakai uang Nia sebagai mas kawin anakmu! Sekarang kamu bahkan ingin menyuruh Nia pinjam uang?""Apa kamu masih pantas disebut ayah? Apa kamu tahu itu sama saja dengan menyuruh Nia

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1209

    "Malam ini Elisa akan tidur satu kamar denganku. Tolong kabari Bu Bella, sekalian tanyakan kapan dia akan pulang.""Kita sudah sepakat akan pergi jalan-jalan malam ini. Kebetulan, aku bisa memperkenalkan Elisa pada Bu Bella." Mendengar perkataan Tirta, Ayu tidak bisa menahan senyumannya."Bibi Elisa akan tidur sekamar denganmu malam ini? Ya sudah, aku akan telepon Bella sekarang dan memberitahunya." Mendengar ini, Tirta merasa agak kecewa.Elisa bukan Yasmin yang tidurnya sangat lelap. Sebagai seorang pesilat kuno, sedikit gangguan saja pasti akan membuatnya langsung terbangun. Sepertinya, malam ini dia tidak akan bisa sekamar dengan Ayu."Kak, siapa Bu Bella? Apa dia juga kerabatmu di dunia fana?" Saat Tirta sedang menelepon, Elisa bertanya kepada Ayu dengan penasaran."Bu Bella baru saja tunangan dengan Tirta. Jadi, bisa dibilang dia juga kerabatku. Dia sangat cantik dan berasal dari keluarga yang sangat kaya.""Vila yang kita tempati sekarang, termasuk puluhan vila di sekitar, semua

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1208

    "Bocah, lepaskan aku!" Elisa sudah pernah melihat kemaluan Tirta sebelumnya, jadi dia langsung bisa menebak apa yang sedang menempel padanya.Karena malu dan panik, Elisa refleks membalikkan tangannya dan memberi Tirta satu tamparan keras hingga dia terpental!"Aduh ...! Ka ... kamu bukan Bi Ayu? Maaf, aku salah orang." Tirta tentu saja tidak merasa sakit, tetapi tetap berpura-pura terjatuh. Dia memegang pipinya dengan ekspresi kesakitan dan kebingungan.Meskipun dia hanya memeluk Elisa sesaat, sensasi pinggangnya yang ramping dan kulitnya yang lembut membuatnya diam-diam menikmati momen itu dalam hati."Tirta! Kamu baik-baik saja?" Saat Tirta memeluk Elisa, Ayu sebenarnya merasa kesal dan cemburu. Bagaimanapun, yang dipeluk Tirta adalah adiknya, bukan dirinya.Namun, begitu melihat Tirta ditampar hingga jatuh, rasa kesal dan cemburu langsung menghilang. Dia buru-buru memeluk Tirta dan bertanya dengan cemas."Bi, aku nggak apa-apa, sebentar lagi juga baikan. Tapi, kamu dan wanita ini b

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1207

    "Nanti saat bertemu Tirta, kita diam saja, biarkan dia menebak sendiri. Aku ingin tahu, apakah Tirta bisa mengenaliku." Ayu tersenyum manis saat berkata demikian, sudut matanya dipenuhi kegembiraan."Kak, tadi kamu bilang ingin aku membantumu menghukumnya. Sekarang kamu malah ingin aku membantumu menggodanya. Aku benar-benar nggak bisa menebak isi pikiranmu."Melihat Ayu begitu senang, Elisa akhirnya mengangguk setuju. Namun, dalam hatinya, dia berpikir, 'Sepertinya kakakku sangat peduli pada si Bocah.''Si Bocah sepertinya juga sangat peduli pada kakakku. Kami cuma mirip, tapi dia tetap membiarkanku memukulnya. Dia sama sekali nggak membalas, malah tersenyum dan menyelamatkanku.''Jangan-jangan, kakakku dan Bocah .... Nggak mungkin! Elisa, apa yang kamu pikirkan? Dia kakakmu lho! Masa kamu berpikir begitu?''Kamu benar-benar nggak tahu malu! Mereka cuma saling bergantung dan memiliki hubungan yang dalam, itu saja!'Elisa buru-buru mengusir pikiran aneh itu dari benaknya. Kemudian, dia

