Share

Bab 1232

Author: Hazel
Kekhawatiran Bella bukanlah tanpa alasan. Sebab, es yang tersedia di lokasi hanyalah es batu kecil yang biasa digunakan untuk membuat minuman.

Es ini mungkin cukup untuk mendinginkan tubuh Tirta jika ditaburkan di atasnya, tetapi ada satu bagian tubuh Tirta yang ukuran dan kondisinya membuat es kecil ini tidak akan cukup efektif.

Untuk bagian itu, mereka membutuhkan es batu yang jauh lebih besar agar bisa benar-benar meredam panasnya.

"Pergilah, memang es batu ini sepertinya nggak cukup ...." Elisa, yang mendengar pertanyaan Bella, langsung merasa wajahnya memanas. Dia refleks melirik Tirta, lalu berusaha tetap terlihat tenang saat menjawab.

"Itu ... tolong buat lubangnya lebih besar, kalau terlalu kecil nanti nggak bisa masuk!"

Di sampingnya, Ayu yang melihat para staf kolam renang bersiap mencari balok es besar, buru-buru menambahkan, "Tunggu sebentar, pastikan lubangnya cukup dalam, kalau terlalu dangkal juga nggak bisa masuk!"

"Baik, Bu Bella, kami akan segera kembali!" Para staf k
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1233

    "Hmm? Siapa yang menyentuhku ...."Di tengah kesadarannya yang masih samar, Tirta perlahan mulai sadar kembali. Namun, sebelum dia bisa membuka matanya sepenuhnya, dia merasakan sesuatu yang aneh dari bagian bawah tubuhnya.Sepasang tangan yang sangat lembut dan halus, sedang memegang serta meraba-raba tubuhnya dengan sedikit gugup dan canggung.Selain itu, dia juga bisa merasakan dengan jelas bahwa tubuhnya terendam di dalam air dan hanya kepalanya yang berada di permukaan.Di sampingnya, ada sosok tubuh yang sangat lembut dan harum, menopang tubuhnya dengan susah payah.Di saat bersamaan, di dalam tubuhnya terasa panas yang luar biasa, seolah-olah seluruh organ dalamnya sedang terbakar api dan membuat kepalanya terasa sangat berat."Sudah selesai ukur, Bi Elisa?"Ketika Tirta masih berusaha untuk membuka matanya dan memahami situasinya, dia tiba-tiba mendengar suara Bella yang lembut dan penuh perhatian.'Mengukur? Apa yang diukur? Jangan-jangan Elisa sedang mengukur ....''Ssshh ...

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1234

    Setelah dipikirkan sejenak, Tirta akhirnya memahami alasan mengapa para wanita di sekitarnya melepas pakaiannya, mengukur tubuhnya, dan menempelkan es batu di seluruh tubuhnya.Dia tiba-tiba pingsan dengan suhu tubuh yang sangat tinggi, yang sebenarnya adalah efek samping dari menerima Mantra Evolusi Semesta. Namun, mereka semua tidak mengetahui hal itu dan mengira bahwa tubuhnya mengalami kondisi medis yang serius.Padahal, bahkan jika mereka tidak melakukan apa pun, suhu tubuhnya akan kembali normal dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Seperti sekarang, suhu panas yang awalnya luar biasa tinggi sudah jauh berkurang.Namun, hal itu bukan karena air kolam atau es batu, melainkan karena tubuhnya perlahan-lahan menyerap dan memahami isi Mantra Evolusi Semesta yang menyebabkan panasnya mereda secara alami.Meskipun Tirta sudah memahami apa yang sedang terjadi, dia tidak berniat memberi tahu mereka.Sebaliknya, dia tetap berpura-pura masih pingsan dan menikmati sentuhan lembut tangan

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1235

    Secara naluriah, Tirta sebenarnya juga agak menolak dipasangi balok es sebesar itu. Jika tubuhnya benar-benar didinginkan dengan cara ini, bukankah tubuhnya akan rusak?Namun, dalam kondisi saat ini, dia tidak bisa bangun untuk menghentikan kekacauan ini. Kalau tidak, dia pasti akan ketahuan telah siumansedari tadi.Karena tidak ada pilihan lain, Tirta hanya bisa terus berpura-pura pingsan.Tak lama kemudian, meskipun matanya tetap tertutup, Tirta bisa merasakan bahwa Bella dan Ayu sedang mengangkat balok es besar itu dengan hati-hati dan menyesuaikan posisinya agar pas di tempatnya.Di saat yang sama, Elisa perlahan melepaskan pegangan tangannya dari tubuh Tirta.Namun, Tirta tidak menduga bahwa sensasi dingin yang begitu licin dan menggigit itu justru memberi pengalaman yang tak terduga!"Eh? Bi Elisa, Bi Ayu, kalian lihat ini! Es batunya mengeluarkan asap putih! Apa ini akan mencair?""Apa mungkin tubuh Tirta masih terlalu panas? Satu balok es nggak cukup! Apa kita perlu meminta beb

