Share

Bab 736

Penulis: Hazel
"Hais, kalau tahu Tirta sehebat ini, aku nggak bakal menyinggungnya hari itu. Kalau aku lebih dewasa hari itu, kita pasti berteman dengan Tirta sekarang."

Setelah mendengar penjelasan Tabir, Aaris pun menyadari betapa besarnya kesenjangan di antaranya dengan Tirta. Dia tak kuasa merasa frustrasi.

Ketika melihat mobil Tirta menghilang dari pandangan mereka, Aaris dan Tabir hanya bisa meninggalkan hotel dengan kecewa.

....

Di perjalanan pulang, Agatha tidak bisa menahan rasa penasarannya saat teringat pada semua hal yang terjadi di hotel. Dia bertanya, "Tirta, sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu bisa jadi saudara angkat Pak Saba?"

"Hehe. Pak Saba sakit dan aku menyembuhkannya. Karena dia senang, dia pun mengangkatku jadi saudaranya." Tirta menceritakan apa yang terjadi secara singkat.

"Rupanya begitu. Kamu hebat sekali. Pak Saba bisa hidup tujuh hingga delapan tahun lagi berkat kamu. Pantas saja, Pak Saba begitu menghargaimu." Irene tak kuasa berdecak kagum.

"Tentu saja. Di ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 737

    Ketika menyadari perubahan pada ekspresi Tirta, Irene jelas merasa cemburu."Ya, aku menyesal sekali. Aku seharusnya membawamu ke rumah Kak Agatha supaya kita bertiga bisa bersenang-senang. Lain kali kalau ingin ketemu, aku juga nggak perlu sembunyi-sembunyi lagi," timpal Tirta yang menghela napas sambil menggeleng."Cih, jangan mimpi! Kamu mau bersenang-senang dengan kami berdua sekaligus? Memangnya aku sendiri nggak cukup untuk memuaskanmu?" Irene tahu seperti apa karakter Tirta sehingga dia sama sekali tidak marah. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan, lalu merangkul leher Tirta. Bibir ranum melumat telinga Tirta."Ah ... geli sekali. Hentikan, Kak. Aku lagi nyetir lho. Nanti kita bisa nabrak!" Tirta tak kuasa merinding saat napas hangat Irene mengenai telinganya. Dia hampir tidak bisa memegang setirnya."Hehe. Aku tahu kamu lagi nyetir. Tapi, kamu lambat sekali. Gimana kalau kamu tukar mobil saja? Nanti harus nyetir lebih cepat ya!" Irene tersenyum manis sambil menjulurkan tangannya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 738

    "Dasar nakal! Kamu kasar sekali! Pintu rumahku sampai rusak lho ...." Ketika melihat Tirta begitu tidak sabar, Irene seketika agak panik."Aku cuma bercanda tadi. Nanti kamu harus lebih lembut ya .... Kalau nggak, aku bakal kesakitan ...." Nada bicara Irene pun terdengar memohon."Sekarang kamu sudah takut? Hehe. Sudah terlambat! Kalau hari ini aku nggak membuatmu kapok, bisa-bisa aku yang ditindas lain kali!" Tirta tertawa nakal. Mereka melewati halaman, lalu langsung masuk ke ruang tamu."Kak, kemarikan kunci kamarmu. Kita bakal bersenang-senang sekarang!" Tirta mengambil kunci dari Irene, lalu langsung membuka pintu. Kemudian, dia tidak lupa untuk mengunci pintu.Tirta menggendong Irene ke kamar mandi. Tanpa memberi Irene kesempatan untuk bereaksi, Tirta langsung merobek terusannya. Seketika, pemandangan indah terpampang di hadapan Tirta! Sungguh menggoda!"Dasar berengsek! Tenagamu besar sekali ...." Entah mengapa, Irene justru tidak marah diperlakukan seperti ini oleh Tirta. Dia j

