Share

Bab 0007

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-08 16:51:08

Embun terdiam di depan cermin, meratapi matanya yang bengkak karena menangis semalaman. Ia heran kenapa bisa sebucin itu ke seorang pria. Bukannya tidak pernah berpacaran, saat kuliah dia pernah menjalin kasih dengan temannya bernama Oskar. Namun, ternyata itu bukan cinta, dia bahkan masih tidak bisa menghapus nama Rain di dalam hatinya.

Embun mengusap matanya yang sembab, hingga tiba-tiba dia mendengar suara tetesan air jatuh dari langit. Gadis itu menoleh, menatap sejenak jendela kamarnya lantas berjalan mendekat. Ia menyingkap korden, wajahnya kembali sendu melihat hujan turun pagi itu.

“Bagaimana aku bisa melupakanmu, jika hujan saja selalu mengingatkanku padamu, Rain.”

💦💦💦

“Ah … sial!” Umpat Rain saat turun dari mobil karena pundaknya terkena tetesan air. Ia mendongak melihat atap lobi perusahaan papanya bocor kemudian melambai ke arah satpam.

“Beri tahu bagian yang berwenang untuk memperbaiki ini,” ucapnya datar lantas masuk ke dalam.

Rain memang terkenal tidak pernah ramah dan malah terkesan dingin kepada bawahannya. Ia bahkan tak mersepon senyuman para karyawan yang berpapasan dengannya. Rain melenggang masuk ke dalam lift dan langsung menuju ruang kerja. Ia melepas kancing jasnya, dan menaikkan alis mata melihat siapa yang sudah berdiri di depan ruangannya.

“Anda harus segera mencari sekretaris Pak,” ucap Beni, pria yang sudah puluhan tahun menjadi sekretaris Skala-papanya.

Pria beranak empat itu bahkan sengaja batuk-batuk di depan Rain, berakting seperti apa yang disarankan oleh Skala kepadanya kemarin.

“Kamu pura-pura saja bengek, kalau bisa batuk-batuk sampai kejang-kejang di depan Rain.”

Beni mengingat saran Skala. Awalnya dia hanya diminta sang atasan untuk menjadi sekretaris sementara Rain. Skala merasa Beni bisa memberikan arahan yang baik dan tepat mengenai perusahaan ke Rain, saat bocah itu baru bekerja di PG Factory. Namun, lama-kelamaan Rain malah merasa nyaman dengan kehadiran Beni di dekatnya. Hal ini membuat Skala takut kalau sekretaris kesayangannya akan direbut sang putra.

“Saya sudah tua Pak, menjadi sekretaris Pak Skala sekaligus sekretaris Anda membuat saya kekurangan waktu istirahat, saya masih ingin hidup sampai punya enam cucu,” ucap Beni memelas.

Rain yang sibuk menggantung jasnya pun merasa iba. Dia menoleh Beni yang berkedip-kedip mengiba, pria itu kembali batuk-batuk sambil memegangi dada.

“Kenapa? kenapa tidak berhenti menjadi sekretaris papa dan menjadi sekretarisku saja?” tanya Rain.

“Pak, semua direktur memiliki sekretaris yang seumuran dengan mereka. Bapak juga harus mencari sekretaris yang seumuran dengan Bapak,” jawab Beni.

“Kenapa harus yang seumuran?”

“Agar bisa mengimbangi pemikiran dan kedinamisan cara kerja Bapak.”

Rain menghela napas lantas menepuk pundak Beni, dia menatap pria itu dalam-dalam seolah ingin menyampaikan bahwa sebenarnya dia tidak ingin posisi Beni tergantikan, tapi Rain juga tidak tega mengingat pria itu memang sudah setua Skala.

“Kalau begitu carikan aku sekretaris baru yang pas untuk menggantikanmu!” pinta Rain.

“Bagaimana kriteria sekretaris yang Bapak inginkan?” Beni balik bertanya.

“Terserah, aku akan menerimanya asal dia masuk ke kualifikasimu. Nilai saja sesuai pengalamanmu sebagai sekretaris. Asal dia tidak banyak bicara, aku tidak suka orang yang cerewet.”

"Seperti seseorang yang aku temui kemarin," batin Rain.

