Share

9). Permintaan Maaf

Penulis: Cacavip
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-19 17:57:05
***

"Masuk."

Sambil memandang Sagara, Elliana masuk ke dalam mobil suaminya itu kemudian duduk di sebelah kiri. Tanpa banyak berkata, setelahnya Sagara nampak mengitari mobil kemudian masuk dari pintu kanan.

Duduk di kursi kemudi, Sagara lantas memasang seatbelt lalu menyalakan mesin bahkan melajukan mobilnya begitu saja meninggalkan parkiran.

Pasca ucapan selebor Elliana tentang cerai, Sagara memang menunjukkan sikap berbeda. Tak menyangka dengan apa yang diucapkan sang istri, Sagara bilang dia tak punya niat melakukan hal tersebut sehingga jelas rasa kecewa langsung dirasakan pria itu.

Sekali lagi menegaskan, Sagara bilang dia tak peduli sama sekali dengan perbedaan status gadis diantara Elliana dan Syafira dan apa pun yang terjadi, Sagara akan terus mencintai adik angkat sekaligus istrinya itu karena memang cintanya tak sedangkal yang dipikirkan Elliana.

"Kita ke rumah Om David langsung kan, Kak?"

Setelah beberapa menit mobil Sagara memasuki jalan raya, Elliana akhirnya memberanikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Olivia Della
pada akhirnya Lian cinta ma gara kan
goodnovel comment avatar
Nectty Kurneacty
sagara cinta mati gak bakalan cerai in Lian..
goodnovel comment avatar
Cacavip
Sahara......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dipinang Kakak Angkat   10). Tawaran Berkhianat

    ***"Kenapa enggak makan? Enggak lapar kamu?"Baru masuk setelah beberapa saat lalu dipanggil sang anak buah, pertanyaan tersebut langsung dilontarkan Ferdy pada Yudistira yang kini nampak memberikan tatapan tajam padanya.Setelah sempat mengamuk lalu kembali tenang, Yudistira pagi ini menolak ketika anak buah Ferdy memberikannya makanan untuk sarapan. Bukan roti atau pancake—makanan yang biasa dia santap, sarapan Yudistira pagi ini adalah nasi bungkus seperti semalam."Kamu sebenarnya siapa?"Tanpa mengalihkan atensi meskipun sedetik, tatapan tajam Yudistira masih dia arahkan pada Fedy yang kini justru melengkungkan senyuman tipis."Ada apa mau tahu nama saya, hm? Mau kenalan?" tanya Ferdy. "Maaf, saya tidak tertarik berkenalan dengan kamu."Yudistira mendengkus. Demi apa pun sekarang dia sangat ingin membebaskan diri dari rantai yang membelit tubuh bahkan kedua kaki dan tangannya. Namun, tentunya hal tersebut bukan sesuatu yang mudah karena setiap kali mencoba, dirinya justru merasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Dipinang Kakak Angkat   11). Sagara Possesive

    ***"Lian pulang dulu ya, Tante. Jangan lupa jaga kesehatan dan kalau ada kabar tentang Yudis, tolong kabari Lian. Terima kasih untuk semua yang Tante kasih hari ini, Lian sangat berterima kasih."Setelah sebelumnya mencium punggung tangan Aruna, Elliana lantas berpamitan pada mantan calon mertuanya itu yang kini mengantar dia sampai ke halaman. Tak sendiri, Aruna ditemani David yang beberapa waktu lalu membantu Sagara memasukkan hantaran karena memang setelah meminta izin, Sagara tak keberatan sang istri menerima hantaran dari keluarga Yudistira."Iya, Lian. Kamu hati-hati di jalan ya dan sekali lagi Tante minta maaf untuk semua yang dilakukan Yudis. Semoga kamu sama Sagara bahagia selalu.""Aamiin, Tante. Terima kasih."Setelah pada Aruna, Elliana berpamitan pula pada David lalu setelahnya dia pun masuk ke dalam mobil Sagara dan tanpa banyak menunda, mobil yang dikendarai putra angkat Athlas itu pun melaju meninggalkan kediaman Yudistir

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Dipinang Kakak Angkat   12). Membuang Kenangan Yudistira

