Share

14. Tawaran Kerja

Penulis: Rafli123
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 22:53:52

Fia terbangun sebelum subuh. Semalam sulit untuk memejamkan mata, mengingat ujian yang datang silih berganti. Mengetahui fakta yang menyakitkan membuat Fia tersadar begitu mudahnya ia di tipu.

"Kamu sudah bangun? Duduklah, ada yang ingin ibu katakan sama kamu." Ujar wanita paruh bayu itu yang tak lain adalah Bu Risa.

"Ada apa Buk?" tanya Fia, ragu.

"Begini nak, semalam ibu dan bapak membicarakan kamu. Begini maksud ibu, kamu sekarang sebatang kara gimana kalau kamu tinggal di sini bersama kami. Kebetulan kami hanya berdua, kamu bisa bekerja di toko kami atau berkebun," ucap Bu Risa.

"Masya Allah buk, terima kasih atas tawarannya tentu saya tidak bisa menolaknya. Tapi untuk tinggal di sini apa saya tidak terlalu merepotkan ibu dan bapak? Bahkan ibu dan bapak tidak mengenal saya,"

"Untuk niat baik pada orang, tidak perlu mengenali siapa orang yang akan kita tolong lebih dulu. Justru ibu minta maaf saat kamu datang ibu terlalu jahat sama kamu, makanya apa lagi ibu sudah berburuk sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   15. Simpanan

    Fia memahami dengan cepat, apa yang di ajarkan oleh Andy padanya."Kamu sudah paham mbak Fia?" tanya Andy."Alhamdulillah, sudah pak Andy.""Panggil aja Andy. Usia kita tidak jauh beda kok," ucapnya santai."B– baik, pak, eh, mas Andy," "Kalau kamu sudah bisa, aku tinggal ya. Ingat perbanyak istirahat." Ucap Andy sebelum pergi.Dia hanya mengangguk dan kembali fokus dengan tugasnya. Cukup dua hari ia istirahat sesuai perintah Bu Risa. "Kamu anak baru di sini, ya?" Fia menoleh tersenyum manis pada wanita di depannya."Ya, mbak, kenalkan –" tangan Fia di tepis kasar wanita yang menatapnya tidak suka."Kamu pikir aku selevel sama kamu? Hei, kamu pake ilmu pelet apa? Sampai pak Andy yang judes berubah baik sama kamu. Atau kamu ini simpanan pak Andy, iya? Panggilnya aja beda pake mas tanpa embel-embel pak di depannya. Murahan, cerita lama!!" sengit wanita yang tengah berkacak pinggang."Maaf mbak, pak Andy sendiri yang minta saya untuk tidak memanggilnya Pak tetapi Mas bukan karena kema

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   16. Janda Miskin

    "Mas minta duit dong?" Rara menyodorkan tangannya tepat di depan wajah Faris."Duit lagi? Buat apa?" tanya Faris."Buat shoping dong! Masa buat tidur." Ucap Rara, setengah kesal."Ya, aku tahu itu. Tapi kenapa akhir-akhir ini kamu sering pergi apa kamu lupa waktu atau bagaimana? Lihat di luar sudah gelap dan lihat jam sudah menunjukkan jam berapa sekarang? Apa kamu akan tetap pergi sedangkan kamu lagi hamil?" ujar Faris mencoba untuk menahan kepergian Rara. Mengingat sudah malam dan waktunya di rumah, ia lelah bekerja seharian saat dia pulang ingin bermanja dengan istrinya namun sayang istri barunya sulit untuk di cegah jika memiliki keinginan."Aku cuma ingin jalan-jalan kalau kamu tidak mau mengantarku juga tidak apa-apa. Aku bisa pergi sendiri ini bukan aku yang mau tapi anak kamu anak yang aku kandung bukankah kamu menginginkan anak ini untuk menjadi penerus keluarga kamu jadi kamu harus menuruti semua kemauanku. Aku berapa kali harus aku jelaskan ini bukan kemauan aku tapi anak k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   17. Hasutan