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1236

    'Sepertinya sudah, tapi sepertinya belum ....' Menghadapi pertanyaan Genta, Tirta menjadi agak gugup dan memberikan jawaban yang ambigu."Apa maksudmu?" desak Genta.'Maksudnya ... saat aku melihat kertas emas di pikiranku, aku bisa membaca Mantra Evolusi Semesta berdasarkan lebih dari 1.000 karakter kecil di atasnya.''Tapi kalau aku nggak melihatnya ... aku sama sekali nggak punya ingatan tentang itu.' Mengingat bagaimana sebelumnya dia membual kepada Genta, Tirta merasa agak canggung.Awalnya, Tirta berpikir Genta sekalipun merasa iri dengan teknik ini. Jika menguasainya, dia pasti akan menjadi lebih kuat. Kecepatannya dalam berlatih bisa meroket.Namun, sekarang tanpa melihat kertas emas itu, dia malah tidak bisa mengingat satu kata pun dari Mantra Evolusi Semesta, bahkan tidak bisa berlatih. Justru aneh kalau tidak merasa canggung dan minder."Pecundang, kamu benar-benar bisa membaca mantra yang tertulis di kertas emas itu?" Yang mengejutkan Tirta, Genta tidak mengejek atau menter

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1237

    "Aku bisa membuatmu bertemu denganku dalam mimpi."Mendengar kata-kata Genta itu, Tirta langsung merasa sangat gembira. Sejak pertama kali melihat lukisan dinding yang menggambarkan Genta, wajahnya yang luar biasa cantik, keanggunannya yang tak tertandingi, serta tubuhnya yang sempurna ....Tirta tidak bisa melupakannya dan selalu berharap bisa benar-benar bertemu dengannya sekali saja.Sekarang, setelah mendengar bahwa ada kesempatan untuk bertemu Genta dalam mimpi, Tirta pun merasa sangat senang dan bersemangat!'Serius? Kamu nggak bohong, 'kan?'"Tentu saja benar. Aku nggak pernah bohong. Ya sudah, Tirta, aku akan segera tertidur. Jaga dirimu baik-baik."Setelah kata-kata terakhir Genta itu terdengar, tidak ada lagi suara darinya. Sementara itu, dalam benak Tirta, kertas emas yang sebelumnya dikendalikan oleh Genta mulai tenggelam, kembali ke dalam pusat energi dan terus mengapung di sana.Untungnya, selama Tirta memfokuskan pikirannya, dia masih bisa melihat dengan jelas apa yang t

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1238

    "Nggak mungkin, lubang ini sangat rapi, nggak seperti lubang yang nggak sengaja sobek." Tirta menatap lubang di celananya, menggeleng dengan tegas untuk menolak kemungkinan itu."Mungkin punyamu kebesaran. Meskipun kamu nggak sadarkan diri, tubuhmu masih memberikan respons. Mungkin karena itu celanamu jadi rusak. Ah, sudahlah, ini bukan hal penting.""Yang lebih penting sekarang adalah kondisimu yang masih lemah. Pakai saja dulu. Nanti setelah sampai di rumah, kamu bisa istirahat dengan baik. Aku akan menyuruh orang membelikan celana baru untukmu."Bella khawatir dengan kondisi Tirta, jadi dia segera menyuruhnya mengenakan pakaian. Setelah itu, dengan postur tubuh yang agak aneh, dia menemui Ayu dan Elisa, bersiap langsung kembali ke rumah Keluarga Purnomo.Tentu saja, Bella tidak memberi tahu Tirta bahwa Elisa yang menggendongnya ke sini. Fakta ini baru diketahui oleh Tirta dari mulut Elisa sendiri secara kebetulan."Tirta, ada apa? Kamu kedinginan? Apa kita perlu ke rumah sakit untuk

