Home / Rumah Tangga / Dipinang Kakak Angkat / 1). Mempelai Pengganti

Share

Dipinang Kakak Angkat
Dipinang Kakak Angkat
Author: Cacavip

1). Mempelai Pengganti

Author: Cacavip
last update Last Updated: 2023-06-13 00:52:21

***

"Yudistira kabur."

Bagai disambar petir di siang bolong, itulah yang dirasakan Elliana setelah sebuah informasi buruk didapatkannya dari Athlas—sang papa yang kini berdiri persis di depannya.

Sudah cantik dengan kebaya putih juga sanggul bahkan siger, hari ini Elliana seharusnya menikah dengan Yudistira sang kekasih. Menyiapkan pesta selama dua bulan, acara siap digelar di sebuah hotel berbintang dan tanpa ada hambatan, semua berjalan dengan lancar sampai akhirnya beberapa waktu lalu—tepat pukul setengah sembilan, Elliana dihampiri kedua orang tuanya yang datang untuk memberikan kabar buruk.

Sang calon suami dan kedua orang tuanya tak kunjung datang.

Itulah kabar yang didapatkan Elliana dari kedua orang tuanya dan tentu saja hal tersebut membuat moodnya memburuk. Hampir menangis karena rasa takut yang datang menghampiri, Elliana berusaha bersikap tenang kemudian menunggu sang papa melakukan konfirmasi sampai akhirnya setelah beberapa menit berlalu,  pria itu kembali.

Bukan membawa kabar baik tentang Yudistira yang mungkin saja terjebak macet, sang papa justru datang memberikan kabar buruk tentang sang calon suami yang katanya kabur dan tak hanya Elliana, orang-orang di dalam kamar pun ikut terkejut usai mendengar pernyataan tersebut.

"Ka-kabur?" tanya Elliana dengan kedua mata berkaca-kaca. "Kabur gimana maksud Papa? Jangan bercanda deh, ini enggak lucu."

"Ya kabur, pergi," kata Pria itu dengan rahang yang juga mengeras karena tentu saja sekarang dia emosi. "Barusan Papa berhasil hubungin Papanya Yudis dan beliau bilang anak sialannya enggak ada. Enggak tahu kapan pergi, tapi yang jelas pagi-pagi banget dia udah enggak ada dan salah satu kopernya hilang."

"Enggak," sanggah Elliana sambil menggeleng. "Yudistira enggak mungkin kabur, Pa. Dia enggak mungkin pergi. Dia pasti datang karena dia mau nikahin aku. Dia udah janji dan-"

Tak selesai bicara, Elliana lebih dulu menangis dan tak lagi berdiri, perempuan itu kini duduk di ujung kasur dengan rasa sedih yang tentu saja datang. 

Ditinggal kabur sang calon suami, demi apa pun Elliana tak menyangka jika hal tersebut akan terjadi padanya karena hubungan dia dan Yudistira selama ini sangat baik. Meskipun awalnya dia dan pria itu dijodohkan, rasa cinta sudah lama muncul dan tak sebentar, hubungan mereka pun sudah berlangsung dua tahun sehingga sakit rasanya ketika sekarang—tepat di hari pernikahan mereka, sang calon suami pergi.

"Yudis ke mana, Ma? Dia enggak mungkin kabur," lirih Elliana yang kini tengah ditenangkan oleh sang mama, sementara sang papa sendiri sibuk membicarakan semuanya dengan anggota keluarga yang lain karena kaburnya calon suami Elliana jelas bukan masalah sepele. "Dia udah janji buat nikahin aku bahkan semalam dia masih hubungin aku. Coba tanya lagi, Ma, siapa tahu ada sesuatu terjadi sama Yudis."

"Tenang ya, sayang, kamu jangan nangis. Papa lagi coba cari solusinya dan Papa pasti lakuin yang terbaik. Jangan nangis ya."