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1206

    'Kak, jangan bercanda seperti ini. Dia adalah adik dari bibiku. Di dunia ini, selain aku, dia adalah satu-satunya keluarga Bibi. Aku nggak bisa melakukan hal yang berlebihan padanya.'Dalam hati, Tirta mengakui bahwa Genta memang berprinsip. Hanya saja .... Matanya sama sekali tidak berpaling dari Ayu dan Elisa, bahkan tidak berkedip."Munafik! Kalau kamu menolak, kenapa sikapmu malah menunjukkan hal yang sebaliknya?" Suara mengejek Genta terdengar di benaknya.Tirta langsung merasa canggung. Sikapnya yang polos dan tanpa kendali telah mengungkapkan isi pikirannya yang terdalam. Tidak mungkin dia bisa menipu Genta.'Ehem .... Kak, ini cuma naluri seorang pria. Bibi dan adiknya secantik ini. Kalau aku nggak bereaksi sedikit pun, justru itu yang aneh, 'kan?'Tirta tetap mencari alasan yang masuk akal untuk membela diri. 'Lagian, kenapa kamu malah ingin mengendalikan tubuhku untuk melakukan hal semacam itu? Jangan-jangan, kamu ingin merasakan gimana rasanya menjadi pria?''Kalau kamu bena

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1205

    Kemudian, dia berpura-pura menutup pintu. Padahal sebenarnya, dia menggunakan teknik menghilangkan diri dan berdiri di depan pintu kamar mandi untuk menyaksikan mereka. Jika saja ruang di dalam kamar mandi tidak terlalu sempit dan mudah ketahuan, Tirta bahkan ingin menggunakan teknik menembus dinding untuk masuk ke dalam dan melihat lebih jelas."Huh ... si berengsek akhirnya pergi juga. Dik, yuk kita lanjutkan mandinya. Coba kamu ceritakan padaku tentang dunia misterius. Aku belum pernah pergi ke sana. Setelah mendengar Tirta "keluar" dari kamar, Ayu akhirnya menghela napas lega dan mengalihkan pembicaraan terhadap Elisa yang berada di sampingnya."Dunia misterius sebenarnya adalah sebuah dunia kecil yang terpisah. Guru yang bilang padaku, dunia itu terasingkan dari dunia fana. Pintu masuknya berada di antara ribuan pegunungan yang menjulang. Saat ini, diketahui ada tiga pintu masuk ke dunia misterius, di antaranya ada di bagian Negara Darsia ...."Elisa yang juga mengira Tirta telah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1204

    "Astaga ... astaga ... astaga!!! Dua bibi lagi mandi! Ada apa ini? Jangan-jangan mataku bermasalah?"Di dalam kamar mandi, dua sosok tubuh yang indah dan putih bersih saling berdampingan, membuat darah Tirta mendidih seketika! Tenggorokannya kering dan matanya terbelalak lebar!Di saat yang bersamaan, "senjata rahasia" yang Yasmin bicarakan sebelumnya, juga ikut bereaksi ....Tirta tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Dia mengucek matanya berkali-kali, tetapi setiap kali dia melihat kembali, dua sosok yang sempurna itu tetap ada di sana. Bahkan semakin lama dia melihat, pemandangan itu terasa semakin nyata!"Ini sungguhan .... Jangan-jangan ini wanita misterius yang kutemui di puncak Gunung Tisatun?""Benar! Itu dia! Tapi bukankah dia sudah turun gunung? Kenapa tiba-tiba muncul di rumah Keluarga Purnomo dan malah mandi bersama Bi Ayu?"Tirta akhirnya bisa mengenali wanita misterius itu, tetapi tidak bisa memahami alasannya berada di sini. Ditambah lagi, tanpa pakaian yang menutupi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1203