    "Memang kenapa dengan status aku? Bukankah kamu yang membuat aku seperti ini?" tanya Fia, lelah harus mengalah pada wanita di depannya."Aku? Nggak salah kamu ngomong gitu? Mikir dong! Mana mungkin wanita berkelas sepertiku harus mengotori hati cuma untuk mendapatkan pria yang berstatus suami orang. Halo, kalau mimpi itu tidur!" "Ada apa ini?" Andy, menghampiri Fia yang berdebat dengan salah satu pengunjung."Oh, apa bapak manajer di sini? Perempuan ini hamil tanpa suami. Lebih tepatnya dia selingkuh dan sekarang hamil dari pria selingkuhannya tapi sayang, selingkuhannya itu lepas tanggung jawab memalukan!!" ucap Rara lantang di sela tawanya.Plakk!!Rara terdiam tidak percaya jika Fia akan menamparnya. Hal itu membuat wajah Rara merah padam."Beraninya kamu menamparku hah? Kamu pikir kamu itu siapa? Kamu cuma wanita yang di buang oleh suaminya!" "Kamu lupa siapa kamu Rara? Kamu penyebab hancurnya rumah tanggaku. Kamu memisahkan anak dari ayahnya dan dengan lidah mu memfitnah aku da

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   18. Kembali

    "Fia, sini!" Nisa berlari menghampiri Fia yang tidak kunjung mendekatinya."Kamu harus pergi dari sini secepatnya. Cepatlah sudah tidak ada waktu lagi, jika kamu menyayangi anak yang ada dalam kandunganmu sebaiknya pergi dari sini." Sambung Nisa, mengatur nafas yang naik turun."Mbak ada apa?" Fia menautkan kedua alisnya bingung melihat tingkah Nisa yang benci padanya."Udah cepetan. Aku kasih tau nanti, pokoknya kali ini aku berbuat baik sama kamu." Nisa membantu dia mengambil bajunya untuk masukkan ke dalam tas. "Cepetan! Sebelum wanita itu datang.""Wanita siapa?""Madu kamu. Dia ingin mencelakai anak kamu, cepetan aku nggak —" "Mau kemana kalian?" Berdua terhenti tas di tangan Nisa terjatuh begitu saja. Nisa menggenggam tangan Fia lebih erat lagi, ya, setelah mendengar semua kebenaran yang terjadi pada hidup Fia, Nisa merasa bersalah atas apa yang ia lakukan bahkan sudah menuduhnya yang tidak-tidak."Kenapa kalian diam? Aku tanya kalian mau ke mana?" Fia menghela napasnya, meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   19. Untuk Apa Kembali

    "Jaga ucapanmu. Kamu pikir aku wanita perebut suami orang, hah?" sentak Rara, tidak terima tuduhan Fia walau itu benar."Nyatanya memang begitu, bukan? Kapan kalian berhubungan? Bahkan suamiku tega menikah lagi tanpa izin dariku. Bukan itu yang menjadi masalahnya aku sudah melupakannya tapi, fitnah keji yang kamu katakan pada mantan suamiku, yang sayangnya di telan mentah-mentah olehnya, tidak peduli bagaimana aku ingin menjelaskan padanya jika yang di tuduhkan kamu itu semuanya salah itu membuatku sakit. Ingat untuk kalian berdua kelak kalian akan merasakan seperti yang aku rasakan saat ini. Camkan itu!" Fia meluapkan kemarahannya pada Rara dan Faris. Pria yang diam seribu bahasa melihat kemarahan Fia, bukan menginginkan Faris kembali tapi kebencian atas anak yang dalam kandungnya di tolak mentah-mentah oleh mantan suaminya."Oh, kamu nyalahin aku begitu? Salahkan kamu sendiri kenapa tidak bisa menjaga suamimu. Lihat penampilan kamu kayak pembantu gimana suami betah dan lagi mandul.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   20. Maafkan Ayah

