Home / Romansa / Ditikam CInta 2 / Dia Bukan Barang

Share

Dia Bukan Barang

Author: FlOwerKEy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Glesa mendatangi Galery tempat Bora bekerja, saat itu Salah Satu Staf mendatangi Glesa. “Selamat Pagi, ada yang bisa saya bantu.” Ujar Wika, lalu Glesa melepaskan kaca mata dan memandangi Wika. Wika menyadari bahwa wanita yang berada dihadapannya adalah Pelukis Glesa.

“Nona Glesa.” Ujar Wika

“Ternyata masih ada yang menandai saya.” Ujar Glesa

“Mengapa anda disini?” Tanya Wika

“Memang tidak boleh saya mampir ke Galery ternama di Jakarta ini.” Ujar Glesa

“Aku dengar dia mempekerjakan pelukis ternama disini.” Ujar Glesa yang memandangi Lukisan Karya Aarav yang terpajak di hadapannya

“Apa anda ingin bertemu dengan Pelukis Aarav?” Tanya Wika

“Namun sangat disayangkan dia tidak berada disini.” Ujar Wika

“Saya ingin bertemu dengan Bora, bukankah dia creator disini.” Ujar Glesa

“Bu Bora sudah lama Mengundurkan diri dan saya mengantikan posisinya.” Ujar Wika

Glesa terdiam saat mendengar bahwa Bora tidak bekerja s

FlOwerKEy

Terbit Setiap Senin sampai Kamis Hanya Di Good Novel

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ditikam CInta 2   Putus

    Bora melangkah kearah Aarav dan Glesa. Aarav memandangi Bora yang melangkah kearah mereka.“Bora.” Ujar Aarav, Bora berhenti di tengah tengah mereka, “Apa aku menganggu kalian.” Ujar Bora sambil memandangi Aarav kemudian ia langsung memandangi Glesa.“Kau baru saja datang, aku menunggumu dari tadi.” Ujar Aarav sambil memegang tangan Bora“Aku tidak tahu kau disini kak Glesa, apa perkataanku belum cukup kemarin.” Ujar BoraGlesa terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut, “Aku tidak tahu mengapa kau terobsesi dengan Aarav, namun yang harus kau sadar bahwa Saat ini Aarav sedang menata hidupnya kembali setelah apa yang sudah ia lewati selama ini.” Ujar Bora“Aku harap kau mengerti dan memahaminya.” Ujar Bora sambil memandangi Glesa. Bora memandangi Aarav“Sayang bagaimana kalau kita ubah tempat saja.” Ujar Bora“Baiklah, ayo kita pergi.” Ujar A

  • Ditikam CInta 2   Menegaskan

    Bora masih duduk di Halte dan beberapa menit kemudian, Sebuah Mobil BMW berhenti dihadapan Bora. Bora langsung memandangi Elard yang keluar dari mobil tersebut. Dimana Elard langsung melangkah kearah Bora dengan melepaskan Jas yang ia kenakan. Elard langsung memasangkan Jasnya ke badan Bora. “Terima kasih karena kau sudah membantu.” Ujar Bora Elard terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut. Flashback dimulai dimana Saat dimana Bora melihat Aarav berciuman dengan Glesa, lalu Bora langsung mundur dan pergi. Saat itu Bora langsung menghubungi Elard yang saat itu sedang dirumah. Elard langsung terdiam saat Bora menghubunginya. Elard langsung mengangkat panggilan telepon dari Bora. “Ya Bora.” Ujar Elard “Bisa aku minta bantuanmu.” Ujar Bora Elard terdiam saat Bora ingin meminta bantuannya. Lalu Elard langsung menghubungi Manager Restoran yang merupakan kenalannya untuk menyiapkan makan malam semewah mungkin. Saat itu Para Pelayan menata Meja dan mendekor tempat te

