Happy Reading! semoga Suka ><
Kicauan burung di pagi hari terdengar seakan-akan burung itu bernyanyi. Matahari yang sudah terlihat bersinar pada pukul 07.00 WIB.
Shea membuka jendela kamarnya lalu tersorot dengan sinar matahari, Ana dan Laila tiba-tiba terbangun karena terganggu.
"Sheaaa! Ganggu aja, lagi nyenyak nii!", Protes Laila sambil menutup tubuhnya dengan selimut begitupun dengan Ana.
"Yaa Allah, bangun woy bangun! Udah pagi kebluk amat si, bukannya mandi abis shubuh malah tidur lagi, skrang tidur lagi.", Perintah Shea pada kedua temannya itu.
"5 menit lagi Shea!", Pinta Ana yang masih mengantuk.
"Gak gak gak... Cepat banguunnn, abis itu kita sarapan!!! Ayoooo", Shea menarik selimut mereka dan menyuruhnya untuk bangun.
"Yaudaaa iyaaaa, baweel banget si Shea." Balas Ana dan Laila secara bersamaan, lalu mereka mandi satu persatu.
Setalah mandi, mereka bertiga lanjut sarapan di ruang makan bersama Mama Alina dan Arka.
Papa Darwin belum pulang dari kemarin-kemarin, katanya beliau mendadak pergi keluar kota, mungkin bulan depan baru bisa pulang.
Arka sarapan dengan terburu-buru, karena hari ini semua calon dokter dikumpulkan untuk persiapan dua hari kedepan pembagian kelulusan. Ia memakai pakaian yang sangat rapi, baju kemeja putih dan celana juga sepatu berwarna hitam. Siapa si yang tak suka Arka, bisa kebilang Arka adalah sosok pria idaman perempuan dan yang mendapatkan hatinya kelak adalah orang yang sangat beruntung.
"Arka pamit ya, takut kesiangan assalamu'alaikum"
"Buru-buru banget Arka, ati-ati nak", mama Alina.
"Wa'alaikumussalam", menjawab salam bersamaan.
"Dilanjutkan makannya, abisin ya" pinta mama Alina.
Laila dan Ana mengucapkan terimakasih karena sudah dilayani dengan baik, seperti kepada anaknya sendiri. Laila tengah merindukan kedua orangtuanya yang jarang sekali ada di rumah, ia iri kepada Ana dan Shea karena mereka bisa berkumpul bersama keluarganya. Namun apalah daya Laila sangat paham bahwa kedua orangtuanya juga sangat menyayangi dia makanya tidak ada sedikitpun waktu untuk meluangkan kumpul keluarga, sibuk bekerja untuk anak satu-satunya, Laila.
Tiba-tiba ana mendapat telepon dari neneknya.
"Assalamu'alaikum An...Anaa" ucap didalam suara telepon dengan isak tangisnya.
"Wa'alaikumussalam, kenapa nek? Ada apa? Anak mulai kaget perasaannya tak enak.
"I...Ibu mu na, ibumuu"
"Ibu knapa? Jawab ana nek!! Hallo"
"Ibumu meninggal kecelakaan saat pulang"
Air mata Ana mulai menderas, tak tahan dengan apa yang barusan ia dengar, berharap ini adalah mimpi bagi Ana, ia belum lulus sekolah, kelulusannya ingin didampingi kedua orangtuanya. Namun Allah berkehendak lain, Allah lebih sayang ibunya Ana. Tangan Ana melemas, ponselnya hampir jatuh. Shea dan Laila yang tak paham ada apa dengan Ana.
"Innalilahi wa innailaihi Raji'un" ucap Ana dengan penuh Isak tangis.
"Kenapa na? Siapa?" Tanya Laila dan Shea.
"Ibu meninggalkaaan akuuu, ibuuu"
"Innalilahi wa innailaihi Raji'un" ucap Laila, Shea, dan Mama Alina.