"Gimana aku mau tenang kalau calon suami yang harusnya nikahin aku, enggak ada, Ma?" tanya Elliana. "Mau taruh di mana muka aku kalau orang-orang tahu aku ditinggal nikah sama calon suami aku."

Tak tahu harus menjawab apa, perempuan di samping Elliana itu hanya bisa menenangkan Elliana hingga sang suami yang pergi beberapa menit lalu untuk membicarakan semuanya, kembali dan tak diam, pria itu berkata,

"Papa udah hubungin Papanya Yudis lagi buat pastiin dan sampai sekarang Yudistira enggak ada," kata Athlas. "Barusan Papa bicarain semuanya sama keluarga besar dan mereka kompak minta Papa buat terus lanjutin pestanya karena nama baik keluarga kita dipertaruhkan kalau sampai pesta pernikahan Elliana batal. Tamu yang datang juga udah banyak."

"Mau lanjutin gimana kalau Yudistira aja enggak ada, Pa?" tanya Elliana. "Dia yang harusnya nikahin aku dan seka-"

"Kakak siap gantiin Yudistira."

Belum selesai Elliana bicara, seorang pria lebih dulu buka suara—membuat atensi dia juga kedua orang tuanya tentu saja beralih. Bukan orang lain, pria berkemeja batik tersebut adalah Sagara—kakak angkat Elliana yang kini berdiri dengan raut wajah serius.

Bukan sembarang kakak angkat, Sagara sudah lama memiliki perasaan cinta pada Elliana dan tentunya tak sekadar menyimpan, pria itu sempat pula menyatakan cintanya pada sang adik angkat. Namun, ditolak karena Elliana hanya menganggapnya sebagai kakak. Tak lebih.

"Maksud Kakak apa?" tanya Elliana. 

"Ya karena Yudistira kabur dan kamu harus tetap menikah, Kakak siap gantiin dia buat nikahin kamu," ucap Sagara. "Kita bukan saudara sedarah dan khalayak ramai tahu status kita. Jadi  aku pikir enggak masalah kalau kit-"

"Enggak!" tolak Elliana dengan segera. "Kakak enggak bisa nikahin aku karena kita saudara. Aku sama kakak emang enggak ada hubungan darah, tapi aku udah anggap kakak seperti kakak kandung aku sendiri. Jadi mustahil kalau kita nikah. Jangan ngaco deh, Kak."

"Kenapa ngaco?" tanya Sagara. "Sekarang kakak tanya, kamu mau menikah sama siapa kalau Yudis enggak ada? Apa kamu enggak dengar ucapan Papa barusan? Nama baik keluarga besar kita tercoreng kalau pesta pernikahannya batal dan-"

"Aku enggak mau, Kak!" tolak Elliana lagi. "Aku enggak mau permalukan keluarga besar aku, tapi aku juga enggak mau nikah sama Kakak. Kita saudara, Kak, dan kit-"

"Bukan kandung," potong Athlas yang sejak beberapa detik lalu mencerna tawaran Sagara yang menurutnya bisa jadi solusi. "Saran Sagara menurut Papa cukup baik karena kamu sama dia bukan saudara kandung dan orang-orang tahu itu. Daripad batalin pesta, mendingan kamu nikah sama Kak Sagara dan-"

"Pa," desah Elliana. "Aku-"

"Ide bagus." Belum selesai Elliana buka suara, sebuah pendapat diberikan seorang pria yang tak lain adalah sang Paman. "Karena cari pengantin pengganti itu susah, enggak buruk kalau Sagara yang menikahi kamu. Dia baik dan kita semua tahu bagaimana tingkah laku Sagara. Jadi enggak ada salahnya kamu terima pertolongan Kakak kamu. Enggak mau, kan, bikin nama besar keluarga kita tercoreng? Bukan cuman nama keluarga besar, tapi nama kamu pun akan ikut jelek bahkan mungkin orang-orang akan meledek kamu Elliana. Mau emangnya?"