💦💦💦

Embun menguap, dia lepas kacamata yang sudah dua jam tadi bertengger di mukanya. Ia menggeliat, mematahkan lehernya ke kiri dan kanan. Tangannya hampir meraih cangkir kopi di meja yang tak dia sadari ternyata sudah habis. Menaikkan jari tengah dan telunjuknya, Embun memanggil pelayan kafe untuk memesan minuman lagi.

Menutup laptop, Embun mencoba mengecek ponsel yang sejak tadi tidak dia sentuh sama sekali. Tidak ada yang mengiriminya pesan, hingga saat dia akan memasukkannya ke dalam tas sebuah panggilan masuk dari hotel tempatnya bekerja.

“Ada apa?”

“Bu Embun, ada yang mencari anda di hotel,” jawab resepsionis yang menghubungi.

“Siapa?” tanya Embun ragu, mungkinkah kakek atau neneknya. Karena selain keluarganya tidak ada yang tahu dia sudah kembali ke Indonesia.

“Di-dia seorang model.”

“Model?” Embun malah semakin heran, sejak kapan dia memiliki kenalan seorang model.

Meski sedikit kebingungan, Embun tetap berkemas. Ia bahkan tidak jadi meminum kopi yang baru saja dipesannya karena penasaran dengan sosok model yang mencarinya di hotel.

“Apa yang kamu bilang ke dia saat mencariku?” Embun mengingat pertanyaannya ke resepsionis yang menghubunginya tadi.

“Seperti yang Anda minta, saya bilang Anda hanya sedang liburan dan menginap di hotel ini.”

Sesampainya di hotel Embun langsung masuk ke dalam. Ia menertawai dirinya sendiri karena hampir lupa bahwa neneknya adalah seorang mantan artis dan juga model.

Embun sudah berpikir bahwa sang nenek lah yang datang menemuinya ke sana. Hingga keningnya mengernyit mendapati seorang pria duduk di sofa yang berada di lobi dengan mengenakan kacamata hitam. Pria itu bahkan langsung duduk tegak saat melihatnya datang.

“Dia yang mencari Anda,” ucap si resepsionis kepadany tadi.

Gadis itu mendekat dengan langkah ragu-ragu, Embun ingin memastikan siapa pria yang mencarinya itu. Mulutnya seketika membentuk huruf O besar saat pria itu melapas kacamatanya.

“Bubu,” sapa pria itu.

Bab terkait

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0008

    Embun menutup mulutnya dengan sebelah tangan, perlahan mendekat mencoba memastikan siapa pria yang tengah berdiri di depannya. Ia meletakkan tasnya ke sofa dan perlahan menurunkan tangannya. “G-Gege? Ini kamu?” Raut kegembiraan tidak bisa Embun sembunyikan. Ia merasa bahagia karena bisa bertemu d

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0009

    Hari itu, untuk pertama kalinya Embun datang ke rumah sang kakek. Dia disambut dengan ramah di sana, bahkan pelukan tak henti-hentinya dia dapat dari seluruh anggota keluarga papinya itu. Melihat rumah itu masih sama seperti enam tahun yang lalu, Embun pun serasa bernostalgia. Dia duduk di meja maka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0010

    Memakai kacamata dan mengikat ekor kuda rambut panjangnya, hari itu Embun datang ke lokasi tes tertulis untuk bisa menjadi sekretaris Rain. Dari sisi penampilan jelas dia tidak kalah dari pelamar lainnya yang berdandan heboh, hanya saja Embun memang sengaja memakai kacamata dan berdandan sedikit jad

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0011

    “Saya ingin diperistri pak Rain.” Semua mata tertuju pada Embun. Bahkan Beni sampai melepas kacamata lalu menggosok matanya untuk memastikan ekspresi wajah Embun setelah mengatakan ingin diperistri putra CEO tempatnya bekerja. Sementara itu, Rain masih bersikap sama. Ia bahkan tidak menunjukkan rau

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0012

    “Aku melamar menjadi sekretaris Rain di PG Factory,” ungkap Embun dengan bibir manyun. “Benarkah? apa kamu diterima?” tanya Gama penasaran. Embun memasang muka sedih dan menggeleng. “Tidak.” Ia menghela napas berat dan mendongak menatap langit yang bertabur bintang malam itu. “Aku tidak diterima.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0013

    Beberapa hari yang lalu Makan malam di kediaman Skala nampak seperti biasa, putranya Rain dan putrinya Cloud menikmati sajian di piring mereka dengan lahap. Sedangkan Bianca berjalan dari arah dapur membawa sebuah kue yang masih berada di dalam loyang. “Mama coba resep baru,” ucapnya dengan bangga