"Yang sabar nak, semua atas kehendak Allah, kamu kuat sayang ya" Mama Alina memeluk Ana dengan erat.
Mereka pergi kerumah Ana untuk melayat jenazah Ibu Ana. Sepanjang jalan Ana hanya menangis, berusaha tabah tapi ia tetap tak bisa menahannya. Siapa yang tak sedih ditinggal orang yang disayang untuk selama-lamanya, ia tak punya lagi sosok Ibu yang selalu membuatnya kuat. Sekarang Ana melemah karena yang membuat hatinya kuat sudah dipanggil sang ilahi.
Ana tak pernah menyalahkan takdir karena ibunya selalu berkata, bahwa setiap kematian, jodoh, rezeki sudah Allah yang Atur, bahkan ibunya selalu bilang jika diantara keluarganya ada yang meninggal duluan, Ana jangan menyalahkan Allah, Ana harus tabah, dan jangan pernah selalu menangis, cukup sekali, esoknya Ana harus tersenyum agar yang meninggalkan Ana juga bahagia.
Satu tahun yang lalu...
Ana ikut ibunya kepasar untuk belanja bulanan. Setiap kepasar Ana selalu dibelikan Bros bunga cantik oleh ibunya, bahkan sampai menumpuk.
Ana selalu membantu Ibunya mengangkat semua barang-barang yang telah dibeli di pasar tadi.
"Bu, sini biar Aja yang pegang." Ana menunjukkan tangannya.
"Jangan nak, berat sayang gapapa sama Ibu aja, kuat kok."
"Gapapa Bu, anak juga kuat, sini Bu"
"Yaudah ati-ati tapi ya, ana baikkk" Ucap ibunya Ana sambil mengecup dahi Ana.
Setelah selesai belanja, mereka mampir dulu untuk makan siang di sebuah warteg, itu adalah kebiasaan mereka saat pulang dari pasar, Ana makan sangat lahap mungkin karena lapar sekali. Ibunya hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis.
Setelah selesai, mereka lalu pulang. Dan memasukkam semua barang-barangnya ke dalam bahasi mobil. Yang nyetir itu Mang Asep, supir pribadinya Ibu Ana.
Saat perjalanan, Ana dan Ibunya tertawa riang menceritakan hal lucu. Ana sangat bahagia sekali hidupnya sangat lengkap ketika ia bisa tertawa penuh bersama keluarganya.
"Anaa sayang ..." Panggil ibunya sambil mengelus kepala Ana.
"Kamu tau gak? Bahwa setiap kematian, jodoh, rezeki itu sudah Allah yang Atur."
"Iyaa Bu Ana tauu kokk"
"Naah.. Jika nanti diantara Nenek, Papa, Ibu ada yang meninggal duluan, Ana jangan menyalahkan Allah, Ana harus tabah, dan jangan pernah menangis terlalu lama, cukup sekali, esoknya Ana harus tersenyum lagi agar yang meninggalkan Ana juga bahagia."
"Kok Ibu bilang gtu?"
"Ibu tidak mau kalau kamu terpukul saat kematian menghampiri kita, Itu akan membuat kamu dosa dan membuat sedih yang meninggal sayang."
"Iyaa ibuu ana Paham."
"Baguusss, Sholehah Anak Ibu"
"Aamiin buuu"
*******
Sesampainya di rumah Ana. Ramai sekali yang melayat, bahkan bendera kuning terpampang jelas dihalam rumah Ana. Ana selalu berharap ini hanya mimpi Ana, kemudian Ibunya memeluk Ana untuk menenangkan dirinya. Hatinya sangat hancur.
Tetangga-tetangga mengucapkan turut berdukacita, dan menyuruh Ana untuk tabah.
Saat memasuki Rumah, Ana melihat Ibunya sedang diselimuti oleh samping. Dan dibacalan Ayat Al-Qur'an. Ini tandanya benar bahwa Ana sudah ditinggalkan Ibu tercintanya.