    ***"Ya udah kalau gitu Kakak ke kamar dulu ya, ada apa-apa atau pemberesannya udah selesai, kamu bisa panggil Kakak. Lewat telepon atau chat aja jangan jalan. Capek."Setelah membuat kesepakatan dengan Elliana, ucapan tersebut lantas dikatakan Sagara pada sang istri yang kini berdiri di depannya. Sempat bingung harus tidur di mana pasca menikah, pasangan suami istri itu sepakat untuk menempati kamar Elliana.Namun, tak cuma-cuma, Sagara memberikan syarat yaitu; Elliana harus menyingkirkan semua barang-barang berbau Yudistira di kamarnya dan karena status perempuan itu kini istri Sagara, permintaan tersebut dipatuhi sehingga tanpa banyak menunda, setelah ini Elliana akan membereskan barang-barang pemberian Yudistira selama mereka berpacaran."Iya, Kak. Barangnya enggak banyak kok. Jadi mungkin dua puluh menit dari sekarang, Kakak bisa balik lagi ke sini.""Oke."Berpisah, setelah itu Sagara pergi meninggalkan Elliana yang masih b

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Dipinang Kakak Angkat   13). Memimpikan Yudistira

    ***"Yudis, kenapa aku mendadak mimpiin dia ya?"Duduk dengan perasaan bertanya-tanya, Elliana lantas melontarkan pertanyaan tersebut pada dirinya sendiri yang beberapa waktu lalu dihampiri Yudistira di dalam mimpi.Entah apa maksud dari mimpinya tersebut, Elliana sendiri tak tahu karena sampai sekarang dia bahkan bingung kenapa di mimpi yang dialaminya beberapa waktu lalu, Yudistira ada di Bandung.Bertemu di Braga, di mimpi tersebut Elliana tengah berjalan menyusuri pinggir jalan kemudian Yudistira datang dengan raut wajah gelisah langkah tergesa-gesa. Tak mengobrol banyak, Yudistira hanya meminta tolong pada Elliana. Namun, entah ingin ditolong apa, Elliana bingung karena ketika dia bertanya, Yudistira justru berlari meninggalkannya yang kemudian bangun dari mimpi.Cukup singkat, tapi membuat Elliana penasaran karena dari banyaknya kota, mengapa harus Bandung yang menjadi latar pertemuannya dengan Yudistira."Ketemu dia apa ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Dipinang Kakak Angkat   14). Rasa Bingung Sagara

    ***"Ada apa?"Baru selesai menutup dan mengunci pintu, pertanyaan tersebut langsung diucapkan Sagara pada Ferdy yang beberapa waktu lalu menghubunginya. Tak lagi di kamar Elliana, saat ini Sagara berada di kamarnya karena memang sebelum menjawab panggilan, dia meminta izin untuk pergi dan tentunya tanpa banyak bertanya, sang istri memberikan izin."Halo, Bos. Maaf mengganggu malam-malam.""Enggak apa-apa," ucap Sagara meskipun pada kenyataannya dia sedikit kesal, karena Ferdy melanggar permintaan untuk mengirim pesan dulu sebelum menelepon. "Kenapa? Apa ada sesuatu yang darurat sampai kamu telepon saya malam-malam begini.""Darurat enggak sih bos, tapi ini Yudistira sakit," ucap Ferdy yang membuat Sagara spontan mengepalkan tangan. "Barusan saya iseng cek dia dan badannya panas.""Lemah banget dia," desis Sagara yang semakin dilanda sebal pada Yudistira. "Enggak diapa-apain, sakit.""Memang," ucap Ferdy. "Jadi gimana,

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Dipinang Kakak Angkat   15). Inisial Nama

    ***"Elliana ... maafin aku, Elliana. Jangan marah tolong, aku sayang sama kamu."Dengan kedua mata terpejam, gumaman tersebut lantas dilontarkan Yudistira yang kini berbaring di tempat tidur. Tak diikat lagi di kursi, sejak dini hari tadi dia memang dipindahkan ke sebuah kasur setelah kondisi kesehatannya mendadak turun.Demam bahkan menggigil, hal tersebut menimpa Yudistira sehingga meskipun tak dibelit rantai, dirinya tetap tak bisa kabur karena jangankan berlari, bangun pun rasanya Yudistira tak sanggup.Tak dibiarkan begitu saja, sebuah perawatan sederhana sudah didapatkan Yudistira dari Ferdy yang mengompresnya menggunakan handuk pun paracetamol yang juga sudah diminum. Namun, entah karena tak cocok atau mungkin obat yang belum berfungsi, sampai sekarang kondisi Yudistira belum kunjung membaik—membuat Ferdy dan yang lain tentu saja bingung."Demamnya belum turun juga, Bang, masih panas," kata Dedi—salah satu anak buah Ferdy yang dit

