Home / Pendekar / Divine Power / Bab 96 - Pilihan Takdir

Share

Bab 96 - Pilihan Takdir

Author: Mineoyoo
last update Last Updated: 2025-04-27 21:00:59

Saat itu juga, gerbang batu di hadapan mereka bergetar dan mulai terbuka, memperlihatkan cahaya keemasan yang menyilaukan di baliknya.

Mereka telah membuktikan diri. Mereka telah memahami bahwa kegelapan bukanlah sesuatu yang harus dihancurkan, tetapi sesuatu yang harus diterima sebagai bagian dari keseimbangan.

Dengan langkah mantap, mereka melangkah melewati gerbang, menuju rahasia yang telah lama tersembunyi dalam kedalaman ini.

Saat mereka melangkah lebih dalam, mereka menemukan diri mereka berada di sebuah lorong yang diterangi oleh kristal bercahaya. Cahaya dari kristal-kristal itu terasa aneh—bukan hanya menerangi, tetapi juga mengisi udara dengan energi yang berdenyut seperti detak jantung.

Di ujung lorong, sebuah ruangan lain terbuka. Di tengahnya, ada sebuah singgasana batu besar dengan sosok berjubah hitam duduk di atasnya. Wajahnya tersembunyi dalam kegelapan, tetapi matanya bersinar seperti b

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Divine Power   Bab 97 - Jalan Ketiga

    Arka, Lira, dan Daren berdiri di tanah yang asing. Langit di atas mereka bukanlah biru cerah maupun kelam gulita, melainkan perpaduan warna ungu dan emas yang berpendar lembut, seolah dua kekuatan besar tengah berdansa dalam harmoni yang rapuh. Di sekeliling mereka, hamparan daratan terbentang dengan lanskap yang tidak mereka kenali—pepohonan bercahaya dengan dedaunan perak, sungai berkilauan yang mengalir seperti cermin cair, dan di kejauhan, sebuah kuil raksasa menjulang dengan arsitektur yang tampak seperti perpaduan antara keagungan cahaya dan misteri kegelapan.“Kita… di mana?” gumam Daren, suaranya bergetar.Sang penjaga, yang kini berdiri di dekat mereka tanpa jubahnya yang berkelebat, tampak lebih jelas. Sosoknya tinggi, dengan rambut perak yang berkilauan seperti bintang. Matanya berpendar dalam dua warna—satu keemasan, satu hitam pekat.“Kalian berada di persimpangan,” jawabnya. “Tempat yang berada di luar

    Last Updated : 2025-04-28
  • Divine Power   Bab 1: Pemilihan Takdir

    Arka tinggal di Desa Mandala, sebuah desa kecil yang terletak di kaki gunung yang menjulang tinggi. Desa ini dikenal akan kedamaian dan keindahan alamnya, tetapi juga terkadang diselimuti oleh kabut misterius yang datang entah dari mana. Kehidupan Arka sederhana, ia bekerja sebagai seorang petani, membantu orang tuanya, dan tidak banyak berurusan dengan dunia luar. Hari-harinya berjalan dengan tenang, jauh dari hiruk-pikuk dunia luar yang penuh kegelisahan.Namun, malam itu segalanya berubah. Saat Arka terlelap di kamarnya yang sederhana, tubuhnya tiba-tiba terbangun oleh suara gemuruh yang datang dari luar. Seolah dunia berguncang, suara itu bagaikan ribuan guntur yang menyatu, mengguncang bumi dan membangkitkan rasa takut yang dalam. Arka terperanjat. Ia membuka matanya, mendengarkan suara itu semakin dekat. Tiba-tiba, cahaya terang yang memancar dari langit menyinari desa, mengubah malam yang kelam menjadi seakan siang.Dengan terburu-buru, Arka berlari ke jendela kamar. Ia terbela