Papanya memeluk Ana dan menguatkan Ana, tidak ada yang tidak menangis dihari itu. Semuanya benar-benar merasa ditinggalkan oleh sosok Ibu Ana. Beliau juga sangat baik dan ramah kepada tetangganya.
Tak lama saat Ana datang, kita semua pergi untuk menguburkan jenazah Ibu Ana.
Ana ada dipelukkan Mama Alina, bagi Ana Mama Alina seperti Ibunya setelah, Almarhumah Ibu Ana dan Neneknya.
Papa Ana mengangkat keranda jenazah Ibunya bersama Ketiga Paman Ana.
Jarak pemakaman dari rumah Ana sangat dekat, sudah sampai di pemakaman. Tak lama setelah itu jenazah Ibu Ana dikuburkan di bacakan ayat Suci Al-Qur'an.
"Ibu... Ana bakal jadi anak yang baik yang ibu harapkan, Ana gak bakal nangis lama-lama besok Ana bahagia lagi kok Bu, Ibu yang tenang disana ya, Ibu sering-sering datang kemimpi Ana kalau Ana rindu." Tak hanya Papanya, Shea, Laila dan semua yang dipemakaman menangis ketika Ana berbicara seperti itu.
"Sabar Sayang..." Ucap nenek Ana.
Ana memeluk makam Ibunya dengan Isak tangisan Ana yang tak tertahan.
Kematian itu Surprise yang gak Ana sukai Bu... Ucap Ana didalam hati.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
kullu nafsing zaaa-iqotul-mauut, summa ilainaa turja'uun
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 57)
******
Bersambung....
Happy Reading semoga Suka ><Dua hari kemudian, tepat dimana ini adalah hari simulasi PKL sekolahnya Shea. Dan juga bersamaan dengan Kelulusan Kedokteran Arka.Laila dari semenjak itu masi nginap dirumah Shea sampai sekarang. Shea dan Laila bersiap-siap juga berkemas untuk keberangkatannya, tak banyak barang yang dibawa disana cuman beberapa hari saja.Tiba-tiba Laila kepikiran soal Ana, apa Ana ikut atau tidak, apa Ana sudah melupakan kesedihannya atau belum, bagaimanapun Laila sangat dekat dengan Ana."Ana ikut gak ya Shea?" Tanya Laila dengan cemas."Aku juga kepikiran gtu si La, coba kamu chat kabar Ana.""Yaudah aku chat dulu" Laila mengeluarkan ponsel dari sakunya, tak lama ia membuka WA, suara bel rumah Shea berbunyi."Ana??" Ucap Shea dan Laila bersamaan dan antusias. Lalu mereka menggandong ranselnya buru-buru untuk k
Happy Reading, Semoga Suka ><Setelah pulang ke rumahnya, Arka menemui Mama Alina dengan rasa bahagia, yang belum pernah terlihat sebelumnya."Assalamu'alaikum, Maa Arka pulang""Wa'alaikumussalam, Arka akhirnya kamu menjadi seorang dokter, mama bangga sama kamu."Mama Alina dan Arka berpelukan, Arka akhirnya menjadi seorang dokter, ia akan menjadi dokter untuk Shea dan menyembuhkan penyakitnya. Shea mempunyai penyakit ginjal stadium awal saat dirinya masih kelas satu SMP. Sampai saat ini Shea sering merasa kesakitan dibagian perut kirinya. Namun Arka, Mama Alina baik Papa Darwin selalu bilang kalau itu hanya sakit biasa atau masuk angin saja.Arka pergi ke kamarnya, ia mengganti pakaiannya dan baring sejenak. Tiba-tiba ia terpikirkan wanita tadi yang tak sengaja ia tabrak di koridor rumah sakit. Tak biasanya Arka sampai memikirkan wanita itu, biasanya ia tak peduli soal pe
