Share

Tertutup Jalan Pulang

Aku tidak mengira permintaan itu keluar dari bibir Bastian. Apa yang dicari lelaki itu dariku? Bukankah dia mendengar kalau aku wanita yang tidak sempurna. Mana mungkin ada lelaki yang tidak menginginkan buah hati. Mungkin awalnya bisa menerima, tetapi waktu yang bergulir bisa merubah pikiran seseorang. Seperti Rafa, aku tak mengira lelaki yang awalnya sangat mencintaiku berubah menjadi monster, menyakitiku tanpa merasa bersalah.

"Bagaimana, kamu setuju?" Pertanyaan Bastian menarik kembali kesadaran kalau lelaki itu masih duduk di hapadanku.

"Aku belum resmi bercerai. Lagipula tak ada niat sama sekali untuk menikah lagi." Aku menjawab pelan, nyeri perlahan merayapi sekujur tubuh. Bagiku pernikahan cukup sekali seumur hidup, tapi malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih. Pernikahanku kandas menyisakan trauma mendalam.

"Pikirkanlah lagi. Kau mungkin tak percaya kalau aku menyukaimu sejak pertama bertemu, tapi bukan itu saja alasanku mengajakmu menikah."

Dahiku berkerut mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status