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Dipinang Kakak Angkat   16). Hampir Terbongkar

    ***"Papa marah?"Setelah memberi penjelasan tentang ke mana perginya uang di rekening, pertanyaan tersebut lantas diucapkan Sagara pada Athlas yang kini nampak memasang raut wajah serius.Diajak mengobrol kemudian ditanya masalah pengeluaran, Sagara tentu saja kaget karena ratusan juta uang yang dia keluarkan, dipergunakan untuk memodali Ferdy dan aanak buahnya menculi Yudistira.Namun, meskipun kaget, Sagara si cepat berpikir, langsung menemukan jawaban sehingga tak perlu jujur, dia akhirnya memberikan jawaban palsu pada Athlas tentang ke mana perginya uang tersebut."Temanku beberapa waktu ke belakang kena tipu dan dia hutangnya lumayan, Pa. Jadi aku bantu karena aku enggak tega. Hubunganku juga sama dia lumayan baik."Itulah jawaban yang Sagara berikan dan tak langsung memberikan respon, setelahnya Athlas diam sampai akhirnya sekarang pria itu menjawab,"Enggak, cuman Papa pengen ke depannya kamu lebih perhatiin pengeluaran kamu," kata Athlas. "Membantu orang itu emang bagus, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Dipinang Kakak Angkat   17). Penjelasan dan Penegasan

    ***"Berangkat ya, Ma, Pa.""Hati-hati di jalan.""Siap."Berpamitan selesai, Sagara lantas menutup kaca mobilnya secara perlahan sebelum kemudian melajukan kendaraan tersebut meninggalkan halaman.Tak ada kendala apa pun, rencana pergi ke Bandung siang ini memang terealisasi dengan sempurna dan tentunya tak ada yang berubah, Sagara juga Elliana akan menetap sampai hari jumat sebelum kemudian kembali ke Jakarta untuk memulai rutinitas seperti biasa."Jadi di mana kita ketemu teman kamunya?" tanya Sagara—memecah keheningan perjalanan setelah lebih dari sepuluh menit mobilnya melaju."Di kafe Cempaka, Kak," ucap Elliana. "Lima ratus meteran dari pintu tol. Mau pake maps?""Enggak usah, Kakak tahu tempatnya.""Oh ya udah berarti.""Hm."Tak menjawab lagi, setelahnya Sagara kembali diam dengan atensi yang fokus pada jalan. Tak kosong, pikirannya kini bisa dibilang penuh karena setelah Elliana mengajak bertemu seseorang, dia tentu saja penasaran dengan siapa mereka akan bertemu siang ini s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28

Bab terbaru

  • Dipinang Kakak Angkat   105). Akhir dari Sepenggal Kisah

    ***"Ma, gimana kondisi Lian sekarang? Baik-baik aja, kan, dia? Enggak ada hal serius terjadi, kan? Dan anak aku, gimana kondisi anak aku sekarang, Ma? Baik juga, kan?"Barusaja sampai di depan ruang operasi, deretan pertanyaan tersebut langsung dilontarkan Sagara pada Anindira juga Athlas yang kini berada di sana.Datang dari kantor dengan perasaan panik, itulah Sagara setelah beberapa waktu lalu kabar tak mengenakkan diterimanya dari Anindira. Elliana jatuh di kamar mandi.Itulah kabar buruk yang Sagara terima sehingga tanpa banyak basa-basi yang dia lakukan usai menerima kabar tersebut adalah bergegas menuju rumah sakit tempat sang istri dirawat.Tak tepat waktu, Sagara pergi setengah jam setelah pesan dari Anindira masuk karena memang ketika pesan tersebut dikirim, dirinya tengah menjalani meeting sehingga khawatir tingkat tinggi pun dirasakannya."Tenang, Gar, satu-satu dulu nanyanya," ucap Athlas. "Mama kamu pusing kalau kamu nanyanya banyak gitu.""Ah iya, Maaf," ucap Sagara. M

