“Euh! Nggak. Hanya ingat masa lalu saja. Kamu juga sudah tahu, apa yang terjadi dulu.” Jason tersenyum tipis.
“Ooh. Iya, Pa. Aku sudah tahu. Jangan diingat terus, Pa.” Jonathan berucap pelan.
“Diingat karena kalian juga. Ada-ada aja bikin masalah hampir sama kasusnya dengan Gerald.”
Jason kemudian menatap Jonathan dengan lekat. “Jo. Mending kamu jujur aja deh, sama Papa. Kamu tenang aja, Papa tidak akan memberi tahu Laura kok.” Jason meminta Jonathan agar jujur padanya.
Jonathan menelan salivanya dengan pelan seraya menatap sayu wajah Jason. Kemudian menggelengkan kepalanya dengan pelan karena dia tidak ingat sama sekali dengan kejadian itu.
“Memang sangat suliit, Pa. Buktinya ada, tapi aku tidak merasa melakukannya. Memangnya, kalau diperkosa dalam keadaan tidak sadarkan diri, bisa berdiri kemudian mengeluarkan benihnya juga?” tanya Jonathan kemudian.
Jason menggaruk rambutnya kemu
Mendengar penjelasan Devano membuat Jonathan semakin geram dan marah kepada perempuan itu.“Jo. Gue cinta, sama Kiara. Gue tulus, mau tanggung jawab tapi dia nggak mau. Tetap ingin nikah sama elo. Itulah kenapa gue mau, cerita semuanya ke elo agar elo tahu, kalau gue tulus cinta sama dia.”Jonathan tersenyum tipis. Ia kemudian menatap Devano dengan lekat. “Lanjutkan, Devano. Gue udah lega, karena memang benar kalau itu bukan anak gue. Dari awal pun gue nggak yakin itu anak gue.”Devano mengulas senyum tipis. “Ya. Memang pada dasarnya itu bukan anak elo. Tapi anak gue. Kiara yang terlalu kepedean karena berharap elo percaya, kemudian nikahin dia. Begitulah kurang lebihnya rencana si Kiara.”Jonathan menghela napasnya dengan pelan. “Kasih tahu Kiara, Devano. Dia udah bikin Laura, istri gue keguguran karena dia nyebarin berita serta foto itu.”Devano geleng-geleng kepala mendengar cerita lelaki itu. &ldq
Jonathan mengangguk. “Dilarang, karena Gerald memacari istri orang.”“Gerald? Kayak pernah denger. Aaah! Beritanya sampai booming hingga berbulan-bulan itu, kan? Yang hamilin dosennya sendiri? Iyaa? Itu, kakak ipar elo? Gilak! Berani bener emang itu orang. Suami dari perempuan itu mafia, kan?”Jonathan menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Iya. Tapi, mereka memang sama-sama saling mencintai.”Devano manggut-manggut dengan pelan. “Nggak nyangka aja. Ternyata masih ada cowok yang berjuang demi kebahagiaan orang yang dia cinta. Mempertahankan perempuan itu karena ada anak yang sedang dikandung perempuan itu. Gue salut dengan pengorbanan dia walau banyak korban di dalamnya.”Jonathan menelan salivanya dengan pelan. Ia kemudian memarkirkan mobilnya di garasi mobilnya karena mereka sudah tiba di rumah.“Jangan bahas ini di depan mertua gue. Dia masih belum bisa melupakan kesalahannya dulu,” uca
Satu minggu berlalu ....“Kiara!”Devano akhirnya menemukan Kiara yang sudah satu minggu ini tidak dia jumpai.Perempuan itu terlihat terkejut kala melihat Devano ada di sana. “Mau ngapain kamu di sini?” tanyanya penuh khawatir.Devano tersenyum miring melihat Kiara. “Nggak usah panik gitu. Semuanya udah tahu, kalau itu bukan anak kandungnya Jonathan.”“APA?!” Kiara membolakan matanya menatap Devano penuh dengan amarah yang tersimpan dalam dirinya.Devano kemudian melangkahkan kakinya hingga mendekati perempuan itu.“Kamu mau mengelak kayak gimanapun itu tetap jadi anak aku. Berani tes DNA? Kamu pikir aku nggak tahu kalau om kamu dokternya? Kamu pikir, dengan cara kayak gitu akan membuat Jonathan tetap kembali ke kamu? Jangan bodoh, Kiara. Jonathan jauh lebih pintar dari kamu.“Semuanya sudah tahu. Bahkan, papanya Laura akan melaporkan kamu ke polisi karena sudah membu