Happy reading >< semoga suka*****H-1 kepulangan Shea dan teman-teman PKLnya, mereka sedang meninjau kebun pertanian yang ditempati. Ada banyak kebun dan green house yang sangat indah diliat, ditambah udara segar yang pas dengan pose nya.Mereka sedang berkeliling untuk melihat kegiatan kegiatan petani yang ada disana, mereka juga berlatih dan mencoba untuk PKL bulan depan.Shea sangat fokus simulasi, ia terus belajar dikejuruannya itu. Hingga ada seseorang petani muda yang bersedia mengajarkan Shea berkebun dan bertani disana."Assalamu'alaikum, anak Magang SMK Pertanian 34? Boleh saya bantu ajarkan?" Kata orang itu menghampiri Shea dengan ramah."Wa'alaikumussalam boleh pak, eh kamu ..." Shea kaget, kenapa orang itu bisa ada disini."Lho kenal saya?""Kamu temannya A Arka kan?" Tanya S
Happy reading semoga suka ><*****Setelah menempuh perjalanan sekitar 3-4 jam mereka pulang ke rumah masing-masing termasuk Ana dan Laila.Shea diantar pulang Alif sampai ke rumahnya, namun Alif tidak langsung pulang ia disuruh masuk dulu oleh Mama Alina."Assalamu'alaikum Maa, Shea pulang...'"Wa'alaikumussalam, Eh Shea sama siapa?""Ceritanya panjang, Coba tanya A Arka deh, jahat banget gak ngasih tau Shea kalau pemilu perusahaannya itu adalah Pak Kyai yang waktu A Arka mondok, Abi nya Kak Alif maaa." Ucap Shea dengan kesal."Kamu ini sana mandi datang tiba-tiba cerewet, Nak Alif masuk dulu yuk Arka baru juga baru pulang kerja, yuk Nak.""Terimakasih Tante." Balas Alif dengan ramah.Alif masuk ke rumah Shea, dan duduk di ruang tamu. Mama Alina sedang memanggil Arka sambil menyiapkan suguh
Happy reading, semoga suka ><*****Satu Minggu berlalu....Arka masih menjalankan pekerjaannya sebagai Dokter Umum, ia ditugaskan juga untuk merawat pasien yang kebetulan adalah Abi dari Aisyah. Ia sangat senang ntah kenapa mulai tumbuh perasaan yang berbeda didalam hati Arka kepada Aisyah, begitupun dengan Aisyah ia merasa ada yang beda dari Arka dibandingkan mantan calon suaminya yang dulu.Abi Aisyah semakin membaik, bahkan jika Minggu depan sudah baik-baik saja ia sudah dibolehkan pulang. Aisyah tentu sangat berterimakasih kepada Arka, begitupun Abi-nya. Mereka sangat bersyukur dilayani dengan baik.Sekarang Arka sedang memeriksa keadaan Pasien yang tidak lain Abi-nya Aisyah,"Gimana keadaannya sekarang Abi? Sudah enakkan?""Alhamdulillah Sudah nak sudah" balas Abi-nya Arka dengan senyuman ramah."Alh
Happy reading, semoga suka><Keesokkan harinya, Shea dijemput oleh kedua temannya untuk bermain.Iyaa lupa bahwa kemaren Ana dan Laila mengajaknya keluar bahkan saat ini Shea belum ganti baju sama sekali untungnya dia sudah mandi tadi pagi.Shea segera bergegas ke kamarnya untuk mengganti pakaian dan juga mengajak temannya itu ke kamar.Setelahnya, Shea pun pamit kepada Papa dan Mama-nya, mereka bertiga berangkat naik mobil pribadinya Laila.Ntah pada kemana, hari ini mereka menghabiskan waktu bertiga setelah sekian lamanya, mereka juga menghabiskan waktunya dijakarta sebelum berangkat PKL ke Bogor."Kita mau kemana si la?" Tanya Shea ditengah perjalanan."Kita ke pameran Sheaaa, kita main game dan seru seruan bareng, bertiga tentunya." Jelas Laila."Yaasshhh betul banget, pokoknya kita abisin waktu kita, jarang jarang kan?"