    Last Updated : 2025-01-09
  • Divine Power   Bab 2 – Pencarian Kunci

    Arka berdiri di tepi hutan lebat, memandang peta tua yang diberikan oleh Eldor. Hanya beberapa jam yang lalu, pria misterius itu menghilang begitu saja, meninggalkan Arka dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Namun, satu hal yang pasti—kehidupan lamanya di Desa Mandala tidak akan pernah sama lagi. Peta itu, yang terukir di atas kulit hewan, kini menjadi penuntunnya dalam perjalanan yang tak terbayangkan sebelumnya. Tiga artefak kuno, tersebar di penjuru dunia, adalah kunci untuk melawan kekuatan gelap yang akan merusak keseimbangan dunia ini.Langkah pertama menuju takdirnya adalah menemukan kuil terlupakan yang terletak di dalam hutan ini. Hutan yang di luar pengetahuan manusia biasa, tempat di mana waktu seakan berhenti, dan makhluk-makhluk yang tidak tampak hidup di antara pepohonan raksasa dan semak belukar yang tumbuh liar. Arka tahu, perjalanan ini tidak akan mudah.Tapi ia tidak sendirian. Setiap langkah yang ia ambil, ia merasa seolah dunia ini

    Last Updated : 2025-01-10
  • Divine Power   Bab 3 – Kuil Terlupakan

    Arka berdiri di hadapan pintu besar kuil yang terlupakan, matanya menatap reruntuhan yang memancarkan aura kuno dan penuh misteri. Kuil ini, yang tersembunyi di dalam hutan yang lebat dan angker, tampak tidak terjamah oleh waktu. Setiap sudutnya dipenuhi lumut, dan dinding-dinding batu yang tinggi tampak seperti menyimpan rahasia yang sangat tua. Suara alam yang tidak bisa dijelaskan mengiringi setiap langkahnya, seolah-olah alam itu sendiri mengawasinya. Ada sesuatu yang ganjil di tempat ini, dan meskipun hatinya dipenuhi ketakutan, Arka tahu satu hal pasti: artefak pertama yang ia cari ada di dalam kuil ini.Peta yang diberikan Eldor memimpin Arka ke tempat ini, menunjukkan dengan jelas bahwa di dalam kuil itulah artefak pertama—sebuah kristal biru yang akan menjadi kunci untuk kekuatan yang lebih besar—tersembunyi. Tanpa banyak pilihan, Arka menarik napas panjang dan melangkah masuk.Begitu ia melangkah ke dalam, suasana kuil terasa lebih berat. Udara di dalam kuil

    Last Updated : 2025-01-11
  • Divine Power   Bab 4 – Musuh dari Masa Lalu

    Dengan kristal biru yang kini berada di tangannya, Arka merasa semangatnya kembali menyala. Setelah melewati banyak rintangan dan ujian berat, ia akhirnya memiliki artefak pertama dari tiga yang harus ia kumpulkan. Namun, perjalanan yang penuh harapan itu segera diganggu oleh ancaman yang tak terduga. Musuh dari masa lalu yang telah lama menunggu kesempatan untuk bangkit kembali, kini datang untuk menghentikannya.Darian. Nama itu menggema di benak Arka, meskipun ia hanya mendengar sedikit tentang penyihir gelap ini melalui desas-desus di desa. Darian dikenal sebagai penyihir yang menguasai ilmu hitam yang sangat kuat, seorang yang sangat haus kekuasaan dan telah lama berusaha menguasai artefak-artefak kuno untuk memperkuat dirinya. Jika ia berhasil mendapatkan kristal biru itu, dunia akan menghadapi bencana yang jauh lebih besar daripada apa yang pernah dibayangkan.Arka merasa jantungnya berdegup kencang saat ia melangkah keluar dari kuil yang terlupakan, menyadari b

    Last Updated : 2025-01-12
  • Divine Power   Bab 5 – Persahabatan dan Pengorbanan

    Perjalanan Arka menuju artefak kedua penuh dengan tantangan yang tidak terduga. Setelah mengalahkan pasukan bayangan Darian dan menemukan kekuatan dalam dirinya, ia kini tahu bahwa ancaman yang harus dihadapinya jauh lebih besar dari apa yang pernah ia bayangkan. Dalam pencariannya, Arka bertemu dengan seorang wanita prajurit bernama Lira yang, seperti dirinya, tengah berjuang untuk mencari artefak kuno yang telah tersebar di dunia.Lira pertama kali muncul di sebuah kota kecil di pinggir gurun, di mana Arka tiba setelah menempuh perjalanan panjang. Pada awalnya, Arka merasa ragu untuk berinteraksi dengannya, karena ia tahu Lira bukanlah sosok yang mudah untuk dipercaya. Namun, setelah melalui serangkaian pertemuan yang tidak direncanakan, dan menyaksikan kehebatan Lira dalam bertarung, Arka akhirnya mulai melihat bahwa mereka bisa menjadi sekutu yang kuat.Lira adalah seorang ahli pedang, dengan keterampilan yang luar biasa. Setiap gerakan pedangnya adalah perpaduan a