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 739

    Ternyata dugaan Irene salah besar! Sebelumnya ketika dia mengajari Tirta berkemudi, Tirta belum mengerahkan seluruh kekuatannya. Kini, Tirta pun membuatnya terbang ke awang-awang.Namun, Tirta sama sekali tidak punya niat untuk berhenti. Dia terus menabrak dengan kuat. Irene merasa hidupnya tidak sia-sia!Masalahnya adalah sekarang Irene sudah kewalahan. Dia sampai punya pemikiran untuk memanggil Agatha lain kali. Jika tidak, takutnya dia yang tidak bisa tahan!Kring, kring, kring! Ketika Irene hampir kehilangan kesadarannya, tiba-tiba ponsel Tirta berdering.Saat melihat nama penelepon, Tirta buru-buru menutup mulut Irene supaya tidak ada suara. Dia menjawab panggilan."Tirta, sekarang sudah jam 8 lewat. Kenapa belum pulang?" Yang menelepon tidak lain adalah Ayu. Nada bicaranya terdengar agak kesal.Faktanya, Ayu telah menunggu sejak pukul 6 malam. Saat ini, dia merasa cemas sehingga menelepon Tirta."Bibi, aku lagi siap-siap untuk pulang. Aku baru saja mau meneleponmu. Kamu malah men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 740

    Tidak lama setelah Tirta meninggalkan vila Irene, hujan turun makin deras. Saking derasnya, pandangan para pengemudi pasti kabur. Namun, hal ini tidak akan memengaruhi Tirta yang punya mata tembus pandang.Ketika berkemudi, Tirta meluangkan waktu untuk menelepon Agatha, memberi tahu dirinya sudah sampai di rumah. Kemudian, dia menelepon Ayu lagi."Tirta, hujannya deras sekali. Jangan telepon dulu. Fokus nyetir. Tutup teleponnya sekarang juga!" bentak Ayu yang masih menunggu di klinik."Nggak apa-apa, Bi. Aku jago nyetir. Aku kangen sama kamu, makanya ...." Tirta terkekeh-kekeh. Faktanya, Tirta belum merasa puas setelah bermain dengan Irene. Makanya, dia menggoda Ayu dengan harapan Ayu akan berhasrat hingga becek.Dengan begitu, Tirta tidak perlu repot-repot lagi setelah sampai di klinik. Namun, Ayu malah menyelanya, "Kamu ini benaran nakal sekarang. Kubilang nyetir yang benar. Jangan pikir yang aneh-aneh dulu! Kalau kamu bandel, jangan harap bisa menyentuhku atau Melati malam ini!""Ya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 741

    Bagaikan orang yang tertangkap basah, Melati merasa bersalah dan malu. Dia bahkan tidak berani menatap langsung ke arah Ayu."Aku memang mau tidur. Tapi dengan keributan sebesar itu, mana mungkin aku bisa tidur! Entah apa yang akan dipikirkan Tirta kalau dia tahu soal ini," ujar Ayu sambil memeluk kedua tangannya.Siapa suruh Melati mengejeknya duluan!"Duh .... Jangan beri tahu Tirta soal masalah ini. Kalau nggak ... aku akan melawanmu habis-habisan!" ancam Melati dengan marah sambil mencubit bagian sensitif Ayu."Hebat sekali kamu. Begini caramu mohon sama seseorang? Huh! Aku sengaja mau kasih tahu Tirta. Lihat saja gimana kamu mau hadapi Tirta ke depannya!" balas Ayu yang tak mau kalah.Pada akhirnya, Melati yang menyerah. Bagaimanapun, Ayu memegang kelemahannya, sedangkan dia tidak punya keuntungan apa pun."Bi Ayu, aku bersalah, cepat lepaskan tanganmu .... Aku janji nggak akan tertawain kamu lagi ke depannya!" mohon Melati yang telah kalah."Baguslah kalau kamu tahu salah. Kalau