Tak menjawab, Elliana hanya memandang sang paman dengan perasaan yang tentu saja bingung hingga beberapa pernyataan dari anggota keluarga besarnya yang hampir semua mendukung Sagara membuat dia tentu saja terjepit.

Tak langsung menjawab, pada akhirnya Elliana meminta waktu pada semua orang agar dibiarkam sendiri di dalam kamar dan karena waktu terus berjalan, Elliana hanya diberikan kesempatan selama lima menit untuk berpikir.

"Ya Allah aku harus apa?" tanya Elliana setengah mendesah. "Aku cinta sama Yudistira, tapi aku juga sakit hati atas apa yang dia lakuin. Menikah dengan Kak Gara ... itu juga terlalu enggak masuk akal, tapi aku juga enggak punya opsi lain karena cuman dia harapan aku sama keluarga."

"Ah, aku harus apa?!"

Waktu lima menit akhirnya habis, Elliana dengan segera membuka pintu dan apa yang dia lakukan tentu saja menarik perhatian semua orang terutama sang papa yang kini langsung menghampiri untuk kemudian bertanya,

"Gimana Elliana, mau enggak kamu nikah sama Kak Sagara?"

"Iya aku mau, tapi aku juga punya syarat yang mau diajuin dan aku harap Papa setuju."

Mendengar ucapan sang putri, pria di depan Elliana tersebut tentu saja mengerutkan kening dan tanpa banyak menunda, dengan segera dia bertanya,

"Syarat apa memangnya?"

Comments (8)
goodnovel comment avatar
Dwi MaRITA
ini skuel kisah sapa yak? #mom maap... baru donlot aplikasi ...
goodnovel comment avatar
Cacavip
alafyu too wkwkwk
goodnovel comment avatar
Dewi Dewi Dewi
eh ada anaknya bang peta disini eh pak atlas maksudnya ... gara, i Miss you ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dipinang Kakak Angkat   2). Pernikahan Elliana dan Sagara

    ***"Kepada calon mempelai perempuan, silakan memasuki tempat akad nikah karena acara akan segera dimulai."Di ujung ballroom, Elliana menghela napas ketika ucapan tersebut dilontarkan sang pembawa acara dari atas panggung kecil di dekat pelaminan.Setelah melewati beberapa hal sulit, pada akhirnya acara akad nikah akan segera digelar tepat pukul sebelas siang dan seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya, calon suami Elliana bukan lagi Yudistira melainkan Sagara.Tak bisa menolak ketika keluarga terus membujuknya menikah dengan sang kakak angkat, Elliana akhirnya pasrah. Namun, sebuah syarat juga dia ajukan yaitu; tak akan ada bulan madu bersama Sagara.Athlas setuju? Ya, dia menyetujui syarat dari sang putri karena yang terpenting untuk sekarang adalah; menyelamatkan nama keluarga dari rasa malu, karena akan sangat mengecewakan jika pesta yang sudah digelar semegah dan semewah sekarang tiba-tiba batal dengan alasan yang juga tak elegan yaitu; sang calon suami kabur di hari pernikaha

    Last Updated : 2023-06-13
  • Dipinang Kakak Angkat   3). Resepsi dan Rahasia

    ***"Gerah ya?"Elliana yang sejak tadi sibuk mengipaskan tangan di depan wajah, seketika berhenti ketika pertanyaan tersebut dia dapat dari Sagara. Duduk berdampingan, kini dia dan pria itu berada di kursi pelaminan-menyaksikan para tamu yang nampak menikmati pesta.Satu jam pasca dimulainya resepsi, Elliana sedikit bisa bersantai karena sebagian tamu kini sudah menunaikan keinginan mereka-berjabat tangan dengan pengantin. Namun, tentunya sebelum bisa bersantai seperti sekarang, beberapa saat lalu Elliana dan Sagara cukup sibuk karena tamu yang datang untuk bersalaman bahkan mengambil foto, tak sedikit.Tak bisa menolak, Elliana juga Sagara hanya bisa pasrah sehingga sekarang jujur, keduanya sama-sama merasa lelah."Kenapa, Kak?" tanya Elliana setelah sekarang dia menoleh pada Sagara.Tak sedingin tadi siang, sikapnya pada sang kakak mulai membaik. Namun, meskipun begitu sampai sekarang senyuman di bibir Elliana masih jarang muncul karena rasa sedihnya atas kejadian tadi pagi tentu s