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1239

    Sesuai dengan permintaan Bella, Tirta berbaring dengan tenang di tempat tidur untuk beristirahat.Sementara itu, Elisa pergi ke kamar Ayu untuk beristirahat juga.Malam ini, Tirta tahu bahwa dia pasti tidak bisa bermesraan dengan Ayu, jadi perhatiannya langsung tertuju ke Bella."Jangan bergerak! Ayahku pasti akan datang sebentar lagi untuk melihatmu. Kondisimu kurang baik hari ini, jadi jangan macam-macam!"Tirta baru saja ingin bermesra-mesraan dengan Bella, tetapi langsung ditepis dengan kasar olehnya."Bella, aku baik-baik saja. Kalau nggak percaya, coba sentuh, tubuhku sudah nggak panas lagi." Tirta tetap tidak menyerah. Dia sangat ingin bisa lebih dekat dengan Bella."Tirta, gimana keadaanmu sekarang? Apa kamu bisa turun untuk ngobrol sebentar?" Tepat seperti yang dikatakan Bella, Darwan mengetuk pintu kamar, mengundang Tirta untuk berkumpul di ruang tamu."Pergi sana, aku ikut denganmu." Melihat wajah Tirta yang terlihat kecewa karena tidak berhasil, Bella justru merasa lucu. Di

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1240

    Setelah sepakat untuk berangkat keesokan paginya, Tirta pun kembali ke kamar bersama Bella untuk beristirahat."Oh ya, Bella, apa kakekmu memperlakukanmu dengan baik?" Tirta yang sedang berbaring tiba-tiba bertanya kepada Bella."Tentu saja, kakekku sangat baik padaku. Ada satu kejadian yang aku ingat dengan jelas. Saat kecil, aku pernah merayakan tahun baru di rumahnya. Karena terlalu nakal dan suka bermain, aku nggak sengaja membakar seluruh koleksi lukisan langka di ruang penyimpanannya saat menyalakan kembang api. Nilainya mencapai ratusan miliar.""Saat itu, seluruh Keluarga Arshad datang untuk memadamkan api. Paman dan bibiku menatapku seperti ingin melemparkanku ke dalam kobaran api. Ayah dan ibuku juga sangat marah, bahkan hampir menghukumku dengan menggantungku. Aku sangat ketakutan saat itu.""Tapi, setelah kakekku datang, dia menyelamatkanku dari hukuman. Walaupun dia tahu aku yang membakar semua lukisannya, dia sama sekali nggak marah. Sebaliknya, dia malah khawatir aku ter

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1383

    "Nggak usah buru-buru, aku sudah pertimbangkan. Aku nggak akan memberi kalian uang, begitu pula ... nyawaku!" tegas Tirta.Tirta tertawa kepada Arkan, lalu menamparnya. Arkan memaki, "Sialan! Bocah berengsek! Beraninya kamu mempermainkanku!"Tentu saja Arkan marah menghadapi situasi seperti ini. Arkan hendak menarik pengaman pistol, lalu mematahkan kedua tangan dan kaki Tirta terlebih dahulu untuk menakutinya.Namun, tamparan Tirta langsung membuat kepala Arkan terpental dalam sekejap. Sementara itu, tubuh Arkan yang sudah kehilangan kepala masih mempertahankan posisi mengangkat pistol untuk mematahkan kaki dan tangan Tirta.Perubahan yang mendadak ini membuat semua orang di tempat kaget dan juga takut. Setelah tersadar, mereka berkata pada Hafiz dengan ekspresi marah."Kak Arkan! Sialan! Ternyata pemuda ini seorang ahli bela diri!""Bos, pemuda ini sudah membunuh Kak Arkan! Kalau nggak, kita langsung bunuh dia saja!"Hafiz menegur, "Sialan, bukannya orang mati itu hal yang biasa? Dulu

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1382

    "Empat puluh triliun? Bukannya kalian itu polisi? Kenapa aku merasa kalian seperti bandit?" tanya Tirta.Berdasarkan ucapan Mairah, para polisi ini juga bertugas untuk mencari Susanti biarpun Tirta tidak memberi mereka uang. Lagi pula, mereka tidak menemukan Susanti. Namun, Tirta juga bersedia memberi mereka 2 triliun sebagai ungkapan terima kasih.Melihat kondisi ini, emosi Tirta tersulut. Hafiz yang memimpin melihat Tirta masih begitu muda, tetapi dia sama sekali tidak panik setelah dikepung. Tirta juga bisa menebak masa lalu Hafiz dan lainnya dari ucapan mereka.Hafiz menerka-nerka identitas Tirta, 'Eh? Sebenarnya apa latar belakang pemuda ini? Kenapa dulu aku nggak pernah mendengar tentangnya?'Salah satu bawahan kepercayaan Hafiz maju, lalu tertawa dan berujar sembari menunjuk Tirta, "Kak, pemuda ini benar-benar pintar. Dia bisa menebak profesi kita dulu."Puluhan polisi juga ikut menghina Tirta. Sikap mereka sangat keterlaluan."Benar! Dulu kami termasuk bandit. Hanya saja, akhir