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 742

    "Tenang saja, aku sudah ingat semua 30-an gaya itu. Kujamin sekarang aku lebih hebat daripada kamu ...." Mendengar itu, ekspresi wajah Ayu berubah menjadi sedikit malu-malu, tetapi dia tetap menjawab dengan suara pelan."Baguslah. Kalau begitu, semuanya tergantung pada kemampuanmu untuk benar-benar menaklukkan Tirta!" jawab Melati dengan wajah merona.Ternyata, kedua wanita itu beranggapan bahwa alasan Tirta sering pergi keluar adalah karena ada terlalu banyak wanita muda dan cantik di luar sana. Menurut mereka, usia mereka yang lebih tua membuat mereka kurang menarik bagi Tirta.Karena itu, mereka memutuskan untuk mencoba cara baru. Mereka berencana untuk menggunakan kemahiran di atas ranjang untuk mengikat hati Tirta agar dia lebih sering menghabiskan waktu bersama mereka berdua.Saat Tirta tidak berada di desa, Ayu dan Melati diam-diam pergi ke kota untuk membeli sebuah buku yang berisi cara-cara meningkatkan hubungan pasangan. Setelah membawanya pulang, Melati memutuskan untuk memb

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 743

    Tirta tentu bisa merasakan perhatian Ayu. Di hatinya, dia merasa sangat hangat sekaligus sedikit merasa bersalah. Tanpa banyak bicara, dia memeluk pinggang ramping Ayu dan langsung membawanya masuk ke klinik.Setelah pakaian Ayu basah oleh hujan, lekuk tubuhnya yang menawan, pinggulnya yang luar biasa, dan dadanya yang indah terlihat sempurna. Pemandangan itu langsung menyalakan api gelora dalam hati Tirta."Tirta, pelan-pelan saja, nggak perlu buru-buru," ujar Melati yang mengikuti mereka sambil membawa payung dan tersenyum kecil."Dasar anak nakal, kamu gendong Bibi begini, nggak takut Melati cemburu?"Dipeluk dengan penuh dominasi seperti itu, hati Ayu terasa manis dan puas.Namun, saat baru saja ingin menikmati momen itu lebih lama, dia tiba-tiba merasakan sesuatu yang menekan tubuhnya dan membuatnya tidak nyaman. Wajahnya langsung memerah dan dia buru-buru mendorong Tirta dengan lembut serta turun dari pelukannya."Kenapa aku harus cemburu? Kalau Tirta punya lebih banyak tangan, d

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 744

    Dalam perjalanannya ke sini, Tirta telah menghubungi Keluarga Gumarang di provinsi. Dia meminta mereka untuk mentransfer 6 triliun dari total 20 triliun langsung ke perusahaan milik orang tua Aiko.Dia yakin, masalah itu akan selesai sepenuhnya besok. Oleh karena itu, Tirta juga tidak banyak bertanya lagi terhadap Aiko. Semenntara itu, Tirta tahu bahwa Bella masih dalam tahap pemulihan di rumah sakit. Luka-lukanya cukup serius sehingga butuh waktu cukup lama untuk sembuh sepenuhnya.Meskipun fasilitas medis rumah sakit cukup baik, tetap saja tidak bisa dibandingkan dengan metode Tirta yang unik. Dengan begitu, Bella mungkin tidak akan buru-buru memanggil Tirta dan Ayu untuk bertemu di ibu kota provinsi.Artinya, Tirta memiliki waktu senggang selama beberapa hari ke depan. Selama tidak ada kejadian tak terduga, dia bisa menemani Ayu dan Melati selama 10 hari atau bahkan setengah bulan.Selain itu, dia juga bisa menyempatkan waktu untuk pergi ke kota untuk menemani Agatha dan Irene. Hidu