    Last Updated : 2023-06-13
  • Dipinang Kakak Angkat   4). Kejujuran Elliana

    ***"Jadi gitu ceritanya?"Tak lagi duduk berhadapan dengan Sagara, Elliana mengangguk pelan usai mendapat pertanyaan tersebut dari sang kakak sekaligus suaminya itu. Duduk bersebelahan di sofa yang sejak tadi dia dan sang suami tempati, yang dilakukannya sekarang adalah menunduk sambil memainkan jemari.Takut? Tentu saja, karena apa yang barusaja Elliana bongkar bukanlah hal sepele. Status keperawanan. Hal sensitif tersebut akhirnya Elliana buka blak-blakkan di depan Sagara.Tak mau berbohong, dia bicara jujur pada sang suami tentang dirinya yang sudah tak gadis lagi setelah seminggu lalu menghabiskan malam panas bersama dengan Yudistira.Pada Sagara, Elliana menceritakan kronologi peristiwa seminggu lalu di apartemen Yudistira, mulai dari pria itu yang mabuk di rumah salah satu temannya lalu Elliana yang membawa Yudistira pulang hingga tarikan tangan Yudistira yang akhirnya berakhir membuatnya tidur bersama pria itu, semuanya dia ceritakan secara rinci tanpa ada yang dilewat atau di

    Last Updated : 2023-06-13
  • Dipinang Kakak Angkat   5). Setan Bertopeng Malaikat

    ***"Bos."Baru memberhentikan mobilnya beberapa saat lalu, Sagara menoleh ketika panggilan tersebut dilontarkan salah seorang pria berjaket hitam padanya. Memasang raut wajah ramah, pria yang memiliki usia sebaya dengan Sagara tersebut nampak melengkungkan senyuman–seolah menyambut kedatangan suami baru Elliana itu dengan perasaan bahagia."Semuanya aman?" tanya Sagara.Berbeda dengan pria yang menyambutnya, Sagara justru memasang raut wajah yang cenderung masam. Menempuh perjalanan tiga jam menuju Bandung, tentu saja dia merasa lelah sekarang.Namun, pernyataan Elliana tadi di kamar hotel jelas tak bisa dia abaikan begitu saja sehingga pada akhirnya—mengabaikan rasa lelah bahkan ngantuk, Sagara tetap pergi ke tempat seseorang yang ingin dia beri pelajaran, berada."Aman bos," kata pria tersebut. Namanya Ferdi dan dia bisa dibilang kepercayaan Sagara sekaligus pemimpin dari hampir tujuh anak buahnya yang kini juga ada di tempat sama dengan dirinya.Gedung kosong yang jauh dari keram

    Last Updated : 2023-06-13
  • Dipinang Kakak Angkat   6). Kebohongan Demi Kebohongan