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1381

    Belasan menit kemudian, 13 orang terakhir juga dibunuh oleh Tirta. Setelah menyimpan Pedang Terbang, Tirta melihat mayat-mayat di tanah. Perasaannya campur aduk.Tirta merasa sejak dirinya menguasai kultivasi, hasrat membunuhnya makin kuat. Dulu dia hampir tidak pernah berpikiran untuk membunuh.Saat Tirta sedang gundah dan meragukan dirinya sendiri, suara Genta terdengar. "Kamu sudah menjalani kehidupan di luar alam fana. Kamu nggak usah sedih karena kematian para pecundang ini. Mereka nggak pantas."'Kak, aku juga manusia. Tapi, aku merasa sekarang aku nggak berperikemanusiaan sedikit pun,' balas Tirta. Dia memeluk Susanti makin erat, tetapi hatinya masih kalut.Genta bertanya balik, "Kalau begitu, beri tahu aku apa artinya berperikemanusiaan?"Tirta mendesah dan menjawab, 'Berperikemanusiaan itu ... aku juga nggak tahu. Aku cuma merasa jelas-jelas aku bisa melepaskan mereka dan menyuruh mereka bersumpah ke depannya nggak akan membocorkan hal ini. Tapi, aku tetap membunuh mereka. Kak

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1380

    Pedang Terbang yang bergerak sangat cepat menebas belasan kepala ahli serangga dalam sekejap. Para ahli serangga dari Desa Hiradi dan Desa Tayur tidak mampu menangkis serangan Tirta. Serangga guna-guna yang mereka banggakan sangat lemah di hadapan Pedang Terbang, seperti anak kecil 3 tahun yang menghadapi orang dewasa.Dalam waktu singkat, puluhan ahli serangga yang awalnya sangat percaya diri merasa tidak berdaya. Mereka yang kalah telak berteriak histeris.Wafri kaget. Dia bergumam, "Apa ... yang terjadi? Pedang ini bisa terbang .... Apa aku berhalusinasi?"Namun, suara teriakan makin jelas. Wafri tidak berani berlama-lama lagi. Dia berusaha keras untuk kabur."Sialan ... sebenarnya siapa pemuda ini? Jamil berengsek! Kamu mencelakaiku!" omel Aezar. Dia yang ketakutan setengah mati juga berusaha kabur."Lari saja, aku mau lihat kaki kalian atau pedangku lebih cepat!" seru Tirta. Dia memancarkan aura membunuh.Tirta menjentik jarinya, lalu bola api muncul dan jatuh ke mayat-mayat yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1379

    Marila segera berucap dengan ekspresi cemas, "Paman, kita jangan habiskan waktu lagi. Kita sama-sama bawa bawahanmu pergi ke Desa Benad secepatnya!""Oke, tapi naik mobil terlalu lambat. Aku suruh orang untuk cari helikopter. Kita naik helikopter ke sana saja," sahut Idris. Dia membawa Marila naik ke mobil, lalu bergegas pergi ke pusat kota.....Waktu kembali ke 2 jam kemudian. Di bawah rumah panggung Susana, sebelumnya Tirta sudah membantai belasan ahli serangga Desa Benad yang tersisa.Tiba-tiba, puluhan ahli serangga mengepung Tirta. Mereka berasal dari Desa Hiradi dan Desa Tayur. Tirta tidak ingin membunuh orang yang tidak bersalah, ditambah lagi dia ingin segera memulihkan ingatan Susanti.Jadi, Tirta tidak langsung bertindak. Dia berkata kepada puluhan orang itu, "Sepertinya aku nggak punya dendam dengan kalian. Kalau kalian nggak mau mati sia-sia, cepat minggir."Aezar mengamati Tirta dengan sinis. Dia mendengus dan berbicara terlebih dahulu, "Kamu memang nggak punya dendam den