  • Dipinang Kakak Angkat   104). Ulang Tahun Rinjani

    ***"Hai, Mas suami."Tersenyum, itulah yang Sagara lakukan setelah sapaan tersebut dilontarkan Elliana. Baru kembali dari kantor setelah seharian penuh bekerja, dia merasa lelahnya seketika hilang setelah sang istri yang malam ini terlihat cantik dengan dressnya, menyambut di ambang pintu.Tak heran dengan penampilan cantik Elliana malam ini, Sagara tentu saja tahu alasan sang istri berdandan cantik sehingga tak bertanya tentang pakaian, dia memilih untuk membalas sapaan Elliana dengan ucapan yang tak kalah manis."Hai, istriku yang cantik.""Aku lega karena Kakak pulang tepat waktu," ucap Elliana—mengingat lagi bagaimana Sagara meminta izin pulang terlambat sore tadi. Padahal, malam ini ada acara makan bersama di rumah untuk merayakan bertambahnya usia sang putri, Rinjani. "Aku pikir bakalan telat dan makan malam kita kemalaman.""Enggaklah, aku kan tadi janji pulang maghrib dan kebetulan problem yang aku ceritain ke kamu tadi

  • Dipinang Kakak Angkat   103). Yudistira Menjenguk

    ***"Gimana sayang? Keluar enggak?"Duduk sambil memperhatikan Elliana yang kini menggendong sang putri, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara dengan raut wajah penasarannya.Bukan tanpa alasan, Sagara bertanya demikian karena kini Elliana tengah memberikan ASInya untuk pertama kali dan yaps! Ringisan dari sang istri membuat dia mengerutkan kening."Ada dikit, Kak, bening," ucap Elliana. "Nanti pasti banyak," ucap Sagara. "Sakit enggak?""Enggak sih cuman agak gimanaa gitu," ucap Elliana. "Kaya ada geli-gelinya gitu.""Si cantiknya bangun?""Merem," kata Elliana sambil tersenyum. "Dia mungkin masih terlalu mager buat bangun.""Nanti malam mungkin bangun."Selesai operasi pukul sepuluh pagi, bayi mungil yang Elliana lahirkan memang baru dibawa ke kamar rawat Elliana enam jam setelahnya, dan tak langsung bangun, bayi cantik dengan berat badan 3,2kg tersebut terlelap dengan damai hingga s

  • Dipinang Kakak Angkat   102). Momen Kelahiran Si Cantik

    ***"Gimana, Kak, udah cantik belum? Aku enggak mau kelihatan pucat soalnya pas difoto nanti."Selesai memoles wajah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan pada Sagara yang sejak tadi duduk di samping bed tempatnya berada. Tak di rumah seperti hari-hari sebelumnya, jumat ini Elliana sudah berada di rumah sakit karena memang setelah beberapa bulan berganti, usia kehamilan yang dia alami tiba juga di angka tiga puluh delapan minggu.Tak bisa melahirkan normal karena janin yang tetap di posisi sungsang, Elliana pada akhirnya pasrah pada tindakan cessar yang akan dilakukan dokter untuk kelahiran sang putri dan karena operasi akan dilakukan pukul sembilan pagi, sekarang—sekitar pukul tujuh, Elliana sibuk merias diri karena di kelahiran pertamanya, entah kenapa dia ingin tampil cantik dengan makeup di wajah.Tak hanya ditemani Sagara di ruang operasi nanti, Elliana sebelumnya meminta izin untuk mengajak satu orang lagi, dan bukan Anindi

  • Dipinang Kakak Angkat   101). Tentang Operasi Cessar

    ***"Masih sedih?"Tak langsung melajukan mobil setelah sebelumnya masuk, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara setelah kini di samping kirinya, Elliana terlihat terus menekuk wajah.Tak hanya memasang ekspresi tersebut, sejak beberapa waktu lalu Elliana juga tak banyak bicara dan seolah belum cukup, sejak masuk ke dalam mobil, Elliana memalingkan wajah ke arah luar—membuat Sagara tentu saja khawatir."Lumayan," ucap Elliana dengan atensi yang masih tertuju ke luar.Tak di rumah, saat ini dia juga Sagara tengah berada di parkiran rumah sakit setelah sebelumnya melakukan check up kandungan dan sama seperti bulan sebelumnya, kondisi janin di rahim Elliana baik. Namun, kendala yang muncul sejak dua bulan lalu masih sama dan hal tersebutlah yang membuat Elliana tak memasang raut wajah bahagia setelah melakukan check up.Bayi yang dia kandung mengalami posisi sungsang.Itulah kendala dalam kehamilan yang Elliana alami