“E—elo ke sini aja deh. Gue nggak berani lihatnya. Mengerikan dan gue takut ada sidik jari gue di dia. Sumpah, Jo. Gue nggak bunuh Kiara. Buat apa, nggak ada kerjaaan banget gue bunuh dia.”Jonathan menghela napasnya dengan pelan kemudian menganggukkan kepalanya. “Gue percaya sama elo, Devano. Gue ke sana sekarang juga.”Jonathan menutup panggilan tersebut kemudian segera menemui Devano yang sedang ketakutan karena Kiara yang sengaja bunuh diri di rumahnya.“Anda harus ikut kami ke kantor polisi untuk menindaklanjuti kronologi kematian Saudari Kiara.”Kepolisian sudah lebih dulu masuk ke rumah Devano karena berhasil melacak lokasi Kiara.Devano menggelengkan kepalanya dengan cepat kepada pihak kepolisian itu. “Saya nggak bunuh dia, Pak. Nggak tahu juga kenapa dia ada di sini.” Devano terlihat panik karena kepolisian memintanya untuk ikut ke kantor polisi.“Anda bisa jealskan di kant
Jonathan dan Laura memilih untuk makan malam hanya berdua di sebuah restoran mewah tentunya. Ia ingin menebus kesalahannya di minggu lalu. Kesalahpahaman lebih tepatnya. Karena Jonathan memang tidak bersalah dan anak itu bukanlah anak kandungnya Jonathan.“Dalam rangka apa ini, ajak aku dinner romantis begini? Aku pikir hanya dinner biasa,” tanya Laura ingin tahu.“Mengulang kisah kembali. Aku ingin, kita memulainya dari nol, Sayang. Aku ingin, kita melupakan semua masalah yang pernah datang menghampiri kita selama hampir dua bulan itu.” Jonathan berucap dengan lembut.Perempuan itu kemudian mengulas senyumnya. “Mas Jo. Aku akan belajar dewasa, diskusi apa pun masalah yang kita hadapi. Aku akan menjadi istri yang baik untuk kamu,” ucapnya seraya menatap sang suami dengan tatapan lembutnya.Jonathan kemudian mencium tangan istrinya itu. Ada rasa bahagia yang tersirat di mata lelaki itu. Amat sangat bahagia karena Laura s
“Bukan. Tapi mahasiswa yang baru lulus kuliah S2 dan kebetulan dia ambil program perkantoran yang mencakup bagian sekretaris juga.”“Masih muda dong?” ucap Laura kemudian.Jonathan menatap datar istrinya itu. “Kalau memang iya, kenapa? Kamu nggak akan bisa deketin apalagi godain dia. Karena pria itu sudah berkeluarga. Baru menikah dua minggu yang lalu!” tegasnya kemudian.Laura tertawa mendengarnya. “Sampai segitunya. Padahal, aku hanya bercanda. Bisa-bisanya kamu anggap serius. Takut banget, kehilangan aku.”Jonathan mengendikan bahunya. Ia memilih untuk makan siang daripada harus mendengar ocehan istrinya itu.**Sore hari telah tiba ....Jonathan dan Laura sudah berada di pantai Parangtritis, di mana keduanya memilih liburan di sebuah pantai yang indah yang ada di daerah Yogyakarta.“Udah lama banget nggak pernah main ke pantai. Tapi, sayang bentar lagi mau malam. Besok a
Jonathan hanya tersenyum menyeringai. Ia kemudian mencium bibir perempuan itu lagi dengan tangan meremas gumpalan daging indah itu.“Eeuuhh!” keluh Laura kemudian tangannya memegang kedua bahu suaminya itu. Merasakan sensasi yang luar biasa, yang dibuat oleh Jonathan kepadanya.Ia kemudian membalikan tubuh perempuan itu. Menyatukannya lagi dan memacunya lagi.“So fucking hot!” lirih Jonathan dengan tangan menekan punggung perempuan itu. Lalu menciumi kulit putih itu dengan lembut.Laura kembali mengejang. Puncaknya kembali tiba yang keberapa kali, ia pun tidak tahu. Jonathan berhasil membuat Laura lemas tak berdaya karena sudah tidak terhitung berapa kali Laura mengeluarkan pelepasannya.Sementara Jonathan ... belum sekali pun ia menembak benih-benih itu sebab belum ingin keluar, masih ingin memacu tubuh perempuan itu.Dua jam kemudian ....Jonathan sudah tiba. Ia kemudian memacu tubuh Laura dengan kecepatan ma
“Nggak merasa mual atau lainnya?”Laura menggelengkan kepalanya. “Nggak ada, Mas. Makanya aku anteng aja. Aku juga lupa, udah datang bulan atau belum. Emang belum, ya?”Jonathan menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Sudah telat dua minggu. Aku nggak bilang aja, ke kamu.”“Lucu! Lebih tahu kamu daripada aku.” Laura kemudian mencium pipi suaminya itu.“Mau ke rumah sakit? Mumpung hari libur nih!”Laura menganggukkan kepalanya. “Iya, boleh. Langsung kasih tahu orang tua kita aja kalau memang benar aku lagi hamil.”“Oke.” Jonathan kemudian menatap sang istri dengan tatapan lekatnya. “Sayang? Masih ada make love in morning day?” tanyanya kepada Laura.“Boleh,” ucapnya santai. “Aku selalu terpana oleh kegagahan kamu saat bercinta, Mas Jo.”Jonathan kembali mengulas senyumnya. Ia kemudian menarik tangan Laura hingga