Aku adalah siswa kelas 12 SMK yang akhir bulan ini akan melaksanakan PKL atau sekarang disebutnya sebagai magang. Namaku Syahra Sheazan Nataprawira, umur 18 tahun, kamu bisa panggil aku Shea. Asalku dari Bandung, aku mempunyai seorang kakak laki-laki yaitu A Arka Fathan Nataprawira, umur beliau 21 tahun, A Arka baru pulang dari Mesir, Yap ia belajar di Sekolah Al-Azhar baru lulus dengan predikat nilai tertinggi, Alhamdulillah hehe, namun yang perlu kamu tau A Arka itu orangnya dingin banget sama seperti kulkas 4 pintu, tapi jangan diragukan lagi beliau care banget dah sama keluarganya, ramah sama teman-temannya, kecuali sama akhwat diluar sana hihi, biasalah gak pedulian.Oh ya papaku bernama Darwin Putra Nataprawira, beliau si yang ku tau mempunyai darah Ningrat Sunda, papa juga merupakan alumni Al-Azhar, itu makanya A Arka sekolah disana agar bisa meneruskan jejak papa.Mamahku asal Bandung juga, dulu papa sama mamah dijodohkan oleh orangtua mereka, ceritanya p
Keesokkan harinya, ini pukul 12.30 WIB Shea sudah melaksanakan sholat Dzuhur.Shea memakaibaju abaya basic warna eggplant dengan hijab syar'i segi empat warna hitam, aku memakai sepatu putih ettss... Kaos kaki juga gak lupa dong soalnya kaki juga termasuk aurat, nanti disana lepas sepatu soalnya, Shea juga membawa ransel senada yang berisi buku catatan, tasbih, Al-Qur'an dan mukena, tidak lupa juga pakai masker karena lagi pandemi.Nah... Ada yang suara bel rumah, kayanya Laila dan Ana juga udah disini, Shea langsung keluar kamar dan menemui mereka."Assalamu'alaikum Tante" Laila dan Ana dengan ramah mengucapkan salam saat memasuki rumah Shea."Wa'alaikumussalam neng duduk dulu yuk Shea nya bntar lagi juga beres, gimana kabarnya?""Alhamdulillah kita baik Tante hehe, Tante gmna?" Ucap Ana dengan ramah."Alhamdulillah Tante juga baik, baik sekali malah." Sambil
Happy reading, semoga suka><Keesokkan harinya, Shea dijemput oleh kedua temannya untuk bermain.Iyaa lupa bahwa kemaren Ana dan Laila mengajaknya keluar bahkan saat ini Shea belum ganti baju sama sekali untungnya dia sudah mandi tadi pagi.Shea segera bergegas ke kamarnya untuk mengganti pakaian dan juga mengajak temannya itu ke kamar.Setelahnya, Shea pun pamit kepada Papa dan Mama-nya, mereka bertiga berangkat naik mobil pribadinya Laila.Ntah pada kemana, hari ini mereka menghabiskan waktu bertiga setelah sekian lamanya, mereka juga menghabiskan waktunya dijakarta sebelum berangkat PKL ke Bogor."Kita mau kemana si la?" Tanya Shea ditengah perjalanan."Kita ke pameran Sheaaa, kita main game dan seru seruan bareng, bertiga tentunya." Jelas Laila."Yaasshhh betul banget, pokoknya kita abisin waktu kita, jarang jarang kan?"