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1057

    Memori ini terlalu besar, kompleks, misterius, dan sulit dipahami. Isinya mencakup metode kultivasi pemurni energi yang belum pernah didengar oleh Tirta, serta beberapa teknik mistis yang luar biasa. Akibatnya, kepala Tirta terasa penuh dan pusing, membuatnya sulit untuk menerima dan mencerna semuanya dalam waktu singkat."Perlu diingat, kekuatanmu saat ini terlalu lemah. Teknik-teknik yang aku ajarkan ini nggak boleh ditunjukkan di depan umum, atau kamu akan menghadapi bencana besar yang bisa mengancam nyawamu, bahkan aku pun akan terlibat." Genta memperingatkan."Kalau ada hal yang nggak kamu pahami saat berlatih, kamu bisa bertanya padaku saat nggak ada orang di sekitar. Aku akan menjelaskannya satu per satu untukmu."Di tengah kesadarannya yang setengah mengambang, suara terakhir Genta terdengar. Setelah itu, Tirta yang merasa kepalanya berat, kehilangan kesadaran dan terjatuh di atas ranjang empuknya.Entah berapa lama kemudian, Tirta akhirnya terbangun dalam kondisi linglung. Ket

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1056

    "Dia pasti belum lari jauh, cepat atau lambat polisi akan menangkapnya." Bella hanya bisa menghibur mereka."Sudahlah, jangan dibahas lagi. Putriku, gimana keadaan Tirta sekarang? Saat kami naik tadi, sepertinya kami mendengar suara Tirta," tanya Darwan dengan nada cemas."Ayah, Tirta sepertinya sudah normal, tapi keadaannya tampaknya belum stabil. Sebaiknya kita jangan ganggu dia dulu," timpal Bella setelah ragu sejenak."Semuanya, mari kita turun ke aula untuk istirahat. Setelah Tirta pulih, kita baru kembali ke sini." Mendengar itu, Darwan merenung sebentar, lalu membawa semua orang kembali ke aula di lantai satu.....Sementara itu, di dalam kamar, Tirta berbaring di atas tempat tidur dengan niat mencoba sambil berbicara pelan pada dirinya sendiri, "Kakak, Kakak Cantik, Dewi, Dewi Naga, Belut Busuk, Sampah Sialan ....""Diam! Kalau ada masalah, katakan saja. Kalau nggak, tutup mulutmu." Akhirnya, berkat kegigihan Tirta, suara wanita naga itu kembali terdengar di dalam benaknya. Sua

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1055

    Setelah itu, Genta tidak bersuara lagi. Sementara itu, Tirta merasa bersalah saat melihat Ayu dan Bella yang ketakutan.Tirta berkata, "Bibi, Bu Bella, tadi aku bukan sengaja mau sakiti kalian. Tadi aku ...."Meskipun Tirta tidak bermaksud menyakiti Bella dan Ayu, dia hampir saja terlambat menghentikan Genta. Tirta ingin memotong kedua tangannya.Ayu menggeleng. Dia tidak menyalahkan Tirta, malah berujar dengan gembira, "Tirta, kamu nggak usah jelaskan. Bu Bella sudah beri tahu aku kondisimu, aku yakin tadi kamu pasti nggak sengaja. Tirta, apa sekarang kamu sudah kembali normal?"Bella mengembuskan napas lega, lalu merangkul bahu Ayu dan menimpali, "Bibi Ayu, sekarang Tirta bisa mengenali kita. Dia pasti sudah kembali normal."Bella melanjutkan, "Tirta, aku dan Bibi Ayu sangat mengkhawatirkanmu. Kondisimu tadi sangat mengerikan. Kamu tahu kenapa kamu bisa berubah menjadi begini?""Aku juga nggak tahu, Bu Bella. Kamu bawa Bibi Ayu keluar dulu, takutnya aku menyakiti kalian lagi seperti

