Share

Menukik Tajam

Febby sedang menyiapkan meja makan ketika ia melihat suaminya, Rangga, tampak terkejut melihat pesan masuk di ponselnya. Tangannya yang awalnya mengangkat sendok, kini terhenti. Dia menatap suaminya dengan raut wajah penuh tanya.

“Kenapa sayang?” tanya Febby lembut namun penuh perhatian, matanya memerhatikan perubahan ekspresi Rangga yang tampak mendadak serius.

Rangga menghela napas sejenak sebelum menjawab, "Besok ada meeting, sayang. Padahal tadi aku sudah minta izin sama Arka untuk datang terlambat ke kantor," ucapnya sambil menatap layar ponsel dengan kening berkerut.

"Oh." Febby menaruh sendoknya dan menatap suaminya dengan sedikit merajuk. “Jangan malas-malas lah, sayang. Nanti Elina dan Elio gak kebagian harta,” godanya dengan senyum tipis.

Meski ia berkata begitu, dalam hatinya, Febby hanya ingin suaminya tetap fokus pada pekerjaan. Dia tahu betul, Rangga memiliki kecenderungan untuk melepaskan tanggung jawabnya kepada orang lain, dan itu yang Febby hindari. Dia tidak ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status