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1378

    Dua jam yang lalu, Marila langsung menelepon pamannya setelah berpisah dengan Tirta. Pamannya adalah gubernur yang memimpin Provinsi Naru. Dia merupakan pejabat yang mengurus perbatasan. Namanya Idris.Marila meminta Idris mengutus orang untuk mencari Susanti. Sementara itu, Marila yang menaiki taksi sedang dalam perjalanan untuk bertemu Idris.Tentu saja, Marila juga mempunyai alasan datang jauh-jauh dari ibu kota ke Provinsi Naru untuk mencari Idris. Awalnya Idris juga merupakan pejabat tinggi di ibu kota. Kemudian, Idris menyinggung orang hebat karena salah bicara. Dia hampir kehilangan posisi sebagai pejabat.Untung saja, Saba turun tangan untuk melindungi Idris. Namun, Idris dipindahkan ke Provinsi Naru yang terpencil karena masalah ini. Dia menjadi seorang gubernur. Kemungkinan dia tidak mempunyai kesempatan untuk kembali ke ibu kota lagi seumur hidup.Setelah itu, petinggi negara memerintahkan untuk membasmi kejahatan di seluruh negeri. Provinsi Naru adalah wilayah yang dikuasai

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1377

    Apalagi kompetisi serangga akan segera diadakan. Demi memenangkan kompetisi, mereka juga ingin datang untuk mengambil keuntungan. Tujuan mereka adalah merebut Serangga Emas yang dimurnikan dengan susah payah. Jadi, mereka baru menerobos masuk ke Desa Benad.Jamil buru-buru maju dengan napas terengah-engah saat melihat kedua belah pihak yang hendak berkelahi demi merebut Serangga Emas.Jamil menunjuk Tirta yang sedang membunuh di bawah rumah panggung sambil berteriak, "Kepala desa sekalian, jangan bertengkar lagi. Serangga Emas sudah diambil oleh seorang pemuda yang datang dari luar. Nenek Benad dan ayahku sudah dibunuh olehnya!""Siapa yang membunuh pemuda itu akan mendapatkan Serangga Emas. Ayahku sudah mati, jadi aku yang membuat keputusan di Desa Benad. Aku akan membawa semua penduduk Desa Benad untuk membela pihak yang membantuku balas dendam," lanjut Jamil.Jamil meneruskan, "Kalau aku melanggar janjiku, aku akan disambar petir dan dihabisi semua serangga guna-guna. Aku akan mati

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1376

    Orang yang ditarik Jayadi untuk mengadang serangan pedang Tirta sudah mati. Namun, Jayadi tidak merasa kesakitan selain kepalanya yang makin gatal dan pandangannya yang makin kabur.Jayadi berusaha mengerahkan Serangga Batu dan Serangga Pelumpuh, lalu berujar pada Tirta dengan sinis, "Pemuda sialan, hanya begini kemampuanmu? Kamu sama sekali nggak bisa melukaiku. Haha, selanjutnya sudah saatnya aku bertindak!"Sesuai namanya, Serangga Batu bisa membuat orang yang digigit membatu. Sementara itu, sekujur tubuh orang yang digigit Serangga Pelumpuh akan mati rasa. Mereka tidak akan mampu melawan lagi.Kedua serangga ini bisa memberikan efek yang sama. Jayadi yakin Tirta yang merupakan orang luar pasti tidak bisa menghadapi serangan serangganya. Nanti Jayadi bisa menghabisi Tirta dengan mudah.Hanya saja, tiba-tiba terdengar suara Jamil yang samar dan panik. "Ayah ... kamu ... nggak ... apa-apa, 'kan?""Aku ... nggak ... apa-apa ....," sahut Jayadi. Dia merasa aneh, tetapi dia tetap menangg

  • Dokter Ajaib Primadona Desaย ย ย Bab 1375

    Tirta mendengus dan berkata, "Aku memang mau membuat perhitungan denganmu! Sekarang kamu yang cari aku, jadi aku bisa menghemat waktuku!"Tirta melihat dengan menggunakan mata tembus pandang. Ternyata Jamil yang pergi tadi sudah kembali. Dia membawa Jayadi dan belasan ahli serangga di Desa Benad. Mereka membuat masalah di bawah rumah panggung.Tirta langsung menyuruh Anton dan Yuli mengikutinya. Dia yang menggendong Susanti keluar dari kamar terlebih dahulu.Sementara itu, Jamil yang berada di bawah rumah panggung langsung panik begitu melihat Tirta keluar dari kamar sambil menggendong Susanti.Jamil yang cemburu berseru, "Ayah, pemuda itu yang membunuh Nenek Benad! Cepat bunuh dia! Jangan sampai dia membawa Susanti pergi!"Jayadi meremehkan Tirta setelah melihat tampangnya yang lucu dan wajahnya yang masih muda. Dia berucap kepada Jamil, "Jamil, dia masih muda. Untuk apa kamu takut? Tenang saja, aku nggak akan membiarkan dia pergi dari Desa Benad hidup-hidup. Wanita itu milikmu dan di

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status