  • Ditikam CInta 2   Kecewa

    “Sepertinya aku harus meminta bantuanmu lagi.” Ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya.“Meminta tolong apa?” Tanya Elard, lalu Bora pindah duduk lebih dekat dengan Elard. Elard pun terdiam saat Bora duduk sangat dekat dengannya“Aku yakin kau pasti akan terkejut dengan apa yang aku lakukan, aku minta maaf.” Ujar Bora, lalu Bora mencium Bibir Elard dan saat Bora melakukan hal tersebut, Elard benar benar terkejut saat Bora menciumnya secara tiba tiba.Elard langsung membalas ciuman tersebut dan sambil memegang Wajah Bora. Mereka berciuman dengan penuh gairah yang panas dan saat yang bersamaan Aarav langsung membuka pintu dan masuk kedalam. Saat ia sudah didalam Aarav terdiam saat melihat Bora sedang Berciuman dengan Elard. Elard memandangi Aarav yang sudah berdiri didepannya. Elard menyudahi Ciuman panasnya dengan Bora. Bora terdiam saat Elard berhenti menciumnya, “Kenapa kau melakukan i

  • Ditikam CInta 2   Pertengkaran Kakak Dan Adik

    Bora terdiam sejenak dan ia memandangi Tira dan juga Clea “Elard.” Ujar Bora. Tira dan Clea langsung terkejut saat Bora mengatakan menyukai Elard “Aku ingin melanjutkan perjodohan dengan Elard. Jadi ayah bisakah kau membuat janji temu dengan keluarga mereka.” Ujar Bora, Tira langsung berdiri sambil memandangi Bora yang berada di hadapannya. Wina memandangi Tira yang begitu kaget saat mendengar keputusan Bora. “Itu yang kau inginkan Nak.” Ujar Josep “Benar, itu yang aku inginkan.” ujar Bora “Tunggu sebentar, tunggu sebentar. Bora apa yang barusan kau katakan itu.” ujar Tira, Bora langsung melirik kearah Tira dengan tatapan tajam “Kau tidak dengar apa yang aku katakan barusan, Aku akan meneruskan pernikahan dengan Elard.” ujar Bora dengan penuh percaya diri “Bora kenapa kau memutuskan hal ini secara mendadak, kau tidak mendiskusikan hal ini.” ujar Clea “Baiklah, ayah akan meminta keluarga Elard untuk mempersiapkannya.” uj

  • Ditikam CInta 2   Mabuk

    Pagi harinya, Aarav sudah berada di tempat tidur, disana Ia masih tertidur sangat pulas sampai Bela tidak tega untuk membangunkannya. Saat ini Bela sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Aarav. Tak lama Hito menghubungi Bela untuk mengecek keadaan Aarav “Apa dia sudah bangun?” tanya Hito“Dia belum bangun dari tadi.” ujar Bela“Nampaknya dia benar benar terguncang dengan apa yang terjadi pada hidupnya.” ujar Hito“Ya aku tidak bisa menyalahkan Bora untuk masalah ini. Aku yakin pasti dia punya alasan tersendiri.” Ujar Bela“Oh ya Hari ini bukankah kau akan pergi ke luar kota?” Tanya Bela“hmmm rencananya nanti jam 10 pesawatku akan berangkat dan ini aku sedang dalam perjalanan.” ujar Hito“Aku tidak bisa mengantarmu kebandara, maafkan aku.” ujar Bela“Tidak masalah, kau jaga saja Aarav sepertinya dia yang lebih membutuhkan teman untuk sharing

  • Ditikam CInta 2   Kencan Pertama

    “Aarav adalah tipe yang suka menyalahkan dirinya jika ada seorang yang berkorban demi dirinya.” ujar Bela“Maka dari itu, aku tidak mau sampai dia tahu. Jadi aku mohon kepadamu untuk tetap merahasiakannya ya kak.”Ujar Bora sambil memandangi Bela yang berada dihadapannya. Setelah Bela bertemu dengan Bora, Bela masih terduduk di tempatnya, saat itu Bela mengenggam tangannya seakan dia masih gemetar saat Bora mengatakan hal tersebut. Flashback dimulaai dimana Sebelum Bora pergi, Bora memandangi Bela “Aku akan berbuat apa saja untuk melindungi Aarav, meski mati untuk menebus semua yang hilang dari Aarav aku rela.” ujar Bora“Jadi aku mohon kepadamu untuk jangan memberitahunya.” ujar Bora, lalu Bela hanya terdiam dan seketika Tangannya langsung gemetar saat mendengar apa yang Bora ucapkan. Flashback berakhir dimana Bela masih terdiam dan ia benar benar menyadari bahwa cinta yang ia berikan kepada Aarav tidak ada apa apanya ket