    Mengapa orang tua mereka meninggalkan anak kandung mereka di dua tempat yang berbeda?"Nggak apa-apa. Meskipun cuma aku dan Tirta yang hidup saling bergantung satu sama lain, dia anak yang kuat. Sekarang kami hidup dengan baik, jadi kamu nggak perlu khawatir ....""Ngomong-ngomong, siapa namamu? Setelah kamu diadopsi, apakah hidupmu baik-baik saja?"Ayu tidak tahu apa yang dipikirkan Elisa saat ini. Namun, saat melihat ekspresi haru di wajah gadis itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggenggam tangan Elisa dengan hangat dan bertanya padanya dengan perhatian."Namaku Elisa. Aku juga hidup dengan baik, Kak. Kamu nggak perlu khawatir."Entah mengapa, Elisa memanggilnya Kakak tanpa sadar. Mungkin karena Ayu terlihat lebih matang dan keibuan dibanding dirinya. Meskipun dia belum berhasil menemukan jawaban tentang orang tua mereka, Elisa sudah yakin sepenuhnya bahwa Ayu adalah saudara kembarnya!Ayu juga merasakan hal yang sama. Melihat Elisa yang berdebu dan kusam, Ayu langsung me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1202

    Saat ini, suasana hati Ayu sudah pasti sangat panik. Dia sedang mandi dalam keadaan tanpa sehelai benang pun, tetapi tiba-tiba ada seorang wanita asing menerobos masuk. Jika saja wanita itu tidak langsung menutup mulutnya, atau jika tenaganya tidak lebih kuat dari Ayu, pasti Ayu sudah melawan dan berteriak minta tolong!"Mmm! Mmm!" Melihat ekspresi Ayu yang ketakutan, Elisa menyadari bahwa dia memang telah mengejutkan Ayu. Kalau dia tidak bisa menenangkan gadis ini, mustahil dia bisa menanyakan apa pun."Aku benar-benar nggak berniat menyakitimu. Kalau nggak percaya, lihat saja. Wajah kita berdua sama persis. Aku cuma ingin bertanya tentang asal-usulmu ...."Setelah agak ragu, Elisa akhirnya melepas cadarnya dan menunjukkan wajahnya yang telah lama tersembunyi. Dia berusaha melembutkan nada bicaranya. Untuk membuktikan bahwa dia tidak berniat jahat, Elisa juga melepaskan tangannya dari mulut Ayu.Namun, saat Elisa melihat kulit putih mulus Ayu yang sama persis dengan dirinya, dia semak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1201

    "Bibi, aku benaran nggak ganggu wanita mana pun!" Tirta buru-buru menangkap tangan Ayu dan meyakinkannya dengan serius."Kalaupun kamu nggak bohong sama aku, cepat pergi mandi dulu. Hilangkan dulu wangi wanita lain di tubuhmu, baru datang temui aku lagi. Aku tunggu di kamar ...."Saat tangan mereka bersentuhan, Ayu langsung panik dan melirik ke dua ujung lorong. Dia takut akan ada orang yang melihat mereka.Setelah itu, dia buru-buru melepaskan diri dan mendorong Tirta pelan, lalu kembali masuk ke kamarnya."Bibi mau tidur sama aku?""Hehe, asyik! Aku akan mandi sekarang!"Tirta tiba-tiba menyadari maksud Ayu dan bergegas berlari ke kamar Bella. Kemudian, dia melepas semua pakaiannya dan mandi.....Pada saat bersamaan, di kamar Ayu.Ayu menatap sepatu Yasmin yang tadi tertinggal di kamar, lalu pelan-pelan meletakkannya di rak sepatu dekat pintu.Dia menghela napas pelan, lalu bergumam pada dirinya sendiri."Dasar anak nakal .... Wanita-wanita itu pasti pacar barunya. Dia masih berani

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status