    Rara menautkan alisnya mendengar ucapan pria yang di sampingnya."Tunggu pak, apa bapak kenal wanita itu?" Rara kembali mencoba bertanya pada pak Hanendra memastikan pendengaran masih berfungsi dengan baik."Nak, ayah —" ucapan Pak Hanendra terhenti saat suara seseorang terdengar dari belakang."Siang pak Hanendra, maaf saya tidak menyambut kedatangan anda dengan baik. Silahkan duduk," ucap Erik yang mengulurkan tangan pada Pak Hanendra."Oh, tidak pa-pa pak Erik. Silahkan duduk mari kita bahas masalah kerjaan," ujar Pak Hanendra tatapannya tertuju pada Shafia."Pak Erik apakah dia?" tanya Pak Hanendra, menatap ke arah Fia."Oh, perkenalkan Shafia biasa di panggil Fia. Beliau adalah asisten pribadi saya pak," Erik memperkenalkan Shafia yang memilih bungkam. Entah apa yang ia pikirkan saat ini setelah lama kini sosok yang ia kira telah tiada kini duduk di hadapannya bahkan dalam keadaan sehat dan sukses.'ma ayah kemana? Apa ayah tidak akan pulang? Kenapa ayah tida kangen sama Fia?' '

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   21. Putraku

    "Bagaimana keadaannya dok? Apa ada hal yang berbahaya?" tanya Erik cemas."Alhamdulillah tidak ada yang membahayakan, hanya saja, sementara waktu Bu Fia istirahat yang cukup, mengingat kram di perutnya terjadi saat —" ucapan dokter terhenti saat melihat sosok pria yang berdiri tidak jauh dari pintu. "Pak Hanendra, anda di sini? Apakah wanita ini putri anda?" tanya dokter tersebut."Dia –""Dok apa saya bisa pulang hari ini, dok? Saya rasa kalau saya sudah tidak sakit lagi," ujar Fia. "Baiklah, tapi saya ingin memastikan jika Bu Fia beristirahat dengan baik di rumah. Saya akan resepkan vitamin untuk Bu Fia,""Saya permisi dulu, Fia kamu tidak pa-pa kalau di tinggal sebentar? Aku akan menyelesaikan administrasi dulu," "Ya, pergilah. Eri, aku mohon jangan terlalu lama." Lirih Fia, ia tidak ingin ditinggal hanya berdua dengan pria yang sangat ia benci."Kamu jangan khawatir." Erik keluar dari ruang perawatan bersamaan dengan Pak Hanendra yang akan masuk ke dalam ruangan."Pak, saya mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   23. Usir

    Fia menyelesaikan pekerjaan, kejadian pagi tadi tidak membuatnya hilang fokus. Sebaliknya Fia semakin semangat untuk membuktikan pada mereka bahwa dirinya mampu dan bukan wanita lemah."Fia hari ini ada pertemuan, tapi kita akan bertemu dengan Faris dan Rara. Apa kamu sudah siap?"Ragu Erik mengajak Fia dalam pertemuan dengan perusahan lain yang dimana ada Faris dan Rara."Aku baik-baik saja."Erik membuka pintu mobil untuk Fia bersama mereka ke restoran."Selamat datang Pak Erik, anda sudah di tunggu tapi —" ucap waiters yang menyambut kedatangan Erik dan Fia "Tapi apa?""Hanya anda yang di perbolehkan masuk ke ruangan itu.""Kenapa?""Ini permintaan pak –""Kalau begitu katakan pada beliau saya tidak akan masuk ke dalam. Fia ayok kita pergi." Erik menggandeng tangan Fia, meninggalkan restoran. Mereka kembali ke kantor mengerjakan tugas yang menumpuk.Sesekali Erik memperhatikan wanita berkerudung itu, wanita yang sejak lama ia cintai kini begitu rapuh dan dingin. Hatinya sulit ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09