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1054

    "Mana mungkin manusia lemah sepertiku bisa dibandingkan dengan makhluk hebat sepertimu? Kalau kamu nggak suka aku, cepat bunuh aku saja! Aku nggak mau tubuhku lagi, anggap saja aku berikan padamu!" lanjut Tirta.Tirta merasa dirinya sudah membuat Genta marah besar. Seharusnya dia tidak bisa merebut hak kendali tubuhnya dari Genta lagi. Jadi, dia langsung meluapkan kekesalannya."Manusia lemah ...," ucap "Tirta". Dia benar-benar berniat membunuh. Genta tidak pernah diperlakukan secara tidak hormat seperti ini.Namun, sekarang Genta tidak berdaya menghadapi Tirta. Jika dia membunuh jiwa Tirta, dia juga akan ditolak oleh tubuh ini. Akhirnya, Genta akan lenyap. Hal ini karena sekarang Genta terlalu lemah.Tirta menyadari sesuatu. Dia berujar, "Bukannya kamu bisa bunuh aku? Cepat bertindak! Aku nggak mau hidup lagi, kamu bunuh aku saja!"Tirta meneruskan, "Kalau kamu nggak bunuh aku, aku pasti remehkan kamu! Leluhur siluman apanya? Kamu bahkan nggak berani bunuh orang! Cih, sampah!""Tirta"

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1053

    Tirta bisa merasakan keterpurukan Genta. Dia berujar, "Bukan, ini nggak termasuk karma. Kudengar, sebelumnya ada banyak siluman yang berkultivasi hingga tingkat sempurna. Mereka bahkan ingin menjadi manusia. Sekarang kamu bisa merasakan jadi manusia, sebenarnya kamu beruntung."Demi mencari kesempatan untuk merebut kembali tubuhnya, Tirta terpaksa berusaha menghibur Genta."Tirta" membalas, "Ha? Kamu malah membandingkanku dengan siluman rendahan itu? Apa kamu tahu identitasku dulu? Aku ini lelulur dari semua siluman di planet ini!""Tirta" sangat marah. Dia tidak melakukan apa pun, tetapi ledakan energi yang keluar dari tubuhnya langsung membuat kaca pecah dan pintu kayu bergetar."Kak, kalau kamu nggak suka jadi manusia, kembalikan tubuhku!" timpal Tirta. Dia tidak ingin menahan amarahnya lagi saat melihat "Tirta" marah. Apa pun konsekuensinya, Tirta tidak peduli lagi.Tirta langsung mengomel, "Aku baru jadi manusia selama belasan tahun, aku belum puas! Aku masih harus jaga banyak wan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1052

    Sesudah memeriksanya dengan saksama, "Tirta" memakai celananya kembali dan bergumam, "Sayangnya ini tubuh pria, ini beban bagiku. Alangkah baiknya kalau ini tubuh wanita, jadi aku bisa terus menggunakannya. Ke depannya kalau ada kesempatan, aku cari tubuh wanita yang cocok saja."Sementara itu, Tirta yang asli juga sudah bangun. Hanya saja, dia sedang mengeksplorasi. Tirta belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.Tirta bisa melihat tubuhnya sendiri dan mendengar suara di sekitar. Dia bisa merasakan dirinya dikendalikan oleh Genta.Namun, Tirta tidak bisa melakukan apa pun. Dia hanya bisa berteriak dalam hati. Hanya saja, tidak ada yang bisa mendengarnya. Tirta tidak tahu bagaimana caranya merebut kembali hak kendali atas tubuhnya.Tirta merasa marah dan juga tidak berdaya. Dia juga tidak bisa menangis. Tirta ingin melompat keluar dan bertanya alasan Genta merebut tubuhnya.Tiba-tiba, "Tirta" mengernyit dan menegur, "Jangan teriak lagi. Kamu berisik sekali."Tirta berteriak, "Apa kamu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1051