  • Ditikam CInta 2   Makan Malam

    “Wahhh kebetulan sekali kau disini.” ujar Chika, lalu Elard membalikan badan, kemudian ia memandang Chika, Bela dan Aarav yang berada di sana“Kalian berada disini?” Tanya Elard“Ahhh aku ingin mengajak Tuan Aarav dan Bela untuk Dinner bersama, ya hitung hitung sebagai kebersamaan karena Aarav sedang melakukan projek untuk perusahaanku. Apa tidak masalah jika aku mengajak Pelukis ternamamu?” Tanya Chika“Hmmm tidak masalah, sama sekali tidak masalah.” ujar Elard, lalu Elard hanya memandang Aarav yang hanya bersikap biasa biasa saja“Lalu kau sendiri mengapa disini? Dan ditambah pakaianmu sangat formal sekali.” ujar Chika, Bela hanya memandang Elard dan Aarav yang sedikit canggung. Dan tak lama kemudian Bora melangkah menuju restoran tersebut, langkahnya berhenti saat melihat Aarav berada disana.Elard memandangi Bora yang sudah tiba disana, “Kau sudah disini.” ujar Elard, Panda

  • Ditikam CInta 2   Perhatian

    Dalam perjalanan Aarav terus memandangi Jalanan dan sesekali ia memejamkan matanya dan merasakan hembusan angin malam yang menyejukan, namun saat itu hatinya tidak enak dan terus kepikiran dengan Bora. Saat itu Aarav langsung melihat kearah Ponselnya yang sudah menunjukan pukul 9 malam. “Bela.” ujar Aarav“Ada apa.” ujar Bela“Mohon maaf, bisa kau hentikan mobilnya?” tanya Aarav,“Apa!” Seru Bela, lalu Mobil tersebut menepi dan Aarav langsung keluar dari mobil dan sebelum pergi ia memandangi Bela“Ada hal yang harus aku urus, kau pulang saja duluan aku bisa naik taksi.” ujar Aarav, lalu Aarav keluar dari mobil dan menyetopkan Taksi yang melintas di hadapannya.“Kau mau kemana, Aarav.” ujar Bela yang terus memanggil Aarav namun Aarav tidak merespon, malah dia masuk kedalam taksi dan pergi dari sana. Selama perjalanan Aarav terus melihat ponselnya untuk melihat jam. Setibanya ia

Latest chapter

  • Ditikam CInta 2   Happy Ending

    “Untuk itu, disini aku ingin izin untuk Meminang Bora jika kau memberikan Restu.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav dengan lantang meminta restu Josep untuk meminang Bora. Saat itu Josep hanya diam sambil memandangi Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Ingin Meminang anak ku.” ujar Josep“Benar, Saya tahu hubungan kita berdua kurang baik, namun saya hanya ingin membuat Bora bahagia.” ujar Aarav“Selama ini, Aku melihat Bora tidak bahagia dimana dia selalu menjadi Prisai untuk keluarganya, dan kau juga mungkin menyadari hal tersebut.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut“Maka dari itu, saya ingin.” ujar Aarav“Akan aku pertimbangkan.” ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan akan mempertimbangkan apa yang Aarav inginkan. Flashback berakhir dimana Aarav dan Bora sudah tiba di depan kediaman Josep. Dimana Bora sedikit gugup untuk menemui Ayahnya sendiri, melihat hal itu Aarav langsung meraih tangan Bora dan mengenggamnya.“Kita akan menghadapinya dengan