Bab terbaru

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   45. Aku Bos

    Fia mengulas senyum, melihat wanita yang bersembunyi di balik pintu ruang rapat. Ya, di sana Rara tengah menguping pembicaraannya di ruang rapat."Apa yang nona lakukan di sini? Bukankah saya meminta anda untuk menunggu di ruang kerja saya?" Rara tersenyum kikuk, bagaiman bisa ia kecolongan sampai Fia keluar dari ruang rapat. "Maaf," lirihnya menyembunyikan kegundahan hatinya.Wajah Fia tetap datar, sesaat memindai penampilan Rara. "Pakai baju yang baik dan benar. Aku tidak suka punya karyawan yang memamerkan pahanya." Ucap Fia tegas, aneh bukan? Dulu penampilan Rara tidak seperti itu tapi kini jauh berubah."Ada masalah dengan baju yang aku pakai? Ini sudah menjadi standar sebagai pekerja kantoran.""Itu berlaku di perusahaan lain. Tapi tidak dengan perusahaan yang aku mimpin. Jika kamu tidak bisa mengikuti peraturan maka silahkan, pintu keluar kamu masih ingat kan?""Ck, ribet amat sih!" Sinis Rara, tentu saja di dengar oleh Fia. Tapi Fia hanya diam, ia tahu apa yang harus di laku

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   44. CEO baru

    Perusahaan PT Maju Jaya resmi menjadi milik Keluarga Hanendra. Satu minggu setelah kejadian itu, hari ini Pak Hanendra kembali mengadakan rapat dadakan.Kedatangan Pak Hanendra menjadi pusat perhatian karyawan di perusahaan. Tidak jarang terdengar bisik-bisik kedatangannya. Bahkan dari mereka mengetahui kejadian berapa hari yang lalu. "Selamat pagi." "Pagi pak Hanendra,"Petinggi perusahaan dan berapa karyawan, kini sudah datang dan karyawan staf biasa Tutut menghadiri sebagai wakil, agar mengetahui kabar apa yang akan di sampaikan oleh pemimpin baru mereka."Saya rasa tidak perlu lagi menjelaskan, karena kalian pasti sudah tahu. Untuk kedepannya saya minta kerja samanya pada kalian semua, Selain itu, saya minta kalian jujur, jika kalian ingin pergi dari sini. Silahkan, saya tidak akan menahan kalian, karena saya tahu benar bagaimana kalian bekerja di perusahaan ini."Pak Hanendra, memperhatikan para staf perusahaan barunya. Ia tahu benar jika mereka adalah orang-orang kepercayaan B

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   43. Titik Balik 2

    "Baiklah. Kami tunggu kabar baiknya dari kamu Fia.""Pak langsung ke rumah ayah ya,""Baik buk."Jarak rumah yang tidak terlalu jauh, dan jalanan yang tidak begitu ramai mempercepat Fia sampai di rumah sang ayah."Assalamualaikum, ayah, aku datang!""Waalaikumsalam nak, kamu sendirian? Mana Al, kenapa tidak kamu aja ke sini. Ayah kangen nak," "Al di rumah ayah. Aku cuma mampir ke sini sebelum ke restoran," Hanendra tersenyum simpul, ia tahu kedatangan putrinya karena ada hal yang ingin di sampaikan padanya. "Ada apa nak? Ayah tahu kamu ingin bicara sama ayah,"Fia menghela napasnya sebelum kembali bicara."Ayah, bisakah ayah mempertimbangkan kembali kompensasi itu. Mereka sudah mengakui kesalahan dan meminta maaf padaku" ujar Fia lirih. "Baiklah, anakku. Ayah akan mempertimbangkannya. Tapi mereka harus membuktikan perubahan mereka. Satu lagi nak, ada hal yang tidak bisa ayah katakan padamu sekarang. Jika ayah tetap memperpanjang masalah ini, itu tidak ada hubungannya dengan masalah

