💦💦Beberapa jam kemudian“Pak Rain, jika Anda tidak ingin terlambat datang ke ruang rapat Anda harus bergerak sekarang, saya sudah menghitung kecepatan, jarak dan waktu yang dibutuhkan dengan rumus agar Anda tidak terlambat,” cerocos Embun.“Apa kamu sedang menyindir? Apa kamu tidak suka dengan ri
Hari itu Embun berdiri tepat di depan meja kerja Rain. Kemarin dia izin tidak bekerja karena kurang enak badan. Setelah mencicipi susu strawberry yang membuatnya hampir pingsan, Embun meminta di antar ke klinik pabrik oleh Mika, dia tidak ingin sakit hati dengan berharap Rain akan memapahnya sendiri
💦💦Enam tahun yang lalu“Tidak usah mendengarkan ucapan orang, kamu tidak salah apa-apa. Tidak ada seorang pun anak yang bisa meminta dia dilahirkan oleh siapa, bagaimana dan dalam kondisi seperti apa.”Rain menasehati Embun yang malam itu terlihat kalut, mereka duduk di depan apartemen setelah Em
“Oskar, kenapa kamu menyeretku?” Embun kaget karena pria bule berperawakan tinggi itu membawanya keluar ruangan seolah kejadian mati lampu di sengaja olehnya.“Karena aku sedih melihatmu.”“Apa?”“Kamu menatapnya tanpa berkedip dan dia ternyata sudah memiliki kekasih,” ucap Oskar dan Embun tahu apa
“Aku sudah memafkan Mama, a-ku su-dah memaafkan,” ucap Embun terbata.Bening yang tadi diam-diam mengikuti Rea dan saudara kembarnya terlihat ikut meneteskan air mata, ingin rasanya dia ikut memeluk Rea dan Embun saat itu juga. Namun, Bening memilih mengurungkan niat agar Embun dan sang Mama bisa me
“Uang tutup mulutku mahal, apa kamu bisa memberikannya?” Rain menjauhkan badan, pria itu tersenyum dengan sudut bibir dan terlihat sangat seksi sekaligus menyeramkan di mata Embun.“Katakan saja!” Jelas Embun berani menantang karena sebenarnya dia bukan mata-mata melainkan calon pemilik hotel itu.
“Ih … kamu.” Bianca menghardik putrinya, kemudian bertanya ke sang pembantu,”siapa yang datang?”“Sekretaris Mas Rain.”“Embun?” Skala menoleh Kekey. Pria itu tidak bisa menutupi rasa keterkejutannya hingga membuat Bianca seketika menatap tajam padanya. Wanita itu merasa ada sesuatu yang mencurigak
“Makan siang bersama?” Embun masih tak percaya bahwa Rain menawarkan hal itu. Namun, dia sepertinya terlalu gede rasa menyangka Rain hanya mengajak makan berdua. Pria yang terlihat sangat tampan mengenakan kemeja berwarna biru muda itu menoleh ke staff divisi pemasaran yang masih berada di meja ker
“Baby, itu daddy,” ucap Embun dengan senyuman manis. Karena kepalang tanggung untuk memindahkan Embun ke kamar persalinan, akhirnya dokter memutuskan untuk membawa beberapa alat ke sana. Terlebih persalinan itu tidak ada kendala, ibu dan bayinya sehat. Rain mendekat dengan mata yang berkaca-kaca,
“Onty … onty, ya ampun aku harus bagaimana ini?” Una panik setelah mengabari Rain bahwa Embun sakit perut dan mungkin saja akan melahirkan. Remaja itu belutut di depan Embun dan malah bernafas dengan mulut sama seperti yang Embun lakukan. “Huh … hah … huh … hah, nafas onty nafas.” Una merasa perut
Embun pun menoleh kebingungan, hingga Aura mendekat dan meraih tangannya Matanya tiba-tiba berkaca-kaca. “Aku minta maaf karena dulu jahat padamu, sebagai ABG labil yang sok berkuasa aku--” “Tidak apa-apa,” potong Embun cepat. Ia balas mengusap tangan Aura, baginya mendengar kata maaf dari gadis ya
Dua Bulan kemudian Rain hari itu merasa ketar-ketir karena Embun masih saja berangkat bekerja. Kehamilan istrinya itu sudah melewati hari perkiraan lahir, tapi belum juga ada tanda-tanda Boo ingin terlahir ke dunia. Alasan Embun bersikeras bekerja hari itu karena ingin menemui sendiri klien yang ak
“Dia sedang berdansa atau main bola? Anakmu sepertinya besok akan seperti kelinci yang suka melompat ke sana ke mari.” Bening menggelengkan kepala tak habis pikir, bibirnya tersenyum dan tangannya mulai membelokkan kemudi untuk membawa keluar mobil dari parkiran gedung. “Hiss … Tabebe, aku itu prin
Sadar bahwa masalah tentang kelahiran mereka pasti akan terus menjadi kontroversi jika tidak segera diakhiri. Hari itu Bening dan Embun datang ke stasiun TV milik orangtua teman Bening. Keduanya ingin menceritakan sejarah kelahiran mereka. Baik Embun dan Bening sudah meminta izin pada orangtua masin
“Perusahaan fashion Mama akan mengeluarkan produk pakaian bayi terbaru, Mama ingin mempersembahkannya untuk cucu Mama tercinta si Boo,” jelas Bianca. “Lalu? Apa Mama mau aku pergi ke Niel Fashion sekarang?” tanya Embun. “Tidak usah! Jangan, kalau terjadi sesuatu denganmu di jalan, aku bisa diamuk
Malam itu juga Rain memanggil dua bodyguard yang Bianca hadiahkan untuk istrinya ke apartemen, bahkan Sky juga tak lolos dari murka sang kakak ipar. Embun merasa sangat bersalah, dia duduk di kursi dekat meja pajangan dengan Rain yang berdiri di depan ketiga pria itu dengan berkacak pinggang. “Kali
“Apa kakak baik-baik saja?” Sky menaikkan sedikit rok Embun dan melihat lecet di lutut kanan sang kakak. “Tidak apa-apa Sky.” Embun menatap sang adik dengan gurat kecemasan. “Sky apa tidak masalah kamu mengumpat seperti tadi? aku yakin banyak yang merekammu, bagaimana jika mereka menyebar video ber