  • Ditikam CInta 2   Meminta Restu

    “Aku Minta Maaf kak.. Aku minta maaf.” ujar Wina yang mengenggam tangan Bora dan memohon ampun kepada Bora, Bora hanya terdiam saat Wina mencium tangannya memohon ampunannya karena sudah gagal melindungi Lily. “Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku, Aku sudah Ikhlas dengan apa yang terjadi, lagian ini sudah lama berlalu.” ujar Bora, Lalu Bora menepuk Tangan Wina sambil tersenyum kearahnya.“Kita Mulai Lembaran baru, dimana Kakak mau kau dan Vian kembali kerumah dan berkumpul bersama.” ujar Bora, Wina sangat terharu dengan kebaikan hati Bora, lalu Wina memeluk Bora dan Bora langsung membalas pelukannya.Bora melangkah ditemani oleh Aarav. “Apa kau mau bertemu dengan ayahmu, Aku lihat Ayahmu sedang dirumah bersama dengan ibumu.” ujar Aarav“Dari ayah keluar dari penjara aku sama sekali belum menemuinya.” ujar Bora, Bora langsung menghentikan langkah kakinya,“Meski sudah berlalu entah mengapa saat aku memiliki keinginan untuk bertemu dengan ayah, hatiku masih berat.” ujar Bora, Aarav la

  • Ditikam CInta 2   Pengampunan

    Setelah Dari Makam Lily, Aarav mengajak Bora untuk Jalan Jalan mengelilingi Kota Jakarta, Saat itu Bora Menatap kearah Aarav yang mengajaknya Pergi Makan Ke Warung yang dulu ia singahi Dengannya. “Bukankah ini.” ujar Bora“Kau masih ingat dulu kita pernah makan disini, Aku ingin mengajakmu makan Siang sebelum kau Bertemu dengan ayahmu.” ujar AaravBora hanya menatap kearah Aarav yang hendak mempertemukan Bora dengan Josep, Aarav memparkirkan Mobilnya terlebih dahulu, dan saat itu Aarav menatap kearah Bora“Kenapa kau menatapku seperti itu.” ujar Aarav“Aku belum siap menemuinya.” ujar Bora, Aarav hanya diam dan ia mengenggam tangan Bora,“Aku tahu mau masih kecewa dengan ayahmu, Tapi dia tetap ayahmu.” ujar Aarav“Kau tahu, saat dia meminta maaf kepadaku. Saat itu aku melihat Sosok Josep yang Gagah, Angkuh dan Dingin seketika Hancur.” ujar Aarav“Kau tahu, D

  • Ditikam CInta 2   Jangan Tinggalkan Aku

    “Dan… Jika Aarav tahu bahwa kau akan bertindak bodoh seperti ini, Aku yakin dia akan terpuruk.” ujar Tira, Bora hanya terdiam saat mendengar kata kata Tira. Elard dan Aarav Sama sama Menaiki Tangga menuju Ke Atap gedung untuk mencegah Bora. Mereka berdua terus menaiki tangga dan Saat itu Aarav melihat Elard yang ternyata juga berada disana. Aarav langsung berlari dan meraih tangan Elard. Elard langsung berhenti melangkah“Sedang apa kau disini.” Ujar Aarav“Apa kau tidak salah menanyakan hal itu, Aku kesini ingin menghentikan Istriku.” ujar Elard“Kau sendiri apa hak mu datang kesini.” ujar Elard, lalu Aarav menaiki anak tangga supaya setara tingginya dengan Elard.“Aku lebih punya Hak karena aku Kekasih Bora.” ujar Aarav“Kekasih? Lebih tinggi mana statusmu denganku yang Suami Sah Bora.” ujar Elard“Memang kau suami Bora, Tapi Bora adalah Ibu dari Anakku.&r

  • Ditikam CInta 2   Lelah

    Selama Dalam perjalanan, Aarav terus memikirkan apa yang ingin Josep bicarakan sampai ia ingin bertemu 4 mata dengannya. Josep sedang dalam perjalanan menuju Cafe yang tak jauh dari Rumahsakit, Josep mengingat apa yang Bora katakan kepadanya.Flashback dimulaiBora menatap kearah Josep, “Ayah sudah menghubunginya, Apa yang harus ayah katakan kepada pria itu.” ujar Josep“Ayah masih belum paham dengan semua kesalahan ayah.” Ujar Bora“Ayah sama sekali tidak salah, Ayah tidak pernah salah justru kamu yang salah sampai Menyembunyikan Anak mu ditambah kamu Hamil dengan Pria tua itu.” Ujar Josep“Mas, ini di ruang ICU sebaiknya kau jangan meninggikan suaramu.” ujar Clea“Karena Keangkuhan ayah, Ke otoriteran ayah semua orang yang care dan perduli kepada ayah Meninggalkan ayah dan membenci ayah, termasuk aku.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut.&ldquo