    Mendengar perkataan Ayu, Bella makin bingung. Dia menanggapi, "Jadi ... Bibi Ayu, kalau Tirta belum mencapai tingkat abadi, mana mungkin dia bisa mengalahkan Naushad yang sudah mencapai tingkat semi abadi?"Ayu menimpali, "Aku nggak tahu. Setelah Tirta keluar, kita sama-sama tanya dia."Bella berbisik, "Oke. Aku mau tanya Tirta kalau dia itu benar-benar monster yang nggak bisa tua, bukannya aku rugi besar hidup bersamanya?"....Di aula utama vila. Sesudah mendengar cerita Darwan, Chandra merasa takjub. Dia berkomentar, "Ternyata Bryan itu pesilat kuno yang langka. Pantas saja dia bertindak semena-mena, bahkan dia meremehkan cucu sesepuh dalam dunia pemerintahan."Chandra meneruskan, "Itu karena dia mampu mengendalikan nasib orang lain. Tapi, Pak Tirta lebih hebat dari Naushad. Sepertinya Pak Tirta cuma berpura-pura polos. Orang memang nggak bisa dinilai dari penampilannya."Sebelumnya, Chandra hanya mengincar kekuasaan. Dia mengira dirinya yang sudah menjadi gubernur sangat hebat. Ked

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1050

    Chandra yang penasaran berkata, "Pak Darwan, aku paham maksudmu. Aku akan menyuruh orang untuk mengurusnya. Tapi, apa kamu bisa beri tahu aku mengenai asal-usul Naushad dan Bryan? Kenapa kekuatan mereka begitu mengerikan?"Chandra menambahkan, "Selain itu, kenapa tadi kamu bilang Pak Tirta juga pesilat kuno? Dunia misterius yang disebutkan Bryan itu tempat apa?"Darwan merenung sejenak, lalu mendesah dan menyahut, "Pak Chandra, aku bisa beri tahu kamu sebagian informasi tentang mereka. Tapi, kamu nggak boleh memberi tahu orang lain. Takutnya kita bisa celaka."Darwan berbisik kepada Chandra, "Dunia misterius itu tempat yang terpisah dari dunia kita. Orang yang bukan pesilat kuno nggak boleh masuk, sedangkan pesilat kuno dibagi menjadi ...."Darwan melanjutkan, "Setahuku, setiap keluarga besar yang bertahan lama disokong oleh pesilat kuno ....".....Pada saat yang sama, Bella sudah membawa Ayu ke dekat kamar Tirta. Bella menghentikan langkahnya, lalu menunjuk pintu kamar berwarna merah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1049

    Mendengar ucapan Bella, Ayu makin mengkhawatirkan Tirta. Dia menanggapi, "Skizofrenia? Nggak mungkin, Tirta nggak pernah menunjukkan gejala seperti yang dibilang Bu Bella. Apa ... Tirta menjadi begini karena dipukul pria tua itu?"Ayu memohon, "Bu Bella, Tirta istirahat di mana? Apa kamu bisa bawa aku untuk menemuinya?"Bella mendesah, lalu melihat ke arah kamar Tirta dan menyahut, "Bibi Ayu, aku bukan nggak mau bawa kamu temui Tirta. Hanya saja ... sebelum masuk ke kamar, dia sudah berpesan siapa pun nggak boleh ganggu dia. Selain itu, sekarang Tirta sangat misterius. Aku nggak berani bawa kamu temui dia.""Tapi Bu Bella, mana mungkin aku bisa tenang setelah tahu kondisi Tirta seperti itu?" tanya Ayu. Matanya berkaca-kaca.Saat Ayu hendak bicara lagi, Chandra berkata, "Bu Ayu, kami paham perasaanmu. Kami juga mengkhawatirkan keselamatan Pak Tirta. Tapi ...."Chandra melanjutkan, "Sebenarnya tadi Bu Bella nggak menyatakannya secara langsung. Sekarang Pak Tirta memang seperti berubah me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status