    ***"Kamu tidur aja lagi ya, nanti Kakak pulang setelah urusan Kakak sama teman-teman Kakak selesai."Berdiri di dekat pintu, Sagara berucap demikian pada Elliana yang beberapa waktu lalu menelepon untuk bertanya keberadaannya. Tak jujur, Sagara tentu saja bohong dengan mengatakan jika dirinya sekarang ada di tempat sang sahabat dan tanpa ada curiga, Elliana percaya sehingga katanya setelah tiba-tiba saja terbangun, Elliana akan kembali tidur."Iya, Kak. Kakak nanti bangunin aku aja ya kalau udah sampai. Barangkali butuh sesuatu.""Siap."Tak banyak mengobrol, setelahnya Sagara lekas mengucapkan selamat tidur sebelum kemudian memutuskan sambungan telepon dan tentunya setelah itu, atensi dia kembali beralih pada Yudistira yang masih saja terlelap.Mendekati lagi Yudistira dengan emosi yang masih berada di ubun-ubun, Sagara mengeraskan rahangnya hingga tak berselang lama dia berkata,"Malam ini kamu selamat, tapi nanti saya akan kasih k

    Last Updated : 2023-06-17
  • Dipinang Kakak Angkat   7). Sagara yang Licik

    ***"Maaf kalau kesannya Kakak lancang atau mungkin keterlaluan, tapi Kakak rasanya emang enggak bisa diam aja, Li. Apa yang dilakukan Yudis sama kamu sangat keterlaluan, dan sebagai Kakak bahkan sekarang suami, Kakak pengen aja gitu kasih dia pelajaran supaya dia paham kalau yang disakitin itu perempuan yang sangat berharga buat semua orang."Dengan raut wajah tenang, ucapan panjang lebar tersebut lantas dikatakan Sagara pada Elliana yang kini duduk di depannya. Tertangkap basah ketika tengah menelepon Ferdy, Sagara memang langsung ditodong penjelasan setelah Elliana medengar nama Yudistira sehingga dengan segera dia pun menjelaskan semuanya.Jujur? Tentu saja tidak.Elliana tak mendengar semua percakapannya dengan Ferdy, Sagara bisa dengan mudah membohongi perempuantu itu dengan mengatakan jika dirinya memang meminta seseorang untuk mencari Yudistira, agar dirinya bisa memberikan pelajaran setelah semua yang dilakukan putra tunggal David kepada

    Last Updated : 2023-06-18
  • Dipinang Kakak Angkat   8). Tentang Perasaan Syafira

    ***"Gimana, enak enggak?"Duduk bersama Sagara di sofa, Elliana menoleh perlahan ketika pertanyaan tersebut dia dapat dari sang suami yang kini berada persis di samping kirinya.Tak hanya duduk, yang dilakukan Sagara sekarang adalah memegangi handuk kecil yang menempel di pipi sang istri. Tak kering, handuk tersebut nampak sedikit basah karena memang tujuan handuk tersebut ditempelkan adalah; meredakan rasa perih bahkan panas di pipi Elliana usai ditampar Syafira beberapa saat lalu.Tak ada ucapan panjang lebar atau makian, yang dilakukan Syafira setelah menampar pipir kiri Elliana adalah; mengatai istri Sagara itu jahat sebelum akhirnya pergi begitu saja.Elliana tentunya punya niat untuk mengejar. Namun, Sagara menahannya bahkan setelah itu pria tersebut membawa dia ke kamar sehingga Elliana pun menurut.Tak langsung bertanya penyebab atau semacamnya, yang dilakukan Sagara setelah masuk kamar, yaitu; mengambil handuk kecil di kamar mandi untuk dikompreskan ke pipi Elliana yang kata