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   42. Titik Balik

    Rara dan Bu Leni saling menatap, kemudian berpaling dan pergi dengan marah. Bermaksud untuk meminta bantuan nyatanya gagal. "Sayang sudahlah, jangan pikirkan lagi. Biarkan mereka menerima konsekuensi dari perbuatannya. Kamu sudah benar tidak membantunya," ujar Erik. "Ya mas, tapi apa benar kalau ayah meminta kompensasi segitu besarnya?" Gumam Fia, tidak yakin jika ayahnya melakukan hal itu."Sayang, dengarkan mas. Di dunia bisnis itu banyak kecurangan di dalamnya, terkadang orang yang kita anggap sahabat justru dialah yang menjadi musuh sesungguhnya. Jadi yakinlah jika ayah memiliki alasan untuk itu. Yuk, sekarang kita istirahat atau –" Fia menyembunyikan wajahnya yang merona, karena ulah sang suami."Kenapa wajahmu, merah sayang?""Mas!" seru Fia, memukul lengan suaminya. Kebahagiaan yang kini di rasakan oleh Fia, memiliki suami yang begitu mencintainya. Menjadikan dirinya satu-satunya ratu di rumah mereka, mencintai dan dicintai dua hal yang tentu berbeda. Dulu Fia begitu mencint

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   41. Kedatangan Leni

    Fia bertukar pandangan dengan Erik, pria tampan itu menahan pergelangan tangan Fia agar tidak beranjak dari kursinya. "Biar mas yang keluar. Kamu tetap di sini, kedatangan mereka bukan sekedar silaturahmi," ujar pria itu berdiri."Aku ikut mas! Mereka ingin bertemu denganku," ujar Fia, tanpa tahu siapa yang datang."Baiklah, ayok. Bik Suni tolong jaga Al, bawa ke kamarnya. Suster Ani sebentar lagi datang, nanti akan membantu bibi," "Baik dek, bibi jaga den Al. Kalian hati hati, perasaan bibi tidak enak," ujar bik Suni, yang kini ikut pindah bersama Fia mengingat di rumah lama Erik ia kesepian."Ya bik, sayang ayok!"Erik tidak melepaskan tangan Fia, tak ingin sesuatu terjadi padanya. Suara gedoran pintu memekikkan telinga, terlebih teriakan mereka yang menganggu Erik dan keluarganya."Mas kamu tahu siapa mereka?" tanya Fia, suara dari luar tidak begitu jelas. Mengingat mereka berada di ruang makan."Entahlah dek, pikiran mas mengarah pada mereka,""Siapa?"Erik membuka pintu, di san

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   40. Keputusan Sulit

    Bagas terguncang, memandang dokumen somasi tersebut. Ia merasa terjebak dalam situasi tak terkeluarkan. Nilai yang tertera membuatnya sekan terhimpit batu yang cukup besar sehingga sulit untuk bergerak. "Pak Hanendra, saya... saya tidak tahu apa yang harus saya katakan." "Tidak perlu berbicara banyak. Anda hanya perlu memenuhi permintaan saya. Jika tidak, konsekuensinya akan sangat berat. Putriku adalah segalanya, dan anda tahu benar bagaimana saya sejak dulu." "Apa persahabatan kita, dan kerja sama yang sejak lama ini tidak membuat —" "Satu minggu, waktu lebih dari cukup untuk memberikan waktu itu untukmu. Silahkan pergi dari kantorku." Malam itu, Bagas pulang ke rumah dengan wajah murung. Istrinya, Leni, menyambutnya dengan khawatir. "Apa yang terjadi, mas? Kamu terlihat sangat cemas. Pertemuan itu apa membuatmu," "Hanendra meminta ganti rugi Rp 125 miliar. Jika tidak, ia akan hancurkan perusahaan kita. Bahkan perusahaan itu bisa jatuh di tangannya," Leni tersentak, t