  • Ditikam CInta 2   Bertanggung Jawab

    “Selamat ayah, Karena Keangkuhan dan Keotoritermu Kau sudah membunuh cucu mu sendiri.” ujar Bora“Maksudmu?” Tanya Clea“Lily Adalah Anakku dan Juga anak Pria yang selama ini ayah benci.” ujar Bora, Josep terkejut saat mendengar kenyataan bahwa Lily adalah Anak dari Bora dan Aarav.“Lihat… Kau sudah mengkorbankan Putri Kecilku karena semua Ke egoisanmu yang sudah mendarah daging.” ujar Bora”Bahkan Kau juga menempatkan Wina dan Vian atas Keangkuhanmu ayah.” ujar BoraClea langsung melangkah kearah Bora, “Nak, Ini bukan salah ayahmu, Ini murni kecelakaan.” ujar Clea“Aku Tahu ini semua kecelakaan, Tapi Jika Bukan karena Ayah aku tidak akan menitipkan Anakku kepada Wina.” ujar Bora, lalu Bora memegang Bahu Josep“Apa yang ayah mau dariku, apa yang ayah inginkan dariku.” ujar Bora“Kau sudah memisahkan aku dengan Aarav, Lalu

  • Ditikam CInta 2   Hancur

    ”Katakan dimana anakmu.” ujar ElardBora masih terdiam saat Elard bertanya kepadanya, “Kenapa kau masih diam, Apa kau tidak bisa menjawabnya.” ujar Elard“Kau sudah pernah menemuinya.” ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan bahwa ia pernah bertemu anaknya. Lalu Elard memgingat kembali siapa anak yang Bora maksud, dan Saat itu Elard memikirkan Lily, dimana Bora sangat perduli bahkan saat Lily di gendong oleh Bora, ia langsung terdiam dan merasa tenang. Elard langsung mengingat saat Lily di gendong oleh Aarav pun sama dimana Lily benar benar senang saat Aarav mengendongnya saat ia berulang tahun beberapa Minggu yang lalu.“Apa dia,” ujar Elard sambil menatap kearah Bora“Benar, dia adalah Lily. Dia adalah Putriku dan Aarav.” ujar Bora, Elard benar benar terkejut mengetahui bahwa Selama ini Anak Wina adalah anak kandung Bora dan juga Aarav.“Dia adalah Putri yang aku lahirkan 1 t

  • Ditikam CInta 2   Kecelakaan yang tak terhindar

    ”Kau benar benar ingin tahu apa benar Aku dan Aarav sudah memiliki Seorang anak yang mengikat Takdir kami berdua.” ujar Bora, Elard terdiam dan ia mengepalkan tangannya untuk menahan semua emosi yang berkecambung didalam dirinya. Lalu Bora melangkah kearah Elard yang masih membelakanginya, lalu Bora berhenti tepat di belakang Elard, “Aku Pernah melahirkan anak Aarav 1 tahun yang lalu, dan Anak itu.” Ujar Bora“CUKUP!!” Seru Elard, Bora terdiam dan Elard langsung membalikan badan sambil menatap kearah Bora. ”Aku bilang Cukup, aku tidak mau dengar apa apa darimu.” ujar ElardBora hanya bisa terdiam saat melihat Elard yang begitu sedih, “Meski kau punya anak dari Aarav, aku tidak akan melepaskanmu.” ujar Elard“Sampai kapanpun kau adalah istriku.” ujar Elard, Bora langsung meraih tangan Elard dan mengenggamnya,“Kau bahagia dengan Hal ini.” Sambil menatap kearah Elard y

  • Ditikam CInta 2   Berkecambuk

    “Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be

DMCA.com Protection Status