    Last Updated : 2023-06-19
  • Dipinang Kakak Angkat   9). Permintaan Maaf

    ***"Masuk."Sambil memandang Sagara, Elliana masuk ke dalam mobil suaminya itu kemudian duduk di sebelah kiri. Tanpa banyak berkata, setelahnya Sagara nampak mengitari mobil kemudian masuk dari pintu kanan.Duduk di kursi kemudi, Sagara lantas memasang seatbelt lalu menyalakan mesin bahkan melajukan mobilnya begitu saja meninggalkan parkiran.Pasca ucapan selebor Elliana tentang cerai, Sagara memang menunjukkan sikap berbeda. Tak menyangka dengan apa yang diucapkan sang istri, Sagara bilang dia tak punya niat melakukan hal tersebut sehingga jelas rasa kecewa langsung dirasakan pria itu.Sekali lagi menegaskan, Sagara bilang dia tak peduli sama sekali dengan perbedaan status gadis diantara Elliana dan Syafira dan apa pun yang terjadi, Sagara akan terus mencintai adik angkat sekaligus istrinya itu karena memang cintanya tak sedangkal yang dipikirkan Elliana."Kita ke rumah Om David langsung kan, Kak?"Setelah beberapa menit mobil Sagara memasuki jalan raya, Elliana akhirnya memberanikan

    Last Updated : 2023-06-19

Latest chapter

  • Dipinang Kakak Angkat   105). Akhir dari Sepenggal Kisah

    ***"Ma, gimana kondisi Lian sekarang? Baik-baik aja, kan, dia? Enggak ada hal serius terjadi, kan? Dan anak aku, gimana kondisi anak aku sekarang, Ma? Baik juga, kan?"Barusaja sampai di depan ruang operasi, deretan pertanyaan tersebut langsung dilontarkan Sagara pada Anindira juga Athlas yang kini berada di sana.Datang dari kantor dengan perasaan panik, itulah Sagara setelah beberapa waktu lalu kabar tak mengenakkan diterimanya dari Anindira. Elliana jatuh di kamar mandi.Itulah kabar buruk yang Sagara terima sehingga tanpa banyak basa-basi yang dia lakukan usai menerima kabar tersebut adalah bergegas menuju rumah sakit tempat sang istri dirawat.Tak tepat waktu, Sagara pergi setengah jam setelah pesan dari Anindira masuk karena memang ketika pesan tersebut dikirim, dirinya tengah menjalani meeting sehingga khawatir tingkat tinggi pun dirasakannya."Tenang, Gar, satu-satu dulu nanyanya," ucap Athlas. "Mama kamu pusing kalau kamu nanyanya banyak gitu.""Ah iya, Maaf," ucap Sagara. M

  • Dipinang Kakak Angkat   104). Ulang Tahun Rinjani

    ***"Hai, Mas suami."Tersenyum, itulah yang Sagara lakukan setelah sapaan tersebut dilontarkan Elliana. Baru kembali dari kantor setelah seharian penuh bekerja, dia merasa lelahnya seketika hilang setelah sang istri yang malam ini terlihat cantik dengan dressnya, menyambut di ambang pintu.Tak heran dengan penampilan cantik Elliana malam ini, Sagara tentu saja tahu alasan sang istri berdandan cantik sehingga tak bertanya tentang pakaian, dia memilih untuk membalas sapaan Elliana dengan ucapan yang tak kalah manis."Hai, istriku yang cantik.""Aku lega karena Kakak pulang tepat waktu," ucap Elliana—mengingat lagi bagaimana Sagara meminta izin pulang terlambat sore tadi. Padahal, malam ini ada acara makan bersama di rumah untuk merayakan bertambahnya usia sang putri, Rinjani. "Aku pikir bakalan telat dan makan malam kita kemalaman.""Enggaklah, aku kan tadi janji pulang maghrib dan kebetulan problem yang aku ceritain ke kamu tadi

  • Dipinang Kakak Angkat   103). Yudistira Menjenguk

    ***"Gimana sayang? Keluar enggak?"Duduk sambil memperhatikan Elliana yang kini menggendong sang putri, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara dengan raut wajah penasarannya.Bukan tanpa alasan, Sagara bertanya demikian karena kini Elliana tengah memberikan ASInya untuk pertama kali dan yaps! Ringisan dari sang istri membuat dia mengerutkan kening."Ada dikit, Kak, bening," ucap Elliana. "Nanti pasti banyak," ucap Sagara. "Sakit enggak?""Enggak sih cuman agak gimanaa gitu," ucap Elliana. "Kaya ada geli-gelinya gitu.""Si cantiknya bangun?""Merem," kata Elliana sambil tersenyum. "Dia mungkin masih terlalu mager buat bangun.""Nanti malam mungkin bangun."Selesai operasi pukul sepuluh pagi, bayi mungil yang Elliana lahirkan memang baru dibawa ke kamar rawat Elliana enam jam setelahnya, dan tak langsung bangun, bayi cantik dengan berat badan 3,2kg tersebut terlelap dengan damai hingga s