  • Dipinang Kakak Angkat   100). Gender yang Akhirnya Terungkap

    ***"Satu, dua, tiga, tusuk!"Dar!Tak memiliki jeda yang lama pasca seruan tersebut dilontarkan orang-orang di taman belakang rumah, balon hitam besar yang semula menggantung akhirnya meledak juga setelah sebuah jarum ditusukkan oleh Elliana juga Sagara di waktu yang sama.Tak sekadar berdiri bersebelahan di depan balon, Elliana juga Sagara tentunya berpegangan tangan bahkan jarum yang mereka pakai pun hanya satu—dipegang oleh keduanya dan yaps! Begitu balon pecah, compety berwarna merah muda berhamburan—membuat semua orang yang sore ini hadir seketika berseru, karena lewat warna compety yang keluar dari dalam balon, jenis kelamin bayi yang Elliana kandung akhirnya bisa diketahui."Bayi kita perempuan, Kak," ucap Elliana sambil memandang Sagara."Iya, sayang. Baby girl," kata Sagara. "Sini peluk dulu."Tersenyum dengan perasaan yang bahagia, setelahnya Elliana masuk ke dalam dekapan Sagara kemudian di tengah meriahnya a

  • Dipinang Kakak Angkat   99). Gender Reveal

    ***"Hai."Tersenyum dengan perasaan speechles, itulah yang Elliana rasakan ketika sapaan tersebut dilontarkan Sagara yang barusaja turun dari mobil. Berpenampilan berbeda dengan tadi pagi ketika hendak pergi ke kantor, sore ini pria itu pulang menggunakan kemeja biru muda dan tentu saja hal tersebut membuat Elliana heran."Kakak kok ganti baju?" tanya Elliana begitu Sagara mendekat. "Baju yang tadi mana?""Ada di mobil," kata Sagara. Sampai di teras tempat sang istri menunggu, setelahnya dia bertanya, "Udah siap?""Udah," kata Elliana. "Mau ke mana kita sore ini?"Beberapa jam berlalu, sore akhirnya tiba dan merealisasikan ajakan Sagara tadi siang, Elliana sudah rapi dengan dress merah muda juga sneaker putih yang diberikan sang suami, karena memang tak ada perubahan jadwal, Sagara ingin mengajaknya berjalan-jalan."Tempatnya masih dirahasiakan," ucap Sagara. "Oh ya, Mbak Marni mana? Bilang ke beliau ayo berangkat."

  • Dipinang Kakak Angkat   98). Ajakan Jalan-jalan

    ***"Siapa, Bi, barusan? Tetangga atau siapa?"Tengah bersantai di kursi tengah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan setelah Mbak Marni yang semula ke depan untuk mengecek tamu, kini kembali sambil menenteng sebuah paper bag di tangan kanan.Entah apa isi dari paper bag tersebut, Elliana sendiri tak tahu karena dibanding apa yang dibawa sang art, dia rasanya lebih penasaran pada siapa yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu."Kurir, Non," kata Mbak Marni. "Katanya mau anterin paket buat Non Lian.""Paket?" tanya Elliana sambil mengerutkan kening. "Dari siapa?""Den Gara," ucap Mbak Marni. Mendekati Elliana yang masih berada di sofa, setelahnya yang dia lakukan adalah; menyimpan paper bag yang dibawanya di atas meja. "Tadi kurirnya bilang ini paket buat Non Lian dan pengirimnya Den Gara. Karena setelah dicek, isi paper bagnya kain, Saya terima aja deh.""Kak Gara kasih apa ya?" tanya Elliana. "Dia bilang lemb

  • Dipinang Kakak Angkat   97). Balada Ngidam

    ***"Ngerjain Kak Gara dosa enggak sih? Mendadak kasihan juga nih aku tinggalin dia di pasar."Sambil terus mengemudikan mobil yang sejak tadi dia bawa, Elliana lantas bertanya demikian setelah perasaan tak enak juga kasihan pada Sagara tiba-tiba saja menghampiri.Sudah jauh meninggalkan pasar tempat Sagara mencari jengkol, Elliana sengaja meninggalkan suaminya tersebut setelah rasa ingin buang air kecil tiba-tiba saja menghampiri.Tak terlalu mendesak, sebenarnya Elliana masih bisa menunggu Sagara selama beberapa menit. Namun, entah kenapa keinginan untuk meninggalkan pria itu tiba-tiba saja menguat—membuat dia lantas mengemudikan mobil suaminya itu pergi meninggalkan pasar.Entah masuk ke dalam kategori ngidam atau tidak, tapi yang jelas ketika Sagara menghubunginya untuk bertanya, Elliana justru semakin ingin mengerjai sang suami sehingga meminta Sagara pulang menggunakan angkot pun dilontarkannya dan jujur, membayangkan Sagara menggun

DMCA.com Protection Status