    Last Updated : 2025-01-13
  • Divine Power   Bab 6 – Kekuatan Gelap

    Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, Arka dan Lira akhirnya tiba di sebuah gua yang tersembunyi di dasar sebuah gunung tinggi, tempat di mana artefak terakhir diyakini disembunyikan. Gua itu gelap dan sunyi, dengan udara yang berat dan penuh dengan aura misterius. Namun, Arka dan Lira tahu bahwa mereka sudah sangat dekat dengan tujuan mereka. Hanya satu artefak lagi yang harus ditemukan, dan dunia akan bergantung pada keberhasilan mereka.Namun, begitu mereka memasuki gua itu, mereka merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Udara terasa semakin berat, dan tanah di bawah kaki mereka tampak bergetar seolah mengandung kekuatan yang mengancam. Mereka mendengar suara tawa yang dalam dan menggema dari kedalaman gua, suara yang mengenalinya dengan jelas—suara Darian.Ternyata, Darian tidak hanya mengetahui keberadaan mereka, tetapi juga telah menyiapkan perangkap yang sangat jitu. Dalam pencarian untuk menguasai artefak-artefak kuno, Darian telah mengumpulkan kekuatan ge

    Last Updated : 2025-01-14
  • Divine Power   Bab 7 – Penyelesaian Takdir

    Dengan terjatuhnya Darian dan dunia yang diselamatkan dari kegelapan, Arka merasa sebuah beban berat di pundaknya perlahan menghilang. Kemenangan itu, meskipun manis, tidak sepenuhnya memberikan ketenangan yang ia harapkan. Dunia telah berubah, dan Arka tahu bahwa meskipun satu ancaman besar telah dikalahkan, banyak bahaya lain yang masih mengintai di luar sana. Kekuatan yang ia miliki—yang ia temukan melalui perjuangannya—adalah sesuatu yang lebih besar dari apa yang bisa ia pahami sebelumnya. Namun, ia menyadari bahwa tugasnya belum selesai.Arka kembali ke Desa Mandala, desa yang telah membesarkannya, dengan perasaan campur aduk. Orang-orang di desa menyambutnya dengan sukacita, penuh rasa terima kasih atas apa yang telah ia lakukan. Namun, Arka tidak merasa sepenuhnya seperti pahlawan. Ia merasakan bahwa meskipun dunia di sekitarnya telah diselamatkan, dirinya sendiri masih berada dalam perjalanan yang belum selesai. Takdir yang dijanjikan kepadanya—sebagai penjaga keseim

    Last Updated : 2025-01-15

Latest chapter

  • Divine Power   Bab 97 - Jalan Ketiga

    Arka, Lira, dan Daren berdiri di tanah yang asing. Langit di atas mereka bukanlah biru cerah maupun kelam gulita, melainkan perpaduan warna ungu dan emas yang berpendar lembut, seolah dua kekuatan besar tengah berdansa dalam harmoni yang rapuh. Di sekeliling mereka, hamparan daratan terbentang dengan lanskap yang tidak mereka kenali—pepohonan bercahaya dengan dedaunan perak, sungai berkilauan yang mengalir seperti cermin cair, dan di kejauhan, sebuah kuil raksasa menjulang dengan arsitektur yang tampak seperti perpaduan antara keagungan cahaya dan misteri kegelapan.“Kita… di mana?” gumam Daren, suaranya bergetar.Sang penjaga, yang kini berdiri di dekat mereka tanpa jubahnya yang berkelebat, tampak lebih jelas. Sosoknya tinggi, dengan rambut perak yang berkilauan seperti bintang. Matanya berpendar dalam dua warna—satu keemasan, satu hitam pekat.“Kalian berada di persimpangan,” jawabnya. “Tempat yang berada di luar