  • Dipinang Kakak Angkat   102). Momen Kelahiran Si Cantik

    ***"Gimana, Kak, udah cantik belum? Aku enggak mau kelihatan pucat soalnya pas difoto nanti."Selesai memoles wajah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan pada Sagara yang sejak tadi duduk di samping bed tempatnya berada. Tak di rumah seperti hari-hari sebelumnya, jumat ini Elliana sudah berada di rumah sakit karena memang setelah beberapa bulan berganti, usia kehamilan yang dia alami tiba juga di angka tiga puluh delapan minggu.Tak bisa melahirkan normal karena janin yang tetap di posisi sungsang, Elliana pada akhirnya pasrah pada tindakan cessar yang akan dilakukan dokter untuk kelahiran sang putri dan karena operasi akan dilakukan pukul sembilan pagi, sekarang—sekitar pukul tujuh, Elliana sibuk merias diri karena di kelahiran pertamanya, entah kenapa dia ingin tampil cantik dengan makeup di wajah.Tak hanya ditemani Sagara di ruang operasi nanti, Elliana sebelumnya meminta izin untuk mengajak satu orang lagi, dan bukan Anindi

  • Dipinang Kakak Angkat   101). Tentang Operasi Cessar

    ***"Masih sedih?"Tak langsung melajukan mobil setelah sebelumnya masuk, pertanyaan tersebut lantas dilontarkan Sagara setelah kini di samping kirinya, Elliana terlihat terus menekuk wajah.Tak hanya memasang ekspresi tersebut, sejak beberapa waktu lalu Elliana juga tak banyak bicara dan seolah belum cukup, sejak masuk ke dalam mobil, Elliana memalingkan wajah ke arah luar—membuat Sagara tentu saja khawatir."Lumayan," ucap Elliana dengan atensi yang masih tertuju ke luar.Tak di rumah, saat ini dia juga Sagara tengah berada di parkiran rumah sakit setelah sebelumnya melakukan check up kandungan dan sama seperti bulan sebelumnya, kondisi janin di rahim Elliana baik. Namun, kendala yang muncul sejak dua bulan lalu masih sama dan hal tersebutlah yang membuat Elliana tak memasang raut wajah bahagia setelah melakukan check up.Bayi yang dia kandung mengalami posisi sungsang.Itulah kendala dalam kehamilan yang Elliana alami

  • Dipinang Kakak Angkat   100). Gender yang Akhirnya Terungkap

    ***"Satu, dua, tiga, tusuk!"Dar!Tak memiliki jeda yang lama pasca seruan tersebut dilontarkan orang-orang di taman belakang rumah, balon hitam besar yang semula menggantung akhirnya meledak juga setelah sebuah jarum ditusukkan oleh Elliana juga Sagara di waktu yang sama.Tak sekadar berdiri bersebelahan di depan balon, Elliana juga Sagara tentunya berpegangan tangan bahkan jarum yang mereka pakai pun hanya satu—dipegang oleh keduanya dan yaps! Begitu balon pecah, compety berwarna merah muda berhamburan—membuat semua orang yang sore ini hadir seketika berseru, karena lewat warna compety yang keluar dari dalam balon, jenis kelamin bayi yang Elliana kandung akhirnya bisa diketahui."Bayi kita perempuan, Kak," ucap Elliana sambil memandang Sagara."Iya, sayang. Baby girl," kata Sagara. "Sini peluk dulu."Tersenyum dengan perasaan yang bahagia, setelahnya Elliana masuk ke dalam dekapan Sagara kemudian di tengah meriahnya a