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   39. Bayangan Kehancuran

    Ketakutan di rasakan oleh Leni dan Bagas, perusahaan yang ia pimpin segera gulung tikar. Hanendra ayah dari Fia akan membalas perbuatan anak dan istrinya. Mereka yang menghina Fia di restoran akan berakibat buruk untuk kelanjutan kerja sama mereka di perusahaan."Ini semua gara-gara kamu dan anakmu itu. Kalau saja kamu dan Rara tidak mengusik Fia masalah ini tidak akan terjadi pada kita!""Tapi ini tidak sepenuhnya salah aku mas. Kamu tahu kan dia itu–""Sudah diam. Pikirkan gimana caranya agar perusahaan kita tetap aman!"Suasana seketika hening mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Leni dan Bagas berdiri di depan jendela, menatap ke luar dengan wajah penuh kecemasan. Perusahaan mereka, PT. Maju Jaya, terancam bangkrut.Bagas menarik napas dalam-dalam. "Bagaimana ini bisa terjadi, Leni? Kamu dan anakmu selalu membuat masalah,"Leni menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu, mas. Tapi ini semua gara-gara Fia. Ia tidak akan berhenti mengusik anak kita sampai hancur."Bagas tersenyum

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   38. Rumah Impian

    Dua wanita itu terkejut mendengar pengakuan pria, yang mereka kenal seorang pengusaha ternama. Bukan hanya pria itu saja tapi juga Erik, meski begitu Bu Leni memiliki sedikit keberanian untuk membalas perkataan Erik. Tapi kali ini Bu Leni di buat diam seribu bahasa."Pu –putri? Jadi dia itu, tidak tidak mungkin ini tidak mungkin kan? Aku pasti sedang bermimpi? Anda berbohong kan? Katakan padaku kalau ini tidak benar?" ucap Bu Leni, berharap apa yang ia dengar semuanya hanya kebohongan. "Sayangnya, semua yang anda dengar itu benar adanya. Bu Belinda kita pergi sekarang, jangan lagi berurusan dengan mereka." Bu Belinda mengangguk, berdua meninggalkan mereka yang terdiam di tempat. Namun baru berapa langkah keluar pak Hanendra berhenti dan berbalik melihat wanita yang ada di depannya."Saya ingatkan lagi, jangan pernah mendekati apa lagi berani menyentuhnya. Shafia adalah putriku, sedikit saja anda mendekatinya maka saya tidak akan segan-segan melakukan hal yang tidak pernah terpikirkan

  • Ditalak Suami, Dinikahi Tuan Pewaris   37. Rumah Baru

    Melihat sikap Fia dan ibu mertuanya yang diam membuat Rara kesal. Berbeda dengan dua wanita yang tengah kesal, Fia yang malas berurusan dengan mereka yang sudah menghancurkan rumah tangganya. Meski tidak sepenuhnya salah sebab Ibu mertuanya yang mendesak suaminya untuk menikah lagi."Kau tuli?" Ucap Rara, yang mengalihkan perhatian Fia."Kau bicara denganku?" tanya Fia acuh."Iya lah sama kamu, memangnya ada orang lain di dini hah!" Ujarnya dingin."Oh, aku kira kau sedang berbicara dengan orang lain. Apa kamu tidak capek mengganggu ku?" Kali ini Fia menatap wanita di depannya."Sebelum kamu hancur, aku akan mengganggumu Fia!" "Lakukan kalau kamu bisa, aku tidak peduli. Suatu saat kamu akan memetik hasil dari perbuatanmu. Ayok buk kita pergi, biar nanti ayah sama mas Erik nyusul kita,""Aku belum selesai bicara Fia! Kau harus merasakan apa yang aku rasakan sekarang. Gara-gara kamu, aku diceraikan oleh suamiku! Kamu seorang pelakor!" Serunya sehingga menarik perhatian pengunjung resto

DMCA.com Protection Status