Happy reading, semoga suka ><*****Satu Minggu berlalu....Arka masih menjalankan pekerjaannya sebagai Dokter Umum, ia ditugaskan juga untuk merawat pasien yang kebetulan adalah Abi dari Aisyah. Ia sangat senang ntah kenapa mulai tumbuh perasaan yang berbeda didalam hati Arka kepada Aisyah, begitupun dengan Aisyah ia merasa ada yang beda dari Arka dibandingkan mantan calon suaminya yang dulu.Abi Aisyah semakin membaik, bahkan jika Minggu depan sudah baik-baik saja ia sudah dibolehkan pulang. Aisyah tentu sangat berterimakasih kepada Arka, begitupun Abi-nya. Mereka sangat bersyukur dilayani dengan baik.Sekarang Arka sedang memeriksa keadaan Pasien yang tidak lain Abi-nya Aisyah,"Gimana keadaannya sekarang Abi? Sudah enakkan?""Alhamdulillah Sudah nak sudah" balas Abi-nya Arka dengan senyuman ramah."Alh
Happy reading semoga suka ><*****Setelah menempuh perjalanan sekitar 3-4 jam mereka pulang ke rumah masing-masing termasuk Ana dan Laila.Shea diantar pulang Alif sampai ke rumahnya, namun Alif tidak langsung pulang ia disuruh masuk dulu oleh Mama Alina."Assalamu'alaikum Maa, Shea pulang...'"Wa'alaikumussalam, Eh Shea sama siapa?""Ceritanya panjang, Coba tanya A Arka deh, jahat banget gak ngasih tau Shea kalau pemilu perusahaannya itu adalah Pak Kyai yang waktu A Arka mondok, Abi nya Kak Alif maaa." Ucap Shea dengan kesal."Kamu ini sana mandi datang tiba-tiba cerewet, Nak Alif masuk dulu yuk Arka baru juga baru pulang kerja, yuk Nak.""Terimakasih Tante." Balas Alif dengan ramah.Alif masuk ke rumah Shea, dan duduk di ruang tamu. Mama Alina sedang memanggil Arka sambil menyiapkan suguh
Happy reading >< semoga suka*****H-1 kepulangan Shea dan teman-teman PKLnya, mereka sedang meninjau kebun pertanian yang ditempati. Ada banyak kebun dan green house yang sangat indah diliat, ditambah udara segar yang pas dengan pose nya.Mereka sedang berkeliling untuk melihat kegiatan kegiatan petani yang ada disana, mereka juga berlatih dan mencoba untuk PKL bulan depan.Shea sangat fokus simulasi, ia terus belajar dikejuruannya itu. Hingga ada seseorang petani muda yang bersedia mengajarkan Shea berkebun dan bertani disana."Assalamu'alaikum, anak Magang SMK Pertanian 34? Boleh saya bantu ajarkan?" Kata orang itu menghampiri Shea dengan ramah."Wa'alaikumussalam boleh pak, eh kamu ..." Shea kaget, kenapa orang itu bisa ada disini."Lho kenal saya?""Kamu temannya A Arka kan?" Tanya S
Happy Reading, Semoga Suka ><Setelah pulang ke rumahnya, Arka menemui Mama Alina dengan rasa bahagia, yang belum pernah terlihat sebelumnya."Assalamu'alaikum, Maa Arka pulang""Wa'alaikumussalam, Arka akhirnya kamu menjadi seorang dokter, mama bangga sama kamu."Mama Alina dan Arka berpelukan, Arka akhirnya menjadi seorang dokter, ia akan menjadi dokter untuk Shea dan menyembuhkan penyakitnya. Shea mempunyai penyakit ginjal stadium awal saat dirinya masih kelas satu SMP. Sampai saat ini Shea sering merasa kesakitan dibagian perut kirinya. Namun Arka, Mama Alina baik Papa Darwin selalu bilang kalau itu hanya sakit biasa atau masuk angin saja.Arka pergi ke kamarnya, ia mengganti pakaiannya dan baring sejenak. Tiba-tiba ia terpikirkan wanita tadi yang tak sengaja ia tabrak di koridor rumah sakit. Tak biasanya Arka sampai memikirkan wanita itu, biasanya ia tak peduli soal pe