  • Dipinang Kakak Angkat   99). Gender Reveal

    ***"Hai."Tersenyum dengan perasaan speechles, itulah yang Elliana rasakan ketika sapaan tersebut dilontarkan Sagara yang barusaja turun dari mobil. Berpenampilan berbeda dengan tadi pagi ketika hendak pergi ke kantor, sore ini pria itu pulang menggunakan kemeja biru muda dan tentu saja hal tersebut membuat Elliana heran."Kakak kok ganti baju?" tanya Elliana begitu Sagara mendekat. "Baju yang tadi mana?""Ada di mobil," kata Sagara. Sampai di teras tempat sang istri menunggu, setelahnya dia bertanya, "Udah siap?""Udah," kata Elliana. "Mau ke mana kita sore ini?"Beberapa jam berlalu, sore akhirnya tiba dan merealisasikan ajakan Sagara tadi siang, Elliana sudah rapi dengan dress merah muda juga sneaker putih yang diberikan sang suami, karena memang tak ada perubahan jadwal, Sagara ingin mengajaknya berjalan-jalan."Tempatnya masih dirahasiakan," ucap Sagara. "Oh ya, Mbak Marni mana? Bilang ke beliau ayo berangkat."

  • Dipinang Kakak Angkat   98). Ajakan Jalan-jalan

    ***"Siapa, Bi, barusan? Tetangga atau siapa?"Tengah bersantai di kursi tengah, pertanyaan tersebut lantas Elliana lontarkan setelah Mbak Marni yang semula ke depan untuk mengecek tamu, kini kembali sambil menenteng sebuah paper bag di tangan kanan.Entah apa isi dari paper bag tersebut, Elliana sendiri tak tahu karena dibanding apa yang dibawa sang art, dia rasanya lebih penasaran pada siapa yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu."Kurir, Non," kata Mbak Marni. "Katanya mau anterin paket buat Non Lian.""Paket?" tanya Elliana sambil mengerutkan kening. "Dari siapa?""Den Gara," ucap Mbak Marni. Mendekati Elliana yang masih berada di sofa, setelahnya yang dia lakukan adalah; menyimpan paper bag yang dibawanya di atas meja. "Tadi kurirnya bilang ini paket buat Non Lian dan pengirimnya Den Gara. Karena setelah dicek, isi paper bagnya kain, Saya terima aja deh.""Kak Gara kasih apa ya?" tanya Elliana. "Dia bilang lemb

  • Dipinang Kakak Angkat   97). Balada Ngidam

    ***"Ngerjain Kak Gara dosa enggak sih? Mendadak kasihan juga nih aku tinggalin dia di pasar."Sambil terus mengemudikan mobil yang sejak tadi dia bawa, Elliana lantas bertanya demikian setelah perasaan tak enak juga kasihan pada Sagara tiba-tiba saja menghampiri.Sudah jauh meninggalkan pasar tempat Sagara mencari jengkol, Elliana sengaja meninggalkan suaminya tersebut setelah rasa ingin buang air kecil tiba-tiba saja menghampiri.Tak terlalu mendesak, sebenarnya Elliana masih bisa menunggu Sagara selama beberapa menit. Namun, entah kenapa keinginan untuk meninggalkan pria itu tiba-tiba saja menguat—membuat dia lantas mengemudikan mobil suaminya itu pergi meninggalkan pasar.Entah masuk ke dalam kategori ngidam atau tidak, tapi yang jelas ketika Sagara menghubunginya untuk bertanya, Elliana justru semakin ingin mengerjai sang suami sehingga meminta Sagara pulang menggunakan angkot pun dilontarkannya dan jujur, membayangkan Sagara menggun

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status