  • Divine Power   Bab 96 - Pilihan Takdir

    Saat itu juga, gerbang batu di hadapan mereka bergetar dan mulai terbuka, memperlihatkan cahaya keemasan yang menyilaukan di baliknya.Mereka telah membuktikan diri. Mereka telah memahami bahwa kegelapan bukanlah sesuatu yang harus dihancurkan, tetapi sesuatu yang harus diterima sebagai bagian dari keseimbangan.Dengan langkah mantap, mereka melangkah melewati gerbang, menuju rahasia yang telah lama tersembunyi dalam kedalaman ini.Saat mereka melangkah lebih dalam, mereka menemukan diri mereka berada di sebuah lorong yang diterangi oleh kristal bercahaya. Cahaya dari kristal-kristal itu terasa aneh—bukan hanya menerangi, tetapi juga mengisi udara dengan energi yang berdenyut seperti detak jantung.Di ujung lorong, sebuah ruangan lain terbuka. Di tengahnya, ada sebuah singgasana batu besar dengan sosok berjubah hitam duduk di atasnya. Wajahnya tersembunyi dalam kegelapan, tetapi matanya bersinar seperti b

  • Divine Power   Bab 95 - Bayangan Diri

    "Mereka adalah penjaga pertama," sosok berjubah itu berkata. "Pertempuran antara terang dan gelap telah berlangsung sejak dahulu kala. Namun, hanya sedikit yang menyadari bahwa jawaban tidak berada dalam perlawanan, melainkan keseimbangan."Lira menggigit bibirnya. "Jadi ini bukan tentang menghancurkan kegelapan... tapi menyatu dengannya?"Sosok itu mengangguk. "Kalian telah memahami pelajaran pertama. Namun perjalanan kalian baru saja dimulai. Rahasia yang lebih dalam menanti di balik gerbang terakhir."Arka menghela napas panjang, merasakan energi baru mengalir dalam tubuhnya. "Kalau begitu, tunjukkan jalan kami."Sosok berjubah itu mengangkat tangannya, dan altar di tengah ruangan bergeser, memperlihatkan sebuah tangga batu yang berkelok-kelok turun ke dalam kegelapan. Sebuah suara bergema dari bawah sana, bukan lagi bisikan samar, melainkan panggilan yang nyata."Jejak kegelapan sejati men

  • Divine Power   Bab 94 - Jejak Kegelapan

    Lorong yang mereka masuki terasa berbeda dari sebelumnya. Cahaya keemasan yang menerangi jalur ini terasa hangat, namun ada getaran halus yang membuat bulu kuduk mereka meremang. Setiap langkah membawa mereka semakin dekat ke pusat kekuatan yang tersembunyi di kedalaman tanah ini.Arka berjalan di depan, matanya waspada terhadap setiap pergerakan. Lira merasakan perubahan dalam aliran udara, dan Daren, meskipun masih diliputi kecemasan, berusaha menjaga ketenangannya.Tiba-tiba, lorong mulai melebar, membuka jalan menuju sebuah ruangan besar dengan dinding-dinding yang dipenuhi ukiran kuno. Di tengah ruangan itu berdiri sebuah altar batu dengan simbol yang berkilauan samar."Apa tempat ini?" bisik Daren.Lira melangkah mendekati altar, tangannya menyentuh simbol yang terukir di permukaannya. Begitu ia menyentuhnya, ruangan dipenuhi cahaya biru yang berputar-putar di sekitar mereka, membawa suara bisikan y

  • Divine Power   Bab 93 - Cahaya Dalam Kegelapan

    Tiba-tiba, suara rintihan berubah menjadi jeritan. Cahaya kristal bergetar, seolah merespons sesuatu yang tak kasat mata. Dari balik bayangan, muncul sesosok makhluk bertubuh kurus dengan mata berkilat ungu. Sosok itu tampak lemah, tetapi auranya memancarkan rasa sakit dan kehilangan."Siapa kau?" tanya Arka dengan suara mantap.Makhluk itu menatap mereka dengan mata kosong sebelum berbicara dengan suara berbisik, "Aku adalah sisa dari ketidakseimbangan ini... Aku adalah jiwa yang terjebak. Jika kalian ingin melanjutkan perjalanan, kalian harus membebaskanku."Mereka bertiga saling berpandangan. Ujian ini tidak hanya menguji kemampuan mereka mendengar suara dunia, tetapi juga keputusan mereka dalam menghadapi sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.Arka mengangkat tangannya perlahan, mencoba merasakan energi yang mengikat makhluk itu. Lira merapatkan kedua telapak tangannya, merasakan angin di