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0014

    “Kata temanku di bank RUT kamu bisa mulai bekerja besok,” ucap Skala. “Dan sebagai tanda terima kasih karena kamu mau mengundurkan diri sebagai sekretaris putraku, aku punya hadiah.” Beni menyodorkan sebuah kotak ke depan gadis itu. Matanya pun membelalak lebar mendapati tas branded berada di dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0015

    “R-R-R-Rain.”Embun memeluk erat map berisi salinan kontrak yang diberikan bagian HRD kepadanya. Matanya terus tertuju pada pria yang kini berjalan perlahan menghampirinya. Hening, tidak ada satu staff pun yang membuka suara. Hingga Rain berhenti tepat di depan Embun dan bertanya-“Apa yang kamu lak

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27

Bab terbaru

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0111

    “Baby, itu daddy,” ucap Embun dengan senyuman manis. Karena kepalang tanggung untuk memindahkan Embun ke kamar persalinan, akhirnya dokter memutuskan untuk membawa beberapa alat ke sana. Terlebih persalinan itu tidak ada kendala, ibu dan bayinya sehat. Rain mendekat dengan mata yang berkaca-kaca,

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0110

    “Onty … onty, ya ampun aku harus bagaimana ini?” Una panik setelah mengabari Rain bahwa Embun sakit perut dan mungkin saja akan melahirkan. Remaja itu belutut di depan Embun dan malah bernafas dengan mulut sama seperti yang Embun lakukan. “Huh … hah … huh … hah, nafas onty nafas.” Una merasa perut

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0109

    Embun pun menoleh kebingungan, hingga Aura mendekat dan meraih tangannya Matanya tiba-tiba berkaca-kaca. “Aku minta maaf karena dulu jahat padamu, sebagai ABG labil yang sok berkuasa aku--” “Tidak apa-apa,” potong Embun cepat. Ia balas mengusap tangan Aura, baginya mendengar kata maaf dari gadis ya

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0108

    Dua Bulan kemudian Rain hari itu merasa ketar-ketir karena Embun masih saja berangkat bekerja. Kehamilan istrinya itu sudah melewati hari perkiraan lahir, tapi belum juga ada tanda-tanda Boo ingin terlahir ke dunia. Alasan Embun bersikeras bekerja hari itu karena ingin menemui sendiri klien yang ak

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0107

    “Dia sedang berdansa atau main bola? Anakmu sepertinya besok akan seperti kelinci yang suka melompat ke sana ke mari.” Bening menggelengkan kepala tak habis pikir, bibirnya tersenyum dan tangannya mulai membelokkan kemudi untuk membawa keluar mobil dari parkiran gedung. “Hiss … Tabebe, aku itu prin

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0106

    Sadar bahwa masalah tentang kelahiran mereka pasti akan terus menjadi kontroversi jika tidak segera diakhiri. Hari itu Bening dan Embun datang ke stasiun TV milik orangtua teman Bening. Keduanya ingin menceritakan sejarah kelahiran mereka. Baik Embun dan Bening sudah meminta izin pada orangtua masin

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0105

    “Perusahaan fashion Mama akan mengeluarkan produk pakaian bayi terbaru, Mama ingin mempersembahkannya untuk cucu Mama tercinta si Boo,” jelas Bianca. “Lalu? Apa Mama mau aku pergi ke Niel Fashion sekarang?” tanya Embun. “Tidak usah! Jangan, kalau terjadi sesuatu denganmu di jalan, aku bisa diamuk

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0104

    Malam itu juga Rain memanggil dua bodyguard yang Bianca hadiahkan untuk istrinya ke apartemen, bahkan Sky juga tak lolos dari murka sang kakak ipar. Embun merasa sangat bersalah, dia duduk di kursi dekat meja pajangan dengan Rain yang berdiri di depan ketiga pria itu dengan berkacak pinggang. “Kali

  • Mengejar Cinta Mantan Kekasihku   Bab 0103

    “Apa kakak baik-baik saja?” Sky menaikkan sedikit rok Embun dan melihat lecet di lutut kanan sang kakak. “Tidak apa-apa Sky.” Embun menatap sang adik dengan gurat kecemasan. “Sky apa tidak masalah kamu mengumpat seperti tadi? aku yakin banyak yang merekammu, bagaimana jika mereka menyebar video ber

DMCA.com Protection Status