Happy Reading semoga Suka ><Dua hari kemudian, tepat dimana ini adalah hari simulasi PKL sekolahnya Shea. Dan juga bersamaan dengan Kelulusan Kedokteran Arka.Laila dari semenjak itu masi nginap dirumah Shea sampai sekarang. Shea dan Laila bersiap-siap juga berkemas untuk keberangkatannya, tak banyak barang yang dibawa disana cuman beberapa hari saja.Tiba-tiba Laila kepikiran soal Ana, apa Ana ikut atau tidak, apa Ana sudah melupakan kesedihannya atau belum, bagaimanapun Laila sangat dekat dengan Ana."Ana ikut gak ya Shea?" Tanya Laila dengan cemas."Aku juga kepikiran gtu si La, coba kamu chat kabar Ana.""Yaudah aku chat dulu" Laila mengeluarkan ponsel dari sakunya, tak lama ia membuka WA, suara bel rumah Shea berbunyi."Ana??" Ucap Shea dan Laila bersamaan dan antusias. Lalu mereka menggandong ranselnya buru-buru untuk k
Happy Reading! semoga Suka ><Kicauan burung di pagi hari terdengar seakan-akan burung itu bernyanyi. Matahari yang sudah terlihat bersinar pada pukul 07.00 WIB.Shea membuka jendela kamarnya lalu tersorot dengan sinar matahari, Ana dan Laila tiba-tiba terbangun karena terganggu."Sheaaa! Ganggu aja, lagi nyenyak nii!", Protes Laila sambil menutup tubuhnya dengan selimut begitupun dengan Ana."Yaa Allah, bangun woy bangun! Udah pagi kebluk amat si, bukannya mandi abis shubuh malah tidur lagi, skrang tidur lagi.", Perintah Shea pada kedua temannya itu."5 menit lagi Shea!", Pinta Ana yang masih mengantuk."Gak gak gak... Cepat banguunnn, abis itu kita sarapan!!! Ayoooo", Shea menarik selimut mereka dan menyuruhnya untuk bangun."Yaudaaa iyaaaa, baweel banget si Shea." Balas Ana dan Laila secara bersamaan, lalu mereka mandi satu p
Happy Reading, semoga Suka ><"MINTA MAAF...""Udah Arka saya tidak apa-apa, emang saya yang salah""Saya minta maaf ya tadi pegang handphone gak sengaja menabrak kamu soalnya buru-buru, Ummi saya nelepon." Jelasnya dengan ramah tanpa ada rasa kesal ataupun marah gara-gara dijelek-jelekkin Shea"Iyaa maaf juga" Shea hanya menjawab singkat dan memasuki mobil, Ana dan Laila mengikuti Shea, mereka hanya mengangguk senyum saat memasuki mobil."Duh, Shea memang seperti itu, mohon maaf ya lif atas kelakuan adikku." Arka meminta maaf karena merasa bersalah dengan kelakuan Shea."Tidak apa-apa santai aja Arka""Yasudah saya permisi pulang dulu ya Gus, terimakasih dan minta maaf." Pamit Arka sebelum masuk mobil, cowok itu mengangguk ramah dan mengucapkan hati-hati.*****Saat perj
Keesokkan harinya, ini pukul 12.30 WIB Shea sudah melaksanakan sholat Dzuhur.Shea memakaibaju abaya basic warna eggplant dengan hijab syar'i segi empat warna hitam, aku memakai sepatu putih ettss... Kaos kaki juga gak lupa dong soalnya kaki juga termasuk aurat, nanti disana lepas sepatu soalnya, Shea juga membawa ransel senada yang berisi buku catatan, tasbih, Al-Qur'an dan mukena, tidak lupa juga pakai masker karena lagi pandemi.Nah... Ada yang suara bel rumah, kayanya Laila dan Ana juga udah disini, Shea langsung keluar kamar dan menemui mereka."Assalamu'alaikum Tante" Laila dan Ana dengan ramah mengucapkan salam saat memasuki rumah Shea."Wa'alaikumussalam neng duduk dulu yuk Shea nya bntar lagi juga beres, gimana kabarnya?""Alhamdulillah kita baik Tante hehe, Tante gmna?" Ucap Ana dengan ramah."Alhamdulillah Tante juga baik, baik sekali malah." Sambil