  • Divine Power   Bab 92 - Awal dari Tiga Ujian

    Ketika mereka keluar dari gua, wanita paruh baya itu menunggu dengan ekspresi tenang. “Kalian telah menghadapi bayangan diri kalian sendiri dan tidak lari. Itu pertanda baik,” katanya. “Tapi perjalanan kalian belum selesai. Ujian kedua menanti—memahami suara dunia.”Wanita itu membawa mereka ke sebuah hamparan luas, di mana angin bertiup lembut, dan suara gemuruh air terdengar dari kejauhan. Langit berubah warna, seperti berbisik dalam bahasa yang tak mereka mengerti.“Dunia berbicara kepada kalian setiap saat,” ujar wanita itu. “Tapi hanya sedikit yang mau mendengarkan. Kini, giliran kalian untuk mendengar.”Mereka bertiga berdiri diam, membiarkan angin, air, dan bumi mengisi kesadaran mereka. Apakah mereka siap untuk memahami suara yang tak kasat mata itu? Ujian kedua baru saja dimulai.Arka menutup matanya, membiarkan suara alam menyusup ke dalam kesadarannya.

  • Divine Power   Bab 91 - Ujian Pertama

    Saat fajar menyingsing, desa kecil itu masih terlelap dalam keheningan. Arka, Lira, dan Daren bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Penduduk desa memberi mereka bekal seadanya: roti gandum, air jernih, dan ramuan herbal untuk tenaga. Pria tua itu menyerahkan sebuah gulungan kain berisi peta kuno yang tak pernah mereka lihat sebelumnya.“Ini bukan hanya sekadar peta,” ujarnya. “Ini adalah catatan perjalanan mereka yang telah datang sebelum kalian. Jejak mereka mungkin bisa membimbing kalian.”Lira membuka gulungan itu dengan hati-hati. Garis-garis halus membentuk jalur yang membentang melintasi daratan luas, berhenti di berbagai titik yang ditandai dengan simbol-simbol aneh. Ia menatap pria tua itu dengan penuh tanya.“Apa arti simbol-simbol ini?”Pria tua itu tersenyum samar. “Setiap tanda melambangkan sebuah perjalanan jiwa. Mereka yang mencari kebenaran meninggalkan jejak bagi mereka yang datang kemudian.”Daren menggenggam peta itu dengan erat.

  • Divine Power   Bab 90 - Jejak Yang Tertinggal

    Perjalanan mereka membawa Arka, Lira, dan Daren ke dunia lain yang jauh lebih berbeda dari yang mereka singgahi sebelumnya. Dunia ini tampak seakan telah mencapai puncak peradabannya—gedung-gedung menjulang tinggi, teknologi yang luar biasa canggih, dan sistem sosial yang tampak teratur. Namun, di balik semua kemajuan itu, ada sesuatu yang terasa hilang. Kehidupan di kota ini tidak memiliki kehangatan. Orang-orang berjalan dengan wajah tanpa ekspresi, tenggelam dalam rutinitas yang tak berujung. Mata mereka dipenuhi kehampaan, seakan mereka telah melupakan apa artinya benar-benar hidup.Mereka bertiga berjalan menyusuri jalanan yang dipenuhi layar holografik dan kendaraan melayang. Di antara hiruk-pikuk teknologi ini, mereka melihat sekilas seseorang yang tampak berbeda. Seorang wanita muda dengan tatapan yang penuh harapan, yang tampaknya tidak sepenuhnya tenggelam dalam keheningan artifisial dunia ini. Ia menyadari ke

  • Divine Power   Bab 89 – Menerima Kehidupan dalam Seluruh Keberagamannya

    Semakin lama mereka menjelajah dunia-dunia ini, semakin jelas bagi Arka, Lira, dan Daren bahwa perjalanan mereka bukanlah perjalanan yang harus diselesaikan. Setiap langkah yang mereka ambil semakin mendalam dalam menggali makna kehidupan, bukan hanya melalui pengetahuan yang mereka peroleh, tetapi juga melalui pengalaman hidup yang mereka jalani. Setiap dunia yang mereka jelajahi mengajarkan sesuatu yang baru, dan meskipun mereka telah mencapai tingkat kebijaksanaan yang lebih tinggi dari sebelumnya, mereka tetap menyadari bahwa mereka masih dalam proses belajar.Hari demi hari, dunia demi dunia, mereka semakin sadar bahwa perubahan dan ketidaksempurnaan adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa mereka hindari. Semua itu merupakan bagian dari irama alam semesta yang lebih besar. Di dalamnya, ada keindahan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Arka, Lira, dan Daren menyadari bahwa ketidaksempurnaan itu bukanlah sesuatu yang perlu mereka lawan atau hindari, tetapi se

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status